Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SQ3R

Disusun Oleh Kelompok 4:

Astrid Handayani Adnan (1901414057)

Murnijaya (1901414043)

Sawal (1901414240)

Anisa (1901414017)

Della puspita sari (1901414080)

Wulan Utari Y. Senobaan (1901414079)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2O2O

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat di selesaikan.
Makalah ini kami susun sebagai tugas dari mata kuliah Membaca yang
berjudul “SQ3R”.
Demikianlah tugas ini kami susun, semoga bermanfaat dan dapat
memenuhi tugas mata kuliah Membaca. penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi diri kami dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang
tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-
saran dan kritik yang konstruktif dan membangun sangat kami harapkan dari para
pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada
waktu mendatang.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.........................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulis................................................................................................1

BAB ll PEMBAHASAN.......................................................................................3

2.1 Pengertian Membaca......................................................................................3


2.2 Strategi Pembelajaran Membaca....................................................................3
2.3 Penerapan Teknik Membaca SQ3R...............................................................5

BAB lll KESIMPULAN DAN SARAN................................................................9

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
3.2 Saran ..............................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang
Sekarang ini banyak orang memerlukan informasi sebanyak mungkin dalam
waktu yang singkat, sehingga segala perubahan yang sangat cepat dapat diketahui
segera. Sebagai contoh dapat dilihat dari krisis ekonomi yang sedang dialami
sekarang ini, dari permasalahan ini harga selalu berubah dengan cepat. Informasi
semacam itu dapat segera diketahui baik dari media elektronik, seperti televisi,
radio, internet, atau media cetak seperti majalah, koran dan sebagainya. Secara
tidak langsung informasi tersebut dirasakan merupak kebutuhan utama. Salah satu
penyampaian yang bertahan lama dan berjangkauan luas adalah melalui bacaan.
Oleh karena itu, kita dituntut untuk mempunyai kemampuan membaca dan
kemampuan-kemampuan penunjang lainnya, misalnya kemampuan berbahasa.
Bebagai ungkapan yang dikemukakan oleh para ahli tentang pentingnya
membaca antara lain, seperti yang dikemukakan oleh Tampubolong (1987 : 34)
yang dengan tegas mengatakan bahwa dunia kita adalah dunia baca.
Untuk mengetahui dari sebagian ilmu pengetahuan dan informasi lainnya,
maka diperlukan membaca. Karena membaca kita dapat mengenal dunia baru
disekitar kita, bangsa lain, dan sebagainya.
Membaca salah satu keterampilan dalam berbahasa yang perlu diperhatikan.
Terampil membaca menjadikan siswa memahami dengan baik semua materi
pelajaran yang diajarkan. Hal ini menandakan bahwa pelajaran membaca pada
bidang studi bahasa Indonesia harus mendapat perhatian yang lebih besar.
Membaca sebagai salah satu aspek dari empat keterampilan berbahasa,
memegang peranan penting dalam pengajaran bahasa indonesia. Dikatakan
penting karena, selain pelajaran menyimak, berbicara, dan menulis. Keterampilan
membaca adalah salah satu alat yang sangat ampuh untuk memperoleh berbagai
macam informasi tertentu, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena
itu, membaca adalah kebutuhan dasar bagi masyarakat maju. Demikian pula
dalam dunia pendidikan, peranan membaca sangat berpengaruh terhadap prestasi
siswa. Hal ini dapat dibuktikan bahwa semakin tinggi pemahaman siswa, semakin

1
tinggi pula pengetahuan yang dimilikinya. Dengan demikian minat baca dan
kemampuan membaca siswa perlu ditumbuhkan sedini mungkin, agar siswa dapat
memahami peranan dan fungsi membaca. Baik alat komunikasi maupun sebagai
alat belajar untuk mengembangkan pengetahuan dan memperluas cakrawala
keterampilannya. Dapat dikatakan bahwa anak didik yang mempunyai tingkat
kemampuan membaca yang lebih tinggi akan lebih mudah memperoleh ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tertuang dalam media cetak atau media tulis.
Berdasarkan hal tersebut, pemerintah telah melakukan upaya untuk
membudayakan kebiasaan membaca di kalangan siswa maupun kalangan
masyarakat luar, misalnya dengan mendirikan perpustakaan sekolah maupun
perpustakaan umum, mengadakan pameran buku, dan seminar yang bertujuan
untuk menggairahkan minat baca siswa dan masyarakat pada umumnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka jelaslah pengajaran membaca di sekolah
memegang peranan penting dalam meningkatkan prestasi siswa. Oleh karena itu,
perlunya pembinaan dan pengembangan, serta perhatian khusus pada Guru
Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa.
Salah satu teknik membaca yang ingin  diterapkan dalam pengajaran
membaca adalah dengan teknik SQ3R, karena teknik ini dianggap efektif jika
digunakan dalam pengajaran membaca. Penerapan teknik membaca SQ3R
pembaca lebih cepat menguasai keseluruhan isi bahan bacaan tersebut dalam
waktu yang relatif singkat.
1.2    Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Teknik membaca SQ3R ?
2.      Bagaimanakah penerapan Teknik Membaca SQ3R ?

1.3    Tujuan
1.      Menjelaskan Teknik Membaca SQ3R.
2.      Penerapan Teknik Membaca SQ3R.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Membaca

Membaca sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa merupakan suatu


masalah yang mendapat banyak perhatian dalam kehidupan manusia. Perhatian ini
berakar kepada kresadaran akan pentingnya arti, nilai, dan fungsi membaca dalam
kehidupan bermasyarakat. Hal inilah yang menyebabkan beraneka ragamnya
pengertian membaca. Membaca adalah pengucapan kata-kata dan perolehan kata
dari bahan cetakan. Kegiatan ini melibatkan analisis dan pengorganisasian
berbagai keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya pelajaran,
pemikiran, pertimbangan, perpaduan, dan pemecahan masalah yang berarti
menimbulkan penjelasan informasi bagi pembaca.
Tarigan (1985 : 32) memberiakan pengertian membaca sebagai berikut, “
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata;kata
atau bahan tulis  dan memetik serta memahami arti yang terkandung didalam
bahan yang tertulis.”
Selanjutnya Soedarsono (1993: 4) mengemukakan bahwa membaca adalah
“aktivitas yang kompleks dengan mengarahkan sejumlah besar tindakan yang
terpisah-pisah, meliputi: orang harus menggunakan pengertian, khayalan, dan
mengamati dan mengingat-ingat.” Berdasarkana uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa membaca adalah proses berpikir yang termasuk di dalamnya memahami,
menceritakan menafsirkan arti dari lambang-lambang tertulis dengan melibatkan
penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, dan ingatan.
2.2 Strategi Pembelajaran Membaca
Pembelajaran membaca di sekolah menekankan pada tujuan pemahaman,
penyerapan pemerolehan kesan dan pesan atau gagasan yang tersurat. Untuk
tujuan tersebut seorang siswa harus dapat mengenali kata demi kata, pemahaman
kelompok kata atau frasa, kalusa, kalimat atau teks secara keseluruhan. Kegiatan

3
membaca dilaksanakan di sekolah melibatkan pemikiran, penataran, emosi dan
disesuaikan dengan tema dan jenis bacaan yang dihadapinya.
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani “strategia” berarti ilmu siasat
(perang), akal . Kamus Besar bahasa Indonesia (2004) mengartikan strategi
sebagai (1) ilmu siasat perang, (2) siasat perang, (3) bahasa percakapan akal (tipu
muslihat) untuk mencapai sesuatu maksud. Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa strategi merupakan suatu landasan pendekatan. Strategi
mengajar adalah siasat yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Strategi
menghasilkan pendekatan. Pendekatan melahirkan metode yang membuat
teknik. Ketiga bagian ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.
Strategi pembelajaran adalah tindakan guru melaksanakan rencana
mengajar. Usaha guru dalam menggunakan variabel pembelajaran (tujuan, bahan,
metode, alat, dan evaluasi) agar dapat mempengaruhi siswa untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Suatu pembelajaran dikatakan efektif dan efisien, apabila
unsur pendukung belajar dapat diintegrasikan ke dalam suatu wadah yang dapat
menjalin aspek-aspek secara bersama-sama dalam rangkaian yang berurutan.
Pelaksanaan pembelajaran menekankan perubahan tingkah laju melalui hubungan
timbal balik antara guru dengan siswa.
Adapun strategi yang dibuat oleh guru sebelum proses belajar-mengajar
haruslah meliputi pendekatan metode, dan teknik. Pendekatan adalah
kebijaksanaan dalam melaksanakan pembelajaran yang memberikan arah dan
corak. Pendekatan dalam pembelajaran bahasa berkaitan dengan teori-teori
tentang hakikat bahasa dan pembelajaran bahasa sebagai landasan pembelajaran
bahasa. Pendekatan bersifat aksiomatik, metode bersifat prosedural, artinya
penerapan suatu metode dalam pembelajaran materi bahasa Indonesia.
Pendekatan yang dipoergunakan dalam proses belajar-mengajar membaca
di sekolah adalah pendekatan komunikatif dan integratif. Tercapainya tujuan
pembelajaran tergantung efektif tidaknya metode yang dipergunakan guru dalam
proses pembelajaran membaca tersebut. Teknik pembelajaran dapat dilihat ketika
proses pembelajaran di dalam kelas berlangsung. Terjadinya komunikasi antara
guru dan siswa adalah interaksi yang normal Teknik permbelajaran keterampilan

4
berbahasa dapat berhasil apabila memenuhi syarat seperti menarik, terarah, dan
memancing ide siswa, serta mudah dipahami.
2.3 Penerapan Teknik Membaca SQ3R
Sistem membaca SQ3R dikemukakan oleh Prancis P. Robinson tahun
1941, merupakan sistem membaca yang semakin populer digunakan orang. SQ3R
merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah: (1) Survey, (2)
Question, (3) Read, (4) Recite atau Recall, dan (5) Review. Dalam sistem SQ3R
ini sebelum membaca terlebih dahulu kata survey bacaan untuk mendapatkan
gagasan umum yang akan kita baca. Lalu mengajukan dengan berbagai
pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya kita harapkan terdapat dalam
bacaan tersebut kita akan lebih mudah memahami bacaan dan selajutnya dengan
mencoba mengutarakan dengan kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya, kita
akan mengusai, mengingat lebih lama.
Menurut para ahli, dalam memperlancar proses membaca, seorang
pembaca harus memiliki modal, yaitu pengetahuan dan pengalaman, kemampuan
berbahasa, pengetahuan tentang teknik membaca (Nurhadi, 1987:123).
Tampubolon (1987:165) menyampaikan bahwa sebelum membaca jenis
buku perlu diketahui jenis buku, karena akan membantu kita dalam membuat
dugaan tentang isi buku dan dalam menentukan sikap dan cara membacanya,
struktur buku juga perlu diketahui, karena pengetahuan ini juga dapat membantu
dalam pemahaman pikiran-pikiran yang dikemukakan oleh pengarang dan
bermanfaat dalam menemukan informasi-informasi tertentu tentang buku itu.
Dari dua pendapat tersebut sangat jelas cenderung kepada teknik membaca
sebagai alat, alat yang dapat digunakan dalam mencerna bahan tulisan.
Realisasinya berupa seperangkat keterangan keterampilan untuk mengolah setiap
aspek bacaan menjadi sesuatu bacaan yang bermakna bagi pembaca.
Secara garis besar Nurhadi (1987:128) menyampaikan bahwa tentang
teknik membaca itu meliputi: (1) pengetahuan tentang aspek-aspek keterampilan
membaca, (2) pengetahuan tentang teknik membaca cepat, dan (3) pengetahuan
tentang membaca telaah ilmiah. Pengetahuan tentang membaca ilmiah meliputi

5
pengetahuan tentang teknik-teknik membaca telaah terhadap buku-buku ilmiah,
salah satunya adalah teknik SQ3R.
Teknik pengajaran membaca yang digunakan kelas tinggi ialah metode
telaah tugas atau SQ3R sesuai dengan namanya, teknik ini merupakan singkatan
dari setiap tahap masing-masing langkah yang harus dilalui oleh seorang pembaca
buku-buku ilmiah secara intensif. Tahapan-tahapan itu meliputi Survey, Question,
Read, Recite, and Review.
1. Survey
Sebelum terjun membaca, sediakan waktu beberapa menit untuk mengenal
keseluruhan anatomi buku, caranya dengan membuka-buka buku secara cepat dan
keseluruhan yang langsung tampak mata. Yang dimaksud anatomi buku meliputi:
a) bagian Preliminaris, Daftar Isi, daftar Tabel, dan pendahuluan,
b) bagian isi buku (bagaimana buku tersebut ditata) apakah terbagi dalam bab-bab
yang disertai bagian yang lebih kecil? Apakah setiap bab disertai dengan
kesimpulan-kesimpulan? Apakah setiap bab disertai dengan pertanyaan-
pertanyaan?
c) bagian akhir buku (Apakah pada bagian akhir buku ada bab khusus yang berisi
kesimpulan? Apakah disertai dengan daftar pustaka?. Kesemuanya harus
diteliti dengan sekilas, minimal untuk mengenal seberapa tinggi tingkat
kepercayaan buku tersebut.
2. Question
Susunlah sejumlah pertanyaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan judul dan
sub judul buku.Tujuannya untuk mengarahkan pikiran pada bidang yang akan
dimasuki agar pembaca bersikap aktif dalam membaca dan tidak hanya mengikuti
saja pada apa yang dikatakan pengarang. Kalau perlu bersikap ragu atau
mengingkari apa yang dikatakan pengarang sambil nanti melihat buktinya.
3. Read
Setelah melewati tahp survey dan timbul beberapa pertanyaan yang Anda
harapkan akan mendapat
jawaban di bacaan yang Anda hadapi. Langkah berikutnyaadalah read
(membaca). Jadi, membaca itu bukan langkah pertama atau satu-satunya langkah

6
untuk mengetahui bacaan. Cara membaca pun bukan membaca seperti novel,
hanya mengukut apa yang sedang berlangsung melainkan secara kritis. Pada tahap
ini konsentrasi pada penguasaan ide pokok serta detail yang penting yang
mendukung ide pokok. Perlambat cara membaca Anda di bagian-bagian yang
penting atau yang Anda anggap sulit percepat kembali pada bagian-bagian yang
tak penting atautelah anda ketahui.
Pada tahap membaca ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Jangan membuat catatan-catatan. Ini akan memperlambat Anda dalam
membaca.
2. Jangan membuatr tanda-tanda seperti garis bawah pada kata maupun frase
tertentu bisa jadi setelah Anda selesai membaca membaca acak kali ternyata
Anda salah memilihnya. Kalau memang ada yang menarik atau Anda anggap
penting cukup beri tanda silang dipinggir halaman dulu.Untuk kemudian dapat
dicek kembali. Pada tahap ini konsentrasikan diri untuk mendapatkan ide
pokoknya serta mengetahui detail yang penting, serta perhatikan kata-kata
kunci, gagasan utama, dan kesimpulan-kesimpulan yang dibuat pengarang. Jika
perlu garis bawahilah hal-hal yang penting.

4. Recite
Setalah selesai membaca suatu bagian, berhentilah sejenak. Dan cobalah
menjawab pertanyaan pertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal penting
dari bab itu. Anda dapat membuat catatan seperlunya. Jika masih mengalami
kesulitan, ulangi membaca bab itu sekali lagi. Sebelum menginjak langkah
selanjutnya, pastikan empat langkah itu. Anda jalani dengan benar, sekalipun
bahan itu mudah dimengerti, tahap mengutarakan kembali hal-hal penting itu
jangan dilewatkan agar tidak mudah  kita lupakan. Berapa lama untuk tahap ini?
Anda perlu menyediakan waktu setelah dari membaca. Hal ini bukan merupakan
pemborosan waktu, melainkan memang diperlukan untuk tahap ini, justru
pembaca yang hanya membaca sekedar membaca itu memboroskan
waktu. Sekalipun mereka mengerti apa yang dibaca, tetapi akan segera
melupakannya.

7
5. Review
Melihat kembali keseluruhan isi buku. Maksudnya bukan membaca serta
meneliti untuk kedua kalinya, melainkan bacalah kembali hal-hal yang kita beri
tanda. Terutama hal-hal yang garis bawahi, bertujuan melihat barang kali ada hal-
hal yang terlewatkan. Dapatkah kiranya kita membuat skema isi buku dan tema
keseluruhannya? Juga bagaimana penilaian kita terhadap buku yang baru saja kita
baca? (Nurhadi,1987:131).

Dari penjelasan di atas, bahwa model pembelajaran membaca pemahaman


dengan model SQ3R lebih mengarah pada kegiatan siswa, guru hanya memberi
tugas kepada siswanya untuk menelaah suatu buku dan memberikan kepada siswa
tentang cara memahami isi buku tersebut yang kemudian memberikan pertanyaan-
pertanyaan sebagai evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
memahami wacana yang telah dilakukan tersebut.

8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1    Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan pada makalah di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Membaca adalah proses berpikir yang termasuk di dalamnya


memahami, menceritakan menafsirkan arti dari lambang-lambang tertulis
dengan melibatkan penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, dan ingatan.
2. Pengajaran membaca di sekolah atau pun di masyarakat luar memegang
peranan penting dalam meningkatkan prestasi para pembaca tersebut. Oleh
karena itu, perlunya pembinaan dan pengembangan, serta perhatian khusus
pada Guru Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca
siswa ataupun masyarakat luar.
3. Penerapan Teknik Membaca SQ3R ini merupakan proses membaca yang
terdiri dari lima langkah: (1) Survey, (2) Question, (3) Read, (4) Recite atau
Recall, dan (5) Review. Sebelum membaca terlebih dahulu disurvey
bacaan untuk mendapatkan gagasan umum yang akan kita baca. Lalu
mengajukan dengan berbagai pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya
kita harapkan terdapat dalam bacaan tersebut, kita akan lebih
mudah  memahami bacaan dan selajutnya dengan mencoba mengutarakan
dengan  kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya, kita akan mengusai,
mengingat lebih lama.
3.2 SARAN
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut
penulis meminta kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai