Anda di halaman 1dari 28

Mekanisme katup

Disusun oleh :
1.Muhamad Idun
2.Muhamad Rafi F
3.Riyan Aji Sabayu
4.Nazal Wahyu pratama
5.Rendy saputra
Kata pengantar
• Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas tentang “MEKANISME KATUP”.Tidak lupa
juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak.Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian
dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.Kami berharap semoga makalah yang
kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.
Daftar isi

• SV (side valve)
• OHV (over head valve)
• OHC (over head chamshaff)
• SOHC
• DOH
BAB 1
• Pendahuluan
• 1.1 Latar Belakang
• 1.2 Rumusan masalah
• 1.3 Tujuan
• 1.4 Manfaat
BAB 2
• ISI
• PENGERTIAN KATUP SV( Side Valve)
• Side valve atau katup samping adalah konstruksi mekanisme katup yang sederhana dan ringan, dengan
menempatkan katup pada sisi samping silinder dan camshaft (noken as) dibagian bawah. 
• Komponen:
• Valve
• Valve guide
• Valve spring
• Clearance adjuster
• Locknut
• Follower or tappet
• Cam or lobe
• Camshaff
Fungsi

Fungsi katup (valve) adalah untuk membuka dan menutup


saluran udara masuk dan gas sisa pembakaran. Dengan kata lain
katup (valve) adalah sebagai pengatur agar proses masuk dan
keluarnya udara atau gas sisa pembakaran dapat sesuai dengan
kebutuhan mesin.
Cara kerja
• Cara kerja katup (valve) sebenarnya sangat sederhana. Katup
atau valve akan bergerak naik turun tergantung gerakan dari
mekanisme katup. Mekanisme katup meneruskan gerakan putar
dari mesin melalui timing chain atau belt. Putaran ini dirubah
menjadi gerakan dorong atau tekan melalui rocker arm untuk
mendorong katup (valve) agar bergerak membuka dan
menutup.
Contoh penerapan
• Konstruksi SV memiliki ciri katup berdiri dan di samping blok motor
serta poros kam terletak di bawah. Keuntungannya konstruksi mesin
sederhana, mesin pendek tidak memakan tempat, suara tidak berisik,
namun bentuk ruang bakar kurang menguntungkan bagi proses
pembakaran yang ideal dan Penyetelan celah katup sulit.
Perawatan katup
• Penyetelan katup perlu dilakukan
• pada saat motor di servis. Alasannya,
• mesin yang dipakai akan mengalami aus
• pada berbagai komponen karena gesekan.
• Keausan mekanisme mesin akan
• menimbulkan kerenggangan katup. Untuk
• itulah katup perlu disetel ulang.
• OHV
• OHV(Over head Valve) adalah sebuah rangkaian katup dengan
camshaft yang terletak didalam blok silinder. secara desain
memang rumit, karena camshaft yang langsung terhubung
dengan roda gigi sproket crankshaft harus menekan valve lifter
dan pushrod sebelum menggerakan katup. 
Komponen
1. Crankshaft sproket gear
2. Chamshaff sroket gear
3. Timming bell
4. Timming chain
5. Chamshaff
6. Valve lifter
7. Push rod
8. Rocker arm
9. Valve
10. Valve spring
Cara kerja
• Saat poros engkol berputar, gigi sproket pada crankshaft akan memutar
gigi sproket poros nok. Akibatnya poros nok ikut berputar selama poros
engkol berputar.
• Putaran poros nok akan memutas cam atau tonjolan, ketika tonjolan
tersebut menyentuh valve lifter maka valve lifter akan terangkat.
• Push rod akan menghubungkan gerakan valve lifter ke rocker arm.
• Akibatnya terjadi efek ayunan, ketika ujung rocker arm terangkat, maka
ujung lainya aka menekan katup.
• Saat katup tertekan rocker arm, maka katup akan terbuka.
• Ketika tekanan dari rocker arm usai, pegas katup akan mengembalikan
posisi katup ke semula.
Contoh penerapan
• Poros bubungan pada mesin OHV terletak di blok mesin. Gerakan
camshaft ditransfer menggunakan pushrods dan rocker arm untuk
mengoperasikan katup di bagian atas mesin.
• Secara teknis, mesin overhead camshaft (OHC) juga memiliki katup
overhead; Namun, untuk menghindari kebingungan, mesin OHC
biasanya tidak digambarkan sebagai mesin katup atas. Beberapa mesin
"intake over exhaust" awal menggunakan desain hibrida yang
menggabungkan elemen-elemen dari kedua katup samping dan katup
atas.
OHV
PERAWATAN
• Perawatan Mekanisme Katup pada Kepala Silinder
• Penggunaan mekanisme katup hanya terdapat pada tipe
engine empat langkah sedangkan pada tipe engine dua
langkah umumnya tidak terdapat sebuah mekanisme katup.
Tugas utama katup ialah untuk membuka dan menutup
ruang bakar, memutuskan dan menghubungkan ruang
silinder dalam silinder blok dengan udara luar pada saat
yang di butuhkan.
• OHC
• OHC(Overhead Camshaft) adalah rangkaian katup dengan
camshaft yang berada pada kepala silinder untuk menekan
katup secara langsung tanpa melalui pushrod. Sistem OHC
diciptakan untuk menggantikan OHV yang dinilai rumit dan
kurang efisien.
Komponen dan fungsi
• Sprocket gear
• Sama halnya dengan tipe OHV, gigi sprocket juga menjadi komponen penting pada
mekanisme ini. Konfigurasi jumlah roda gigi juga dibuat sama dengan tipe OHV, hal
ini karena kedua mekanisme ini memiliki prinsip yang sama.

• b. Timming chain/belt
• Jika pada mekanisme OHV akan kita temui sistem timming gear, Pada tipe OHC
kita hanya akan menemui sistem timming belt dan timming chain. Sistem ini lebih
efektif untuk menghubungkan gigi sprocket dengan camshaft yang terletak pada
kepala silinder. timming chain pada katup OHC memiliki dimensi lebih panjang, oleh
karena itu mekanisme ini memiliki beberapa komponen tambahan agar timming
chain bisa bekerja efektif.
• c.Tensioner
• Tensioner adalah komponen tambahan untuk mendukung kinerja timming chain. Fungsi
tensioner adalah untuk menarik timming chain agar selalu tegang. Tensioner memiliki dua
macam yaitu tipe roller dan tipe hidrolik. Untuk tipe roller memanfaatkan pegas untuk
menegangkan timming chain. Sementara tipe hidrolik memanfaatkan oli mesin untuk
menegangkan timming chain. Namun tipe hidrolik ini memerlukan komponen tambahan berupa
chain guide agar lebih maksimal.

• d. Timming chain guide


• Timming chain guide terhubung dengan tensioner hidrolik, fungsinya untuk menekan timming
chain agar tegang. Tensioner hidrolik tidak secara langsung menekan timming chain,
komponen ini memiliki piston yang akan menekan chain goide. Sementara chain guide yang
berbentuk memanjang akan menekan timming chain secara langsung. Sehingga lebih stabil
karena permukaan yang tertekan lebih luas.
• e. Camshaft
• Camshaft pada tipe katup OHC memiliki konstruksi yang sama seperti
camshaft pada katup OHV. Komponen ini juga dilengkapi lobe disepanjang
porosnya untuk menekan katup. Namun untuk tipe DOHC, memiliki dua
macam poros yaitu intake camshaft dan exhaust camshaft.

• f. Rocker arm
• Rocker arm berfungsi untuk menekan katup ketika mendapatkan dorongan
dari lobe. Meski memiliki fungsi sama, terdapat perbedaan konstruksi antara
tipe OHV dan OHC. Pada tipe OHC rocker arm bersifat individu dengan kata
lain tidak terletak satu poros.
• g. Valve and spring
• Komponen ini juga memiliki konstruksi dan fungsi yang sama
seperti mekanisme katup OHV.
Cara Kerja katup OHC
• Pada katup OHC, juga prinsipnya sama ketika poros engkol
berputar maka poros nok ikut berputar. Tapi karena poros nok
terletak di kepala silinder, maka diperlukan sebuah belt atau chain
untuk menghubungkan putaran kedua poros.
• Saat poros nok berputar, maka tonjolan akan langsung menekan
rocker arm. Dan ketika tonjolan tersebut berputar, maka pegas
katup akan mengembalikan posisi valve ke semula.
• Pada beberapa tipe, biasanya OHC dilengkapi dengan rocker arm
yang terletak diantara valve dan cam. Fungsinya sebagai pengatur
celah katup dengan metode HLA (Hydraulic Lash Adjuster).
• SOHC
• Sistem katup berjenis SOHC umumnya hanya memiliki
satu camshaft saja. Nantinya camshaft tersebut akan menekan
katup untuk menghisap dan membuang. Artinya sistem ini
sepenuhnya memanfaatkan camshaft yang ada pada kepala
silinder
• Cara kerja:
• Camshaft menggerakan seluruh katup sekaligus pada tiap
silindernya. 
• DOHC
• DOHC (Double Overhead Camshaft) merupakan jenis engine
yang memiliki 2 camshaft. 1 camshaft untuk menggerakkan 2
katup intake dan camshaft lainnya untuk menggerakkan 2 katup
exhaust. 
• Cara kerja:
• Langkah pertama piston bergerak dari titik mati atas ke titik mati bawah,
posisi katup masuk terbuka dan katup keluar tertutup, mengakibatkan
udara atau gas terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Proses udara atau
gas sebelum masuk ke ruang bakar dapat dilihat pada sistem pemasukan.
• Selanjutnya piston bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas,
posisi katup masuk dan keluar tertutup, mengakibatkan udara atau gas
dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum piston sampai
pada posisi titik mati atas, waktu penyalaan (timing ignition) terjadi
pada mesin bensin berupa nyala busi.
Dan gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan
dalam ruang bakar, mengakibatkan piston terdorong dari titik mati atas
ke titik mati bawah. Langkah ini adalah proses yang akan
menghasilkan tenaga.
• Proses terakhir yaitu piston bergerak dari titik mati bawah dan titik
mati atas, posisi katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka,
mendorong sisa gas pembakaran menuju ke katup keluar yang sedang
terbuka untuk diteruskan ke lubang pembuangan.
BAB 3
• Penutup
• Kesimpulan:
• Jadi mekanisme katup dan cara kerjanya dapat kita ketahui dan
pelajari sebagai tambahan ilmu bagi kita semua.
• Saran:
• Mekanisme katup yang kita pelajari harus diterapkan pada saat kita
menjalankan praktek tersebut
• Dan jangan lupa giatkan membaca
DAFTAR PUSTAKA

1. PENULIS :
2. Murid Smk N 1 Kepil
3. Tanggal 4 September Tahun 2023
4. JUDUL BUKU:
5. Mekanisme Katup Tempat Smk N 1 Kepil

Anda mungkin juga menyukai