DASAR TEORI
3.1
Disel Engine
Engine merupakan suatu alat yang memiliki kemampuan untuk mengubah
energi panas yang dimiliki oleh bahan bakar menjadi energi gerak, berdasarkan
fungsinya maka engine biasa digunakan sebagai sumber tenaga atau penggerak
utama (prime power) pada machine, genset, kapal (marine vessel) ataupun
berbagai macam peralatan industri.
Pengelompokan engine berdasarkan aplikasi yang terdiri dari:
1. Construction & Earthmoving Engine
constuction & Earthmoving Engine merupakan engine yang
dipergunakan sebagai tenaga penggerak pada alat-alat berat, contohnya
grader, compactor, track type tractor, scraper, off highway truck dan lainlain.
2. Genset engine
Genset engine merupakan engine yang dipergunakan sebagai
penggerak generator set untuk membangkitkan tenaga listrik.
3. Industrial engine
Industrial engine yaitu engine yang dipakai sebagai penggerak pada
industri, contohnya penggerak pompa, mesin pengeboran minyak dan lainlain.
4. Marine engine
Marine engine merupakan engine yang dipergunakan sebagai tenaga
penggerak kapal.
5. Locomotive engine
Locomotive engine dipergunakan sebagai penggerak kereta api
(Locomotive).
Klasifikasi Engine
Saat ini untuk mengerjakan berbagai macam jenis pekerjaan yang berbeda sudah banyak sekali jenis engine yang dirancang oleh
manusia. Secara umum penggolongan berbagai jenis engine yang saat ini biasa dipakai dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Engine
Eksternal Combustion
Turbine
Steam Turbine
(Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
Piston
Internal Combustion
Turbine
(Turbin Pesawat Terbang)
Steam Machine
(Kereta Api Uap)
Piston
Diesel
Two Stroke
Spark Ignited
Four Stroke
Pre Combustion
Wankel/Rotary
(Mobil)
Gas Engine
Direct Injection
Petrol Engine
Pembakaran
Udara dan bahan bakar yang dipanaskan secara bersamaan menghasilkan
Ruang Pembakaran
Ruang pembakaran dibentuk oleh :
1. Cylinder Liner
2. Piston
3. Intake Valve
4. Exhaust Valve
5. Cylinder Head
Kompresi
Bila udara ditekan, maka suhunya akan naik. Semakin banyak udara yang
ditekan, maka panas yang didapat akan semakin tinggi. Jika tekanannya cukup
maka akan menghasilkan suhu di atas suhu titik bakar bahan bakar.
Tiap jenis bahan bakar mempunyai suhu titik bakar yang berbeda, karena
itu akan mempengaruhi pembakaran.
Jumlah bahan bakar yang digunakan juga mempunyai arti penting, karena
makin banyak bahan bakar yang digunakan berarti makin besar pula gaya yang
dihasilkan. Jika disemprotkan ke dalam ruangan tertutup dengan jumlah udara
yang cukup, bahan bakar yang sedikit saja akan mampu menghasilkan panas dan
gaya yang cukup besar. Semakin banyak bahan bakar = semakin besar gaya yang
dihasilkan.
Bore
Bore adalah diameter combustion chamber (ruang bakar).
Stroke
Stroke menunjukkan jarak yang ditempuh oleh piston untuk
Displacement
Compression Ratio
Compression Ratio adalah Total volume (BDC)/compression
volume (TDC).
Friction/Gesekan
Friction adalah tahanan yang timbul dari gesekan antara dua
permukaan yang saling bergerak relatif satu sama lain. Contoh: Friction
yang terjadi antara piston dan dinding liner pada saat piston bergerak ke
atas dan ke bawah. Friction menimbulkan panas yang merupakan salah
satu penyebab utama keausan dan kerusakan pada komponen.
Inertia/Kelembaman
Inertia adalah kecenderungan dari suatu benda yang bila diam akan
tetap diam atau benda yang bergerak akan tetap bergerak. Engine harus
menggunakan tenaga untuk melawan inertia tersebut.
Menciptakan Tekanan
Ada tiga cara untuk menciptakan tekanan, yaitu dengan cara
tekanan tertentu pada sebuah engine merupakan hal yang sangat penting
untuk mengetahui kondisi keseluruhan engine itu sendiri.
Prinsip dasar siklus engine empat langkah pada jenis engine Compression
Ignition (CI) sama dengan siklus pada jenis engine petrol, perbedaan yang
mendasar adalah pada engine compression ignition hanya udara yang
dikompresikan dan tidak merupakan campuran bahan bakar dan udara. Diesel
engine menggunakan prinsip empat langkah karena mempunyai keuntungan
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
sebelum piston mencapi TDC ( Top Dead Center ). Pada saat ini valve
exhaust masih tetap dalam kondisi terbuka. Exhaust gas yang
terdorong keluar menuju exhaust manifold menimbulkan tekanan
rendah di dalam ruang pembakaran, sehingga udara bersih masuk
kedalam cylinder dari saluran intake dan mendorong exhaust gas
keluar melalui saluran exhaust, proses ini di disebut dengan proses
pembilasan. Proses pembilasan berfungsi mempercepat terbuangnya
exhaust gas sehingga tidak tersisa lagi di dalam cylinder.
Posisi terbukanya intake valve dan exhaust vakve secara
bersamaan disebut dengan valve overlap. Beberapa derajat setelah
piston mencapai TDC, valve exhaust tertutup penuh dan udara bersih
yang berasal dari saluran intake masih terhisap kedalam cylinder.
yang lebih akibat tekanan dan temperatur gas exhaust yang lebih
tinggi.
Demikian siklus ini terjadi secara terus menerus pada motor bakar diesel.
Ilustrasi dari proses kerja diesel empat langkah dapat dilihat pada gambar di
bawah ini. Urutan gambar dari kiri ke kanan memperlihatkan kondisi: akhir
langkah hisap, akhir langkah kompresi, awal langkah power dan awal langkah
buang.
2.
3.
Engine power ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: torque dan Rpm
Rumus untuk horsepower:
Hp
Torque Rpm
5252
Torque 5252
hp
( Lb. ft )
rpm
Torque rise: Torque rise adalah penambahan torque yang terjadi pada
saat engine lugged yaitu dimana rpm engine turun dari rpm operasi.
Dalam hal ini kenaikan torque akan terjadi sampai pada penurunan
RPM tertentu tercapai, setelah itu torque akan turun dengan cepat.
Pada saat torque mencapai harga tertinggi itulah disebut Peak Torque.
Gambar 3.1.4.2
Keterangan:
TR = Torque Rise
HC = Horsepower Curve
Hp = Horse Power
PT = Peak Torque
TC = Torque Curve
RT = Rated Torque
British Thermal
unit
atau BTU
dangas hasil pembakaran. Aliran udara yang tidak mencukupi pada sistem akan
mengurangi performa engine.
Air Intake system mendukung terjadinya system kerja pada diesel engine.
Semakin tinggi jumlah udara yang masuk, lebih efektif system kerjanya. Istilah
tingkat pengiriman udara ke dalam system mengacu pada kecepatan langkah
piston bergerak pada langkah intake yang dapat mempengaruhi jumlah udara yang
masuk kedalam cylinder. Semakin besar volume udara yang masuk ke dalam
system, berarti kandungan oksigen di dalam udara yang akan masuk ke dalam
cylinder / system akan semakin banyak. Kerapatan udara yang masuk ke dalam
system akan semakin baik, karena semakin rapat udara yang masuk maka jumlah
oksigen yang terkandung di dalamnya akan semkin banyak dan proses
pembakaran pun akan lebih cepat tercapai. Rancangan Air intake system harus
memastikan kebocoran udara tidak terjadi dan memastikan hambatan minimum
terhadap aliran udara. Fungsi exhaust system adalah membuang gas buang dari
proses pembakaran dari engine dan membuangnya ke atmosfir. Rancangan system
harus mematikan bahwa hambatan terahdap aliran gas minimum dan memastikan
bahwa tingkat kebisingan dikurangi sampai memenuhi standar yang berlaku.
Tekanan exhaust yang berlebihan menimbulkan dampat buruk bagi kinerja engine
dalam artian lebih banya kerja yang dibutuhkan untuk mendorong gas buang
keluar dari engine sehingga lebih sedikit kerja yang berguna yang tersisa atau
tersedia. Ini jelas tampak dari berkurangnya tenaga dan bertambahnya konsumsi
bahan bakar. Indikasi lain, tekanan balik exhaust adalah tempetarus bahan
pendingan yang lebih tinggi dari normal, karena proses pendinginan yang
dibutuhkan meningkat karena tekanan dan temperatur gas buang yang lebih
tinggi.
Tekanan udara adalah tekanan yang ditimbulkan oleh beratnya lapisanlapisan udara. Suatu tekanan didapat dari gaya per satuan luas yang bekerja pada
suatu bidang didalam ruang. Tekanan udara umumnya menurun sebesar 11 mb
untuk setiap bertambahnnya ketinggian tempat sebesar 100 meter. Tekanan udara
dipengaruhi oleh suhu, suhu udara didaerah tropis menunjukkan fluktasi musiman
yang sangat kecil. Hubungan tekanan dengan ketinggian tempat, semakin tinggi
suatu tempat maka akan semakin rendah tekanannya, karena laju penurunan
tekanan berbanding lurus dengan laju penurunan suhu. Artinya pada volume yang
konstan, jika suhu dinaikan maka tekanan gas juga akan naik. Jika temperature di
turunkan,tekanan ikut turun.sumber citation.itb.ac.id,www.fisikaasik.com,agungprabowo1990.blogspot.com,
en.m.wikipedia.org.
Perubahan Suhu
Suhu atau temperatur udara merupakan kondisi yang dirasakan di
permukaan Bumi diantaranya ada panas, sejuk atau dingin. Perubahan suhu udara
disekitar kita akan mempengaruhi semua sifat-sifat benda atau zat. Menurut
penelitian, setiap kenaikan 1000 feet (304,8 meter), suhu udara berkurang 1,98 C.
Untuk memudahkan penghitungan, penurunan suhu ini dibulatkan menjadi 2C.
Dan suhu udara di sea level ditetapkan 15 C. Semakin tinggi suatu tempat,maka
kerapatan udara di tempat itupun akan semakin berkurang. Sementara udara
adalah salah satu penghantar panas. Itulah sebabnya setiap 100 m ke atas, suhunya
berkurang sekitar 0,6C. Hal ini berlaku hingga ketinggian 10.000 meter di atas
permukaan laut. citation.itb.ac.id,www.fisikaasik.com,agungprabowo1990.blogspot.com,en.m.wikipedia.org.
Density Udara
Kerapatan atau density adalah property fisik dari materi yang
mengungkapkan hubungan massa terhadap volume. Kerapatan udara, seperti
tekanan udara, menurun dengan meningkatnya ketinggian. Hal ini juga berubah
dengan variasi suhu atau kelembaban. Di permukaan laut dan pada 15C, udara
memiliki kepadatan sekitar 1,225 kg/m3 (0.001225g/cm3, 0.0023769 slug/ft3,
Speed of Sound
Density of Air
Characteristic
T(C)
C(ms-1 )
P ( kgm-3 )
specific acoustic
impedance Z0
+35
+30
+25
+20
+15
+10
+5
0
-5
-10
-15
-20
-25
351.88
349.02
346.13
343.21
340.27
337.31
334.32
331.30
328.25
325.18
322.27
318.94
315.77
1.1455
1.1644
1.1839
1.2041
1.2250
1.2466
1.2690
1.2922
1.3163
1.3413
1.3673
1.3943
1.4224
(Pam-1 s)
403.2
406.5
409.4
413.3
416.9
420.5
424.3
428.0
423.1
436.1
440.3
444.6
449.1
Pada grafik torsi fungsi putaran ini juga ditunjukkan bahwa dengan
meningkatkan suhu dan tekanan udara masuk menghasilkan torsi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan konfigurasi suhu dan tekanan udara yang
lain.
Terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara suhu dan tekanan udara
yang masuk ke ruang bakar dengan kinerja motor diesel secara keseluruhan. Suhu
dan tekanan udara yang ideal untuk digunakan sebagai proses modifikasi adalah
50C dengan tekanan 3 bar, dimana rata-rata pada berbagai tingkat kecepatan serta
beban terjadi peningkatan daya sebesar 10,4 %, peningkatan torsi sebesar 6,3 % ,
penurunan laju konsumsi bahan bakar spesifik sebesar 24,4 % serta peningkatan
efisiensi termis sebesar 17,4 %.
sumber citation.itb.ac.id,www.fisikaasik.com,agungprabowo1990.blogspot.com,en.m.wikipedia.org
Gambar 3.2.2.1.Jenis Rangkaian Air Intake and Exhaust System (Training Center
Dept.PT.Trakindo Utama,2003:49)
bakar. Air induction system harus memberikan udara bersih yang cukup untuk
pembakaran. Rancangan air induction system harus memadai untuk mencegah
masuknya bocoran ke dalam sistem dan meminimalkan hambatan. Setiap
pengurangan aliran udara atau gas. Agar bisa bekerja dan mengatasi masalah
dengan sempurna, Anda harus mengertitentang aliran udara yang masuk ke dalam
sistem, fungsi dari setiap komponen yang terlibat di dalamnya dan cara kerja
komponen-komponen tersebut.
Utama,2003:174)
1. Precleaner
4. Intake Manifold
2. Air Cleaner
5. Aftercooler
3. Turbocharger
6. Exhaust Manifold
7. Exhaust Stac
1. Pre-Cleaner
Donaspin Pre-Cleaner
Dry element air cleaner (pembersih udara yang kering) merupakan jenis
air cleaner yang umum digunakan pada engine Caterpillar. Cleaner jenis ini
dibuat dari lipatan kertas yang digunakan untuk menyaring debu pada udara yang
akan masuk ke engine. Air filter jenis ini memerlukan penggantian atau
pembersihan apabila serviceindicator-nya telah menunjukkan warna merah.
apabila diafragma warna kuning memasuki area merah atau piston warna merah
terlihat.
Gas buang yang keluar dari cylinder melalui exhaust port, memasuki
exhaust manifold (Gambar 3.2.2.12 ) dan kemudian diarahkan ke exhaust system.
3. Muffler
Muffler atau silencer digunakan di exhaust system untuk mengurangi
tingkat kebisingan exhaust dengan menggunakan internal baffling. Ketika exhaust
gas mengalir melalui muffler, maka kecepatannya akan menurun dan tekanannya
meningkat. Semakin efektif sebuah silencer/muffler, maka semakin besar backpressure yang terjadi di dalam sistem. Oleh karena itu, pemilihan muffler oleh
pabrik pembuat merupakan suatu pertimbangan antara pengurangan kebisingan
dan peningkatan back-pressure.
Dua tipe dari exhaust muffler yang paling umum digunakan adalah tipe
straight-through dan reverse-flow.
Muffler Straight-through
Muffler Reverse-flow
Exhaust Stack
engine melalui muffler dan turbocharger pada saat engine mati. Tekanan exhaust
mendorong trap membuka ketika mesin sedang dioperasikan.
Aftercooler
dibutuhkan
karena
udara
intake
yang
dikompresikan
oleh
Jenis-Jenis Aftercooler
yang akan memasuki ruang bakar. Coolant dari water pump mengalir melalui
aftercooler core. Udara bertekanan dari turbocharger didinginkan oleh
aftercooler ini sebelum memasuki intake manifold.
3. Separate Circuit Aftercooler (SCAC)
untuk sirkuit pendingin. Pada truck besar yang digunakan pada pertambangan
juga menggunakan aftercooler jenis ini.
Turbocharger
Beberapa
engine
diesel
dilengkapi
dengan
turbocharger
untuk
1. Oil In Let
Oil in let berfungsi sebagai tempat saluran masuknya oli kedalam turbocharger
untuk melumasi bearing dan shaft.
2. Turbine Wheel
Turbine Wheel berfungsi untuk memutar compressor wheel dengan dorongan dari
gas buang dari exhaust manifold serta mungarahkan gas buang keluar dari engine
menuju muffler dan exhaust pipe.
3.
Exhaust Outlet
Exhaust Outlet berfungsi untuk jalan keluarnya gas buang keluar dari
turbocharger.
4. Air Inlet
Air Inlet berfungsi untuk saluran masuk udara dari air filter yang di hisap oleh
putaran compressor wheel menuju ruang bakar.
5. Coolant Passages
Gambar
3.2.2.28
Coolant
Passages
(Training
Center Dept.PT.Trakindo Utama,2003)
Oil Outlet berfungsi sebagai saluran oli untuk kembali ke engine block setelah
melumasi bearing dan shaft.
7. Exhaust Inlet
Gambar 3.2.2.30 Exhaust Inlet pada TurboCharger (Training Center Dept. PT.Trakindo
Utama,2003)
Exhaust Inlet berfungsi untuk saluran masuk gas buang menuju turbine untuk
memutar turbine wheel.
Gambar 3.2.2.31 Diagram perbandingan sebuah engine dengan dan tanpa turbocharger
(sumber www.sae.org/events/.com Thomas gribsom)
3.3 TURBOCHARGER
3.3.1 Turbocharger dan Efisiensi Volumetrik
VE=
Diesel engine yang dirancang dengan baik, diisap secara alami dan memiliki
overhead valve empat langkah (four stroke overhead valve), memiliki efisiensi
volumetrik sekitar 85%. Diesel engine yang diberi turbocharger atau
supercharger memiliki efisiensi volumetric sekitar 130%. Dengan kata lain,
turbocharging atau supercharging memungkinkan perancang untuk mencapai
output tenaga yang lebih besar dari engine yang berukuran lebih kecil. Manfaat
lain adalah meningkatnya efisiensi bahan bakar, pembakaran yang lebih sempurna
dan pengurangan produksi polutan.
Fungsi Turbocharger
Turbocharger memiliki dua fungsi, yaitu menormalkan suplai udara dan
dijaga, settingan fuel harus dikurangi ketika udara menjadi kurang padat untuk
menghindari pemberian bahan bakar berlebihan pada engine. Dengan demikian,
normalisasi memungkinkan engine meningkatkan horsepower normal pada
kisaran ketinggian yang lebih luas.
Beberapa turbocharger dilengkapi dengan apa yang disebut wastegate,
yang membypass gas exhaust di sekeliling turbochareger ketika boost mencapai
tekanan tertentu. Ini memungkinkan engine dapat dioperasikan pada berbagai
ketinggian dan menjaga suplai udara yang stabil dan normal.
Teknisi
harus
memahami
turbocharger
dapat
mengkonsentrasikan udara tipis pada daerah yang lebih tinggi untuk memberikan
suplai oksigen normal dan tenaga normal, kecepatan turbocharger yang lebih
tinggi dibutuhkan untuk melakukan hal itu. Dengan demikian, untuk
pengoperasian di atas sekitar 2.100 meter (7.000 feet) fuel de-ratin sering
disarankan untuk menghindari kecepatan berlebihan pada turbocharger. Manfaat
sampingan penggunaan turbocharger adalah bunyi knalpot (exhaust) yang lebih
tenang, pembakaran yang lebih baik dan emisi yang lebih bersih. Fungsi kedua
sebuah turbocharger adalah meningkatkan suplai udara untuk memberikan
oksigen lebih dari normal pada engine. Ini menungkinkan setting fuel ditingkatkan
dengan tetap memberikan pembakaran yang lebih baik dan knalpot (exhaust) yang
lebih tenang. Peningkatan pembakaran berarti tidak hanya penghematan bahan
bakar yang lebih baik, tetapi juga emisi buang yang lebih bersih.
yang tinggi dimana udara kurang padat bila dibandingkan pada permukaan laut,
kuantitas udara (dan oksigen) yang memasuki engine cylinder pada induction
stroke tidak cukup untuk pembakaran isian bahan bakar normal. Akibatnya,
kinerja engine menurun sebanding dengan ketinggian dimana engine tersebut
dioperasikan.
Sistem Pelumasan
4.
Informasi operator tentang tekanan bahan pelumas atau masalahmasalah lain sebelum terjadinya kegagalan fungsi.
lebih cepat dari 80.000 RPM. Pada RPM puncak, kecepatan permukaan journal
bearing dapat lebih tinggi dari 30 meter (100 feet) per detik, dan energi yang
tersimpan di dalam komponen berputar dapat sama dengan tenaga engine. Kondisi
ini menuntut keseimbangan dan keselarasan yang nyaris sempurna dari semua
komponen yang bergerak, dan kondisi pengoperasian dan pemeliharaan yang baik.
Walaupun masalah pada turbocharger dapat menyebabkan kegagalan fungsi,
biasanya masalah sederhana dalam lingkungan kerja, seperti hambatan air inlet
dapat menyebabkan sebagian besar kegagalan fungsi.
seorang warga negara Swiss, Buchi pada tahun 1906, dan telah beredar dalam
berbagai versi sejak itu. Namun demikian, hanya dalam dua dekade terakhir
pengembangan turbocharger berlangsung sampai pada tingkat kehandalan dan
kinerja tertentu dimana turbocharger dipasang pada IC engine baru dengan
persentase yang meningkat.
Hot (exhaust) dan cold (inlet) wheel dipasang pada sebuah shaft
2.
3.
4.
Bila dirakit, compressor wheel, centre shaft, dan turbine wheel menjadi
satu bagian yang solid yang berputar di dalam free-floating journal bearing.
Sebuah trust bearing yang tidak bergerak yang terletak di dekat compressor wheel
mengontrol end play. Turbocharger berukuran besar memiliki dua buah journal
bearing terpisah, sedangkan beberapa turbocharger yang berukuran kecil
memiliki sebuah bearing jenis cartridge tunggal (single cartridge). Thrust washer
diposisikan pada masing-masing thrust bearing dengan sebuah spacer di tengahtengahnya. Bila compressor wheel dipasang, nut penahan (retaining nut)
mendorong wheel, thrust washer dan spacer melawan bahu pada centre shaft,
yang membuat semua komponen tersebut menjadi perangkat berputar. Semua
bearing mengambang pada sebuah bantalan oli (oil cushion) selama
pengoperasian turbocharger.
Turbine back plate, atau alat pelindung panas (heat shield), dan air space
(ruang udara) di belakangnya berfungsi sebagai isolator untuk menjaga
temperatur exhaust yang tinggi agar tidak memasuki centre housing. Panas yang
dikonduksi ke dalam centre shaft dari roda panas dibuang pada bearing di dekat
turbine wheel oleh oli pelumas.
Dengan demikian, walaupun temperatur dapat mencapai 760C (1400F)
pada turbine wheel, temperatur normal adalah dibawah 150C (300F) pada
journal bearing karena efek pendinginan oli pelumas ini.
komponen
adalah
keseimbangan
masing-masing
individu
Gambar 3.3.1.6 Chentershaft dan Turbin Wheel Melintang (Training Center Dept.
PT.Trakindo Utama,2003: 88)
Centre shaft dan turbine (hot wheel) dibuat secara terpisah dan kemudian dilas
bersama-sama dengan salah satu dari dua proses berikut ini: pengelasan friksi
(friction welding) atau pengelasan electron beam (electron beam welding). Centre
shaft dan turbine wheel yang diperlihatkan di dalam Gambar 3.3.1.7 dilas dengan
inertial welding (spin welding) kemudian diluruskan dan diseimbangkan. Centre
shaft dibuat dari baja yang sangat kuat dan sangat magnetis. Setelah melakukan
pengelasan lembam (inertial welding) pada roda panas (hot wheel), shaft
dikeraskan secara induksi dimana bearing dipasang untuk memperoleh kekerasan
C- 55 rockwell.
Roda-roda bersifat non-magnetis dan tahan terhadap temperatur.
Shaft ini tidak dirancang untuk tahan panas dan tidak boleh terpapar pada
temperature tinggi.
2. Turbine Wheel
Turbine wheel terbuat dari paduan nikel tuang (cast nickel alloy) yang
mengandung lebih dari 10% chrome dan kurang dari 1% besi tuang. Logam ini
pada dasarnya bersifat nonmagnetis dan dapat tahan terhadap temperatur tinggi
tanpa kerusakan.
3. Compressor Wheel
Compressor wheel dibuat dari logam campuran aluminium yang bermutu
dan berkekuatan tinggi. Perlakuan khusus diberikan dalam memproses logam
campuran ini untuk menghindari pengelupasan dan masuknya material asing
yang dapat melemahkannya dan menyebabkan keretakan. Logam ini tidak
dirancang untuk tahan terhadap panas dan tidak boleh terkena suhu tinggi.
Rancangan dari blade compressor wheel dapat berupa straight atau back
curved.
Cara
termudah
untuk
melihat
perbedaannya
adalah
dengan
4. Journal Bearing
oli
yang
ditiruskan
(chamfered)
untuk
menghilangkan
ketidakteraturan akibat pengeboran dan memberikan aliran oli yang bebas saat
bearing berputar. Beberapa bearing lain memiliki alur oli pada sisi-sisinya.
5. Retaining Ring
Retaining snap ring journal bearing (Gambar 3.3.1.9) di-stamp dari baja
dengan tingkat kekuatan dan daya renggang tinggi. Proses stamp menyebabkan
satu sisi bertepi bundar dan satu sisi bertepi tajam. Bagian yang halus dan bertepi
bulat harus selalu terpasang mengarah ke bearing untuk meminimalkan pengikisan
akibat persentuhan.
6. Thrust Bearing
Seal ring pada sisi panas (Gambar 3.3.1.11) dibuat dari logam
campuran besi ber-krom tinggi dan dirancang untuk menahan suhu tinggi. Seal
ring pada sisi dingin dibuat dari besi tuang dan tidak boleh terpapar dengan suhu
tinggi. Keduanya dibuat dengan teliti untuk memastikan kebundaran, kehalusan
permukaan, dan daya pegas yang memadai. Aspek-aspek ini menahan seal ring
dari berputar di dalam bore dan menjaga dari kebocoran. Saat seal ring terpasang,
celah pada ujungnya harus sekitar 0,250 mm (0,010) (mengacu pada service
manual untuk spesifikasi yang tepat).
8. Housing
9. Backing Plate
Turbine backing plate (Gambar 3.3.1.13, atau heat shield, atau shroud)
bertindak sebagai penyekat untuk melindungi center housing dari suhu exhaust
yang tinggi. Shield ini terbuat dari besi dan menghasilkan penyekatan dengan
menciptakan jarak udara (air space) antara turbine wheel dan center housing.
10. WASETAGATE
1.
Valve
2.
3.
4.
Diaphragm
5.
Springs
6.
Washers or spacers
7.
8.
Fitting
9.
Breather
Wastegate (Gambar 3.3.1.15) terdiri atas valve dan base assembly yang
didinginkan oleh coolant engine bersama-sama housing turbocharger. Base
assembly ini mempunyai valve guide. Saat valve tertarik ke base assembly,
wastegate terbuka, memungkinkan gas untuk mem-bypass turbocharger. Saat
valve memanjang ke posisi normal, wastegate tertutup, mencegah exhaust gas dari
mem-bypass turbocharger.
3.3.2 Cara Kerja Turbocharger
Turbocharger adalah komponen yang berputar dengan bebas, yang
terkadanng berputar melebihi 80.000 rpm. Pada rpm puncak, kecepatan
permukaan journal bearing dapat lebih besar dari 30 meter (100 kaki) per detik
dan energi yang tersimpan di komoonen yang berputar dapat sama dengan
hourspower engine.
Gambar 3.3.2.1
Utama,2003:194)
Gambar 3.3.2.2
Utama,2003:194)
Gas exhaust dari engine melewati exhaust manifold dan memasuki turbine
housing turbocharger (gambar 3.3.2.2) dimana hal ini menciptakan tekanan di
turbine blade, menyebabkan turbine shaft dan compressor wheel assembly untuk
berputar.
Turbne wheel terhuubung oleh sebuah shaft ke compressor wheel dan gas
exhaust memutar turbine dan compressor wheel hingga sekitar 80.000 rpm
130.000 rpm, tergantung dari rancangan turbo, hal ini akan menekan udara intake.
Saat bebean engine meningkat, lebih banyak fuel diinjeksikan ke dalam
cylinder. Pembakaran yang meningkat mengahsilkan lebih banyak gas exhaust,
menyebabakan turbine dan compressor wheel berputar lebih cepat, mendorong
lebih banyak udara memasuki engine. RPM maksimum turbocharger diatur oleh
fuel setting, setting kecepatan high idle, ketinggian di atas permukaan laut dan
wastegate jika digunakan.
Saat compressor berputar, udara menjadi bertekanan oleh gaya sentrifugal
dan melewati compressor housing ke dalam inlet manifold engine melalui
aftercooler. Jumlah atau tekanan udara sesuai dengan kecepatan putaran engine.
Pulse Type
Gambar 3.3.2.3 exhaust manifold tipe pulse (Training Center Dept. PT.Trakindo
Utama,2003:194)
Gambar 3.3.2.4 turbine housing split pulse (Training Center Dept. PT.Trakindo
Utama,2003:194)
Bost Pressure
Bost pressure didefinisikan sebagai tekanan yang terjadi di inlet manifold
saat engine beroprasi pada rated power. Boost pressure mempunyai nilai tertentu
untuk tipe model engine. Boost pressure diukur pada inlet manifold yang di
tentukan pabrik pembuat dan unit yang digunakan. Satuan penukuran boost
pressure adalah inchHG jika menggunakan mercury manometer, atau kPa jika
menggunakan gauge.
Boost pressure harus selalu dibandingkan dengan kondisi inlet dan feul
standar:
29 C
Pengturan Tekanan
1.
Valve
2.
3.
4.
Diaphragm
5.
Springs
6.
Washers or spacers
7.
8.
Fitting
9.
Breather
Aplikasi Wastegate
Sebelumnya penggunaan wastegate hampir tidak ada lagi pada engine
Caterpillar, namun sekarang menjadisemakin sering. Penggunaan wastegate
oleh standard emisi yang membutuhkan performa tinggi dari turbocharger
mencakup batasan kecepatan yang lebar.
Wastegate digunakan pada engine 3500 Caterpillar yang dipasangkan
ke off-highway truc mini dengan ukuran besar dan di egine on-highway truck
C9 hingga C16. Sebagai tambahan, beberapa engine yang lebih kecil juga
menggunakan wastegate. Pada off-highway truck 793, wastegate untuk
memungkinkan kendaraan beroprasi pada dataran tinggi tanpa detaring engine.
Inspeksi Wastegate
Turbocharger
mendeteksi
tekanan
boost
yang
menggerakkan
Ket:
1. Actuating Rod
2. Canister
3. Line (saluran)
Contoh umum
Ketika engine beroperasi dalam kondisi low boost (lug), sebuah
pegas (spring) menekan melawan diafragma di dalam canister (2). Ini
menggerakkan actuating rod (1) untuk menutup wastegate valve.
Kemudian, turbocharger dapat beroperasi pada kinerja maksimum.
Pada saat tekanan boost meningkat melawan diafragma di dalam
canister (2), wastegate valve membuka. Kecepatan putar (RPM)
turbocharger menjadi terbatas. Pembatasan ini terjadi karena sebagian gas
buang mem-bypass turbine wheel pada turbocharger. Tingkat-tingkat
tekanan boost berikut ini menunjukkan suatu adanya masalah pada
wastegate valve.