Dosen Pembimbing :
Eko Sulkhani Yulianto, S.Pi.,M.Si.
Dengan memanjatkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena berkah
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“Teknologi Aktraktor Ikan dengan Bantuan Gelombang Suara (Piknet) yang Dilengkapi
dengan Sistem Pengisi Daya Berupa Panel Surya dan Kincir Air untuk Meminimalisir Waktu
Tangkapan Pada Alat Tangkap Gill Net”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
wajib untuk mata kuliah Teknologi Penangkapan Ikan. Pada kesempatan ini, kami
menyampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan
membimbing kita dalam mengerjakan makalah ini. Kami menyadari banyaknya kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu segala kritik dan saran membangun dari para
pembaca sangat diharapkan oleh penyusun untuk kesempurnaan makalah ini. Kami berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pemakalah dan bagi pembaca pada umumnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
1.4 Manfaat........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Konsep Usaha Perikanan.............................................................................................3
2.2 Konsep Agribisnis Perikanan......................................................................................3
2.3 Analisis Sistem Agribisnis pada Pasca Produksi Usaha Perikanan Tangkap..............5
2.4 Analisis Prospek dan Hambatan Agribisnis pada Pasca Produksi Usaha Perikanan
Tangkap..................................................................................................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengawetkan ikan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi
pelaku usaha (komersial/bisnis).
2
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
3
BAB II
PEMBAHASAN
5
kehutanan) tidak akan sukses dalam jangka Panjang jika tidak dilakukan secara terpadu,
dengan satu kesatuan yang menyeluruh. Terpadu maksudnya satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan antara rantai agribisnis hulu hingga hilir.
Agribisnis sendiri terdiri dari tiga sector utama yang secara ekonomi saling bergantung
satu sama lain, yaitu sector input (factor produksi/masukan), proses (produksi/farm/budidaya/
penangkapan ikan) dan sector output (hasil produksi/panen.produk). Sektor input dalam
agribisnis terdiri dari penyediaan pembekalan bagi nelayan ataupun pembudidaya ikan yang
secara berturut-turut untuk dapat menangkap ikan dan membudidayakan ikan.
Pasaribu (2012) mengemukakan bahwa konsep agribisnis yakni merupakan kesatuan dari
berbagai usaha yang saling tergantug satu sama lain, baik salah satu atau semua rantai pra-
produksi, produksi, pengolahan, hingga pemasaran, termasuk usaha jasa dan penunjang yaitu
kegiatan usaha yang menunjang dan ditunjang oleh berbagai kegiatan pertanian. Agribisnis
meliputi semua aktivitas sebagai rangkaian system yang terdiri dari: 1) system pengadaan dan
penyaluran sarana produksi, teknologi, dan pengembangan sumberdaya; 2) subsistem
produksi pertanian atau usaha tani; 3) subsistem pengolahan hasil-hasil agroindustry; dan 4)
subsistem distribusi dan pemasaran hasil pertanian.
6
2. Subsistem kegiatan produksi dalam usaha tani penghasil banyak produk pertaian,
misalnya hasil ikan, baik skala kecil (usaha tani keluarga) sampai skala besar
(hatchery, penangkapan ikan laut), pertanian intensif seperti akuakultur, hidroponik,
dan lain-lain.
3. Subsistem usaha terkait kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan
pendistribusian berbagai komoditi pertanian ke konsumen.
Hubungan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya sangat erat dan saling
tergantung atau tidak dapat berdiri sendiri, artinya siapapun yang memilih salah satu
subsistem untuk menjadi focus bisnisnya, maka dia tidak akan sukses tanpa
mengkoordinasikan subsistem lain.
2.3 Analisis Sistem Agribisnis pada Pasca Produksi Usaha Perikanan Tangkap
Seperti yang telah terdapat pada penjelasan sebelumnya, bahwa system agribisnis dalam
usaha perikanan memiliki subsistem yang terdiri dari pra produksi, produksi, dan pasca
produksi yang satu sama lainnya terkait dalam proses kegiatan dan tidak dapat terpisahkan.
Dalam proses produksi usaha perikanan tangkap, hal awal yang diperhatikan yakni
memastikan bahwa alat tangkap dalam kondisi yang baik dan layak melaut, juga persiapan-
persiapan melaut seperti mengisi bensin dan menyiapkan es balok dimana bensin dan es
balok ini harus disediakan sesuai jarak penangkapan.
Selanjutnya, dalam pasca produksi atau penanganan hasil tangkapan di kapal, beberapa
hal yang diperhatikan yakni melakukan pemindahan ikan dari dalam jaring ke dalam kapal
dan berusaha untuk tidak menimbulkan luka pada kulit ikan yang dapat mempercepat
pembusukan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengangkutan ikan salah satunya yakni
wadah untuk mengemas ikan, kepadatan ikan dalam wadah dan system pengangkutan.
Pengemasan ikan baiknya lebih diperhatikan dari karakteristik masing-masing jenis ikan.
Misalnya yakni untuk pengemasan ikan gurami menggunakan jerigen plastic karena ikan
masih dalam keadaan hidup, sedangkan ikan nila sudah dalam keadaan mati sehingga dapat
digunakan box fiberglass atau Styrofoam. Lalu selanjutnya dilakukan pendinginan untuk
menjaga agar ikan tetap segar, dan dalam penyimpanan baiknya diberi hancuran es yang
berasal dari air yang bersih agar bebas dari kuman. Dalam pengangkutan ikan, dapat
dilakukan dengan keranjang/ember yang baik atau tidak mudah rusak ataupun putus dan
diangkut langsung setelah turun ke darat yaitu pagi hari atau saat suhu udara masih dingin
sehingga tidak akan mempengaruhi kondisi ikan atau agar ikan-ikan tersebut dalam kondisi
7
yang tetap segar.
8
2.4 Analisis Prospek dan Hambatan Agribisnis pada Pasca Produksi Usaha Perikanan
Tangkap
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pasca produksi atau penanganan hasil tangkapan di kapal, beberapa hal yang
diperhatikan yakni melakukan pemindahan ikan, pengangkutan ikan dengan
memperhatikan wadah untuk mengemas ikan, kepadatan ikan dalam wadah dan system
pengangkutan, selanjutnya pendinginan, dan pengangkutan langsung setelah turun ke
darat saat suhu udara masih dingin. Adapun factor-faktor yang dapat mendorong
pengembangan agribisnis perikanan tangkap utamanya pada proses pasca produksi yakni
kualitas kapal penangkapan ikan, jumlah kapal penangkapan ikan, kualitas alat
penangkapan ikan, jumlah alat penangkapan ikan, komoditas, industri makanan, teknik
pengeringan, pembekuan, kualitas pasar tradisional, jumlah pasar tradisional, jumlah
pemasar ikan/tengkulak, kualitas lembaga keuangan, jumlah lembaga keuangan, kualitas
lembaga pemerintah, jumlah lembaga pemerintah, kualitas transportasi, jumlah
transportasi, kualitas koperasi agribisnis dan jumlah koperasi agribisnis. Sedangkan factor
yang dapat menghambat pengembangan agribisnis perikanan tangkap utamanya pada
proses pasca produksi diantaranya yakni factor lingkungan, Teknik pengemasan, wadah
pengemasan, teknik pengeringan, cuaca saat dilakukan pengangkutan setelah
penangkapan ikan, dan kualitas Tempat Pelelangan Ikan
1
0
DAFTAR PUSTAKA
Intyas, C. A., & Abidin, Z. (2018). Manajemen Agribisnis Perikanan. Universitas Brawijaya
Press: Malang. ISBN: 9786024325091.
Kansil, T. W., Sondakh, S. J., & Tambani, G. O. (2019). Agrobisnis Perikanan Soma Pajeko di
Desa Bulawan II Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
Akulturasi, 7(2), 1283-1288.
Setiawati, N. P., Tufail, D. N., & Sitaresmi, D. T. (2021). Analisis Faktor Pendorong dan
Penghambat Pengembangan Agribisnis Perikanan Tangkap Dengan Pendekatan
Subsistem di Kabupaten Penajam Paser Utara. Jurnal Planologi, 18(1), 1-18.
1
1