Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan

berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar

peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan

pertimbangan tertentu (Arifin, 2009). Hal ini sesuai dengan prinsip penilaian yang

tercantum dalam Permendikbud nomor 66 tahun 2013 mengenai standar penilaian

yang menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi

pengetahuan, kompetensi sikap, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara

berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta

didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Salah satu kompetensi yang dituntut

kurikulum 2013 adalah kompetensi sikap. Untuk menilai kompetensi sikap

dibutuhkan suatu alat penelitian (instrumen) yang tepat yang dapat mewakili objek

sikap yang akan diteliti sehingga dapat memperoleh hasil seperti yang diharapkan.

Instrumen yang digunakan pada penilaian kompetensi sikap ini adalah dengan daftar

cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik (Permendikbud nomor 66

tahun 2013).

Penilaian kompetensi sikap merupakan serangkaian kegiatan pengambilan

keputusan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu

program pembelajaran. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari

pembelajaran adalah refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap peserta

didik secara individual. Penilaian sikap yang dimaksud adalah ekspresi dari nilainilai

atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku

(Kemdikbud, 2013).

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian penilaian kompetensi sikap?

2. Apa saja ruang lingkup penilaian kompetensi sikap?

3. Apa kelebihan dan kekurangan penilaian sikap?

4. Bagaimana teknik dan instrumen penilaian sikap?

5. Bagaimana implementasi penilaian sikap, perilaku dan karakter?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan pengertian penilaian kompetensi sikap.

2. Menjelaskan ruang lingkup penilaian kompetensi sikap.

3. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan penilaian sikap.

4. Menjelaskan teknik dan instrumen penilaian sikap.

5. Menjelaskan implementasi penilaian sikap, perilaku, dan karakter.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penilaian Kompetensi Sikap

Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari sebenarnya kita sering melakukan

penilaian. Namun, banyak orang belum memahami secara tepat arti penilaian.

Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat

penilaian untuk memeperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta

didik atau ketercapaiankompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian

menjawab pertanyaan tentangsebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta

didik. Hasil penilaian dapat berupa nilaikualitatif (pernyataan naratif dalam kata-

kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Jadi, penilaian sikap adalah penilaian yang

dilakukan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap mata pelajaran, kondisi

pembelajaran, pendidik, dan sebagainya.

Popham mengatakan bahwa penilaian sikap menentukan keberhasilan

belajarseseorang. Seorang peserta didik yang tidak memiliki minat/karakter terhadap

mata pelajaran tertentu, maka akan kesulitan untuk mencapai ketuntasan belajar

secara maksimal. Sedangkanpeserta didik yang memiliki minat/karakter terhadap

mata pelajaran, maka akan sangatmembantu untuk mencapai ketuntasan pembelajaran

secara maksimal.

David Krathwhohl dkk (1974) dalam bukunya yang berjudul Taxonomy

ofeducational objective:Affective Domain. Penilaian sikap adalah penilaian yang

berkaitandengan sikap dan nilai.

2.2 Ruang Lingkup Penilaian Kompetensi Sikap

Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual

yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap

3
sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri,

demokratis, dan bertanggung jawab. Pada jenjang SMP/MTs, kompetensi sikap

spiritual mengacu pada KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya, sedangkan kompetensi sikap sosial mengacu pada KI-2: Menghargai dan

menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong

royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Berdasarkan rumusan KI-1 dan KI-2 di atas, maka cakupan, pengertian, dan

indikator penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial pada jenjang SMP/MTs

disajikan dalam tabel di bawah ini.

Sikap dan pengertian Contoh Indikator


Sikap spiritual

4
Sikap dan pengertian Contoh Indikator
Menghargai dan menghayati ajaran ·      Berdoa sebelum dan sesudah
agama yang dianut
menjalankan sesuatu.

·      Menjalankan ibadah tepat waktu.

·      Memberi salam pada saat awal dan

akhir presentasi sesuai agama yang

dianut.

·      Bersyukur atas nikmat dan karunia

Tuhan Yang Maha Esa;

·      Mensyukuri kemampuan manusia

dalam mengendalikan diri

·      Mengucapkan syukur ketika berhasil

mengerjakan sesuatu.

·      Berserah diri (tawakal) kepada

Tuhan setelah berikhtiar atau

melakukan usaha.

·      Menjaga lingkungan hidup di sekitar

rumah tempat tinggal, sekolah dan

masyarakat

·      Memelihara hubungan baik dengan

sesama umat ciptaan Tuhan Yang

Maha Esa

·      Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa sebagai bangsa Indonesia.

·      Menghormati orang lain

5
Sikap dan pengertian Contoh Indikator
menjalankan ibadah sesuai dengan

agamanya.
Sikap sosial
1.    Jujur ·      Tidak menyontek dalam
adalah perilaku dapat dipercaya mengerjakan ujian/ulangan
dalam perkataan, tindakan, dan ·      Tidak menjadi plagiat
pekerjaan. (mengambil/menyalin karya orang lain

tanpa menyebutkan sumber)

·      Mengungkapkan perasaan apa

adanya

·      Menyerahkan kepada yang

berwenang barang yang ditemukan

·      Membuat laporan berdasarkan data

atau informasi apa adanya

·      Mengakui kesalahan atau kekurangan

yang dimiliki

2.    Disiplin

adalah tindakan yang menunjukkan ·      Datang tepat waktu

perilaku tertib dan patuh pada ·      Patuh pada tata tertib atau aturan

berbagai ketentuan dan peraturan. bersama/ sekolah

·      Mengerjakan/mengumpulkan tugas

sesuai  dengan waktu yang ditentukan

·      Mengikuti kaidah berbahasa tulis

yang baik dan benar

6
Sikap dan pengertian Contoh Indikator

3.    Tanggungjawab

adalah sikap dan perilaku seseorang ·      Melaksanakan tugas individu dengan

untuk melaksanakan tugas dan baik

kewajibannya, yang seharusnya dia ·      Menerima resiko dari tindakan yang

lakukan, terhadap diri sendiri, dilakukan

masyarakat, lingkungan (alam, sosial ·      Tidak menyalahkan/menuduh orang

dan budaya), negara dan Tuhan Yang lain tanpa bukti yang akurat

Maha Esa ·      Mengembalikan barang yang

dipinjam

·      Mengakui dan meminta maaf atas

kesalahan yang dilakukan

·      Menepati janji

·      Tidak menyalahkan orang lain utk 

kesalahan tindakan kita sendiri

·      Melaksanakan apa yang pernah

dikatakan tanpa disuruh/diminta


4.    Toleransi

adalah sikap dan tindakan yang ·      Tidak mengganggu teman yang

menghargai keberagaman latar berbeda pendapat

belakang, pandangan, dan keyakinan ·      Menerima kesepakatan meskipun

berbeda dengan pendapatnya

·      Dapat menerima kekurangan orang

lain

·      Dapat mememaafkan kesalahan

7
Sikap dan pengertian Contoh Indikator
orang lain

·      Mampu dan mau bekerja sama

dengan siapa pun yang memiliki

keberagaman latar belakang,

pandangan, dan keyakinan

·      Tidak memaksakan pendapat atau

keyakinan diri pada orang lain

·      Kesediaan untuk belajar dari 

(terbuka terhadap) keyakinan dan

gagasan orang lain agar dapat

memahami orang lain lebih baik

·      Terbuka terhadap atau kesediaan

untuk menerima sesuatu yang baru


5.    Gotong royong

adalah bekerja bersama-sama dengan ·      Terlibat aktif dalam bekerja bakti

orang lain untuk mencapai tujuan membersihkan kelas atau sekolah

bersama dengan saling berbagi tugas ·      Kesediaan melakukan tugas sesuai

dan tolong menolong secara ikhlas. kesepakatan

·      Bersedia membantu orang lain tanpa

mengharap imbalan

·      Aktif dalam kerja kelompok

·      Memusatkan perhatian pada tujuan

kelompok

·      Tidak mendahulukan kepentingan

8
Sikap dan pengertian Contoh Indikator
pribadi

·      Mencari jalan untuk mengatasi

perbedaan pendapat/pikiran antara diri

sendiri dengan orang lain

·      Mendorong orang lain untuk bekerja

sama demi mencapai tujuan bersama


6.    Santun atau sopan

adalah sikap baik dalam pergaulan ·      Menghormati orang yang lebih tua.

baik dalam berbahasa maupun ·      Tidak berkata-kata kotor, kasar,

bertingkah laku. Norma kesantunan dan takabur.

bersifat relatif, artinya yang dianggap ·      Tidak meludah di sembarang tempat.

baik/santun pada tempat dan waktu ·      Tidak menyela pembicaraan pada

tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang tidak tepat

waktu yang lain. ·      Mengucapkan terima kasih setelah

menerima bantuan orang lain

·      Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)

·      Meminta ijin ketika akan memasuki

ruangan orang lain atau menggunakan

barang milik orang lain

·      Memperlakukan orang

lain sebagaimana diri sendiri ingin

diperlakukan

7.    Percaya diri

9
Sikap dan pengertian Contoh Indikator
adalah kondisi mental atau psikologis ·      Berpendapat atau melakukan

seseorang yang memberi keyakinan kegiatan tanpa ragu-ragu.

kuat untuk berbuat atau bertindak ·      Mampu membuat keputusan dengan

cepat

·      Tidak mudah putus asa

·      Tidak canggung dalam bertindak

·      Berani presentasi di depan kelas

·      Berani berpendapat, bertanya, atau

menjawab pertanyaan

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Sikap

Sebagai suatu paradigma baru, penilaian sikap memiliki keunggulan-keunggulan

dalam pelaksanaannya pada waktu proses belajar mengajar berlangsung.

Adapun keunggulan dalam penilaian sikap antara lain:

1. Menumbuhkan rasa percaya diri, karena peserta didik diminta untukmenilai

dirinya sendiri.

 2. Peserta didik dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dirinya sendiri,karena

metode ini merupakan metode untuk introspeksi diri.

 3. Peserta didik dapat termotivasi untuk berbuat jujur dan objektif dalammenyikapi

suatu hal.

4. Termotivasi untuk selalu berbuat baik kepada siapapun, misalnya berkatajujur,

tidak sombong, pemaaf, tidak berzina serta memelihara amanah dan janji.

Disamping keunggulan-keunggulannya penilaian sikap juga memiliki kekurangan

yaitu:

10
1. Sulit merumuskan instrumennya.

 2. Didalam pelaksanaannya rentan terhadapsubyektifitas guru.

 3. Memerlukan waktu yang panjang

2.4 Teknik dan Instrumen Perilaku Sikap

1. Teknik Observasi

Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara

berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun

tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah

indikator perilaku yang diamati. Observasi langsung dilaksanakan oleh guru

secara langsung tanpa perantara orang lain. Sedangkan observasi tidak langsung

dengan bantuan orang lain, seperti guru lain, orang tua, siswa, dan karyawan

sekolah. Teknik penilaian observasi dapat digunakan untuk menilai ketercapaian

sikap spiritual dan sikap sosial. Pengembangan teknik penilaian observasi untuk

menilai sikap spiritual dan sikap sosial berasarkan pada kompetensi inti kedua

ranah ini. Sikap spiritual ditunjukkan dengan perilaku beriman, bertaqwa, dan

bersyukur. Sedangkan sikap sosial sesuai kompetensi inti tingkat SMP/MTs

mengembangkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli ( toleransi, gotong

royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Sikap spiritual dan sikap sosial dalam kompetensi ini dijabarkan secara spesifik

dalam kompetensi dasar. oleh karena itu sikap yang diobservasi juga

memperhatikan sikap yang dikembangkan dalam kompetensi dasar. Bentuk

instrumen yang digunakan untuk observasi adalah pedoman observasi yang

berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Daftar

cek digunakan untuk mengamati ada tidaknya suatu sikap atau perilaku.

11
Sedangkan skala penilaian menentukan posisi sikap atau perilaku siswa dalam

suatu rentangan sikap.

Pedoman observasi secara umum memuat pernyataan sikap atau perilaku

yang diamati dan hasil pengamatan sikap atau perilaku sesuai kenyataan.

Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif atau negatif sesuai indikator

penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar. Rentangan skala

hasil pengamatan antara lain berupa :

1) Selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah

2) Baik sekali, baik, cukup baik, kurang baik Pedoman observasi dilengkapi

juga dengan rubrik dan petunjuk pensekoran. Rubrik memuat petunjuk/uraian

dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran

memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir.

Agar observasi lebih efektif dan terarah hendaknya :

a) Dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya, perencanaan

mencakup indikator atau aspek apa yang akan diamati dari suatu proses.

b) Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala, model

lainnya.

c) Pencatatan dilakukan selekas mungking tanpa diketahui oleh peserta didik

d) Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan.

2. Teknik penilaian diri

Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta

didik mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya, penguasaan

kompetensi yang ditargetkan, dan menghargai, menghayati serta pengamalan

perilaku berkepribadian Jujur, Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada

upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam

12
perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Skala Likert adalah skala yang dapat

dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena pendidikan. Dalam

skala Likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif yang

berfungsi untuk mengukur sikap positif, dan pernyataan negative yang

berfungsi untuk mengukur sikap negative objek sikap. Teknik penilaian diri

terbuka: Peserta didik mampu untuk menentukan sikap terhadap suatu situasi

atau pernyataan yang membutuhkan tanggapan, lengkap dengan alasan

terhadap pilihannya tersebut. Teknik ini menuntut siswa berani untuk

mengungkapkan pendapat pribadi dari masing-masing siswa. Guru bisa

memilah jawaban-jawaban siswa yang mampu mengarahkan siswa untuk

menentukan pilihan yang posistif dalam hidup mereka. Skala Semantic

Differensial Skala diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi

bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu

garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan

garis, dan jawaban yang sangat negative terletak di bagian kiri garis, atau

sebaliknya. Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic

differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk

mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang.

Kriteria penyusunan lembar penilaian diri:

1. Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap responden

terhadap sesuatu hal.

2. Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.

3. Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus

4. Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian

13
5. Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti

6. Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden

3. Penilaian Antarpeserta Didik atau Penilaian Antarteman

Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian yang dapat

digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap dengan cara

meminta peserta didik untuk saling menilai satu sama lain. Instrumen yang

digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.

4. Jurnal

Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi

informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik

yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Berdasarkan definisi tersebut,

maka guru memberikan penilaian kepada peserta didik dengan memberikan

deskripsi terhadap sikap dan perilaku peserta didik khususnya berkaitan

dengan Kompetensi inti 1 (yang mencakup menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya) dan Kompetensi Inti 2 (yaitu menghargai dan

menghayati perilaku Jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong

royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya).

5. Wawancara

Wawancara merupakan teknik penilaian dengan cara guru melakukan

wawancara terhhadap peserta didik menggunakan panduan wawancara yang

ingin digali dari peserta didik.

2.5 Implementasi Penilaian Sikap, Perilaku, dan Karakter

Pelaksanaan penilaian kompetensi sikap dilakukan oleh pendidik setiap mata

pelajaran untuk dilaporkan kepada wali kelas yang selanjutnya dapat dijadikan

14
sebagai laporan penilaian satuan pendidikan. Secara umum, pelaksanaan penilaian

sikap sama dengan penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan yaitu harus

berlangsung dalam suasana kondusif, tenang dan nyaman dengan menerapkan prinsip

valid, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, menggunakan acuan kriteria, dan

akuntabel.

Tahap Pelaksanaan Penilaian kompetensi sikap adalah sebagai berikut:

a. Pada awal semester, pendidik menginformasikan tentang kompetensi sikap yang

akan dinilai yaitu sikap spiritual, jujur, disiplin, tanggungjawab, toleransi, gotong

royong, santun atau sopan, atau percaya diri.

b. Pendidik mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan mata pelajaran yang

diampunya, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan indikator kompetensi sikap yang

telah ditetapkan sebelumnya dalam RPP. Bentuk instrumen yang dikembangkan

disesuaikan dengan jenis aspek yang akan dinilai dengan demikian pendidik dapat

memilih salah satu dari empat bentuk instrumen yang direkmendasikan oleh

Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan yaitu

observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal.

c. Pendidik memberi penjelasan tentang kriteria penilaian untuk setiap sikap yang

akan dinilai termasuk bentuk instrumen yang akan digunakannya.

d. Memeriksa dan mengolah hasil penilaian dengan mengacu pada pedoman

penskoran dan kriteria penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya.

e. Hasil penilaian diinformasikan kepada masing-masing peserta didik pada setiap

akhir pekan dengan tujuan untuk (a) mengetahui kemajuan hasil pengembangan

sikapnya, (b) mengetahui kompetensi sikap yang belum dan yang sudah dicapai sesuai

kriteria yang ditetapkan, (c) memotivasi peserta didik agar memperbaiki sikap yang

masih rendah dan berusaha mempertahankan sikap yang telah baik, dan (d) menjadi

15
bagian refleksi bagi pendidik untuk memperbaiki strategi pengembangan sikap

peserta didik di masa yang akan datang.

f. Tindak lanjut hasil penilaian sikap setiap minggu dijadikan dasar untuk melakukan

proses pembinaan dan pengembangan sikap yang disisipkan dalam mata pelajaran

yang bersangkutan tanpa harus memperhatikan pencapaian kompetensi dasar terkait

dari aspek kompetensi sikap.

g. Pada akhir semester, setiap skor penilaian harian selama satu semester dibuat grafik

perkembangannya dan nilai akhir ditetapkan dari rata-rata nilai kompetensi sikap.

Grafik perkembangan digunakan sebagai bahan refleksi proses pembelajaran dan

pembinaan sikap. Rata-rata nilai kompetensi sikap diserahkan kepada wali kelas oleh

masing-masing pendidik pengampu mata pelajaran sebagai nilai raport.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir. dan merasa dalam

menghadapi obyek, ide, situasi. atau nilai. Sikap bukan perilaku tetapi merupakan

kecenderungan berperilaku dengan cara tertentu terhadap obyek sikap. Obyek sikap

dapat berupa benda, orang, tempat, gagasan, situasi, atau kelompok. Disamping hal

itu, sikap mempunyai daya pendorong, sikap relatif lebih menetap, sikap mengandung

aspek evaluative,dan sikap timbul melalui pengalaman, tidak dibawa sejak lahir,

sehingga sikap dapat diperteguh atau diubah melalui proses belajar.

Penilaian Sikap mengandung tiga komponen: kognitif (konseptual), afektif

(emosional), konatif (perilaku atau action component). Penilaian sikap sangat beguna

sebagai penyuplai umpan balik (feedback) baik bagi guru maupun siswa sebagai dasar

untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan bagi

anak didiknya. Disamping itu, penilaian sikap juga berguna untuk mengetahui tingkat

perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai antara lain diperlukan sebagai bahan

bagi perbaikan tingkah laku anak didik, pemberian laporan kepada orang tua dan

penentuan lulus tidaknya anak didik. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi

belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta

karakteristik anak didik.

3.2 Saran

Penilaian sikap terhadap siswa yang dilakukan oleh guru. Hendaklah juga

menjadi prioritas guru. Mengingat penilaian sikap ini juga memiliki porsi yang

penting terutama dalam kurikulum 2013 yang menenkankan pada pendidikan

karakter. Karena keberhasilan pendidika yang dilakukan oleh pendidik salah satunya

17
dilihat dari adanya perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dari buruk menjadi

baik, jadi pemalas menjadi rajin.

18

Anda mungkin juga menyukai