Anda di halaman 1dari 8

KONTAK SOSIAL EDUKATIF

Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Makul: Sosiologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Ibu Belina Hendri Saputri, M.Ag

Disusun oleh :
Alfan Syufi (11810219)

PRODI PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALI SEMBILAN
SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial, yang artinya manusia selalu
hidup dengan membutuhkan bantuan orang lain. Tanpa bantuan orang lain, maka mustahil
manusia akan dapat melakukan segala sesuatu dengan baik. Oleh karena itu, sesama
manusia harus membangun hubungan yang baik guna mencapai keselarasan hidup. Begitu
juga dengan anak didik, menciptakan sebuah hubungan baru bagi beberapa dari mereka
mungkin tidak mudah. Tapi mau tidak mau, mereka harus memulainya. Kontak awal anak
didik biasanya dilakukan saat mereka berada di lingkungan baru dan otomatis mewajibkan
mereka untuk beradaptasi. Contoh dari kontak sosial anak didik seperti menyapa,
tersenyum, dan berjabat tangan. Gestur kecil tersebut sangat menunjang keberhasilan anak
didik dalam bersosialisasi dengan rekannya ke depannya.
Menyadari betapa pentingnya hubungan antar sesama, akhirnya di dalam tugas
mata kuliah ini, kami akan sedikit mengulas mengenai apa yang disebut dengan kontak
sosial, jenis-jenis kontak sosial, apa yang disebut dengan kelompok, dan bagaimana
interaksi edukatif anak didik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang disebut kontak sosial anak didik?
2. Apa saja jenis kontak sosial?
3. Apa yang disebut dengan kelompok?
4. Bagaimana interaksi edukatif anak didik?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi kontak sosial anak didik.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis kontak sosial.
3. Untuk mengetahui definisi kelompok.
4. Untuk mengetahui seperti apa interaksi edukatif anak didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONTAK SOSIAL ANAK DIDIK
Kata “kontak” berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan
tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh. Dalam
pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik,
sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya
bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi
syarat utama terjadinya kontak.
Kontak sosial adalah hubungan yang terjadi antara individu dengan individu lain yang
merupakan syarat dari sebuah interaksi. Kontak sosial yang terjadi dapat berupa sebuah
percakapan, tatap muka, berjabat tangan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, kontak sosial
adalah awal dari adanya sebuah interaksi. Tanpa adanya kontak sosial atau hubungan antara
individu maka interaksi tidak akan pernah terjadi. Kontak sosial hanya akan dapat terjadi jika
terdapat kesadaran untuk saling berhubungan di antara individu dengan individu yang lain.
Kesadaran adalah faktor pendukung utama terjadinya sebuah kontak sosial. Oleh karena itu,
diperlukan adanya sebuah kesadaran untuk bekerja sama antara kedua belah pihak dalam
hubungan tersebut.

B. JENIS KONTAK SOSIAL


Jenis dari kontak sosial terdiri atas tiga macam yaitu :
1. Keluarga
Yang didalamnya terdapat ayah, ibu, dan anak yang masing-masing saling
mempengaruhi, saling membutuhkan, dan di dalamnya terjadinya suatu interaksi satu
sama lain. Keluarga adalah wadah yang sangat penting di antara individu dan group, dan
merupakan kelompok sosial yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya, dan
keluargalah sudah barang tentu yang pertama-tama pula menjadi tempat untuk
mengadakan sosialisasi kehidupan anak-anak, mengadakan kontak dengan saudara-
saudaranya. Sampai anak memasuki sekolah. Menurut Oqbum, keluarga memiliki
beberapa fungsi antara lain :
a. Fungsi kasih saying
b. Fungsi ekonomi
c. Fungsi Pendidikan
d. Fungsi perlindungan / penjagaan
e. Fungsi rekreasi
f. Fungsi status keluarga
g. Fungsi agama

2. Sekolah
Yang merupakan lembaga pendidikan formal, terdiri dari guru(pendidik) dan
murid-murid(anak didik), yang didalamnya terdapat interaksi antara pendidik dengan
anak didik, begitu juga sebaliknya. Namun sebagai tenaga pendidik haruslah memiliki
kewibawaan untuk mengarahkan anak didik menuju kedewasaan. Pada umumnya fungsi
daripada sistem pendidikan ada 2 yaitu :
a. Bersifat stabilisasi/stabilitas, yaitu suatu hal yang sifatnya stabil, tidak memungkinkan
adanya perubahan. Misalnya: dengan majunya ekselarasi pembangunan dan modernisasi
di butuhkan stabilisasi yaitu ekonomi dan politik harus stabil.
b. Bersifat fluidity/fluiditas, bahwa pendidikan itu dimungkinkan adanya perubahan, baik
mengenai stabilitas atau riilnya, maupun fluiditas atau idealnya. Keadaan apa saja yang
kurang baik harus kita rubah. Jadi fungsi pendidikan adalah mengeseimbangkan antara
stabilitas dan fluiditas.
Menurut M.J. Langeveld mengatakan pendidikan adalah usaha dari pihak orang dewasa
untuk membantu mendewasakan anak-anak yang belum dewasa.Menurut Ngalim
Purwanto, pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan
anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmaninya ke arah kedewasaan.
3. Masyarakat
Masyarakat merupakan tempat pergaulan sesama manusia dan merupakan
lapangan pendidikan yang luasdan meluas, yaitu ada hubungan antara dua orang atau
lebih atau tak terbatas. Tonnis membedakan pergaulan dalam :
a. Gemeinschaft(persekutuan), yaitu hubungan yang dibentuk oleh kodrat seperti hubungan
antara seeorang dengan orang tua, dengan tokoh masyarakat, dengan pejabat, dengan
tokoh agama, dan sebagainya.
b. Gesselschaft(perbuatan), yaitu hubungan yang dibentuk oleh ikatan organisasi seperti
hubungan seorang dengan pimpinan organisasi massa, organisasi kelembagaan,
organisasi politik, organisasi koperasi, dan sebagainya.

C. DEFINISI KELOMPOK
Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama
akan keanggotaan dan saling berinteraksi.Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat.
Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya.
Faktor pembentuk kelompok sosial :
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri
sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu.
Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya
mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.Pengaruh tingkat kedekatan,
atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak
bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita
bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-
individu yang salingberinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin
mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik
meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan
terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan
peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.

D. INTERAKSI EDUKATIF ANAK DIDIK


Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk
tujuan pendidikan dan pengajaran. Interaksi edukatif sebenarnya komunikasi timbal balik
antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sudah mengandung maksud-maksud
tertentu yakni untuk mencapai tujuan (dalam kegiatan belajar berarti untuk mencapai
tujuan belajar).
Interaksi yang dikatakan sebagai interaksi edukatif, apabila secara sadar
mempunyai tujuan untuk mendidik, untuk mengantarkan anak didik kearah
kedewasaannya. Kegiatan komunikasi bagi diri manusia merupakan bagian yang hakiki
dalam kehidupannya. Kalau dihubungkan dengan istilah interaksi edukatif sebenarnya
komunikasi timbal balik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sudah
mengandung maksud-maksud tertentu, tidak semua bentuk dan kegiatan interaksi dalam
suatu kehidupan berlangsung dalam suasana interaksi edukatif, yang didesain untuk suatu
tujuan tertentu.
Demikian juga tentunya hubungan antara guru dan siswa, anak buah dengan
pimpinannya, antara buruh dengan pimpinannya serta lain-lain. Proses belajar-mengajar
akan senantiasa merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni
siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa
sebagai subjek pokoknya.
Dalam proses interaksi antara siswa dengan guru, dibutuhkan komponen-
komponen, komponen-komponen tersebut dalam berlangsungnya proses belajar tidak dapat
dipisah-pisahkan. Dan perlu ditegaskan bahwa proses teknis ini juga tidak dapat dilepaskan
dari segi normatifnya, segi normatif inilah yang mendasari proses belajar mengajar.
Interaksi edukatif yang secara spesifik merupakan proses atau interaksi belajar mengajar,
memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan bentuk interaksi yang lain. Pendidikan dan
pengajaran adalah salah satu usaha yang bersifat sadar tujuan yang dengan sistematis
terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak didik. Pengajaran
merupakan proses yang berfungsi membimbing para pelajar atau siswa didalam kehidupan,
yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas perkembangan yang harus
dijalankan oleh para siswa itu. Tugas perkembangan itu akan mencakup kebutuhan hidup
baik individu maupun sebagai masyarakat dan juga sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

Ciri-ciri interaksi edukatif adalah sebagai berikut :


1. Ada tujuan yang ingin dicapai
2. Ada bahan atau pesan yang menjadi isi interaksi
3. Ada pelajar yang aktif
4. Ada guru yang melaksanakan
5. Ada metode untuk mencapai tujuan
6. Ada situasi yang memungkinkan proses belajar mengajar dengan baik
7. Ada penilaian terhadaap hasil interaksi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagai makhluk sosial, manusia termasuk anak didik sangat perlu menjalin hubungan
yang baik dengan sesama. Langkah awal dari menjalin hubungan tersebut adalah dengan adanya
kontak sosial, seperti saling bertegur sapa, tersenyum dan berjabat tangan. Kontak sosial tersebut
sangat menunjang keberhasilan anak didik dalam sosialisasi dengan rekannya ke depannya.
Dalam bab ini, kami juga membahas tentang jenis-jenis kontak sosial, yaitu kontak sosial
di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat yang tentunya memiliki peranan yang berbeda-beda.
Setelah mengenal jenis-jenis kontak sosial, dikenal adanya kelompok sosial yaitu
kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Dan yang terakhir, interaksi edukatif anak didik yaitu interaksi yang berlangsung dalam
suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran.

B. SARAN
1. Keluarga sebagai agen sosialisasi pertama pada anak hendaknya membimbing anak sedini
mungkin untuk dilatih berani, agar saat waktunya untuk bersosialisasi nanti mereka tidak
canggung dan merasa nyaman.
2. Antara keluarga, sekolah dan masyarakat hendaknya saling mendukung, supaya tercipta
keselarasan pada nilai-nilai yang diterapkan terhadap anak.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/interaksi_sosial
www.tipepedia.com/2015/12/kontak-sosial-lengkap.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/kelompok_sosial
m.kompasiana.com/atonimeto/interaksi-edukatif
pengertian-pengertian-info.blogspot.com/2016/02/pengertian-tujuan-manfaat-dan-ciri-ciri.html

Anda mungkin juga menyukai