MEGA
1901414022
2022
KATA PENGANTAR
Mega
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan dan efektifitas kegiatan pembelajaran di kelas dapat dicapai jika
siswa secara aktif melibatkan dirinya dalam proses pembelajaran dan guru
memberi bantuan serta memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran dan sebagai fasilitator yaitu menciptakan kondisi belajar mengajar
yang memberikan rangsangan belajar kepada siswa, Kondisi belajar mengajar
yang efektif ditandai dengan adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar.
Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap dan pengaruhnya besar sekali
terhadap belajar, sebab dengan minat siswa akan melakukan sesuatu yang
diminatinya (Usman, 2000:27). Salah satu upaya untuk menumbuhkan minat
adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat.
Salah satu metode yang dapat dipakai dalam kegiatan pembelajaran adalah
metode Quantum Learning Berkarakter, yakni interaksi–interaksi yang mengubah
energi menjadi pemahaman yang mendalam mengenai suatu konsep dan
didalamnya terjadi perilaku siswa yang berkarakter pada saat KBM seperti
perilaku jujur, sportif, disiplin, bertanggung jawab, dapat bekerja sama dalam tim,
memahami dan mengenal diri sendiri dan teman, berjiwa leadership. Dengan
menggabungkan sugestologi, percepatan belajar (Accalerated Learning) dan
program neurolinguistik serta dari berbagai teori dan strategi belajar (Porter,
2001:14). Pada mulanya Quantum Learning merupakan upaya dari Georgi
Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang melakukan eksperimen
yang disebutnya suggestology. Prinsip Quantum Learning Berkarakter bahwa
sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apapun
akan memberikan sugesti positif atau negatif. Sugesti positif serta suasana belajar
yang efektif dapat diciptakan melalui pemotivasian siswa, poster– poster besar
yang menonjolkan informasi, disertai hiburan atau permainan yang mendidik,
serta iringan musik.
Metode Quantum Learning Berkarakter sengaja dipilih dalam penelitian
ini karena metode ini terdiri atas beberapa kegiatan yang berusaha
menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan. Otak kiri menangani masalah
masalah logika, sedangkan otak kanan menangani aspek-aspek emosi. Quantum
learning juga mengakomodasi setiap gaya belajar siswa yang terdiri tiga gaya
belajar utama, yaitu Visual (belajar dengan cara melihat), Auditori (belajar
dengan cara mendengar) dan Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja
dan menyentuh). Dengan ketiga gaya belajar inilah siswa dapat menemukan cara
terbaik untuk belajar. Sebab perbedaan gaya belajar yang dimiliki oleh masing-
masing siswa akan menyebabkan perbedaan pula dalam menentukkan cara
belajar. Meskipun pada dasarnya semua orang memiliki ketiga gaya belajar
tersebut, namun ada kecenderungan setiap orang memiliki salah satu gaya belajar
yang lebih dominan. Dalam Quantum Learning Berkarakter kegiatan belajar
dimulai dari” Apa Manfaatnya Bagiku? (AMBAK)”. Hal ini dilakukan untuk
mengaitkan materi belajar dengan konsep-konsep yang dimiliki siswa. Pada tahap
ini siswa akan mencoba mendefinisikan permasalahan- permasalahan supaya
siswa tertarik untuk belajar. Dalam menyimpan informasi Quantuam
Learning Berkarakter mengajarkan super memory system. Tekhnik ini
berusaha mengaitkan informasi yang didapat dengan imajinasi siswa,semakin
menarik imajinasi yang dibangun,maka akan semakin berkesan. Bila pengalaman
belajar sangat bereksan, maka akamn mudah untuk di simpan dan ditampilkan
kembali.selain itu Quantuum Learning Berkarakter mengonsep tentang penataan
lingkungan yang bealajr dengan tepat.penataan lingkungan belajr di tunjukan
kepada upaya membangun dan memperthankan sikap positif, sikap positif
merupakan hal penting untuk mendaptkan hasil belajar yang optimal.
Metode Quantum Learning Berkarsakter dapat menciptakan suasana
belajar yang dapat mengoptimalkan proses belajar siswa, tetapi sangat
disayangkan belum semua sekolah mencoba menerapakan metode ini sebagai
salah satu alternatif dalam pembelajan siswa .Dari survey awal dan wawancara
yang dilakukan dengan guru bidang studi pkn di SD 104 WIWITAN ,85% guru
dalam proses mengajar masih menggunakan metode ceramah , sisanya 15%
melakukan perubahan dalam strategi pembelajaran, sehingga dampak dari proses
belajar ini mengakibatkan pasifnya partisipasi dan motivasi serta rendahnya
prestasi dari siswa. Lingkungan di SD Al-Falah Tropodo sangat mendukung bagi
penerapan metode Quantum Learning Berkarakter, hal ini dapat diketahui dari
kelas tempat siswa belajar tersedianya gambar-gambar yang berisi informasi
tentang pendidikan, formasi dari tempat duduk yang selalu berubah. Penerapan
metode penelitian ini diharapkan dapat memotivasi partisipasi siswa sehingga
diperoleh prestasi belajar siswa yang baik.
sekolah dasar negeri 104 Wiwitan masih memiliki semangat dan minat
mencapai hasil belajar yang semaksimal mungkin. Untuk itu guru harus
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan
Quasi Eksperimen. Alasan peneliti menggunakan metode ini karena peneliti
menerima kelas yang sudah ada pada sekolah dasar tersebut dan tidak membuat
kelas baru. Dengan metode ini peneliti dapat mengumpulkan data atau informasi
dalam suatu kondisi yang dikontrol. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu
kelas eksperimen dan kelas control. Yang menjadi treatment menggunakan
model Quantum learning adalah kelas eksperimen, sedangkan untuk kelas
kontrol menggunakan model pembelajaran
biasa.
2. Sampel
Sampel yaitu bagian dari jumlah dan karakteristik yang terdapat oleh
populasi tersebut. Pada penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengambil
sampel yaitu teknik Probability Sampling adalah Simple Random Sampling.
Simple atau sederhana karena pengambilan sampel dari populasi dilaksanakan
secara acak tanpa menunjukkan tingkat yang ada dalam populasi itu. Di SDN 014
Wiwitan terdiri dari 6 kelas dengan keseluruhan siswa berjumlah 152 setelah
melakukan pengundian pada 5 kelas, maka sampel yang digunakan dalam
penelitian ini ialah siswa kelas IV C sebagai kelas kontrol dengan jumlah 29 siswa
yang diajarkan melalui penggunaan metode ceramah dan kelas eksperimen yaitu
kelas IV E dengan jumlah 29 siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode
Collaborative Learning dengan jumlah 2- 3 siswa.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas.
Maka berdasarkan landasan teori dan perumusan masalah yang ada yang
1. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya
dalam penelitian.
2. Tes
3. Dokumentasi
dalam penelitian.
4. Tes
bagian tersempit dari penilaian. Tes juga dapat diartikan sebagai alat
individu .
1.......................................................... 1......................................................
2 ......................................................... 2......................................................
3........................................................... 3......................................................
4 .......................................................... 4.......................................................
5. ......................................................... 5.......................................................
b. perhatian
c. gagasan
Tidak Kurang Cukup Memuaskan Sangat
Memuaskan memuaskan
Memuaskan Memuaskan
....................... ........................ .... ....................... ........................ .... ....................
....................... ................... . ................... ..
....................... ....................... ..... ....................... ....................... ..... ....................
.................... ....................
....................... ....................... .. ..
..................... ....................
.. ..
....................
..
3. Tes Formatif
DAFTAR PUSTAKA