Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PRAKTIKUM PENELITIAN KESEHATAN REPRODUKSI


“Cara Membaca Cepat Sebuah Karya Ilmiah”

DOSEN PENGAMPU :
Dr. dr. Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Adinda Zahra Fadillah 2011211036
Hanadia Charlina 2011211058
Muthia Luqyana 2011212029
Roseta Nasywa Yuliza 2011212078
Syintari Anugrah Illahi 2011211046

Peminatan Kesehatan Reproduksi 2020

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya Kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Cara Membaca
Cepat Sebuah Karya Ilmiah” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. dr. Dien Anggraini Nursal, M.K.M. yang
telah bersedia mengampu Kami dalam menyusun makalah mata kuliah Praktikum Penelitian
Kesehatan Reproduksi.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai “Cara Membaca Cepat Sebuah Karya Ilmiah”. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, Kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan
makalah yang akan Kami buat di masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan. Atas perhatiannya, Kami ucapkan terima kasih.

Padang, 19 Februari 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

2.1 Definisi Kesetaraan Gender ......................................................................... 3

2.2 Tujuan Membaca .......................................................................................... 3

2.3 Proses Membaca ........................................................................................... 4

2.4 Definisi Membaca Cepat .............................................................................. 4

2.5 Teknik Membaca Cepat Untuk Sumber Literatur ....................................... 5

2.6 Cara Menemukan Poin-Poin Penting dalam Sebuah Karya ........................ 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 11

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 11

3.2 Saran ........................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekarang ini banyak orang memerlukan informasi sebanyak mungkin dalam waktu
yang singkat, sehingga segala perubahan yang sangat cepat dapat diketahui segera.
Sebagai contoh dapat dilihat dari krisis ekonomi yang sedang dialami sekarang ini, dari
permasalahan ini harga selalu berubah dengan cepat. Informasi semacam itu dapat segera
diketahui baik dari media elektronik, seperti televisi, radio, internet, atau media cetak
seperti majalah, koran dan sebagainya. Secara tidak langsung informasi tersebut
dirasakan merupakan kebutuhan utama. Salah satu penyampaian yang bertahan lama dan
berjangkauan luas adalah melalui bacaan. Oleh karena itu, kita dituntut untuk
mempunyai kemampuan membaca dan kemampuan-kemampuan penunjang lainnya,
misalnya kemampuan berbahasa.
Bebagai ungkapan yang dikemukakan oleh para ahli tentang pentingnya membaca
antara lain, seperti yang dikemukakan oleh Tampubolong (1987 : 34) yang dengan tegas
mengatakan bahwa dunia kita adalah dunia baca. Untuk mengetahui dari sebagian ilmu
pengetahuan dan informasi lainnya, maka diperlukan membaca. Karena membaca kita
dapat mengenal dunia baru disekitar kita, bangsa lain, dan sebagainya.
Membaca salah satu keterampilan dalam berbahasa yang perlu diperhatikan.
Terampil membaca menjadikan siswa maupun mahasiswa memahami dengan baik
semua materi perkuliahan yang diajarkan. Hal ini menandakan bahwa pelajaran
membaca pada bidang studi bahasa Indonesia harus mendapat perhatian yang lebih besar.
Membaca sebagai salah satu aspek dari empat keterampilan berbahasa, memegang
peranan penting dalam pengajaran bahasa indonesia. Dikatakan penting karena, selain
pelajaran menyimak, berbicara, dan menulis. Keterampilan membaca adalah salah satu
alat yang sangat ampuh untuk memperoleh berbagai macam informasi tertentu, termasuk
ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, membaca adalah kebutuhan dasar bagi
masyarakat maju. Demikian pula dalam dunia pendidikan, peranan membaca sangat
berpengaruh terhadap prestasi siswa maupun mahasiswa. Hal ini dapat dibuktikan bahwa
semakin tinggi pemahaman siswa maupun mahasiswa, semakin tinggi pula pengetahuan
yang dimilikinya. Dengan demikian minat baca dan kemampuan membaca siswa/

1
mahasiswa perlu ditumbuhkan sedini mungkin, agar siswa dapat memahami peranan dan
fungsi membaca. Baik alat komunikasi maupun sebagai alat belajar untuk
mengembangkan pengetahuan dan memperluas cakrawala keterampilannya. Dapat
dikatakan bahwa siswa maupun mahasiswa yang mempunyai tingkat kemampuan
membaca yang lebih tinggi akan lebih mudah memperoleh ilmu pengetahuan dan
teknologi yang tertuang dalam media cetak atau media tulis. Berdasarkan hal tersebut,
pemerintah telah melakukan upaya untuk membudayakan kebiasaan membaca di
kalangan siswa, mahasiswa, maupun kalangan masyarakat luar, misalnya dengan
mendirikan perpustakaan sekolah maupun perpustakaan umum, mengadakan pameran
buku, dan seminar yang bertujuan untuk menggairahkan minat baca siswa dan
masyarakat pada umumnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan membaca
1.2.2 Apa tujuan membaca?
1.2.3 Bagaimana proses membaca?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan membaca cepat?
1.2.5 Bagaimana teknik membaca cepat untuk sumber literatur?
1.2.6 Bagaimana cara menemukan poin-poin penting dalam karya ilmiah?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui definisi membaca
1.3.2 Mengetahui tujuan membaca
1.3.3 Mengetahui proses membaca
1.3.4 Mengetahui definisi membaca cepat
1.3.5 Mengetahui teknik membaca cepat untuk sumber literatur
1.3.6 Mengetahui cara menemukan poin-poin penting dalam karya ilmiah

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Membaca


Menurut Tarigan (1986:11) “Membaca adalah suatu proses yang dilakukan sert
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar
kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pendangan
sekilas, agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak
terpenuhi maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau
dipahami dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang
ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa. Dari
beberapa definisi membaca yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa
membaca adalah suatu aktivitas yang melibatkan penglihatan, ingatan, kecerdasan, dan
pemahaman untuk memperoleh informasi yang disampaikan penulis melalui lambang-
lambang
2.2 Tujuan Membaca
Membaca mempunyai tujuan karena seseorang yang membaca dengan suatu
tujuan cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai
tujuan. Dalam kegiatan membaca di kelas, dosen seharusnya menusun tujuan membaca
dengan menyediakan tujuan khusus yang sesuai atau dengan membantu mereka
menyusun tujuan membaca mahasiswa itu sendiri.
Secara umum tujuan membaca mencakup empat tujuan berbahasa berikut.
Pertama, tujuan penalaran, menyangkut kesanggupan berpikir dan pengungkapan nilai
serta sikap sosial budaya pendeknya identitas dan kepribadian seseorang. Kedua tujuan
instrumental, meyangkut penggunaan bahasa yang dipelajari itu tujuan-tujuan material
konkret, umpamanya supaya tahu memakai alat, memperbaiki kerusakan mesin. Ketiga,
tujuan integratif, menyangkut seseorang menjadi suatu anggota masyarakat yang tujuan
kebudayaan terdapat pada orang yang secara ilmiah ingin mengetahui dan memperdalam
pengetahuannya tentang kebudayaan atau masyarakat.

3
Selanjutnya, tujuan membaca menurut Blanton dalam Setiowati (2007:13) adalah untuk :
a) Kesenangan
b) Menyempurnakan membaca nyaring
c) Menggunakan strategi tertentu
d) Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik
a) Mengaitkan informasi baru dengan yang telah diketahuinya
b) Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis
c) Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi
d) Menampilkan suatu ekspreimen atau mengaplikasikan informasi yang
diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang
struktur teks
e) Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik
2.3 Proses Membaca
Membaca merupakan proses berpikir. Untuk dapat memahami bacaan, pembaca
terlebih dahulu harus memahami kata-kata dan kalimat yang dihadapinya kemudian ia
membuat kesimpulan dengan menghubungkan isi yang terdapat dalam materi bacaan.
Untuk itu, ia harus mampu berpikir secara sistematis, logis, dan kreatif.
2.4 Definisi Membaca Cepat
Membaca cepat merupakan teknik membaca dengan memindahkan padangan
mata secara cepat, kata demi kata, frasa demi frasa, atau baris demi baris. Teknik
membaca cepat bertujuan agar pembaca dapat memahami bacaan dengan cepat.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membaca cepat. Hal-hal tersebut berupa :
a) Konsentrasi saat membaca
b) Menghilangkan kebiasaan membaca dengan bersuara dan bibir bergerak
c) Perluas jangkauan mata ketika membaca
d) Tidak mengulang-ulang bacaan.
Dapat dilatih dengan menggunakan beberapa buah metode. Metode-metode yang
digunakan dalam berlatih membaca cepat adalah
a) Metode kosakata; metode yang berusaha untuk menambah kosa kata
b) Metode motivasi; metode yang berusaha memotivasi pembaca (pemula) yang
mengalami hambatan,
c) Metode gerak mata; metode yang mengembangkan kecepatan membaca
dengan menigkatkan kecepatan gerak mata.

4
Kemudian, faktor-faktor yang menghambat kecepatan membaca juga harus
diminimalisasikan. Faktor-faktor hambatan tersebut antara lain :
a) Vokalisai atau berguman ketika membaca
b) Membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara
c) Kepala bergerak searah tulisan yang dibaca
d) Subvokalisasi; suara yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita
e) Jari tangan selalu menunjuk tulisa yang sedang kit abaca
f) Gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya
2.5 Teknik Membaca Cepat untuk Sumber Literatur
Era globalisasi ini, informasi dengan mudah didapatkan, baik dari media cetak
atau elektronik. Khususnya media cetak, pembaca haruslah mampu membaca dengan
cepat kalimat-kalimat yang mengandung informasi yang dibutuhkan. Informasi yang
dibutuhkan ini dapat berupa informasi yang mengandung fakta-fakta yang spesifik atau
informasi tertentu. Untuk menemukan Informasi yang mengandung fakta-fakta yang
spesifik atau informasi tertentu dapat diperoleh dengan cepat melalui teknik membaca
cepat, yaitu skiming dan skanning. Skimming dan scanning bermanfaat untuk
mengetahui suatu topik tertentu dari beberapa buku. Memahami suatu topik tertentu dari
beberapa buku dengan cara skimming dan scanning lebih baik daripada membaca satu
atau dua buku secara mendalam. Bagi mahasiswa, skimming dan scanning sangat
membantu untuk mengetahui ide pokok buku-buku pegangan.
2.5.1 Skimming
Bacaan yang tersedia saat ini sangatlah banyak jenisnya. Informasi yang
disajikan pun sangat beragam. Bacaan apapun jenisnya, baik buku, majalah, koran,
dll tidak mungkin bisa dibaca secara keseluruhan dan kadangkala hanya dibaca
secara sepintas untuk mengetahui isi bacaan secara keseluruhan. Teknik yang dapat
digunakan untuk mengetahui isi bacaan secara keseluruhan dengan cepat, yaitu
dengan teknik skimming.
Pengertian dasar skimming menurut Haryadi (2008: 157) adalah terbang
halaman demi halaman atau menjelajahi halaman demi halaman bacaan secara
cepat. Berdasarkan pengertian ini Haryadi kemudian mengungkapkan bahwa
skimming adalah teknik membaca dengan cepat untuk menyapu bacaan dengan
cepat untuk memahami atau menemukan hal-hal yang penting.
Pengertian skimming yang intinya sama dengan Haryadi juga dikemukanan
oleh Otong Setiawan Djuharie. Otong Setiawan Djuharie (2008:46) menyatakan

5
bahwa: Membaca cepat untuk menemukan fakta-fakta tertentu disebut skimming.
Teknik skimming ini adakalanya bermanfaat untuk memperoleh gambaran umum
dari sebuah buku, artikel atau cerita sebelum dibaca secara mendalam. Membaca
cepat dengan teknik skimming untuk memperoleh gagasan umum dari sebuah
wacana, mengharuskan untuk mencatat informasi inti atau pokok dan clue yang
mewakili gagasan atau topik sentral dari suatu bacaan. Memahami key sentence dari
suatu teks merupakan persyaratan penting dari skimming karena hal ini akan
menunjukkan bahwa (a) satu kalimat biasanya mengandung inti dari setiap paragraf,
dan (b) key sentence ini sering muncul pada awal setiap paragraph.
Penggunaan suatu teknik dalam hal ini membaca, tentunya disesuaikan dengan
tujuan membaca itu sendiri dan tentunya juga penggunaan teknik tersebut didasari
oleh alasan-alasan tertentu. Alasan pembaca menggunakan teknik skimming
menurut Farr dan Roser (dalam Haryadi, 2008: 166), yaitu sebagai berikut: 1)
menemukan sepenggal informasi khusus dalam paragraf, kutipan, atau acuan, 2)
memetik secara cepat ide pokok dan butir-butir yang penting dari sebuah bacaan, 3)
memeriksa apakah bagian itu dapat diloncati atau harus dipahami, dan 4)
memanfaatkan waktu secepat mungkin dikarenakan pembaca sibuk dan kekurangan
waktu untuk membaca.
Cara men-skim menurut Otong Setiawan Djuharie (2008: 46), yaitu sebagai
berikut. (1) Yakinkan bahwa kita tahu informasi apa yang sedang dicari. Ajukanlah
pertanyaan pada diri sendiri. (2) Gerakkan mata kita dengan cepat dari baris ke
baris, kalimat ke kalimat. (3) Bila kita rasa kita sudah menemukan apa yang kita
cari, berhentilah! (4) Baca pelan-pelan bagian dari baris atau kalimat yang
memberitahukan apa yang ingin kita ketahui. (5) Pikirkan pertanyaan yang kita
sedang coba jawab. (6) Apakah informasi yang kita temukan menjawab pertanyaan
kita tersebut? (7) Catat jawaban terhadap pertanyaan yang sudah kita pertanyakan.
Teknik membaca skimming memiliki beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Skipping
Haryadi (2008: 166) berpendapat bahwa skipping diartikan sebagai
teknik baca lompat, yaitu membaca dengan loncatan-loncatan. Maksudnya
adalah membaca melompat-lompat dari bagian yang penting, pokok, yang
dicari atau dibutuhkan ke bagian yang penting berikutnya. Skipping
digunakan pembaca untuk menangkap atau memahami ide-ide pokok atau
informasi yang penting saja.

6
2) Sampling
Haryadi (2008: 167) berpendapat bahwa sampling merupakan teknik
membaca bagian tertentu bacaan dengan cepat supaya mendapat gambaran
umum dari bacaan yang dibaca. Untuk itu, penggunaan teknik ini
dipusatkan pada membaca kalimat pertama setiap paragraf. Dengan teknik
ini, pembaca akan mendapatkan gambaran umum sebuah bacaan dengan
cepat.
3) Locating
Haryadi (2008: 168) berpendapat bahwa Locating merupakan teknik
membaca vertikal. Maksudnya adalah mata pembaca bergerak secara
vertikal, yaitu pandangan mata bergerak dari bagian atas ke bawah secara
cepat. Pembaca memusatkan pandangan matanya di bagian tengah bacaan
dan bagian kanan dan kiri tetap dalam jangkauan pandangan mata.
4) Previewing
Teknik membaca previewing menurut Rezim Aizid (2011: 97) sangat
berguna bagi yang ingin mengetahui gambaran umum sebuah buku. Selain
itu, teknik ini juga bermanfaat bagi yang gemar meresensi buku.
Adapun hasil preview adalah mengetahui: 1) judul, 2) penulis, 3)
interpretasi, 4) jenis atau genre bacaan, dan prediksi tentang isi tulisan.
Sementara bagian-bagian yang dipreview adalah: 1) tahun terbit, 2) jumlah
halaman, 3) pendahuluan atau pengantar, 4) jumlah bab, 5) daftar isi, 6)
simpulan, 7) lampiran, 8) indeks, 9) bibilografi/daftar Pustaka, dan 10)
tabel, grafik, dan bagan (Listiyanto Ahmad, 2010: 78-80).
5) Skipping ayunan visual
Listiyanto Ahmad (2010: 85) mengungkapkan bahwa skipping
ayunan visual merupakan perpaduan antara skipping dan ayunan visual.
Teknik ini adalah membaca lompat dengan megayunkan mata dari bagian
penting lainnya secara tepat dan tepat. Dari beberapa gerakan yang
digunakan pada intinya adalah lompatan mata yang tepat, tidak berhenti
pada baris-baris tertentu.
2.5.2 Scanning
Kita sering dituntut untuk menemukan sesuatu secara cepat pada sebuah teks.
Dengan kata lain tidak semua teks dapat dibaca dari halaman pertama sampai
halaman terakhir. Kepentingan membaca tertentu memiliki teknik tertentu juga.

7
Kepentingan-kepentingan seperti mencari nomor telepon, mencari arti kata tertentu
dalam kamus, mencari kata penting dalam suatu buku, dan sejenisnya dapat
dilakukan dengan teknik membaca scanning.
Scanning berasal dari istilah bahasa Inggris, yang berakar kata “scan” yang
berarti “membaca sepintas kilas” (Nuriadi, 2008: 104). Men-scan menurut Otong
Setiawan Djuharie (2008: 56) adalah membaca dengan cepat untuk melokalisir
suatu informasi yang spesifik.
Dalam penggunaan teknik scanning, Haryadi (2008: 170) berpendapat bahwa
pembaca langsung mencari informasi tertentu atau fakta khusus yang diinginkan
tanpa memerhatikan atau membaca bagian-bagian lain dalam bacaan yang tidak
dicari. Setelah yang dicari ditemukan, pembaca membaca dengan teliti untuk
memeroleh atau memahami informasi atau fakta yang dicari.
Untuk mencari informasi tertentu atau fakta khusus, pembaca perlu
memperhatikan hal-hal berikut ini. (1) Pembaca disarankan mengetahui katakata
kunci atau frasa-frasa kunci yang menjadi petunjuk. (2) Pembaca seyogyanya
mengenai organisasi tulisan dan struktur tulisan untuk menafsirkan letak informasi
atau fakta khusus. (3) Jika, ada pembaca lebih baik melihat gambar, grafik, ilustrasi
atau tabel yang berhubungan dengan informasi atau fakta yang dicari. (4) Pembaca
dapat mempermudah atau mempercepat mencari lewat daftar-daftar isi atau indeks.
(5) Pembaca menggerakkan matannya secara sistematis dan cepat, seperti anak
panah yang langsung meluncur dari bagian tengah busur ke sasaran yang dituju oleh
pemanah, dengan pola S atau zig-zag. (6) Pembaca memperlambat kecepatan
bacanya jika sudah menemukan informasi atau fakta yang dicari untuk
menyakinkan kebenaran mengenai hal yang dicari.
Selain memperhatikan hal-hal di atas, untuk memperlancar kecepatan
membaca dengan teknik scanning, maka faktor-faktor yang memperlambat dalam
membaca scanning perlu dihindari. Rizem Aizid (2011: 95) mengungkapkan bahwa
faktor-faktor yang dapat memperlambat dalam membaca scanning adalah sebagai
berikut: 1) pandangan mata yang mengikuti kata per kata, dari kiri ke kanan, 2)
membaca dengan mengeluarkan suara, 3) membaca dengan menggunakan mulut
yang komat-kamit, 4) membaca dengan menggunakan petunjuk, baik jari telunjuk
maupun alat seperti pensil dan lain-lain, 5) tergoda membaca keseluruhan secara
pelan.

8
Langkah-langkah melakukan scanning menurut Otong Setiawan Djuharie
(2008: 56) sebagai berikut.
(1) Tentukan secara pasti informasi apa yang akan kita cari, dan pikirkan bentuk
tampilan dari informasi tersebut.
(2) Kemudian, tentukan dimana kita perlu mencari informasi yang kita inginkan.
(3) Gelindingkan mata kita secepat mungkin dalam halaman sampai kita menemukan
informasi yang kita butuhkan.
(4) Saat kita sudah melakukan apa yang kita butuhkan, stop-jangan membaca lebih
jauh.
2.6 Cara Menemukan Poin-Poin Penting dalam Karya Ilmiah
Berikut cara menemukan informasi penting dalam teks bacaan yang dikutip dari
buku Bahasa Indonesia 1 tulisan Yohanni Johns dan Robyn Stokes (1978) serta buku
Kompeten Berbahasa Indonesia yang ditulis oleh Asep Ganda Sadikin, dkk:
1) Membaca Judul Teks
Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk menemukan informasi
penting, yakni membaca judul teks. Dengan membaca judul teks, pembaca bisa
mengetahui gambaran besar mengenai pembahasan dalam bacaan teks.
2) Skimming
Skimming adalah kegiatan membaca sekilas. Teknik yang kerap disebut
sebagai membaca memindai ini dapat melatih gerak mata untuk melihat,
memperhatikan, dan menemukan informasi bahan bacaan dalam waktu singkat.
Secara umum, tujuan utama skimming sebagai berikut:
a) Mendapatkan kesan umum terhadap buku, artikel, atau tulisan singkat.
b) Menemukan informasi tertentu yang dibutuhkan.
c) Di samping itu, skimming juga dapat melatih keaktifan dan kecermatan
pembaca untuk mengetahui apa yang dicari. Kemudian
menghubungkan apa yang dicari dengan apa yang sudah diketahui
sebelumnya.
d) Sehingga akan terbentuk keterampilan berpikir logis, cermat, dan
sistematis dalam mencari informasi penting dalam penyelesaian
masalah.
3) Mencatat Isi Pokok Bacaan
Mencatat isi pokok bacaan menjadi langkah terakhir untuk menemukan
informasi penting dalam teks. Langkah ini dapat dilakukan dengan

9
menggunakan teknik adiksimba yang merupakan singkatan dari apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa, bagaimana. Teknik adiksimba dikenal juga dengan
sebutan 5W1H, yakni what, where, when, who, why, dan how.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Membaca cepat merupakan teknik membaca dengan memindahkan padangan
mata secara cepat, kata demi kata, frasa demi frasa, atau baris demi baris. Teknik
membaca cepat bertujuan agar pembaca dapat memahami bacaan dengan cepat. Ada
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membaca cepat. Hal-hal tersebut berupa :
a. Konsentrasi saat membaca
b. Menghilangkan kebiasaan membaca dengan bersuara dan bibir bergerak
c. Perluas jangkauan mata ketika membaca
d. Tidak mengulang-ulang bacaan.
Untuk menemukan Informasi yang mengandung fakta-fakta yang spesifik atau
informasi tertentu dapat diperoleh dengan cepat melalui teknik membaca cepat, yaitu
skiming dan skanning. Skimming dan scanning bermanfaat untuk mengetahui suatu
topik tertentu dari beberapa buku. Memahami suatu topik tertentu dari beberapa buku
dengan cara skimming dan scanning lebih baik daripada membaca satu atau dua buku
secara mendalam.

3.2 Saran
Dalam membiasakan membaca cepat, khususnya dalam dunia perkuliahan, perlu
adanya upaya yang sinergis dan berkesinambungan, agar mahasiswa mampu dengan
baik mengimplementasikannya guna memperluas pengetahuan dalam berpikir kritis.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam apa yang
kelompok lampirkan. Oleh karena itu, untuk menjadikan makalah yang Kami sajikan
ini lebih baik, Kami memerlukan kritik dan saran dari para pembaca sebagai salah satu
tanggung jawab Kami.

11
DAFTAR PUSTAKA

Soedarsono.1993. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Syahriandi JA. Membaca-Cepat-Pemahaman Mahasiswa Universitas Malikussaleh. Visioner
& Srategis. 2015;4(2):1–9.
Tampubolon, D.P. 1990. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien.
Bandung : Angkasa.
Tantri, A. A. S. (2015). Cara memaksimalkan kemampuan membaca cepat. Acarya Pustaka:
Jurnal Ilmiah Perpustakaan dan Informasi, 1(2).
Tarigan, Henry Guntur. 1983. Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa
Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Wiryodijoyo, Suwarsono. 1989. Membaca Strategi Pengantar dan Tekniknya. Jakarta :
Depdikbud.

12

Anda mungkin juga menyukai