PENDAHULUAN
pertimbangan tertentu (Arifin, 2009). Hal ini sesuai dengan prinsip penilaian yang
yang menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi
berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta
didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Salah satu kompetensi yang dituntut
dibutuhkan suatu alat penelitian (instrumen) yang tepat yang dapat mewakili objek
sikap yang akan diteliti sehingga dapat memperoleh hasil seperti yang diharapkan.
Instrumen yang digunakan pada penilaian kompetensi sikap ini adalah dengan daftar
cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik (Permendikbud nomor 66
tahun 2013).
keputusan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu
didik secara individual. Penilaian sikap yang dimaksud adalah ekspresi dari nilainilai
atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku
(Kemdikbud, 2013).
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
penilaian. Namun, banyak orang belum memahami secara tepat arti penilaian.
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat
penilaian untuk memeperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta
menjawab pertanyaan tentangsebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta
didik. Hasil penilaian dapat berupa nilaikualitatif (pernyataan naratif dalam kata-
kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Jadi, penilaian sikap adalah penilaian yang
dilakukan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap mata pelajaran, kondisi
mata pelajaran tertentu, maka akan kesulitan untuk mencapai ketuntasan belajar
secara maksimal.
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual
yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap
3
sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri,
spiritual mengacu pada KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya, sedangkan kompetensi sikap sosial mengacu pada KI-2: Menghargai dan
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
Berdasarkan rumusan KI-1 dan KI-2 di atas, maka cakupan, pengertian, dan
indikator penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial pada jenjang SMP/MTs
4
Sikap dan pengertian Contoh Indikator
Menghargai dan menghayati ajaran · Berdoa sebelum dan sesudah
agama yang dianut
menjalankan sesuatu.
dianut.
mengerjakan sesuatu.
· Berserah diri (tawakal) kepada
melakukan usaha.
masyarakat
Maha Esa
5
Sikap dan pengertian Contoh Indikator
menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya.
Sikap sosial
1. Jujur · Tidak menyontek dalam
adalah perilaku dapat dipercaya mengerjakan ujian/ulangan
dalam perkataan, tindakan, dan · Tidak menjadi plagiat
pekerjaan. (mengambil/menyalin karya orang lain
adanya
yang dimiliki
2. Disiplin
perilaku tertib dan patuh pada · Patuh pada tata tertib atau aturan
· Mengerjakan/mengumpulkan tugas
6
Sikap dan pengertian Contoh Indikator
3. Tanggungjawab
dan budaya), negara dan Tuhan Yang lain tanpa bukti yang akurat
dipinjam
· Menepati janji
lain
7
Sikap dan pengertian Contoh Indikator
orang lain
mengharap imbalan
kelompok
8
Sikap dan pengertian Contoh Indikator
pribadi
adalah sikap baik dalam pergaulan · Menghormati orang yang lebih tua.
tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang tidak tepat
· Memperlakukan orang
diperlakukan
7. Percaya diri
9
Sikap dan pengertian Contoh Indikator
adalah kondisi mental atau psikologis · Berpendapat atau melakukan
cepat
menjawab pertanyaan
dirinya sendiri.
3. Peserta didik dapat termotivasi untuk berbuat jujur dan objektif dalammenyikapi
suatu hal.
4. Termotivasi untuk selalu berbuat baik kepada siapapun, misalnya berkatajujur,
tidak sombong, pemaaf, tidak berzina serta memelihara amanah dan janji.
yaitu:
10
1. Sulit merumuskan instrumennya.
1. Teknik Observasi
secara langsung tanpa perantara orang lain. Sedangkan observasi tidak langsung
dengan bantuan orang lain, seperti guru lain, orang tua, siswa, dan karyawan
sikap spiritual dan sikap sosial. Pengembangan teknik penilaian observasi untuk
menilai sikap spiritual dan sikap sosial berasarkan pada kompetensi inti kedua
ranah ini. Sikap spiritual ditunjukkan dengan perilaku beriman, bertaqwa, dan
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
Sikap spiritual dan sikap sosial dalam kompetensi ini dijabarkan secara spesifik
dalam kompetensi dasar. oleh karena itu sikap yang diobservasi juga
berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Daftar
cek digunakan untuk mengamati ada tidaknya suatu sikap atau perilaku.
11
Sedangkan skala penilaian menentukan posisi sikap atau perilaku siswa dalam
yang diamati dan hasil pengamatan sikap atau perilaku sesuai kenyataan.
Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif atau negatif sesuai indikator
penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar. Rentangan skala
2) Baik sekali, baik, cukup baik, kurang baik Pedoman observasi dilengkapi
memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir.
mencakup indikator atau aspek apa yang akan diamati dari suatu proses.
lainnya.
upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
12
perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Skala Likert adalah skala yang dapat
skala Likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif yang
berfungsi untuk mengukur sikap negative objek sikap. Teknik penilaian diri
terbuka: Peserta didik mampu untuk menentukan sikap terhadap suatu situasi
bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu
garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan
garis, dan jawaban yang sangat negative terletak di bagian kiri garis, atau
differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk
13
5. Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
meminta peserta didik untuk saling menilai satu sama lain. Instrumen yang
4. Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
ajaran agama yang dianutnya) dan Kompetensi Inti 2 (yaitu menghargai dan
5. Wawancara
pelajaran untuk dilaporkan kepada wali kelas yang selanjutnya dapat dijadikan
14
sebagai laporan penilaian satuan pendidikan. Secara umum, pelaksanaan penilaian
sikap sama dengan penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan yaitu harus
berlangsung dalam suasana kondusif, tenang dan nyaman dengan menerapkan prinsip
valid, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, menggunakan acuan kriteria, dan
akuntabel.
akan dinilai yaitu sikap spiritual, jujur, disiplin, tanggungjawab, toleransi, gotong
diampunya, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan indikator kompetensi sikap yang
disesuaikan dengan jenis aspek yang akan dinilai dengan demikian pendidik dapat
memilih salah satu dari empat bentuk instrumen yang direkmendasikan oleh
c. Pendidik memberi penjelasan tentang kriteria penilaian untuk setiap sikap yang
akhir pekan dengan tujuan untuk (a) mengetahui kemajuan hasil pengembangan
sikapnya, (b) mengetahui kompetensi sikap yang belum dan yang sudah dicapai sesuai
kriteria yang ditetapkan, (c) memotivasi peserta didik agar memperbaiki sikap yang
masih rendah dan berusaha mempertahankan sikap yang telah baik, dan (d) menjadi
15
bagian refleksi bagi pendidik untuk memperbaiki strategi pengembangan sikap
f. Tindak lanjut hasil penilaian sikap setiap minggu dijadikan dasar untuk melakukan
proses pembinaan dan pengembangan sikap yang disisipkan dalam mata pelajaran
g. Pada akhir semester, setiap skor penilaian harian selama satu semester dibuat grafik
perkembangannya dan nilai akhir ditetapkan dari rata-rata nilai kompetensi sikap.
pembinaan sikap. Rata-rata nilai kompetensi sikap diserahkan kepada wali kelas oleh
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
menghadapi obyek, ide, situasi. atau nilai. Sikap bukan perilaku tetapi merupakan
kecenderungan berperilaku dengan cara tertentu terhadap obyek sikap. Obyek sikap
dapat berupa benda, orang, tempat, gagasan, situasi, atau kelompok. Disamping hal
itu, sikap mempunyai daya pendorong, sikap relatif lebih menetap, sikap mengandung
aspek evaluative,dan sikap timbul melalui pengalaman, tidak dibawa sejak lahir,
(emosional), konatif (perilaku atau action component). Penilaian sikap sangat beguna
sebagai penyuplai umpan balik (feedback) baik bagi guru maupun siswa sebagai dasar
untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan bagi
anak didiknya. Disamping itu, penilaian sikap juga berguna untuk mengetahui tingkat
perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai antara lain diperlukan sebagai bahan
bagi perbaikan tingkah laku anak didik, pemberian laporan kepada orang tua dan
penentuan lulus tidaknya anak didik. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi
belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta
3.2 Saran
Penilaian sikap terhadap siswa yang dilakukan oleh guru. Hendaklah juga
menjadi prioritas guru. Mengingat penilaian sikap ini juga memiliki porsi yang
karakter. Karena keberhasilan pendidika yang dilakukan oleh pendidik salah satunya
17
dilihat dari adanya perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dari buruk menjadi
18