SEPEDA MOTOR
Muhamad Arif Ika Pradana, S.Pd.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan
Evaluasi Motivasi
Materi Apersepsi
Perhatikan Gambar Berikut !!!
I- Head
F- Head
T- Head
L-Head
MV (Multi Valve)
SV (Side Valve)
1. Poros Cam
Merupakan proyeksi eksentrik
pada poros yang berputar,
digunakan untuk mengatu
pembukaan dan penutupan katup
dengan berbagai berbagai
perantara mekanisme katup.
Bentuk atau profil cam
menentukan titik pergerakan,
kecepatan pembukaan dan
penutupan katup, serta besarnya
pembukaan katup.
2. Penggerak Cam
sumbu nok berputar sesuai dengan putaran poros engkol, dimana 2
kali putaran poros engkol, maka poros nok berputar 1.
Metode yang menggerakkan poros cam adalah menggunakan timing gear,
timing chain, dan timing belt.
a. Model Timing Gear
biasanya digunakan untuk
mekanisme katup jenis OHV, dimana
letak sumbu nok terletak diekat
dengan poros engkol.
b. Model Timing Chain
digunakan pada mekanisme
katup OHC. Sumbu nok terletak di
kepala silinder dengan digerakkan
menggunakan rantai dan gigi sprocket.
Tegangan rantai diatur oleh tensioner
dan getaran rantai di redam oleh chain
vibration damper.
c. Model Timing Belt
digunakan pada mekanisme katup
OHC. Sumbu nok terletak di kepala
silinder dengan digerakkan menggunakan
sabuk yang bergigi sebagai pengganti dari
chain, sehingga bunyi yang di timbulkan
lebih sedikit. Selain itu, timing belt lebih
ringan. Model ini lebih banyak digunkan.
3. Katup
merupakan bagian utama pada
mekanisme katup yang menjadi saluran
masuk campuran bahan bakar dan udara,
serta saluran buang gas sisa pembakaran.
Katup juga diahruskan dapat menutup
rapat saat langkah kompresi. Bagian ujung
katup harus kuat terhadap tekanan dari
pelatuk atau cam, batang katup harus
kuat menerima keausan saat bekerja,
serta daun katup kuat terhadap tumbukan
dan menahan panas dengan suhu ± 8000C
4. Skrup penyetel dan Mur Pengunci Skrup penyetel dan Mur Pengunci
untuk menentukan penyetelan
celah katup, dan menahan dudukan baut
penyetelnya agar tidak berubah
5. Pelatuk Katup (Rocker Arm)
Digunakan pada mesin-mesin
dengan kontruksi katup kepala, katup
kombinasi serta over head camshaft,
yang berguna untuk menghantarkan
tekanan dari batang penumbuk katup
dan diteruskanke ujung katup.
Pelatuk Katup (Rocker Arm)
6. Dudukan katup (Valve Seat)
Sebagai tempat penutupan
katup-katup yang dirapatkan dengan
bidang katup.
7. Tensioner
Menjaga kekencangan dari
timing chain.
Keregangan Katup
Tekanan kompresi dalam ruang bakar sangat
dipengaruhi oleh penyetelan celah katup.
Jika celah katup kecil, maka katup cepat membuka
dan lama menutup. Mengakibatkan boros, kompresi
bocor, tenaga mesin berkurang, mesin tidak
stasioner, dan sulit dihidupkan.
Jika celah katup besar, maka katup terlambat
membuka dan cepat menutup. Akibatnya apabila
terjadi pada katup masuk, maka pemasukan
campuran udara dan bahan bakar sedikit. Penggerak
katup terdengar berisik, dan bagian penggerak
memungkinkan ada yang patah.
Jika tidak ada cealah, maka katup tidak menutup
dengan sempurna, kerugian tenaga, pembakaran
merambat ke karburator, katup dapat terbakar.
Tekanan Kompresi
Tekanan campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar, pada
akhir langkah kompresi.
Beberapa hal yang mempengaruhi tekanan kompresi adalah …
1. Tekanan kompresi rendah
a. Penyetelan katup terlalu rapat
b. Daun katup bocor
c. Gasket/packing kepala silinder bocor
d. Cicin torak atau silinder aus
e. Torak aus
2. Tekanan kompresi terlalu tinggi
a. Terdapat kerak-kerak karbon pada ruang bakar atau ujung piston
Perawatan Berkala Mekanisme Katup
1. Fuller gauge
2. Kunci ring 8 mm atau
kunci 10 mm (sesuai
ukuran baut penyetel
katup)
3. Kunci sock
4. SST penyetel katup