Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perusahaan

Pada awal 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi


pada sektor ketenagalistrikan. Langkah kearah deregulasi pada sektor ketenagalistrikan.
Langkah kearah deregulasi tersebut diawali dengan berdirinya Paitoin Swasta I, yang
dipertegas dengan dikeluarkannya keputusan presiden No. 37 Tahun 1992 tantang
pemanfaatan sumber dana swasta melalui pembangkit-pembangkit listrik swasta.
Kemudian, pada akhir 1993, menteri pertambangan dan energi (MPE) menerbitkan
kerangka dasar kebijakan (Sasaran & kebijakan pengembangan sub sektor
ketenagalistrikan. Sebagai penerapan tahap awal, pada 1994 PLN diubah statusnya dari
Perum menjadi Persero. Setahun kemudian, tepatnya pada 3 Oktober 1995, PT. PLN
(Persero) membentuk dua anak perusahaan, yang tujuannya untuk memisahkan misi
sosial dan misi komersial yang diemban oleh Badan Usaha Milik Negara tersebut. Salah
satu dari anak perusahaan itu adalah PT. Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali I, atau
lebih dikenal dengan nama PLN PJB I. Anak perusahaan ini ditujukan untuk menjalankan
usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik dan usahausaha lain yang
terkait.

Pada 3 Oktober 2000, bertepatan dengan ulang tahunnya yang kelima, Manajemen
Perusahaan secara resmi mengumumkan perubahan nama PLN PJB Imenjadi PT.
Indonesia Power. Perubahan nama ini merupakan upaya untuk menyikapi persaingan
yang semakin ketat dalam bisnis ketenagalistrikan dan sebagai persiapan untuk privatisasi
Perusahaan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Saat ini, PT. Indonesia Power
merupakan pembangkit listrik terbesar di lndonasia. Pembangkit-pembangkit yang
dimiliki oleh PT. Indonesia Power dikelola dan dioperasikan yang mana terdiri dari Unit
Pembangkitan (UP) yaitu UP Suralaya, UP Saguling, UP Mrica, UP Semarang, dan UP
Bali dengan total kapasitas terpasang sebesar 6.477,52 MW. Indonesia Power
mengoperasikan dan memelihara pembangkit Program Percepatan Diversifikasi Energi
(PPDE) 10.000 MW dengan total kapasitas terpasang sebesar 4.564 MW melalui 13 Unit
Jasa Pembangkitan (UJP) yaitu UJP Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 1
Suralaya, UJP Banten 2 Labuan, UJP Banten 3 Lontar, UJP Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu,
UJP Jawa Tengah 2 Adipala, UJP PLTU Pangkalan Susu, UJP PLTGU Cilegon, UJP
PLTU Barru, UJP PLTU Jeranjang, UJP PLTU Sanggau, UJP PLTU Houltecamp, UJP
PLTU Sintang, dan UJP PLTA Orya Genyem. lndonesia Power melaksanakan fungsi
pembangkitan dan Jasa Pembangkitan tenaga listrik melalui 3 (tiga) Unit Pembangkitan
dan Jasa Pembangkitan (UPJP) dengan tom kapasitas terpasang sebesar 2.305,16 MW
yaitu UPJP Perak dan Grati, UPJP Priok, dan kamojang.

1.2 Organisasi Perusahaan

1.3 Bidang Usaha/Produk Perusahaan

PT. Indonesia Power, atau IP, adalah sebuah anak perusahaan PLN menjalankan
usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik. Saat ini Indonesia Power
merupakan perusahaan pembangkitan listrik dengan daya mampu terbesar di
Indonesia. Produk perusahaan PT. Indonesia Power yaitu PLTU (Pembangkit Listrik
Tenaga Uap)
1.4 Fasilitas Perusahaan
Fasilitas yang terdapat di PT. Indonesia Power UJP Banten 1 Suralaya
diantaranya:
1. APD
2. Area Boiler
3. Area Turbin
4. Ruang Control
5. Ruang Hydrogen
6. Ruangan Fitness/gym
7. Ruangan kantin makan, untuk makan siang gratis bagi pegawai/tamu/siswa
Praktik Kerja Lapangan.
8. Ruangan Unit Kesehatan.
9. Musholla.
10. Jaringan internet/wifi
11. Ruang Kondensor/ruang persentasi
12. Ruang serbaguna
13. Bus antar jemput
14. Sepeda untuk pergi ke unit
15. Ruang Safety Center
16. Tempat parker pegawai/tamu/siswa Praktik Kerja Lapangan
17. Ruang server
18. Gudang
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Sistem Penugasan Kerja

Dalam pelaksanaan kegiatan PRAKERIN ditempatkan di PT. Indonesia Power


UJP Banten 1 Suralaya yang berlangsung dari tanggal 6 Juni 2022 – 15 juli 2022,
dengan sesuai jam kerja yang efektif yaitu Senin – Jum’at dari pukul 08.00 – 16.00
WIB.
Selama kegiatan PRAKERIN saya ditempatkan di Ruang Instrumen untuk
melaksanakan perawatan pada alat Soot Blower, selain itu penulis diberikan
pengalaman di dunia industri khususnya dalam bidang kelistrikan materi maupun
praktik yang bertujuan memperluas wawasan dan penerapan teori yang telah diterima
selama dibangku sekolah sebelum memasuki dunia kerja. Selain itu dapat mengenal
secara cermat lingkungan fisik dan etos kerja dalam dunia industri.

2.2 Rangkuman Pekerjaan yang Dilakukan Selama PRAKERIN


Pada pelaksanaan PRAKERIN di PT. Indonesia Power UJP Banten 1
Suralaya, terdapat banyak ilmu-ilmu baru yang saya dapatkan khususnya pada saat di
lapangan. Pada saat di lapangan saya mendapat penjelasan tentang perawatan Soot
Blower hingga dijelaskan jenis-jenis Soot Blower, lalu saya mengunjungi Area
Boiler, Turbin, dan ikut melihat langsung perbaikan alat instrument yang ada di
Boiler PT. Indonesia Power UJP Banten 1 Suralaya.
Penulis ditugaskan untu melaksanakan pembersihan pada Soot Blower Long,
adapun pengertian Soot Blower adalah suatu alat yang berfungsi untuk membersihkan
permukaan pipa-pipa pemanas pada boiler dari kotoran atau debu yang menempel
pada permukaan pipa-pipa pemanas tersebut, kotoran atau debu (bottom ash) akan
jatuh ke tempat pembuangan terakhir yang dinamakan SSC (Sumerged Scraper
Conveyor)
Gambar 2.2.1 Soot Blower

Dengan dioperasikannya peralatan Soot Blower akan meningkatkan efisiensi


pada Boiler. steam atau uap panas bertekanan yang dihembuskan Soot Blower
melalui Nozel akan membersihkan permukaan pipa-pipa pemanas Boiler dari
kotoran yang menempel sehingga penyerapan panas akan kembali maksimal.
Dengan lancarnya pertukaran panas maka efisiensi Boiler akan kembali
meningkat.

Gambar 2.2.2 Sootblower pada superheater

Steam atau uap panas disalurkan dari Header Superheater sekunder menuju
Soot Blower. Kemudian regulating valve pada soot blower. Berfungsi untuk
mengontrol tekanan uap yang masuk ke Soot Blower. Biasanya tekanan uap
yang masuk Soot Blower akan diturunkan supaya tidak merusak permukaan
pipa-pipa pemanas pada Boiler. Kemudian steam dari Soot Blower akan
dihembuskan menuju permukaan pipa-pipa pemanas di dalam Boiler melalui
Nozel pada Soot Blower
Gambar 2.2.3 Cara Kerja Soot Blowe
Tujuan utama dari perawatan Soot Blower adalah:

a) Menjamin ketersediaan, keandalan fasilitas (mesin dan peralatan) secara


ekonomis maupun teknis, sehingga dalam penggunannya dapat dilaksanakan
seoptimal mungkin

b) Memperpanjang usia kegunaan fasilitas

c) Menjamin keselamatan kerja, keamanan dalam menggunakannya.

d) Dilihat dari perkembangan industri, memungkinkan mesin-mesin produksi


akan melakukan serangkaian yang panjang dan komplek, artinya dituntut
adanya pelaksanaan pekerjaan perawatan yang baik dan terarah

Gambar 2.2.4 (SSC)

Pada unit PLTU Banten 1 suralaya terdapat sebuah equipment dinamakan SSC
(Submerged Scraper Conveyor). SSC digunakan untuk menampung material hasil
pembakaran berupa deposit atau jelaga dari dalam boiler. Material hasil pembakaran ini
dinamakan dengan bottom ash.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Setelah penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di PT. Indonesia Power

UJP Banten 1 Suralaya, dapat penulis simpulkan bahwa:

a. Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi yang memberi


peluang peserta mengalami proses belajar melalui bekerja langsung (Learning by
doing) pada pekerjaan sesungguhnya. Dengan adanya PRAKERIN siswa/siswi
dapat merasakan bagaimana pelaksaan praktek langsung di lingkungan dunia
kerja.
b. Saya dapat mengukur sejauh mana kemampuan penguasaan ilmu teknik
Elektronika saya, dengan adanya prakerin saya bisa lebih banyak mendapatkan
ilmu yang belum saya kuasai, masi harus banyak belajar untuk bias seperti
karyawan di PT.Indonesia Power Banten 1 Suralaya
c. Dengan adanya kegiatan tersebut kita dapat mengetahui cara kerja yang
berkualitas, serta disiplin waktu dan kerajinan dalam bekerja. Pada penulisan
laporan Praktik Kerja Industri penulisan dapat menyimpulkan bahwa: penulisan
mendapat pengetahuan yang lebih dan untuk bekal di industri.

3.2 Saran

3.2.1 Saran untuk Perusahaan

a. Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahaan lebih


ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa/I SMK untuk
Praktik Kerja Lapangan (PKL).
b. Hubungan karyawan dengan siswa/i prakerin diharapkan selalu terjaga
keharmonisannya agar dapat tercipta suasana kerjasama yang baik.
c. Bila lagi tidak ada pekerjaan sebaiknya, siswa/siswi Praktik Kerja Industri di
beri Pengarahan guna memperluas pengetahuan.

3.2.2 Saran untuk Sekolah


a. Pemantauan terhadap siswa/siswi yang sedang prakerin maupun yang baru akan
melaksanakan Prakerin agar lebih ditingkatkan lagi untuk menyakinkan pihak
perusahaan terhadap program prakerin ini.
b. Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan terutama
untuk pembinaan mental siswa/i.
c. Dan juga guru-guru selalu memberikan motivasi, bimbingan dan keringanan pada
siswa/i yang sedang melaksanakan Praktik Kerja Industri agar dapat mengetahui
kegiatan serta perkembangan yang terjadi pada siswa/siswi selama di
Industri/perusahaan
JURNAL KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
SMK NEGERI 1 CILEGON
PERIODE 6 JUNI S/D 15 JULI 2022
PT. INDONESIA POWEE UJP BANTEN 1 SURALAYA

N TANGGAL JENIS KEGIATAN WAKTU PARAF


O

1 06 Juni - Pengenalan - 07.00 – 07.30


perusahaan dan tata
tertib

- Penjelasan tentang - 07.30- 08.00


sefty perusaan
- 14.30- 15.30
- Pengenalan
lingkungan

2 07Juni - Melalukan (PM) - 09.00 – 15.30


Prefentif
Maintenance

- Mesasuki area
Boiler

3 08 Juni - Melalukan (PM) - 09.30-15.15


Prefentif
Maintenance

- Pemeriksaan pada
ruangan Circulating
Water Pump House

4 09 Juni - Perawatan water - 09.00-10.00


pump
- Perawatan dan - 10.00-11.30
perbaikan flame
detector - 13.40-15.15
- Pemasangan flaw
meter pada pipa

5 10 Juni - Berkunjung ke - 08.40-15.13


Area Corretive
6 17 September - Mengganti - 10.00-11.30
Transmiter yang
lama dengan yang
baru

7 18 September - Berkunjung ke PLC - 08.30-09.00


Cams

- Berkunjung ke
Labotary Room
untuk
membersihkan PLC
Allen Bradley

NO TANGGAL JENIS KEGIATAN WAKTU PARAF

8 19 September - Melepaskan & - 08.30-


Membersihkan 11.00
Selenoid,Regulator
dan Tubing udara

9 20 September - Memperbaiki - 08.30-


Selenoid Valve 09.00

- Memasang kembali
Selenoid Valve

10 30 September - Membersihkan Drain - 09.00-


Strep 11.00

11 1 Oktober - Membersihkan Preser - 09.00-


Indikator, Preser 15.45
Switch & Trasmiter

12 2 Oktober - Membersihkan - 09.00-


Analiza 10.30

13 3 Oktober - Membersihkan Drain - 09.00-


Trep 11.00
14 4 Oktober - Membersihkan Jalur - 09.00-
Tubing (Blowing 11.30
Flow PA Mill A-G)

N TANGGAL JENIS KEGIATAN WAKTU PARAF


O

15 7 Oktober - Pengecekan Sensor - 11.00-


Temperatur 15.00

16 8 Oktober - Memperbaiki Valve - 09.00-


yang bocor 11.00

17 9 Oktober - Membersihkan Motor - 09.00-


1 Fasa 11.30

18 10 Oktober - Membersihkan - 09.00-


Coalfider 14.00

- Kalibrasi Indikator

19 11 Oktober - Membersihkan RTD - 09.00-


15.30
- Kalibrasi Temperatur
Callibrator

20 14 Oktober - Membersihkan - 09.00-


Pressure Switch 11.00

- Pemberian materi
21 15 Oktober - Membersihkan Drain - 09.00-
and Vent, Seal air fan 14.50

N TANGGAL JENIS KEGIATAN WAKTU PARAF


O

22 16 Oktober - Membersihkan - 08.30-


Trasmiter 14.20

- Memperbaiki
SootBlower

23 17 Oktober - Membersihkan Pyrite - 09.30-


Mill 15.30

24 18 Oktober - Mengambil Defencial - 09.15-


Pressure Switch 15.15

- Memasang RTD

25 21 Oktober - Membersihkan - 08.25-


Selenoid di Area 11.35
WWTP

26 22 Oktober - Membersihkan - 08.00-


Pressure Swith di 11.30
Area Mill

27 23 Oktober - Membersihkan Boiler - 08.00-


Protective Cabinet di 11.15
Area Boiler

- Membersihkan
Selenoid Valve

28 24 Oktober - Membersihkan Seal - 09.00-


Air Fan di Area Mill 11.45
D
NO TANGGAL JENIS KEGIATAN WAKTU PARAF

29 25 Oktober - Pengecekan Berner - 09.00-10.30


Oil di Area Boiler

30 28 Oktober - Membersihkan PAF - 09.30-10.00


dan Compressor di
Area Boiler

- Memperbaiki Oil
Gun CD3

31 29 Oktober - Membersihkan - 08.35-15.20


SootBlower di Area
Boiler

32 30 Oktober - Membersihkan Air - 09.00-11.00


Preheater Leakage
Control System &
Wind Box ( Valve )
di Area Boiler

33 4 November - Membersihkan - 08.30-11.30


Coalfiderdi Area
Boiler

34 5 November - Memasang - 08.30-10.30


Positioner di Area
MED

35 6 November - Membersihkan PAF - 09.00-11.30


di Area Boiler

- Memcari kabel RTD


di Area Boiler

NO TANGGAL JENIS KEGIATAN WAKTU PARAF


36 7 November - Membersihkan EH - 09.30-11.30
( Elektro Hidrolik) di
Area Turbin

37 11 November - Membersihkan - 09.00-11.45


Instrumen LOP di
Area Mill C

38 12 November - Membersihkan Drain - 09.10-10.45


And Vent di Area
Boiler

39 13 November - Membersihkan PLC - 09.00-11.05


Allen Bradly di Area
BFPT

40 14 November - Membersihkan - 09.30-11.45


Regulator Filter
Gauge

41 15 November - Membersihkan - 09.00-.14.30


Regulator Filter
Gauge

42 18 November - Membersihkan - 09.00-10.30


Selenoid Valve di
Area Mix Bed

NO TANGGAL JENIS KEGIATAN WAKTU PARAF

43 19 November - Membersihkan - 09.15-11.00


Valve di Area
Turbin
44 20 November - Membersihkan - 09.20-10.45
Instrumen LOP Mill
C di Area Turbin

45 21 November - Membersihkan Seal - 09.35-11.00


Air Fan

46 22 November - Membersihkan - 09.30-11.00


Leakage Alarm
Device System

47 25 November - Membersihkan PAF - 09.15-11.00


di Area Boiler

- Kalibrasi Coalfider

48 26 November - Melepaskan Alat- - 09.00-11.30


alat Instrumen di
Area Mill

49 27 November - Mempelajari tentang - 09.50-11.00


Burner Oil

Anda mungkin juga menyukai