PENDAHULUAN
pesat serta menyentuh pada semua aspek kehidupan manusia tak terkecuali di
sumber daya manusia tiada lain harus melalui proses pendidikan yang baik
dan terarah.
Jika peserta didik mampu menguasai apa yang mereka pelajari sesuai dengan
pembelajaran telah tercapai. Untuk mencapai hal tersebut tidak terlepas dari
peran serta guru dalam menerapkan strategi pembelajaran yang tepat. Guru
harus mampu menggunakan metode dan media yang sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada. Jika guru tidak mampu menciptakan suasana belajar yang
sehingga motivasi belajar siswa pun akan lemah dan berakibat pada hasil
1
2
Membaca merupakan salah satu cara dan menjadi kegiatan yang paling
mendasar yang dilakukan oleh siswa untuk mengetahui informasi yang belum
siswa dapat menampung sejumlah informasi, yang tidak hanya bersifat fakta-
fakta, melainkan juga hasil analisis dan bahan bacaan. Perlu diketahui tidak
apabila dalam mencatat itu orang menyadari kebutuhan dan tujuannya. “Salah
satu strategi yang paling banyak dikenal untuk membantu siswa memahami
dan mengingatkan materi yang mereka baca adalah dengan strategi PQ4R
PQ4R ini meliputi Preview yaitu membaca (judul, sub judul topik,
bacaan yang akan dibaca. Read yaitu mulai untuk membaca sambil mengingat
pertanyaan yang sudah dibuat. Reflect yaitu selama membaca siswa mencari
jawaban atas pertanyaan yang sudah dibuat dan memahami informasi yang
ada pada bacaan tersebut. Recite yaitu merenungkan informasi yang telah
dipelajari dari hasil bacaan dengan cara membuat intisari dari bacaan dengan
3
digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca dan
lebih bermakna, oleh karena itu membuat pengkodean lebih mudah dan lebih
masih rendah, hal ini dapat terlihat ketika kegiatan belajar banyak siswa yang
becanda, siswa sulit untuk diatur dan diarahkan, hanya beberapa siswa yang
membawa buku pelajaran K3. Selain itu juga jika diberi tugas banyak siswa
menstimulus siswa.
Menurut teori belajar kognitif yang dikemukakan oleh Jean Piaget dan
Jerome Bruner menyebutkan bahwa belajar adalah proses mental yang aktif
aktivitas membaca dan mencatat menjadi aktivitas yang sangat penting dalam
2009:24).
diperlukan suatu strategi belajar yang tepat agar siswa terbiasa untuk
sistematis dan terarah, agar para siswa paham apa yang mereka baca dan
Thorndike “diperlukan suatu latihan yang cukup intens dan terus menerus agar
siswa terbiasa untuk membaca dan menulis karena seringnya dilatih, sebab
menurut teori ini, belajar adalah pembentukkan hubungan antara stimulus dan
respon, aksi dan reaksi sehingga akan terjadi hubungan yang erat jika sering
dilatih” (Agus Suprijono, 2009:20). Begitu juga dengan hal membaca dan
menulis perlu banyak dilatih agar siswa terbiasa dengan kegiatan belajat
tersebut. Ciri-ciri belajar menurut teori koneksionisme adalah Trial dan Error
yaitu adanya aktivitas, ada berbagai respons terhadap berbagai situasi, ada
1. Hukum kesiapan yaitu jika suatu organisme didukung oleh kesiapan yang
diperkuat.
2. Hukum latihan yaitu semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau
3. Hukum hasil yaitu hubungan antara rangsangan dan perilaku akan makin
kukuh apabila terdapat kepuasan dan akan makin melemah apabila tidak
Jika siswa tidak terbiasa dan tidak dibiasakan untuk membaca dan
menulis maka pemahaman siswa terhadap hasil bacaan akan kurang sehingga
Berdasarkan data yang diperoleh dari kelas X TSM SMK YPE Sawunggalih
menunjukkan bahwa hasil belajar K3 siwa masih relatif rendah, Dari beberapa
hasil latihan uji kompetensi terlihat siswa masih kurang memahami teori K3
dan hasil uji kompetensinya masih banyak siswa yang mendapat nilai di
lingkungan belajar yang baik pula dengan situasi belajar yang mendukung
yaitu bersih, tenang aman dan nyaman. Teori yang membahas tentang hasil
belajar dikemukakan dalam teori perilaku oleh Ivan Petrovich Pavlov, JB.
Watson dan Edwin Guthrie. Teori ini Berpen dapat bahwa tingkah laku
bahwa tingkah laku peserta didik merupakan reaksi terhadap lingkungan dan
perilaku” (Agus Suprijono, 2009:17). Maka menurut teori ini hasil belajar
Recite, Review) Pada Mata Pelajaran K3 Siswa Kelas X TSM SMK YPE
B. Identifikasi Masalah
masalah yang ditemukan. Masalah tersebut antara lain yaitu siswa cenderung
jenuh, bosan dan akhirnya kurang tertarik terhadap pelajaran dan menurunnya
hasil belajar siswa. Oleh karena itu disini akan diterapkan penggunaan metode
pembelajaran PQ4R Pada Mata Pelajaran K3 Siswa Kelas X TSM SMK YPE
C. Pembatasan Masalah
pembelajaran dan hasil belajar siswa yang tergolong rendah, sehingga perlu
ada perbaikan metode pembelajaran agar hasil belajar siswa dapat meningkat.
Untuk itu diperlukan tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa
PQ4R pada mata diklat K3 pada siswa kelas X SMK YPE Sawunggalih Tahun
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari batasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
menggunakan metode PQ4R pada mata diklat K3 pada siswa kelas X SMK
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat K3 kelas X SMK YPE
E. Tujuan Penelitian
aktifitas dan hasil belajar siswa pada mata diklat K3 dengan penerapan metode
2019/2020.
F. Manfaat Penelitian
(guru).
9