FARAH NADIA 042768906 163/ TEKNOLOGI PENDIDIKAN 11/ BANDA ACEH
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Terbuka 2022.1 KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Tugasini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan tugas ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Saree Aceh,07 Mei 2023
Farah nadia PEMBAHASAN 1.Bagaimanakah ciri mahasiswa ini dikatakan belajar? Jawab: Terjadinya perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, kalau sebeliknya maka itu bukan belajar. Beliau juga menyampaikan bahwa perubahan tingkahlaku tersebut dilakukan berdasarkan kesadaran. Maksudnya orang tersebut sadar melakukan sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan. Misal : Si Y mengamati si O memperbaiki sepeda motor dengan harapan setelah mengamati si O maka dia juga akan bisa memperbaiki sepeda motor. 2. Jelaskan bagaimana dimensi proses kognitif, afektif dan psikomotorik tercermin pada kasus tersebut! Jawab : Konsep tentang kognitif, afektif, dan psikomotorik ini juga dikenal dengan nama Taksonomi Bloom, yang dicetuskan oleh Benjamin Bloom dan kawan – kawan pada tahun 1956. Benjamin Bloom adalah seorang psikolog bidang pendidikan yang meneliti dan mengembangkan mengenai kemampuan berpikir seseorang dalam suatu proses pembelajaran. 3. Bagaimana seharusnya karakteristik pendidik/dosen mahasiswa tersebut dalam memfasilitasi pembelajaran? Jawab: Dalam proses perkuliahan, dosen tidak hanya memiliki peran sebagai pengajar, tetapi juga perencana dan fasilitator. Sebagai seorang perencana, dosen berperan aktif merancang materi kuliah dan memberikan tugas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Seorang dosen haruslah memberikan tugas yang bisa membantu meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi kuliah. Untuk itu, ada empat poin penting yang dipertimbangkan seorang dosen saat menentukan tugas untuk para mahasiswanya: tujuan instruksional, sistematika tugas, relevansi tugas, dan waktu penyelesaian tugas.
Salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah mencetak lulusan yang mampu mengaplikasikan keilmuannya agar memberikan manfaat bagi masyarakat. Untuk memenuhi tujuan tersebut, seorang dosen pun punya peran sebagai fasilitator.
Sebagai fasilitator, dosen akan menciptakan peluang dan memberikan sarana bagi para mahasiswanya untuk berpikir aktif dan kreatif dalam kerangka penyelesaian masalah di dunia nyata. Dosen bisa memberikan tugas berupa studi kasus atau tugas lapangan untuk memfasilitasi hal ini. 4. Buatlah contoh pembelajaran yang Anda anggap merupakan model pembelajaran Abad 21 (bisa dalam bentuk artikel, video dan sumber lainnya) yang bisa digunakan oleh pendidik/dosen dari mahasiswa tersebut! Jawab: Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self Directed Learning/SDL) SDL merupakan proses di mana insiatif belajar dengan/atau tanpa bantuan pihak lain dilakukan oleh peserta didik sendiri mulai dari mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri, merumuskan tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih dan menjalankan strategi belajar, dan mengevaluasi belajarnya sendiri. Contoh guru bisa membantu peserta didik mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik atau mulai dari kemampuan apa yang ingin dikuasai. Misalnya ingin menguasai cara melukis menggunakan software corel draw maka guru bisa membantupeserta didik merumuskan tujuan-tujuan penting yang dapat membantu mencapai tujuannya. Peserta didik belajar mandiri mengeskplorasi tutorialnya melalui youtube, menerapkan, dan mengevaluasi kemampuannya.
5.Dengan cara apa teori belajar behavioristik dapat diterapkan dalam kasus ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda dapat mengelaborasi (menambahkan scenario) kasus tersebut dengan mengidentifikasi proses belajar yang sedang berlangsung. Baca kembali mengenai Jenis-jenis belajar menurut Gagne serta kaitkan dengan ciri-ciri belajar dan faktor - faktor yang memengaruhi belajar. Jangan lupa untuk selalu menuliskan sumber referensi. Jawab: Dalam pelaksanaannya teori belajar behavioristik memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan mengetahui kedua hal itu teori ini dapat diterapkan secara maksimal. Berikut kelebihan dan kekurangan teori behavioristik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori behavioristik dalam proses pembelajaran, yaitu. 1. Perhatian guru kepada peserta didik sangat penting untuk dilakukan. 2. Lingkungan belajar harus diperhatikan. 3. Mengutamakan pembentukan tingkah laku dengan cara latihan dan pengulangan. 4. Proses belajar mengajar harus dengan stimulus dan respon.
Kelebihan Teori Belajar Behavioristik
Guru akan terbiasa untuk bersikap teliti dan peka saat kondisi belajar mengajar. Guru lebih sering membiasakan muridnya untuk belajar mandiri, tetapi ketika murid kesulitan baru bertanya kepada guru. Dapat mengganti cara mengajar (stimulus) yang satu dengan stimulus lainnya hingga mendapatkan apa yang diterima oleh murid (respon). Dengan teori belajar ini sangat cocok untuk mendapatkan kemampuan yang mengandung unsur-unsur kecepatan, spontanitas, dan daya tahan. Teori ini bisa membentuk perilaku yang diinginkan. Dengan kata lain, perilaku yang berdampak baik bagi murid diberi perhatian lebih dan perilaku yang kurang sesuai dengan murid perhatiannya dikurangi.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI
Wijaya, Pandasurya. “Survei Pendidikan Dunia, Indonesia Masuk 10
Terbawah Dari 79 Negara.” Merdeka.Com. Accessed March 3, 2020. https://www.merdeka.com/dunia/survei-pendidikan-dunia-indonesia- masuk-10- terbawah-dari-79-negara.html. Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu