Anda di halaman 1dari 11

Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi Terbarukan

TUGAS PENDAHULUAN
SISTEM KONVERSI ENERGI ANGIN

Kelompok 2

D33116014 Muhammad Aidil Hikmah Ketua


D33116305 Afdalash Ramadhan Anggota
D091171001 Muhammad Yasir Anggota
D091171318 Awalia Sulastri Anggota
D091171515 Rahmisyam Wiguna Anggota

PROGRAM STUDI TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019

KELOMPOK II
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi Terbarukan

SOAL PENDAHULUAN

1. Jelaskan cara kerja dari turbin angin hingga menghasilkan listrik!


2. Energi kinetik angin yang masuk ke dalam area efektif turbin angin dapat dihitung
dengan menggunakan rumus seperti apa?
3. Ada berapa macam jenis turbin angin berdasarkan arah porosnya? Sebutkan
perbedaannya!
4. Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen turbin angin dan fungsinya masing-
masing!
5. Apa yang dimaksud dengan efisiensi maksimum (efisiensi Betz)? Dan berapa nilainya?

KELOMPOK II
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi Terbarukan

JAWABAN

1. Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik
dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam
yang dapat diperbaharui yaitu angin. Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah
mengubah energi mekanis dari angin menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran
kincir digunakan untuk memutar generator yang akhirnya akan menghasilkan listrik.
Sebenarnya prosesnya tidaklah mudah, karena terdapat berbagai macam sub-sistem
yang dapat meningkatkan safety dan efisiensi dari turbin angin, yaitu:
a. Gearbox
Gearbox ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran
tinggi. Biasanya gearbox yang digunakan sekitar 1:60.
b. Brake System
Brake system ini digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar
bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang
karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini
akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang
telah ditentukan. Kehadiran angin diluar dugaan akan menyebabkan putaran yang
cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat
merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya :
overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat
menahan arus yang cukup besar.
c. Generator
Generator adalah salah satu komponen terpenting dalam pembuatan sistem turbin
angin. Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip
kerjanya dapat dipelajari dengan menggunakan teori medan elektromagnetik.
Singkatnya, poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik
permanen. Seteleh itu, disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah
kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai
berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya akan
dihasilkan tegangan dan arus listrik. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini
disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (Alternating
Current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal.
d. Penyimpan Energi
Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin
akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu
digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik.

KELOMPOK II
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi Terbarukan

Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan
angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik
tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu, kita perlu menyimpan sebagian energi yang
dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang
atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun. Penyimpanan energi ini
diakomodasi dengan menggunakan alat penyimpanan energi. Contoh sederhana
yang dapat dijadikan referensi sebagai alat penyimpan energi listrik adalah aki mobil.
Aki mobil memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. Aki 12 volt, 65
Ah dapat dipakai untuk mencatu rumah tangga (kurang lebih) selama 0,5 jam pada
daya 780 watt.
Kendala dalam menggunakan alat ini adalah karena alat ini memerlukan catu daya
DC (Direct Current) untuk mengcharge/mengisi energi, sedangkan dari generator
dihasilkan catu daya AC (Alternating Current). Oleh karena itu diperlukan rectifier-
inverter untuk mengakomodasi keperluan ini.
e. Rectifier-Inverter
Rectifier berarti penyearah. Rectifier dapat menyearahkan gelombang sinusoidal
(AC) yang dihasilkan oleh generator menjadi gelombang DC. Inverter berarti
pembalik. Ketika dibutuhkan daya dari penyimpan energi (aki/lainnya) maka catu
yang dihasilkan oleh aki akan berbentuk gelombang DC. Karena kebanyakan
kebutuhan rumah tangga menggunakan catu daya AC, maka diperlukan inverter
untuk mengubah gelombang DC yang dikeluarkan oleh aki menjadi gelombang AC,
agar dapat digunakan oleh rumah tangga.

Keterangan :
1. Pondasi turbin/tower
2. Koneksi Jaringan Listrik

KELOMPOK II
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi Terbarukan

3. Tower
4. Tangga Akses
5. Pengontrol Putaran Angin (Yaw Control)
6. Nacelle
7. Generator
8. Anemometer
9. Rem listrik/mesin
10. Gearbox
11. Rotor Blade
12. Blade Pitch Control
13. Rotor Hub

Secara sederhana, untuk menghasilkan energi listrik bisa juga dijelaskan dengan baling-
baling menyongsong datangnya angin sehingga ia berputar pada porosnya. Putarannya
tidak terlalu cepat karena massanya yang besar, diteruskan oleh poros laju rendah ke
belakang melalui gearbox. Gearbox mengubah laju putar menjadi lebih cepat,
konsekuensinya dengan momen gaya yang lebih kecil, sesuai dengan kebutuhan
generaotr yang ada dibelakangnya.
2. Pada turbin, bekerja energi kinetik yang merupakan bagian dari energi mekanik. Secara
umum rumus dari energi kinetik yaitu ;
1
𝐸𝑘 = 𝑚𝑣 2
2
Tetapi karena energi = tenaga x waktu dan massa udara lebih mudah dinyatakan sebagai
densitu, maka persamaan energi kinetik menjadi;

𝑃 = 0,5 𝑥 𝜌 𝑥 𝐴 𝑥 𝑉 3

Persamaan di atas merupakan tenaga dari aliran udara secara bebas. Tidak semua
tenaga angin ini dapat diambil karena ada aliran udara yang lewat melalui kincir (hanya
dinding tegak lurus arah angin yang dapat mengambil 100% energi aliran angin).
Sehingga untuk energi kinetik angin yang masuk ke dalam area efektif turbin angin
dapat dihitung dengan menggunakan rumus

𝑃 = 0,5 𝑥 𝜌 𝑥 𝐴 𝑥 𝐶𝑝 𝑥 𝑉 3 𝑥 𝑁𝑔 𝑥 𝑁𝑏

Keterangan :

P = Tenaga dalam watts (746 watts = 1 hp)

𝜌 = Density udara (1,225 kg/m3 di permukaan laut)

KELOMPOK II
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi Terbarukan

A = Permukaan kincir (m2)

Cp = Koefisien kinerja (maksimum teoritis = 0,59 [Betz Limit], Desain = 0,35)

V = Kecepatan angin dalam m/s (20 mph = 9 m/s)

Ng = Efisiensi generator (50% alternator mobil, 80% atau lebih untuk permanent
magnet generator)

Nb = efisiensi gearbox/bearing (jika bagus dapat mencapai 95%)

3. Jenis Turbin Angin Berdasarkan Porosnya


Turbin angin pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua jenis turbin berdasarkan
arah putarannya. Turbin angin yang berputar pada poros horisontal disebut turbin angin
horisontal atau Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT), sementara yang berputar pada
poros vertikal disebut turbin angin porors vertikal atau Vertical Axis Wind Turbine
(VAWT).
a. Turbin Angin Horisontal

Turbin angin horisontal adalah model umum yang sering kita lihat pada turbin angin.
Designnya mirip dengan kincir angin, memiliki blade yang mirip propeller dan
berputar pada sumbu vertikal. Turbin angin horisontal memiliki shaft rotor dan
generator pada puncak tower dan harus diarahkan ke arah angin bertiup. Turbin-
turbin kecil mengarah ke angin dengan menggunakan winde plane yang diletakkan
di rotor, sementara untuk turbin yang lebih besar dilengkapi dengan sensor yang
terhubung dengan motor servo yang mengarahkan blade sesuai dengan arah angin.
Sebagian besar turbin yang besar memiliki gearbox yang merubah kecepatan putar
rotor yang ditransfer ke generator menjadi lebih cepat.

KELOMPOK II
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi Terbarukan

Kelebihan Kekurangan
1. Towernya yang tinggi 1. Dibutuhkan konstruksi tower yang
memungkinkan untuk mendapatkan besar untuk mensupport beban
angin dengan kekuatan yang lebih blade, gearbox, dan generator.
besar. Pada beberapa area, setiap 10 2. Komponen-komponen dari turbin
meter ada kenaikan tambahan angin angin horisontal (blade, gearbox, dan
20% dan peningkatan daya 34% generator) harus diangkat
2. Efisiensi lebih tinggi, karena blade keposisinya pada saat pemasangan.
selalu bergerak tegak lurus terhadap 3. Membutuhkan yaw control sebagai
arah angin dan menerima daya mekanisme untuk mengarahkan
sepanjang putaran. blade ke arah angin.
4. Pada umumnya membutuhkan
sistem pengereman atau peralatan
yaw pada angin yang kencang untuk
mencegah turbin mengalami
kerusakan.

b. Turbin Angin Vertikal

Turbin angin vertikal atau Vertical Axis Wind Turbine (VAWT) memiliki shaft rotor
vertikal. Kegunaan utama dari penempatan rotor ini adalah agar turbin angin tidak
perlu diarahkan ke arah angin bertiup. Hal ini sangat berguna pada daerah dimana
arah angin sangat variatif atau memiliki turbulensi. Dengan sumbu vertikal,
generator dan komponen primer lainnya dapat ditempatkan dekat dengan
permukaan tanah, sehingga tower tidak perlu support dan hal ini menyebabkan
maintenance lebih mudah.
Kelebihan Kekurangan
1. Tidak diperlukan mekanisme yaw 1. Kebanyakan turbin vertikal memiliki
2. Sebuah turbin angin bisa terletak penurunan efisiensi dibanding turbin

KELOMPOK II
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi Terbarukan

dekat tanah, sehingga lebih mudah horisontal, terutama karena


untuk menjaga bagian yang bergerak hambatan tambahan yang mereka
3. Turbin vertikal memiliki kecepatan miliki sebagai pisau mereke memutar
start up angin rendah dibandingkan ke angin. Versi yang mengurangi
turbin horisontal drag menghasilkan lebih banyak
4. Turbin vertikal dapat dibangun di energi, terutama yang menyalurkan
lokasi dimana struktur yang tinggi angin ke daerah kolektor
dilarang 2. Memiliki rotor yang terletak dekat
dengan tanah dimana kecepatan
angin lebih rendah dan tidak
mengambil keuntungan dari
kecepatan angin tinggi di atas
4. Komponen Turbin Angin
Di sini komponen yang akan kami sebutkan lebih mengarah ke komponen yang terdapat
pada Turbin Angin Horisontal, yaitu:

a. Anemometer
Untuk mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke
pengontrol.
b. Blades
Angin yang bertiup akan menyebabkan blades atau pisau-pisau terangkat dan
berputar.
KELOMPOK II
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi Terbarukan

c. Brake
Alat ini digunakan untuk menjaga putaran pada poros setalah gearbox agar bekerja
pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena
generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan
menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah
ditentukan. Kehadiran angin di luar dugaan akan menyebabkan putaran yang cukup
cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat
merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya
overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat
menahan arus yang cukup besar.
d. Controller
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan
menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin
sekitar 55 mph ke atas, karena dapat rusak akibat angin yang kencang.
e. Gear Box
Gearbox menghubungkan poros kecepatan tinggi dengan poros kecepatan rendah
dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekiatr 1000-
1800 rpm, kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator untuk
menghasilkan listrik. Gearbox adalah bagian mahal dan berat dari turbin angin.
f. Generator
Generator adalah sumber tegangan listrik yang diperoleh melalui perubahan energi
mekanik menjadi energi listrik. Generator bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik, yaitu dengan memutar suatu kumparan dalam medan magnet
sehingga timbul ggl induksi. Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan
listrik 60 siklus listrik AC.
g. High-Speed Shaft
Daya gearbox yang dihubungkan ke generaor dan untuk menggerakkan generator.
h. Low-Speed Shaft
Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-69 rotasi per menit.
i. Nacelle
Nacelle berada di atas menara dan berisi gearbox, poros kecepatan rendah dan
tinggi, generator, kontrol, dan rem. Biasa disebut dengan rumah atau tempat
pemasangan mesin turbin.
j. Pitch
Blades yang berbalik, atau nada dari nagin untuk mengontrol kecepatan rotor dan
menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau rendah untuk
menghasilkan listrik.
k. Rotor

KELOMPOK II
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi Terbarukan

Bagian yang bergerak dari turbin atau pisau yang terhubung bersama-sama.
l. Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung, beton, atau kisi baja. Karena kecepatan angin
meningkat, menara tinggi memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak
energi dan menghasilkan listrik lebih banyak.
m. Wind direction
Yaitu merupakan turbin pertama karena beroperasi melawan angin. Turbin lainnya
dirancang untuk menjalankan atau melawan arah angin.
n. Wind Vane
indakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk menggerakkan
turbin dengan koneksi yang benar dengan angin.
o. Yaw Drive
Yaw drive digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin sebagai
perubahan arah angin.
p. Yaw Motor
Merupakan kekuatan dari Yaw Drive.
q. Penyimpanan Energi (Battery)
Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin
akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu
digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik.
Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan
angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik
tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian energi yang
dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang
atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun.
5. Betz Limit
Teori Betz atau lebih dikenal dengan batas Betz (Betz Limit diambil dari nama ilmuan
Jerman yaitu Albert Betz) merupakan angka batas 16/27 = 59,3%. Angka ini secara teori
menunjukkan efisiensi maksimum yang dapat dicapai oleh rotor turbin angin. Percobaan
Betz dapat dilihat seperti gambar berikut ini:

KELOMPOK II
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi Terbarukan

Berdasarkan teori Betz yang divisualisasikan dalam bentuk grafik, menjelaskan


ketidakmungkinan suatu desain turbin angin yang memiliki coeffisien power (Cp) di atas
59,3%. Hal ini diartikan bahwa desain turbin angin terbaik tipe apapun tidak akan
menghasilkan efisiensi rotor di atas 59,3%. Suatu turbin angin tidak akan mampu
menyerap seluruh energi kinetik yang berada dalam aliran angin dan kapasitas
penyerapan maksimal hanya 59,3%. Nilai efisiensi 59,3% inilah yang sering disebut
dengan Betz Limit.

KELOMPOK II

Anda mungkin juga menyukai