a
PENANGKAPAN IKAN DENGAN
k
i
rSEINE
PURSE
e
membaca
modul
ini,
peserta
didik
lebih
a
k
sa
la
ta
id
JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16 GEDUNG MINA BAHARI III LANTAI 8
TELEPON : (021) - 3513300 (HUNTING) EXT : 6815, 6816 FAKSIMILIE (021) - 3513313
SURAT ELEKTRONIK pusdik@kkp.go.id KOTAK POS 4130 JKP 10041
JAKARTA PUSAT KODE POS 10110
n
a
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, dengan tersusunnya modul Penangkapan Ikan
dengan Purse Seine ini. Modul ini disusun sebagai panduan
bagi siswa /guru dalam mengimplementasikan pendekatan
belajar TEFA, sehingga peserta didik dapat melaksanakan
kegiatan
produksi
secara
mandiri
tanpa
harus
selalu
ka
menjalankan
melaksanakan
a
seluruh
tahapan
l
(sikap). Sedangkan hal-hal
eyang terkait dengan aspek kognitif
K
(pengetahuan), peserta
n didik harus aktif mengikuti materi teori
dari pembelajaran
ik di ruang kelas dan membaca dari sumber-
i
sumberd
referensi
di perpustakaan.
t
sa
u
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................. vi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................... 1
B. Deskripsi Singkat ...................................................... 3
ri
e
C. Tujuan Pembelajaran ................................................ 4
P
n
UNIT KOMPETENSI 1 PERSIAPAN BERLAYARda
A. Persiapan Perbekalan .................................................
6
n
a
t
B. Mempersiapkan Dokumen Kapal
u ..............................10
la
e
K
UNIT KOMPETENSI 2 n
a(PURSEINER) .............................. 15
KAPAL PUKAT CINCIN
ik
id
d
UNIT KOMPETENSI
3 PUKAT CINCIN (PURSE SEINE)
n
e
A.PBentuk Umum Pukan Cincin (Purse Seine) ................20
t
sa B. Klasifikasi Pukat Cincin ............................................20
u
C. Bentuk dasar jaring utama .......................................22
ka
ii
UNIT KOMPETENSI 5
TEKNIK PENGOPERASIAN PURSE SEINE
A. Pencarian kawanan ikan atau pencarian
posisi rumpon (searching) ........................................ 34
B. Penurunan jaring (setting) ........................................ 35
C. Penarikan tali kerut (pursing) ................................... 35
D. Penarikan/pengangkatan jaring ke atas
kapal (hauling) ......................................................... 36
E. Pengangkatan ikan ke atas kapal (brailling) .............. 36
UNIT KOMPETENSI 6
PENANGANAN IKAN HASIL TANGKAPAN
A. Penanganan dan Penempatan Ikan Secara
sa
u
ka
ri
P
n
Higienis di atas Kapal ...............................................
39
a
d
B. Pembekuan Ikan ...................................................... 50
n
ta penurunan suhu
C. Proses pengenyahan panas atau
u
la
selama ikan dibekukan
............................................ 51
e
K
n
EVALUASI .....................................................................
54
a
ik
id
d
n
e
P
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Kapal pukat cincin kecil ..................................................16
2. Kapal pukat cincin besar .................................................16
3. Bentuk umum pukat cincin ...........................................20
4. Pukat cincin dengan kantong di salah satu ujung jaring..21
5. Pukat cincin dengan kantong di tengah jaring ................22
6. Purse seine bentuk segi empat ........................................22
7. Purse seine bentuk trapesium ........................................23
8. Purse seine bentuk lekuk ...............................................23
9. Tali ris atas, pelampung dan selvedge ............................e
25
P
n 25
10. Tali ris bawah, pemberat, selvedge dan ring ...................
a
d
11. Bentuk-bentuk Tali Cincin .............................................
26
n
12. Pelampung pukat cincin .................................................
27
ta
u
13. Pemberat dan tali ring dari rantai
la...................................28
e Indonesia (WPP-RI) ........30
14. Wilayah Pengelolaan Perikanan
K
n
a
ik
d
i
d
n
e
P
t
sa
u
ri
iv
ka
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Kebutuhan air tawar awak kapal per hari ...................... 8
ri
la
sa
u
ta
e
K
ka
id
ka
ri
la
sa
u
id
ka
vi
e
K
ta
ka
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pukat cincin atau biasa sisebut dengan Purse Seine
adalah alat penangkap ikan yang dipergunakan untuk
menangkap
ikan
pelagis
yang
bergerombol
seperti:
ka
P ikan
ukuran dan jumlah yang banyak. Alat penangkap
n
t
line), sayap (wing), pemberat
u (singker lead), tali penarik
a
a
ikan
ik
ikan
pelagis
yang
membentuk
i
gerombolan/kawanan
berada dekat permukaan air (sea
d
sa
u
n
esurface).
Sangat
diharapkan
pula
densitas
shoal
meloloskan
diri
secara
vertical
maupun
horizontal.
ka
dikumpulkan
dengan
pemikat
rumpon
dan
P
lampu
ditarik
melewati
t
cincin-cincin
u
besi
yang
l
bergelantungan di bagianebawah
jaring sehingga alat
K
a
mangkok dengan
ik segerombolan ikan yang terkurung di
d
i
dalamnya.
d
n
eSelanjutnya
t dan
sa
u
panduan
belajar
para
siswa
Sekolah
ka
Usaha
ri
cara
bermanfaat
sa
u
Pengoperasian
sebagai
bahan
Purse
Seine.
a
acuan
n para
Modul
guru
ini
dalam
a
tPenangkapan
memberikan materi mengenai
Ikan dengan
u
la
Purse Seine, sehingga
e para siswa dapat melakukan
K ikan di lapangan dengan benar,
kegiatan penangkapan
n
baik dari ipersiapan
di darat. Alat penangkap ikan, kapal
ka
d
yangdidigunakan, daerah penangkapan ikan, teknik
n
epengoperasian dan jenis ikan yang menjadi tujuan
penangkapan.
B. Deskripsi Singkat
Modul dengan judul Penangkapan Ikan Dengan Purse
Seine ini berisi uraian mengenai persiapan kapal sebelum
melakukan operasi, kapal Purse Seine, jaring Purse Seine,
daerah penangkapan ikan, teknik pengoperasian Purse
Seine, jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan dan
teknik penanganan ikan hasil tangkapan di atas kapal.
mudah
dipahami
para
siswa
setingkat
SUPM.
mempelajari
modul
ini
para
siswa
ri
2. Indikator Keberhasilan
Setelah
mempelajari
modul
ini
para
P
siswa
la
sa
u
id
ka
ka
e
K
ta
UNIT KOMPETENSI 1
PERSIAPAN BERLAYAR
Standar Unit Kompetensi :
Setelah
mempelajari
mempersiapkan
materi
ini,
siswa
mampu
mepersiapkan
Perbekalan
kapal
meprsiapkan
ta
Uraian Materi :
kapalPsebelum
sa
u
Dukumentasi
berlayar.
ka
ri
berlayar.
2. Mampu
sebelum
u
a
l
Perbekalan dan Dokumentasi
kapal merupakan faktor
e
K
yang penting n
untuk diperhatikan dalam melakukan
a
kegiatan usaha
ik penangkapan ikan di laut. Karena faktor
id
keselamatan
jiwa
manusian
dikapal
dan
faktor
d
n
ekeselamatan kapal itu sendiri menjadi penting untuk
melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut. Persiapan
perbekalan
terdiri
dari
persiapan
perbekalan
untuk
operasional
kapal
dan
persiapan
perbekalan
untuk
Cadang
Mesin.
Sedangkan
perbekalan
untuk
bakar minyakri
l
harinya. BBM merupakan
komponen biaya yang
e
K
paling besar
ndalam pengoperasian Pukat Cincin,
yaitu iberkisar
antara 60 70% dari total biaya
ka
sa
u
id
operasional
d
ikan.
Perhitungan
bakar
kosumsi
pemakaian
bahan
sebagai berikut :
Dimana :
C
0,75
ka
0,7
0,8,
sewaktu
= Nilai
spesifik
pemakaian
BBM
ri
ka
t
induk (main engine)
u 300 HP dan motor bantu
a
l
(generator engine)
e 150 HP, jika akan beroperasi
K
a
diperlukan
dalam operasi penangkapan tersebut?
ik
sa
u
id
Jawab
1
2
3
Ukuran panjang
kapal (m)
10m
10 m - 20 mla
> 20m
hari
No
a air
Kebutuhan
d
ntawar/hari
10
as/d 15 liter
e
K
5 s/d 25 liter
25 s/d 30 liter
ik
sa
u
d
panjang
idPada
contoh
kasus
kapal
purse
seine
ka
pada
umumnya
air
pendingin
ini
hanya
ka
i
tertangkap dan mati kemuduran mutu rtelah
e
P ikan
terjadi. Untuk menjaga mutu dan kesegaran
n
t
segar biasanya dilakukan
dengan menggunakan
u
a
l
es curah. Ikan
e yang telah dibersihkan disimpan
K
dalam n
palkah dengan timbunan es curah, jika
sa
u
beku
biasanya
ikan
hasil
untuk
mendinginkan
ton
ikan
hasil
ri
a) Menyiapkan Beras,
P
b) Menyiapkan Lauk pauk untuk kebutuhan selama
a
pelayaran, dan
t
Kebutuhan perbekalan
u
kapal
la
Beras,
e
K
Ringan dan
n
seperti:
Makanan
Beras
sa
u
id
makanan,
awak kapal. Dengan kondisi kerja yang
d
makanan
tersebut bersandar/
ka
surat
ka
P Kota
Kepala dinas Kelautan dan Perikanan tingkat
n
t
2. Surat Izin Penangkapan
uIkan (SIPI) adalah surat izin
a
l
yang memberikan
e kewenangan kepada kapal untuk
K
menggunakan
n alat tangkap tertentu dan daerah
a
penangkapan
ik
sa
u
id
dkesatuan
yang
di
izinkan,
SIPI
merupakan
11
hanyut, dan
SLO
diterbitkan
oleh
Pengawas
surat
yang
menyatakan
bahwa
kapalri
P
tersebut telah memenuhi persyaratan kesempurnaan
n
t
masa berlaku Sertifikat Kesempurnaaan
adalah 1
u
tahun.
6. Surat
Tanda
la
e
K
Pendaftaran
n
a
dokumenikyang
d
Kapal;
menyatakan
adalah
bahwa
suatu
kapal
telah
tujuan
dari
i
dicatat
d dalam register kapal-kapal, yaitu setelah
sa
u
n
ememperoleh
Surat
Ukur,
dimana
Laut :
diberikan
kepada
kapal
yang
Kapal :
diberikan
kepada
kapal
yang
12
ka
suatu
oleh Pemerintah
berdasarkan
sertifikat
yang
Negara
Perjanjian
diterbitkan
Kebangsaan
Internasional
kapal,
(konvensi)
ka
mengalami perubahan.
t
8. Sertifikat Hapus Tikus
u kapal (Derating Certificate)
a
l
adalah suatu sertifikat
kapal yang diberikan kepada
e
K
sebuah kapal
n oleh Departemen Kesehatan yaitu;
sa
u
Health),
diteliti
tikus
id
dyang
a
Kesehatan
ik Pelabuhan (Port
setelah
kapal
terdapat
dan
serangga
Declaration
of
Health adalah
suatu
Dinas
Kesehatan
Pelabuhan
dan
masa
13
tidak
ada
alasan
untuk
oleh
Nakhoda
dan
diketahui
oleh
ri
Syahbandar.
P
12. Warta Kapal adalah Riwayat kapal dari Pelabuhan
n
Radio Dinas
nMaritim; adalah
t
dikeluarkan
u oleh
yang
l
Komunikasi dan Informatika.
e
sa
u
id
ik
14
ka
Kementerian
UNIT KOMPETENSI 2
KAPAL PUKAT CINCIN ( PURSEINER )
Standar Unit Kompetensi :
Setelah
mempelajari
mengidentifikasi
Kapal
materi
ini,
(Purseiner)
siswa
mampu
dan
mampu
mengidentifikasi
Kapal
Pukat
Cincin
(Purseiner).
ri
Uraian Materi :
ka
Kapal
t mengoperasikan pukat
yang dibuat dengan tujuan u
untuk
a
l
cincin, dan dilengkapiedengan
palkah pendingin
sa
u
untuk
K
menampung hasil
ntangkapan, mepunyai geladak kerja yang
a
luas, mudah
ik untuk diolah gerakan dan mempunyai
id yang cukup untuk menuju ke daerah
kecepatan
d
n
epenangkapan ikan dan melingkarkan jaring.
Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara
khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk
menampung,
menyimpan,
mendinginkan,
dan
atau
pukat
cincin
biasanya
memiliki
ruangan-
15
2. Tempat penarikan
ri
la
sa
u
ta
e
K
ka
id
operasi
penangkapan,
memiliki
fasilitas
ka
tersebut.
Selanjutnya
faktor-faktor
yang
yang
berhubungan
pemilihan
material
yang
dengan
tepat
desain
untuk
kapal,
konstruksi,
ka
i
penanganan dan penyimpanan hasil tangkapan, rserta
e
faktor-faktor ekonomis
t
1. Memiliki kesanggupan berlayar
di laut dengan baik
u
a
l
dalam segala keadaan
e yang mungkin terjadi.
K
2. Sanggup berlayar
dengan tenaga sendiri ke dan dari
n
daerahika
penangkapan
i
penangkapan
continue.
d
sa
u
n
e3. Mempunyai
serta
dapat
melakukan
keselamatan.
4. Kekuatan dan struktur yang kokoh.
5. Memiliki fasilitas penyimpanan hasil tangkapan.
6. Tempat
persediaan
cukup
untuk
bahan
bakar,
serta
jarak
yang
telah
ditentukan
untuk
17
ri
la
sa
u
id
ka
18
e
K
ta
ka
KOMPETENSI 3
PUKAT CINCIN ( PURSE SEINE )
Standar Unit Kompetensi :
Setelah
mempelajari
materi
ini,
siswa
mampu
ka
i
Mampu mengidentifikasi alat penangkap ikan rjenis
e
purse seine.
Uraian Materi :
t
Pukat cincin atau lazimu
disebut
dengan Purse Seine
a
l
adalah alat penangkap
eikan yang terbuat dari lembaran
K
jaring berbentuk
nsegi empat pada bagian atas dipasang
i
kerut
d(purse line) yang berguna untuk menyatukan bagian
sa
u
n
ebawah jaring, sehingga ikan tidak dapat meloloskan diri ke
bawah (vertikal) dan ke samping (horizontal). Biasanya
besar mata jaring disesuaikan dengan ukuran ikan yang
akan ditangkap. Ukuran benang dan mata jaring tiap-tiap
bagian biasanya tidak sama. Disebut dengan pukat cincin
sebab pada jaring bagian bawah dipasangi Cincin (ring)
yang berguna untuk memasang tali kerut atau biasa juga
disebut juga tali kolor.
19
ri
la
sa
u
ta
e
K
ka
id
Stastistic
Classification
of
Fishing
Gear
ka
dapat
ka
dan Lekuk.
t
1) Kantong terletak pada
usalah satu ujung jaring
a
l
2) Kantong terletak
e pada tenggah-tenggah jaring
sa
u
id
ik
KANTONG
21
KANTONG
sa
u
a
d
Berdasarkan bentuk Jaring Utama pursen
seine yaitu :
ta
1. Bentuk segi empat
u
la
2. Bentuk trapesium
e
K
3. Bentuk lekuk
n
a
ik
d
i
d
n
e
P
22
ri
ka
ri
la
ta
e
K
Gambar
a 8 : Purse seine bentuk lekuk
ik
id
ka
n
D. Bagian-Bagian
Pukat Cincin
sa
u
23
(horizontal)
maupun
pergerakannya
ke
arah
dalam
(vertikal).
Secara umum berbagai macam bahan yang digunakan
untuk pembuatan purse seine dapat diperinci sebagai
berikut : jaring utama, srampat (selvedge), kantong (bunt)
1. Jaring Utama :
Bahan yang biasa digunakan adalah benang
nylon PA 210d/9 dengan besar mata jaring (mesh size)
1,25 inchi. Panjang pukat cincin biasanya 3 kali
kedalaman jaring, misalnya ; Panjang x lebar = 300m :
100m.
Jumlah
tergantung dari
mata
ke
bawah
atau
dalamnyari
P
kedalaman air dimana alat tersebut
a
akan dioperasikan
2. Selvedge :
t
Selvedge merupakan mata
u jaring penguat yang
a
l
berfungsi untuk melindungi
e bagian pinggir dari jaring
K
i
Bahan
dSelvedge biasanya lebih kaku dari bahan jaring
sa
u
n
utama
e
seperti
polyethylene
(PE)
380d/12
dengan
3. Tali Ris :
Adalah tali pengikat tali pelampung dan pemberat
terhadap jaring, tali ris terdiri dari tali ris atas dan tali
ris bawah, tali ris atas berfungsi sebagai pengikat tali
pelampung
dan
tali
ris
bawah
berfungsi
sebagai
ka
ri
la
ka
ta
Gambar 9 : TaliK
ris atas, pelampung dan selvedge
sa
u
id
ka
25
la
sa
u
ta
e
K
ka
id
ri
d
n
Gambar 11 : Bentuk-bentuk Tali Cincin
e
untuk
menyatukan
cincin
yang
ka
supaya
tetap
mengapung,
sehingga
jaring
la
sa
u
ta
e
K
ka
id
ri
ka
7. Pemberat :
Pemberat berfungsi agar jaring bagian bawah
cepat tenggelam waktu dioperasikan. Bahan pemberat
umumnya menggunakan timah atau timbal (timah
hitam). Pemberat yang digunakan umumnya berbentuk
silinder dengan ukuran panjang
+ 3 cm dengan
27
ka
sa
u
e
P
kerut sewaktu ditarik agar bagian bawah jaring dapat
n
a
terkumpul. Bahan cincin biasanya dari kuningan
atau
d
n
tembaga atau kadang-kadang digunakan
bahan besi
ta
yang
dilapisi
dengan
kuningan.
Cincin
yang
u
la
dipergunakan biasanya
emempunyai ukuran diameter
K
10 cm dengan berat
n sekitar 400 gram.
a
ik
d
i
d
n
e
28
UNIT KOMPETENSI 4
DAERAH PENANGKAPAN IKAN
Standar Unit Kompetensi :
Setelah
mempelajari
materi
ini,
siswa
mampu
ka
P untuk
2. Mampu menentukan daerah penangkapan ikan
a
ta
Uraian Materi :
sa
u
u
a
l
Daerah penangkapan
ikan (fishing ground) pada
e
K
pengoperasian n
pukat cincin adalah daerah yang alur
a terlalu ramai dilayari oleh kapal lain.
pelayaran ik
tidak
id
Pukat
d cincin dioperasikan di dekat permukaan perairan,
n
esehingga diperlukan kedalaman air yang cukup untuk
dapat mengoperasikannya.
A. Lokasi Daerah Penangkapan
cincin
dioperasikan
di
dekat
permukaan
untuk
dapat
mengoperasikannya.
Hampir
29
ri
la
ta
e
K
ka
sa
u
i
d
i
Gambar
d 14 :
n
e
30
ka
ka
Untuk
menangkap
gerombolan
e
PCakalang
sa
u
l
mencari
e atau
mendekati
tempat
ikan
K
dengan melacak
n atau dilakukan secara langsung atas
a
gerakan
ikikan dan pengamatan tidak langsung dengan
id
mengawasi
tanda-tanda di luar permukaan air.
d
nPengamatan atau observasi dilakukan dengan
dapat
diperkirakan
dengan
memperhatikan
31
gerakan
burung
laut
yang
terbang
di
atas
cepat
menunjukkan
bahwa
gerakan
burung
akan
menukik
dan
terbang
sa
u
berombolan
air
laut
ikan
ri
besar,
a
warnanya
n akan
maka
berubah
ta kecoklat-coklatan.
menjadi gelap, berwarna u
agak
la
Apabila bergerombolan
e kecil, permukaan berwarna
K
gelap keungu-unguan
n
4. Adanya ibuih-buih
di permukaan.
ka
id
5. Adanya
d percikan-percikan air di permukaan.
n
6. Nampak adanya kilatan-kilatan dari warna ikan
e
dalam air.
7. Data Oseanografis dan Meteorologi.
Dengan mengadakan analisa tentang data
Oceanografi dan Meteorologi, seperti suhu air,
salinitas dan tekanan udara dan sebagainya, tempat
gerombolan ikan dapat dicari pencarian gerombolan
ikan dari udara.
8. Tanda-tanda
lain
gerombolan ikan.
32
sebagai
petunjuk
ka
adanya
Paus
juga
menunjukan
adanya
ri
la
sa
u
ta
e
K
ka
id
ka
33
UNIT KOMPETENSI 5
TEKNIK PENGOPERASIAN PURSE SEINE
Standar Unit Kompetensi :
Setelah
mempelajari
materi
ini,
siswa
mampu
ri
Uraian Materi :
P
Operasi penangkapan ikan dengan pukat cincin terdiri
n
t dan pengangkatan
(pursing), penarikan jaring (hauling),
u
la
e
K
A. Pencarian
n
a
kawanan
k
i
rumpon
d (searching)
sa
u
ikan
atau
pencarian
posisi
n
Lakukanlah pengamatan seperti berikut ini :
e
sampaikan
kepada
yang
sedang
mengemudikan kapal.
4. Setelah dekat dengan kawanan ikan, lakukan
pendeteksian kawanan ikan dengan alat yang ada.
34
ka
kegiatan
disimpulkan
bahwa
setelah
akan
diputuskan
dilakukan
atau
penangkapan
ka
ri
P
2. Setelah posisi kapal sesuai dengan yang diinginkan,
n
t
3. Kapal maju pelan dan
u melingkari kawanan ikan
a
l
yang akan ditangkap.
e
n
a
C. Penarikan
ik tali kerut (pursing)
t
sa
u
id
Setelah
nmelingkari
sebagai berikut :
1. Setelah jaring dilingkarkan, tariklah tali kerut jaring
( purse line ) dengan menggunakan Pangsi penarik
tali
kerut
menggunakan
Purse line
Kapstan
winch )
sampai
atau
dengan
dengan
bagian
35
jaring
ke
atas
kapal
(hauling)
Tahapan
Pekerjaan
yang
dilakukan
dalam
ka
berurutan
dengan
menggunakan
n
alat
ta
penarik jaring berupa Power
block.
u
a
l
2. Selanjutnya jaring disusun
kemali pada tempatnya,
e
K
agar siap padan
setting yang berikutnya.
a
3. Lakukanlah
ik penarikan jaring sampai dengan ikan
id pada bagian kantong jaring.
terkumpul
d
n
e
P
t E. Pengangkatan ikan ke atas kapal
sa
u
( brailling ).
36
kegiatan
penyerokan
ikan
selesai
kegiatan
ri
pengangkatan
a
ka
ikan,
t
dek dan siap diturunkan
u lagi pada kegiatan setting
a
l
berikutnya. Kegiatan
e selanjutnya adalah menangani
K
ik
sa
u
id
37
UNIT KOMPETENSI 6
PENANGANAN IKAN HASIL TANGKAPAN
Standar Unit Kompetensi :
Setelah
mempelajari
materi
ini,
siswa
mampu
memperhitungkan
ri
kebutuhan
aEs
yang
la
Uraian Materi :
Penanganan dan
n
merupakan
a
prasyarat
ik
ta
e
K
penempatan
dalam
ikan
dari
i
kemunduran
d mutu, karena baik buruknya penanganan
n
akan
eberpengaruh langsung terhadap mutu ikan sebagai
P
t bahan
sa
u
lain
sebagainya
akan
berperan
mempercepat
ka
prasyarat
dalam
menjaga
ikan
dari
berpengaruh
langsung
terhadap
mutu
ka
i
rikan
P untuk
sebagai bahan makanan atau bahan mentah
n
l
langsung, tempat yang
e kotor dan lain sebagainya akan
K
berperan mempercepat
mundurnya mutu ikan.
n
a
Produk
ik perikanan termasuk produk yang memiliki
sa
u
napapun
i
sifat
d sangat mudah rusak/busuk, sehingga sebaik
penanganan
yang
dilakukan
tidak
akan
proses
penguraian
jaringan
tubuh
disimpan
di
Ruangan
pendingin
(cold
39
(chilling
room)
termasuk
di
dalamnya
ka
t kesegaran dengan
perikanan adalah mempertahankan
u
a
l
perlakuan yang cermat
e dan hati-hati serta cepat
K
o
menurunkan suhu
n ikan hingga 0 C bahkan suhu
a
pusatnya mencapai
-18o C dengan perlakuan secara
ik
d
i
bersih
ddan hygiene (Ilyas, S., 1993)
sa
u
1. Penyimpanan
Setelah dicuci, segera masukkan ikan tadi ke
dalam palka dan diberi es. Jangan dibiarkan terlalu
lama di atas dek tanpa es atau kena sinar matahari
langsung.
40
garpu
hanya
digunakan
untuk
ka
P
a) Segera dinginkan dan diberi es yang cukup.
n
t
lebih lambat menjadi
u dingin dibandingkan kalau
a
l
setiap ikan e
terbenam
dalam hancuran es. Selain
K
itu, kalau
n ikan bersentuhan dengan papan rak
ka
iatau
sa
u
tubuh
id dienyahkan
pembusuk
ikan
sama
yang
lainnya,
sekali,
pasti
udara
mungkin
beberapa
berada
disitu
bakteri
pada
yang
berbau
busuk
yang
dapat
ikan,
berbuat
banyak
pada
41
ka
P
palka harus diusahakan cukup rendah untuk
n
sa
u
menganga
terhadap
n
udara
(tidak
tauntuk mencegah
tertutup
es),
maka
u
a
l
pembusukan, perlu
e memelihara suhu udara
K
sekitar 1,5C.
n
a
e) Pemerliharaan
kebersihan Segala peralatan,
ik
id
dpapan-papan, dan rak dalam palka harus bersih
n sebelum ikan disusun. Sisa-sisa es dari
karena
mengandung
es
sisa
bakteri
itu
banyak
pembusuk.
Ikan
sekali
yang
42
dalam
palka,
harus
cepat
cepat
yang
kotor
dan
mencegah
ka
P lantai,
alas es tergantung dari keadaan insulasi
n
t lantai palka.
papan-papan baku
dan
a
e
K
palka
ntidak diinsulasi, maka tebalnya alas es
a
ikharus ditambah. Kalau tidak ada es tersisa
sa
u
id
dibongkar,
berarti
tidak
cukup
adalah
bahwa
setiap
ikan
harus
43
penambahan
susunan
lapisan
ikan
dipuncak
ikan
dan
es,
barulah
dipasang
ka
P di
artinya jangan sampai papan-papan rak
n
bawahnya.
t
8) Rak kedua dipersiapkan
u dengan menaruh alas
a
lapisan-lapisan
ikan dan es, lapisan teratas
n
a
ditutupi
ik lagi dengan es tebal.
sa
u
d
9) iBagian atas dari rak-rak harus ditutup dengan
d
es setebal 15 cm agar ikan-ikan pada lapisan
sehingga
dapat
mencegah
mengalirnya
air
44
dibawahnya,
tetapi
air
lelehan
itu
harus
ini
penimbunan,
adalah perbaikan
ikan
disusun
dari
ka
metode
ri
P selapishati-hati
n
sa
u
teratas
dalam
setiap
n
rak
ditutupi
es.
disusun
selapis
ikan
dengan
perut
45
ikan
teratas
harus
ditutupi
dengan
ri
pelaksanaannya
baik
Pdan
t dengan demikian
kedua metode lainnya,udan
a
setelah pendaratan.
n
a
Beberapa
ik hal pokok pada cara pemetian :
sa
u
id
d1) Terlebih
46
ka
2) Susunan
ikan
sehingga
ikan
tidak
boleh
pada
terlalu
dasar
tinggi
peti
bakal
ka
l
maupun di
edarat.
K
3) Isi n
peti dan tanggal harus dicatat pada tiap
a
ikpeti
sa
u
id
pada
saat
penyusunan,
dan
diatur
4) Peti-peti
harus
mempunyai
liang-liang
rupa
agar
air
lelehan
tidak
47
dan
tidak
berpengaruh
tahan
handling
di
yang
cocok
dan
handling
di
ka
peti lainnya.
untuk
t
membersihkan,
u
a
l
dan mendisribusi
e peti-peti tsb.
n
menyimpan
a
Cara
ik pemetian termasuk cara yang sangat
sa
u
id
memuaskan,
d
2. Pendinginan
Banyak cara untuk menurunkan suhu ikan
segar. Cara paling sederhana adalah menutupi ikan
dengan
terpal
atau
karung
basah
(dengan
perendaman
dengan
air
atau
air
laut
yang
yaitu
sejak
ikan
tertangkap
sampai
ka
cukup.
Keuntungan
sa
u
pemakaian
n es
sebagai
bahan
ta
pendingin teristimewa
u karena es mempunyai
la
kesanggupan pendinginan
yang sangat besar, 1 kg
e
K
es dapat n
melepaskan sejumlah besar (80 kilokalori)
a
panas
ik dari ikan, es tidak merusak ikan, dapat
d
idibawa-bawa
(portable) dan murah harganya. Es
cepat mendinginkan ikan dan ikan tetap basah dan
tidak mengering. Air dari lelehan es segera pula
menghanyutkan lendir, darah dan kotoran lain dari
permukaan ikan seolah-olah selalu dimandikan.
menjadi
Banyaknya
es
dingin
yang
dan
esnya
meleleh.
diperlukan
untuk
49
00C
ka
P
untuk mendinginkan ikan itu menjadi 00C adalah
n
t pelabuhan ke pasar
ikan yang akan diangkut u
dari
a
mendinginkann
petinya sendiri dan sebagian lainnya
a
lagi meleleh
ik selama perjalanan oleh kemasukan
d
sa
u
n
diperlukan.
i
panas
d ke dalam peti, sehingga lebih 1,6 kg es yang
B. Pembekuan Ikan
Ikan beku adalah produk ikan yang sudah diberi
perlakuan
proses
pembekuan
yang
cukup
untuk
suhu
rendah
ini
dipertahankan
selama
beku
adalah
proses
dimana
panas
ikan
dibekukan,
berlangsung
melalui
tahap.
tiga
ka
ri
Tahap pertama
: Penurunan
suhu
a ikan
yang
t
di bawah
u 00 C, yakni saat air ikan
Tahap keduan
ik
sa
u
id
la
emulai membeku.
K: Tahap penahanan
pengenyahan
berlangsung
panas, artinya
panas
lambat
dari
dan
ikan
sukar,
yang
ditentukan
51
lebih
rendah
berlangsung
relatif cepat.
Disarankan agar produk ikan beku disimpan pada
suhu yang tepat sesuai menurut jenis, tipe produk dan
lamanya waktu penyimpanan yang diinginkan.
Bagi
bagi
pengolahan
selanjutnya,
dianjurkanri
rendah.
Sebagai
sa
u
pedoman
umum
dapat
n
dikemukakan
a
tbeku
bahwa daya awet dalam gudang
setiap jenis ikan
u
la akan sangat tergantung
dan tipe produk olahannya,
e
K
pada tingkat suhu
npenyimpanan, semakin rendah suhu
a
simpan maka
ik semakin panjang daya awetnya. Perlu
id
diingatkan
d bahwa laju penurunan mutu adalah fungsi
n
dari suhu simpan dan waktu simpan.
e
dan
300C
bagi
ikan
akan
disimpan
lebih
berlemak
(seperti
setahun,
ka
dianjurkan
Artinya,
sedikit
saja
berfluktuasi
selama
proses
la
sa
u
ta
e
K
ka
id
ri
ka
53
EVALUASI
KODE UNIT
JUDUL UNIT
: ............................................................
DESKRIPSI UNIT
: Unit
ini
berhubungan
dengan
untuk
.....................................
ELEMEN
KOMPETENSI
a
Menyiapkan perbekalan kapal
d
untuk berlayar (perhitungan
n
pemakaian : bahan a
bakar
t
minyak, pelumas,
u air tawar,
a
dan es curah/balok)
l
e melakukan
Baik KSiswa
n perhitungan 4
a
komponen
ik
menyiapkan
id
perbekalan kapal
d
n
dengan tepat dan
e
benar
P
Cukup Siswa melakukan
perhitungan 3
komponen
menyiapkan
perbekalan kapal
dengan tepat dan
benar
Kurang Siswa melakukan
perhitungan 2
komponen
menyiapkan
perbekalan kapal
dengan tepat dan
1. Persiapan
berlayar
sa
u
54
ri
ka
e
NILAI
P
sa
u
benar
Menyiapkan kelengkapan
administrasi kapal untuk
berlayar (Surat Persetujuan
Berlayar, Surat Izin Berlayar
Karantina Kesehatan, dan Sijil
Awak Kapal)
Baik Siswa melakukan 3
komponen
menyiapkan
administrasi kapal
dengan tepat dan
n
benar
a
Cukup Siswa melakukan 2
n
a
komponen
rik
menyiapkan
e
administrasi kapal
P
dengan tepat dan n
a
benar
d
Kurang Siswa melakukan
1
n
komponen
a
t
u
menyiapkan
la
kapal
e administrasi
dengan tepat dan
K
benar
n
a
2. Penentuan ik
Menentukan daerah
daerah id
penangkapan ikan dengan
d
penangkapan
pukat cincin dengan baik
n
ikan dengan
Baik Siswa mampu
e
P purse seine
mengidentifikasi 3
cara penentuan
daerah penangkapan
ikan pukat cincin
dengan baik dan benar
Cukup Siswa mampu
mengidentifikasi 2
cara penentuan
daerah penangkapan
ikan pukat cincin
dengan baik dan benar
Kurang Siswa mampu
mengidentifikasi 1
55
3. Pengoperasian
pukat cincin
cara penentuan
daerah penangkapan
ikan pukat cincin
dengan baik dan benar
tuna dengan baik dan
benar
Melakukan pengoperasian
pukat cincin
Baik
Siswa mampu
menjelaskan 4
tahapan dalam
mengoperasikan pukat
cincin
Cukup Siswa mampu
menjelaskan 3
tahapan dalam
mengoperasikan pukat
n
cincin
a
Kurang Siswa mampu d
menjelaskan n
<3
tahapan dalam
ta
u
mengoperasikan
pukat
a
l
cincin
e
K penanganan ikan
Melakukan
n tangkapan
hasil
a
4. Penaganan ikan
hasil tangkapan
pukat cincin di ik Baik
atas kapal id
sa
u
5. Menghitung
kebutuhan es
curahl
56
Siswa mampu
melakukan 3 cara
penyimpanan ikan
hasil tangkapan
dengan baik dan benar
Cukup melakukan 2 cara
penyimpanan ikan
hasil tangkapan
dengan baik dan benar
Kurang melakukan 1 cara
penyimpanan ikan
hasil tangkapan
dengan baik dan benar
Melakukan perhitungan
kebutuhan es untuk
menyimpan hasil tangkapan
Baik Siswa memahami
ri
ka
rumus untuk
menentukan jumlah es
yang dibutuhkan dan
dapat menghitung
kebutuhan dengan
tepat dan benar
Cukup Siswa memahami
rumus untuk
menentukan jumlah es
yang dibutuhkan dan
dapat menghitung
kebutuhan dengan
kurang tepat dan
n
a
benar
n
a
Kurang Siswa memahami
rumus untuk
rik
e
menentukan jumlah es
P
yang dibutuhkan dan
n
a
tidak dapat
d
menghitung
n
kebutuhan
dengan
ta
tepat
dan
benar
u
la
ka
sa
u
id
e
K
57