PENDAHULUAN
Pada 3 Oktober 2000, bertepatan dengan ulang tahunnya yang kelima, Manajemen
Perusahaan secara resmi mengumumkan perubahan nama PLN PJB Imenjadi PT.
Indonesia Power. Perubahan nama ini merupakan upaya untuk menyikapi persaingan
yang semakin ketat dalam bisnis ketenagalistrikan dan sebagai persiapan untuk privatisasi
Perusahaan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Saat ini, PT. Indonesia Power
merupakan pembangkit listrik terbesar di lndonasia. Pembangkit-pembangkit yang
dimiliki oleh PT. Indonesia Power dikelola dan dioperasikan yang mana terdiri dari Unit
Pembangkitan (UP) yaitu UP Suralaya, UP Saguling, UP Mrica, UP Semarang, dan UP
Bali dengan total kapasitas terpasang sebesar 6.477,52 MW. Indonesia Power
mengoperasikan dan memelihara pembangkit Program Percepatan Diversifikasi Energi
(PPDE) 10.000 MW dengan total kapasitas terpasang sebesar 4.564 MW melalui 13 Unit
Jasa Pembangkitan (UJP) yaitu UJP Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 1
Suralaya, UJP Banten 2 Labuan, UJP Banten 3 Lontar, UJP Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu,
UJP Jawa Tengah 2 Adipala, UJP PLTU Pangkalan Susu, UJP PLTGU Cilegon, UJP
PLTU Barru, UJP PLTU Jeranjang, UJP PLTU Sanggau, UJP PLTU Houltecamp, UJP
PLTU Sintang, dan UJP PLTA Orya Genyem. lndonesia Power melaksanakan fungsi
pembangkitan dan Jasa Pembangkitan tenaga listrik melalui 3 (tiga) Unit Pembangkitan
dan Jasa Pembangkitan (UPJP) dengan tom kapasitas terpasang sebesar 2.305,16 MW
yaitu UPJP Perak dan Grati, UPJP Priok, dan kamojang.
PT. Indonesia Power, atau IP, adalah sebuah anak perusahaan PLN menjalankan
usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik. Saat ini Indonesia Power
merupakan perusahaan pembangkitan listrik dengan daya mampu terbesar di
Indonesia. Produk perusahaan PT. Indonesia Power yaitu PLTU (Pembangkit Listrik
Tenaga Uap)
1.4 Fasilitas Perusahaan
Fasilitas yang terdapat di PT. Indonesia Power UJP Banten 1 Suralaya
diantaranya:
1. APD
2. Area Boiler
3. Area Turbin
4. Ruang Control
5. Ruang Hydrogen
6. Ruangan Fitness/gym
7. Ruangan kantin makan, untuk makan siang gratis bagi pegawai/tamu/siswa
Praktik Kerja Lapangan.
8. Ruangan Unit Kesehatan.
9. Musholla.
10. Jaringan internet/wifi
11. Ruang Kondensor/ruang persentasi
12. Ruang serbaguna
13. Bus antar jemput
14. Sepeda untuk pergi ke unit
15. Ruang Safety Center
16. Tempat parker pegawai/tamu/siswa Praktik Kerja Lapangan
17. Ruang server
18. Gudang
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Steam atau uap panas disalurkan dari Header Superheater sekunder menuju
Soot Blower. Kemudian regulating valve pada soot blower. Berfungsi untuk
mengontrol tekanan uap yang masuk ke Soot Blower. Biasanya tekanan uap
yang masuk Soot Blower akan diturunkan supaya tidak merusak permukaan
pipa-pipa pemanas pada Boiler. Kemudian steam dari Soot Blower akan
dihembuskan menuju permukaan pipa-pipa pemanas di dalam Boiler melalui
Nozel pada Soot Blower
Gambar 2.2.3 Cara Kerja Soot Blowe
Tujuan utama dari perawatan Soot Blower adalah:
Pada unit PLTU Banten 1 suralaya terdapat sebuah equipment dinamakan SSC
(Submerged Scraper Conveyor). SSC digunakan untuk menampung material hasil
pembakaran berupa deposit atau jelaga dari dalam boiler. Material hasil pembakaran ini
dinamakan dengan bottom ash.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
- Mesasuki area
Boiler
- Pemeriksaan pada
ruangan Circulating
Water Pump House
- Berkunjung ke
Labotary Room
untuk
membersihkan PLC
Allen Bradley
- Memasang kembali
Selenoid Valve
- Kalibrasi Indikator
- Pemberian materi
21 15 Oktober - Membersihkan Drain - 09.00-
and Vent, Seal air fan 14.50
- Memperbaiki
SootBlower
- Memasang RTD
- Membersihkan
Selenoid Valve
- Memperbaiki Oil
Gun CD3
- Kalibrasi Coalfider