Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampuh oleh
Fida Pangesti, S.Pd, M.Pd
Disusun oleh:
Andhita Imtiyas
201610230311021
PSIKOLOGI A
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Desember, 2016
DAFTAR ISI
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
bangsa. Generasi penerus bangsa diharapkan menjadi generasi yang berkualitas
yang lebih baik dari sebelumya.
Menurut Anzi (dalam Latipah, 2010), prestasi akademik merupakan salah
satu tolok ukur dari keberhasilan seseorang dalam dunia akademik. Prestasi
diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Prestasi menjadi faktor penting dalam
belajar karena jika individu mendapatkan prestasi, mereka akan sangat termotivasi
dan menjadi lebih giat lagi dalam belajar. Prestasi akan tercapai dengan
mengandalkan kemampuan intelektual, emosional dan spiritual, serta ketahanan
diri seorang individu dalam menghadapi situasi atau aspek kehidupan.
Dengan demikian dalam belajar terdapat metode yang dapat mempengaruhi
prestasi. Metode yang baik akan memudahkan individu di dalam belajar sehingga
membuat mereka menjadi berprestasi. Prestasi bisa dicapai jika individu mau untuk
belajar.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Untuk mendefinisikan hakikat belajar.
2. Untuk menjelaskan metode belajar yang efektif.
3. Untuk menjelaskan proses belajar yang efektif.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
dengan perilaku yang diharapkan di masa yang akan datang setelah pembelajaran
itu selesai dilaksanakan(Yasin, 2012: 3).
Dengan demikian, belajar merupakan suatu proses perubahan yang dialami
oleh individu dan relatif menetap. Belajar disebabkan oleh faktor eksternal dan
internal. Faktor eksternal seperti lingkungan dan faktor internal seperti faktor fisik
maupun psikis seorang individu.
5
Dalam membaca, diperlukan konsentrasi yang lebih dan juga diperlukan
perpaduan kemampuan motorik dengan kemampuan kognitif serta diperlukan
waktu yang relatif singkat guna memperoleh informasi yang ada dalam bacaan baik
yang tersirat maupun yang tersurat(Setia, 2012). Selain itu keterampilan dalam
membaca juga sangat dibutuhkan. Keterampilan memilih isi bacaan yang dibaca
harus sesuai dengan tujuan, yang ada relevansinya dengan pembaca tanpa
membuang-buang waktu untuk menekuni bagian-bagian lain yang diperlukan.
Pada metode SQ3R terdapat survey, question, read, recite, review. Survey,
memiliki arti memeriksa atau mengidentifikasi, maksudnya adalah di dalam
membaca individu harus memeriksa dan mengeidentifikasi seluruh teks yang ada,
jika ada kalimat yang tidak tahu bisa ditulis. Question, memiliki arti pertanyaan,
makudnya individu setelah menulis kata yang tidak dimengerti bisa membuat
pertanyaan mengenai apa yang belum dipahami. Read, memiliki arti membaca,
maksudnya membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban-jawaban dari
pertanyaan yang telah dibuat. Membaca dalam hal ini difokuskan pada paragraf-
paragraf yang sekiranya terdapat jawaban dari pertanyaan tadi. Recite, memiliki
artian membawakan; mendeklamasikan, maksudnya disini individu setelah
menemukan jawaban tadi harus menghafal jawaban yang telah ditemukan sehingga
individu dapat mengingat dan mengerti. Review, memiliki arti meninjau,
maksudnya individu pada tahap ini meninjau ulang jawaban atas pertanyaan yang
telah dibuat.
Menurut Syah(2007: 142), metode SQ3R memiliki hasil yang memuaskan
dibandingkan dengan metode biasa. Pada metode ini individu menjadi pembaca
aktif dan terarah langsung pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang
tersirat di dalam teks. Dengan metode pembelajaran ini individu menjadi hemat dan
efisien dalam waktu, karena individu tidak lagi membaca berulang-ulang teksnya.
Metode belajar PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)
merupakan metode ciptaan Thomas dan Robinson (1972). Menurut Anderson
(dalam Syah, 2003: 211), pada hakikatnya merupakan penimbul pertanyaan dan
tanya-jawab yang dapat mendorong pembaca teks melakukan pengolahan materi
secara lebih mendalam dan luas. Metode belajar PQ4R sebenarnya sama seperti
metode PQ3R. Hanya saja pada PQ4R ada tambahan Reflect yang memiki arti
6
merefleksi, maksudnya adalah pada tahapan ini individu setelah membaca (read)
diharapkan merefleksikan atau mengenang secara mendalam maksud artian dari
kalimat yang dibacanya.
Dengan demikian di dalam belajar terdapat metode yang efektif yaitu
metode belajar PQ3R dan metode belajar PQ4R. Hasil belajar individu dengan
menggunakan metode ini lebih memuaskan dibanding metode biasa karena pada
metode ini individu menjadi pembaca aktif atau tidak sekedar membaca cepat tetapi
tidak mengerti maksudnya. Individu juga langsung tearah pada intisari atau
kandungan-kandungan pokok yang tersirat.
7
belajar. Untuk itu, individu memiliki cara yang berbeda-beda dalam belajar
seperti belajar dengan mendengarkan musik, belajar tanpa menggunakan
musik, belajar dengan jalan-jalan dan sebagainya.
2. Tahap Penyimpanan dan Ingatan (retention phase);
Informasi berupa materi dan contoh perilku model itu ditngkap, diproses dan
disimpan dalam memori.
3. Tahap Reproduksi (reproduction phase);
Pada tahap reproduksi, segala bayangan atau ciri mental (imagery) atau kode-
kode simbolis yang berisi informasi pengetahuan dan perilaku yang telah
tersimpan dalam memori individu itu diproduksi kembali.
4. Tahap Motivasi (motivation Phase);
Pada tahap motivasi, proses terjadinya peristiwa atau perilaku belajar adalah
tahap penerimaan dorongan yang dapat berfungsi sebagai reinforcement,
penguatan atau motivasi bersemayamnya pada segala informasi dalam
memori setiap individu. Motivasi perlu diberikan dari orangtua atau guru
supaya individu merasa bangga dan semangat terhadap apa yang telah
dilakukan, ini membuat individu akan mempertahankan prestasi yang ada
atau bahkan menaikkan prestasinya.
Tahap-tahap diatas berawal dari adanya peristiwa stimulus atau sajian
perilaku model dan berakhir dengan penampilan, respon atau kinerja
(performance) tertentu sebagai hasil atau perolehan belajar seorang siswa (Novi,
2014). Stimulus adalah hal-hal yang dapat merangsang terjadinya kegiatan
belajar, contohnya seperti pikiran dan perasaan. Sedangkan respon merupakan
hasil dari sebuah rangsangan tersebut, contohnya seperti gerakan atau tindakan.
Dengan demikian, proses belajar yang efektif melibatkan empat tahapan.
Empat tahapan tersebut diantarnya tahap perhatian, tahap penyimpanan dan
ingatan, dan tahap motivasi. Keempat tahapan ini harus saling berurutan agar
dicapainya proses belajar yang efektif. Proses belajar yang efektif juga bisa diraih
jika individu itu sendiri memiliki niatan untuk belajar.
8
BAB III
PENUTUP
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN
Nama saya Andhita Imtiyas, biasa dipanggil Dhita. Saya berusia 18 tahun
dan saya seorang Warga Negara Indonesia. Saya lahir di Sukoharjo Jawa Tengah
tanggal 11 Februari 1998 dan tidak bermukim di Jawa Tengah. Kedua orangtua
saya berasal dari daerah batik. Ayah saya asli orang Batang, Jawa Tengah dan ibu
saya asli orang Solo, Jawa Tengah. Saya anak ke dua dari dua bersaudara, saya
mempunyai kakak laki-laki yang berumur 20 tahun dan sekarang menempuh
pendidikan pariwisata dan perhotelan VEDC Malang. Saya hidup di keluarga
sederhana, menghabiskan waktu kecil saya di daerah Pasuruan tepatnya di
Lingkungan Jabon, Rt 04 Rw 07 Desa Jogosari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten
Pasuruan, Propinsi Jawa Timur, dimana sekitar duapuluh tahun yang lalu orangtua
saya memutuskan merantau ke daerah ini.
11
Lampiran 2 Proses Pembuatan Makalah
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23