Anda di halaman 1dari 14

Teknologi Dasar Otomotif 1

MATERI KD 3.5.
TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF
MEMAHAMI KLASIFIKASI ENGINE

A. Klasifikasi Engine
Engine merupakan bagian penting dalam kendaraan. Pada kegiatan otomotif, engine dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Klasifikasi engine merupakan rangkaian dari
beberapa jenis engine sehingga menghasilkan beberapa tipe engine yang berbeda. Berdasarkan
penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa engine memiliki jenis yang berbeda-beda.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan berikut!

Diesel Engine
Reciprocating Type
Combustion Engine

Gasoline Engine
Internal Combustion

Rotational Motion Gas Turbine, Rotary


Type Engine

Steam Locomotive,
Eksternal Combustion
Steam Turbin

Gambar 5.1. Bagan Klasifikasi Engine


Sumber: http://www.otopos.net/2014/11/klasifikasi-engine.html

Bagan tersebut, menjelaskan bahwa engine dibagi menjadi dua macam, yaitu internal
combustion dan external combustion. Internal combustion engine merupakan jenis motor bakar
dalam yang fungsinya mengubah energi panas yang dibentuk dari hasil pembakaran fuel
menjadi energi mekanik. External combustion engine merupakan jenis mesin motor bakar luar.
1. Internal Combustion Engine
Internal combustion engine mudah sekali kita jumpai pada kendaraan motor disekitar kita.
Kendaraan tersebut menggunakan mesin berbahan bakar minyak dan dibakar didalam mesin
sehingga menghasilkan energi untuk berjalan. Mesin pada kendaraan itulah yang disebut
dengan internal combustion engine atau mesin pembakaran dalam. Internal combustion engine
(ICE) adalah mesin untuk membakar bahan bakar di dalam ruang bakar mesin dan mengonversi
energi kalor pembakaran menjadi energi mekanik sehingga poros mesin berputar. Proses ini
merupakan siklus termodinamika. Pembakaran internal menghasilkan gas panas bertekanan
tinggi sehingga mampu mendorong komponen seperti mendorong piston, menggerakan bilah
turbin atau nozzle.
Mesin pembakaran internal dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: mesin pembakaran
berkelanjutan (continue) dan mesin pembakaran berselang (intermittent). Mesin pembakaran
berkelanjutan ditandai dengan aliran bahan bakar dan pembakaran secara steady ke dalam
mesin. Contoh mesin pembakaran berkelanjutan adalah mesin jet (turbin gas). Mesin

Fleriyanto Indra Kusnandar, M.Pd


Teknologi Dasar Otomotif 2

pembakaran berselang ditandai dengan penyalaan berkala udara dan bahan bakar dan biasanya
disebut sebagai mesin bolak-balik (reciprocating). Udara dan bahan bakar diproses dengan
siklus. Mesin piston bensin dan mesin diesel adalah contoh dari kelompok kedua ini.
Mesin pembakaran internal yang paling umum adalah mesin pengapian spark plug empat
langkah bertenaga bensin. Alasannya karena kinerjanya yang luar biasa sebagai penggerak
utama dalam industri transportasi darat. Mesin pengapian percikan spark plug juga digunakan
dalam industri penerbangan. Domain mesin pembakaran internal juga mencakup perangkat
eksotis seperti mesin ramjet pembakaran supersonik (scramjets), seperti yang diusulkan untuk
pesawat hipersonik, dan mesin serta motor roket, seperti yang digunakan pada pesawat ulang-
alik AS dan kendaraan luar angkasa lainnya. Mesin pembakaran dalam adalah sebuah mesin
yang sumber tenaganya berasal dari pengembangan gas-gas panas bertekanan tinggi hasil
pembakaran campuran bahan bakar dan udara, yang berlangsung di dalam ruang tertutup dalam
mesin, yang disebut ruang bakar (combustion chamber). Mesin pembakaran dalam biasanya
merujuk kepada mesin yang pembakarannya dilakukan secara berselang-seling, yang termasuk
dalam mesin pembakaran dalam adalah mesin empat tak dan mesin dua tak, dan beberapa tipe
mesin lainnya, misalnya mesin enam tak dan juga mesin wankel. Selain itu, mesin jet dan
beberapa mesin roket termasuk dalam mesin pembakaran dalam.
Mesin pembakaran dalam berbeda dengan mesin pembakaran luar (contohnya mesin uap
dan mesin Stirling), karena pada mesin pembakaran luar, energinya tidak disalurkan ke fluida
kerja yang tidak bercampur dengan hasil pembakaran. Fluida kerja ini dapat berupa udara, air
panas, air bertekanan, atau cairan natrium yang dipanaskan di semacam boiler. Sebuah mesin
piston bekerja dengan membakar bahan bakar hidrokarbon atau hidrogen untuk menekan
sebuah piston, sedangkan sebuah mesin jet bekerja dengan panas pembakaran yang mendorong
bagian dalam nozzle dan ruang pembakaran, sehingga mendorong mesin ke depan. Secara
kontras, sebuah mesin pembakaran luar seperti mesin uap, bekerja ketika proses pembakaran
memanaskan fluida yang bekerja terpisah, seperti air atau uap, yang kemudian melakukan
kerja. Mesin jet, kebanyakan roket dan banyak turbin gas termasuk dalam mesin pembakaran
dalam, tetapi istilah mesin pembakaran dalam sering kali menuju ke mesin piston, yang
merupakan tipe paling umum mesin pembakaran dalam. Mesin pembakaran dalam ditemukan
di Cina, dengan penemuan kembang api pada Dinasti Song. Mesin pembakaran dalam
resiprokat (mesin piston) ditemukan oleh Samuel Morey yang menerima paten pada 1 April.
Internal combustion engine merupakan mesin bakar yang proses pembakaran bahan
bakarnya terjadi di dalam mesin itu sendiri. Contoh internal combustion engine antara lain
mesin sepeda motor, mesin mobil, dan mesin turbin gas. Pada sepeda motor, engine dibedakan
menjadi dua macam, yaitu engine dua tak dan engine empat tak. Pada mobil, engine dibedakan
menjadi dua, yaitu mesin bensin dan mesin diesel. Pada mesin turbin gas dibedakan menjadi
dua macam, yaitu mesin pesawat jet dan mesin helikopter.

INFO!
Pena Piston, berguna untuk menghubungkan piston dengan ujung batang piston, berbentuk
pipa untuk mengurangi berat dan pada kedua sisinya disangga oleh bos-bos yang terdapat
pada piston.

Fleriyanto Indra Kusnandar, M.Pd


Teknologi Dasar Otomotif 3

Kelebihan mesin pembakaran dalam dibandingkan dengan mesin pembakaran luar antara
lain :
a. Pemakaian bahan bakar yang digunakan akan lebih hemat karena mesin pembakaran
dalam memiliki efiiensi panas yang lebih baik.
b. Konstruksi mesin lebih sederhana (kecil) karena tidak seperti pada mesin pembakaran
luar yang memerlukan komponen tambahan, misalnya pada mesin uap maka mesin
tersebut memerlukan ketel uap.
c. Karena konstruksi mesin sederha maka mesin pembakaran dalam ini tidak
memerlukan tempat yang luas atau tidak memakan tempat dibandingkan dengan
mesin pembakaran luar
d. Lebih cepat dan lebih mudah untuk dijalankan (dioperasikan).

Gamber 5.2. Engine cutting motorcycle


Sumber: https://c8.alamy.com/comp/AP8KMT/japanese-motorcycles-internal-combustion-
engine-cut-away-to-show-the-AP8KMT.jpg

Gamber 5.3. Engine cutting Car


Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto/memangkas-tampilan-mesin-dan-transmisi-
mobil-gm1048664420-280478703

Fleriyanto Indra Kusnandar, M.Pd


Teknologi Dasar Otomotif 4

Gambar 5.4. Engine Turbine Gas


Sumber: https://www.researchgate.net/figure/LM-2500-marine-gas-turbine-
engine_fig5_328238774

2. Eksternal Combustion Engine


Mesin pembakaran luar merupakan sebuah mesin yang proses terjadinya pembakaran
dilakukan di luar mesin atau bukan di dalam ruang yang tertutup (ruang bakar). Panas yang
dihasilkan dari proses pembakaran tidak akan langsung dirubah menjadi tenaga gerak,
melainkan memerlukan media (komponen) penghantar panas dan baru kemudian akan dirubah
menjadi energi gerak. External combustion engine merupakan sebuah mesin bakar yang
memproses pembakaran bahan bakar yang terjadi di luar mesin.
Contoh kendaraan yang menggunakan mesin pembakaran luar yaitu pesawat tenaga uap,
kereta api uap dan kapal uap. Kelebihan mesin pembakaran luar dibandingkan dengan mesin
pembakaran dalam antara lain :
a. Dapat memakai semua jenis bahan bakar (bahan bakar cair, bahan bakar padar atau
bahan bakar gas).
b. Dapat menggunakan bahan bakar dengan kualitas atau mutu yang rendah.
c. Lebih cocok untuk melayani beban-beban besar di dalam satu poros
d. Lebih cocok untuk dipakai pada kendaraan dengan daya tinggi.

Gambar 5.5. Mesin uap pada kereta uap


Sumber: https://mechanicalboost.com/wp-content/uploads/2021/03/EC-engine.jpg

Fleriyanto Indra Kusnandar, M.Pd


Teknologi Dasar Otomotif 5

B. Komponen Engine dan Fungsinya


Engine merupakan bagian penting dalam kendaraan. Engine terdiri atas beberapa macam
komponen. Komponen engine merupakan bagian-bagian utama dari mesin yang berfungsi
sebagai pembuat tenaga. Adapun komponen engine dan prinsip kerjanya sebagai berikut.
1. Blok Silinder
Blok Silinder adalah salah satu alat pada motor yng bersifat statis yang fungsinya sebagai
tempat bergeraknya piston dalam melaksanakan proses kerja motor. Blok silinder dan cara
mengatasi kerusakan blok silinder. Silinder motor 4 tak tidak terdapat lubang-lubang apapun
di bagian dalam dinding silindernya. Silinder motor 2 tak terdapat lubang-lubang pada bagian
dalam dinding silinder. Kerusakan yang sering terjadi pada blok silinder adalah
tergores/aus/lubang silinder membesar, sehingga hal ini dapat mengakibatkan piston menjadi
rusak/kocak/longgar di dalam silinder.

Gambar 5.6. Blok Silinder


Sumber: https://www.suzuki.co.id/uploads/news/silinder_mobil.jpg

INFO!
Gasoline Engine, pada gasoline engine dilengkapi dengan karburator sebagai tempat
pencampuran udara dan bahan bakar. Campuran udara dan bahan bakar dihisap kedalam
ruang bakar dan dikompresikan hingga mencapai tekanan dan temperatur tertentu. Pada
akhir Langkah kompresi, busi memercikan api sehingga terjadi pembakaran.

2. Silinder
Silinder merupakan bagian mesin mobil yang fungsinya memindahkan serta membentuk
panas menjadi tenaga mekanik. Oleh karena itu, jika ingin mesin kendaraan Anda memiliki
tenaga yang maksimal, pastikan tidak terjadi kebocoran gas yang terdapat di antara silinder dan
piston. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan meskipun sedikit rumit. Namun, ketika
komponen tersebut mengalami suatu masalah, Anda bisa menggantinya dengan suku cadang
asli yang sesuai. Beberapa silinder yang dipakai biasanya di tata dalam blok dan dalam satu
garis sejajar.

Fleriyanto Indra Kusnandar, M.Pd


Teknologi Dasar Otomotif 6

Gambar 5.7. Cylinder Liner


Sumber: https://bacabrosur.blogspot.com/2018/08/fungsi-blok-silinder.html

3. Kepala Silinder
Kepala silinder merupakan komponen dalam mesin pembakaran kendaraan terutama
mobil yang menempel di atas silinder blok dengan diikat oleh baut khusus. Kepala silinder
(cylinder head) merupakan komponen dalam mesin pembakaran kendaraan terutama mobil
yang menempel di atas silinder blok dengan diikat oleh baut khusus. Peran salah satu
komponen mesin ini yaitu menghasilkan tenaga mesin pada ruang pembakaran. Bahan dari
komponen tersebut umumnya adalah baja dan aluminium alloy. Komponen ini harus tahan
terhadap tekanan dan tekanan tinggi. Hal itu karena di dalamnya terjadi proses pembakaran.

Gambar 5.8. Kepala Silinder


Sumber: https://www.bisaotomotif.com/wp-content/uploads/2019/11/kepala-silinder.jpg

Fleriyanto Indra Kusnandar, M.Pd


Teknologi Dasar Otomotif 7

Fungsi dari komponen yang satu ini bisa dikatakan cukup banyak, khususnya berkaitan
dengan aspek pembakaran pada mesin kendaraan. Daftar fungsinya sendiri diantaranya adalah
sebagai berikut.
a. Sebagai Ruang Pembakaran
Karena terletak pada mesin pembakaran, maka fungsi utama kepala silinder adalah
sebagai tempat untuk membakar campuran udara dan bahan bakar kendaraan sehingga
dapat menghasilkan tenaga. Bentuk ruang pembakaran pada kepala silinder tergantung
pada jenis dan model mesin kendaraan yang digunakan. Ruang bakar yang banyak
dikenal ada tiga macam, yaitu model wedge (bentuk segitiga siku-siku), pentroof
(bentuk segitiga sama kaki), dan hemispheric (parabola). Proses pembakaran pada
mesin mobil terjadi saat piston mencapai titik mati atas (TMA). Kondisi tersebut
berarti campuran udara dan bahan bakar telah terkompresi pada coakan kepala silinder,
sehingga piston otomatis terdorong terus ke bawah.
b. Tempat Mekanisme Katup
Fungsi kepala silinder selanjutnya adalah sebagai tempat mekanisme katup (valve).
Dalam hal ini kepala silinder dapat mengatur waktu tertutup dan terbukanya katup-
katup. Komponen mekanisme katup berbeda-beda tergantung mesin yang digunakan.
Pada umumnya, beberapa komponen dalam kepala silinder ini dapat membantu
mekanisme katup. yang pertama yaitu camshaft sebagai poros penghubung untuk
menggerakkan katup, rocker shaft sebagai pelatuk atau poros dudukan rocker arm
(pelatuk untuk menekan katup). Komponen berikutnya adalah valve intake dan valve
exhaust, yaitu katup untuk saluran intake (masuknya bahan bakar di ruang
pembakaran) serta exhaust (keluarnya asap pembakaran). Yang terakhir adalah valve
spring sebagai pegas pengembali katup.
c. Sebagai Saluran Intake dan Exhaust
Kegunaan berikutnya adalah sebagai saluran intake dan exhaust. Saluran intake
berfungsi sebagai saluran masuk bagi udara dan bahan bakar ke ruang pembakaran
yang diatur oleh katup (valve) intake. Peran ini disebut juga sebagai jalur masuk bahan
bakar. Sedangkan saluran exhaust adalah saluran keluar bagi asap hasil proses
pembakaran di ruang bakar mesin yang diatur oleh valve exhaust. Perannya ini disebut
juga jalur keluar atau jalur buang sisa pembakaran mesin kendaraan.
d. Tempat Sirkulasi Oli
Fungsi lainnya yaitu sebagai tempat sirkulasi oli. Pelumas kendaraan berupa oli ini
akan bersirkulasi melalui saluran-saluran oli. Kemudian oli akan dialirkan dari pompa
oli ke komponen mekanisme katup yang ada pada kepala silinder. Saluran oli dalam
kepala silinder tersebut terhubung dengan saluran oli yang terdapat pada silinder blok
mesin. Adanya komponen yang saling berhubungan tersebut akan membuat komponen
mekanisme katup akan selalu terlumasi oleh oli.
e. Tempat Pemasangan Busi
Kepala silinder menjadi tempat dipasangnya busi. Busi sendiri berfungsi untuk
memantik api di ruang pembakaran mesin, sehingga mesin kendaraan dapat
menghasilkan energi. Sedangkan bagian busi lainnya mengarah keluar dari kepala
silinder. Selain pada mesin kendaraan, kepala silinder pada mesin diesel juga dipasang
busi pijar. Selain itu juga menjadi tempat dipasangnya pompa vakum dan pompa

Fleriyanto Indra Kusnandar, M.Pd


Teknologi Dasar Otomotif 8

injeksi. Memang cukup beragam sekali fungsi dari salah satu komponen mesin
pembakaran kendaraan tersebut.
f. Sebagai Jalur Water Jacket
Selain tempat sirkulasi oli, fungsi komponen kepala silinder yaitu sebagai tempat
sirkulasi air pendingin melalui water jacket (ruang atau mantel air pendingin) yang ada
di dalamnya. Air pendingin sering dikenal sebagai air radiator yang berfungsi
mendinginkan mesin yang mungkin mengalami overheat. Sirkulasi air pendingin yang
terjadi pada water jacket berguna dalam menurunkan suhu panas pada mesin akibat
proses pembakaran. Jika ada sirkulasi air pendingin stabil, maka temperatur mesin
dapat dikontrol agar tetap bekerja dalam keadaan normal atau stabil.

4. Carter atau Bak Oli


Komponen mesin mobil ini terletak di bagian bawah blok silinder. Fungsi dari carter
adalah sebagai penampung oli mesin. Di dalam carter juga terdapat ventilasi yang
menghubungkannya dengan udara luar. Carter dibaut dan diberikan tambahan gasket diantara
bak engkol dengan karter yang nantinya dapat berfungsi untuk menghindari kebocoran pada
mesin kendaraan.

Gambar 5.9. Carter atau bak oli


Sumber: https://stmtuned.com/products/oem-mitsubishi-4g63-dsm-evo-engine-oil-pans

5. Torak atau Piston


Salah satu komponen mesin mobil ini memang diharuskan untuk dapat bekerja dengan
kecepatan maksimal sehingga harus memiliki karakteristik komponen yang tahan terhadap
tingkat suhu yang panas serta tekanan yang tinggi. Bagian kepala piston memiliki bentuk
kepala yang datar namun beberapa lainnya memiliki bentuk yang cembung.

Gambar 5.10. Piston atau Torak


Sumber: https://www.gridoto.com/read/222699585/ternyata-ini-perbedaan-piston-forging-
dan-piston-casting-buat-motor

Fleriyanto Indra Kusnandar, M.Pd


Teknologi Dasar Otomotif 9

6. Conecting Rod atau Batang Piston


Fungsi pertama dari batang seher adalah untuk menghubungkan piston ke bagian
porosnya. Jadi adanya komponen ini dapat menjadi jembatan dari tenaga pembakaran, sehingga
bisa langsung tersalurkan ke poros engkol.

Gambar 5.11. Conecting Rod


Sumber: https://coversuper.com/blog/wp-content/uploads/2020/02/undefined_w1400.jpg

7. Crankshaft atau Poros Engkol


Poros engkol (bahasa Inggris: crankshaft, biasanya mekanik juga menyebutnya kruk as)
adalah sebuah bagian pada mesin yang mengubah gerak vertikal/horizontal dari piston menjadi
gerak rotasi (putaran). Untuk mengubahnya, sebuah crankshaft membutuhkan pena engkol
(crankpin), sebuah bearing tambahan yang diletakkan di ujung batang penggerak pada setiap
silndernya. Ruang engkol (crankcase) akan dihubungkan ke roda gila (flywheel) atau roda
mobil sehingga mobil bisa bergerak. Fungsi poros engkol adalah untuk mengubah gerak naik
turun piston (torak) menjadi gerak putar yang akhirnya dapat menggerakkan roda gila (fly
wheel). Tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan roda kendaraan dihasilkan pada oleh
hasil pembakaran (langkah usaha), kemudian hasil pembakaran ini dapat menggerakkan torak,
kemudian melalui batang torak dan diubah menjadi gerakan putar oleh poros engkol atau
crakshaft. Poros engkol menerima beban yang sangat besar dari piston (torak) dan connecting
rod, ditambah dengan cara kerjanya yang bekerja pada kecepatan tinggi. Dengan alasan
tersebut, maka poros engkol biasanya dibuat dari baja karbon dengan tingkatan dan daya tahan
yang tinggi, dan dibuat dari bahan yang berkualitas tinggi.

Fleriyanto Indra Kusnandar, M.Pd


Teknologi Dasar Otomotif 10

Gambar 5.12. Crankshaft


Sumber: https://www.serba.site/wp-content/uploads/2020/04/Fungsi-Poros-Engkol.jpg

8. Flywheel atau Roda Penerus


Flywheel (Roda Gila) adalah perangkat mekanik berputar yang digunakan untuk
menyimpan energi rotasi. Flywheel memiliki momen inersia yang signifikan, dan dengan
demikian menahan perubahan kecepatan rotasi. Jumlah energi yang tersimpan dalam flywheel
adalah sebanding dengan kuadrat kecepatan rotasi. Energi ditransfer ke flywheel dengan
menggunakan torsi, sehingga meningkatkan kecepatan rotasi, dan karenanya energi dapat
tersimpan. Sebaliknya, flywheel melepaskan energi yang tersimpan dengan melakukan torsi ke
beban mekanik, sehingga mengurangi kecepatan rotasi. Fungsi umum dari roda gila meliputi:
a. Menyediakan energi yang terus menerus ketika sumber energi terputus. Misalnya,
flywheel yang digunakan dalam mesin piston (piston engine/reciprocating engine),
karena sumber energi berupa torsi dari mesin, berselang (tidak konstan).
b. Memberikan energi pada tingkat di luar kemampuan sumber energi yang terus
menerus. Hal ini dicapai dengan mengumpulkan energi dalam flywheel dari waktu ke
waktu dan kemudian melepaskan energi dengan cepat, dengan tingkat yang melebihi
kemampuan sumber energi.
c. Mengontrol orientasi dari sebuah sistem mekanik. Dalam aplikasi tersebut,
momentum sudut dari flywheel sengaja ditransfer ke beban ketika energi ditransfer ke
atau dari flywheel.

Fleriyanto Indra Kusnandar, M.Pd


Teknologi Dasar Otomotif 11

Gambar 5.13. Flywheel


Sumber: https://engineeringlearn.com/wp-content/uploads/2021/02/Types-of-flywheel.jpg

C. Cara Kerja Engine Dua Langkah dan Empat Langkah


Engine pada Kendaraan diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu engine dua langkah
dan engine 4 langkah. Kedua macam engine tersebut memiliki cara kerja yang berbeda.
1. Engine Dua Langkah
Engine dua langkah merupakan salah satu klasifikasi engine yang dalam satu siklus kerja
atau satu putaran poros engkol memerlukan dua langkah Piston. Berikut langkah kerja engine
dua langkah.
a. Pada langkah pertama, setelah terjadi proses pembakaran, torak atau Piston bergerak
dari TMA menuju TMB yang diikuti dengan lubang buang mulai terbuka. Karena
adanya proses tekanan di dalam silinder lebih besar dari lingkungannya, gas
pembakaran keluar melalui lubang buang. Setelah itu, Piston bergerak menuju TMB,
sehingga lubang buang semakin terbuka dan saluran bilas mulai terbuka. Bersamaan
dengan proses tersebut, tekanan di dalam karter mesin lebih besar daripada di dalam
silinder sehingga membuat campuran bahan bakar udara menuju silinder melalui
saluran bilas sambil melakukan pembilasan gas pembakaran. Proses tersebut
dinamakan dengan proses pembilasan di mana proses ini berhenti Pada saat Piston
mulai bergerak dari TMB menuju TMA dengan kondisi lubang buang dan saluran bilas
tertutup.

INFO!
Over lapping, adalah sebuah kondisi di mana kedua katup masuk dan katup buang berada
dalam posisi sedikit terbuka Pada akhir langkah buang hingga awal langkah isap. Berfungsi
untuk efisiensi kinerja dalam mesin pembakaran dalam. Adanya hambatan dari kinerja
mekanis klep dan inersia udara di dalam manifold, maka sangat diperlukan untuk mulai
membuka klep masuk sebelum Piston mencapai TMA di akhir langkah buang untuk
mempersiapkan langkah isap. Dengan tujuan untuk menyisihkan semua gas Sisa
pembakaran, klep buang tetap terbuka hingga setelah TMA Derajat over lapping sangat
tergantung dari desain mesin dan seberapa cepat mesin ini ingin bekerja.

Fleriyanto Indra Kusnandar, M.Pd


Teknologi Dasar Otomotif 12

b. Pada langkah kedua, setelah proses pembilasan selesai, campuran bahan bakar masuk
ke dalam silinder kemudian dikompresi dengan posisi Piston menuju TMA. Sebelum
Piston sampai pada TMA, campuran bahan bakar dan udara dinyalakan sehingga
terjadi proses pembakaran, berdasarkan penjelasan tersebut, pada engine dua langkah,
terlihat Piston melakukan dua kali langkah, yaitu sebagai berikut.
1) TMA menuju TMB, di dalamnya terdapat beberapa proses yang terjadi seperti
ekspansi, pembilasan yang terdiri atas pembuangan dan pengisian.
2) TMB menuju TMA di dalamnya terdapat proses seperti kompresi, penyalaan
pembakaran, dan sebagainya.

Gambar 5.14. Siklus kerja engine dua Langkah


Sumber: https://www.otosigna.com/wp-content/uploads/2020/12/cara-kerja-mesin-2-tak.jpg

2. Engine Empat Langkah


Engine empat langkah merupakan engine yang dalam satu siklus kerja atau satu putaran
poros engkol membutuhkan empat langkah Piston, yang meliputi langkah pemasukan,
kompresi, kerja, dan pembuangan. Berikut merupakan prinsip atau proses dalam engine empat
langkah.
a. Langlah pertama dengan proses langkah pemasukan, di mana Piston dari TMA menuju
TMB, kemudian katup masuk membuka sehingga campuran bahan bakar dan udara
masuk ke dalam ruang silinder.
b. Setelah itu terdapat langkah kompresi, di mana Piston dari TMB menuju TMA
melakukan kompresi campuran bahan bakar dan udara sehingga membuat tekanan
menjadi meningkat. Pada saat yang bersamaan kedua katup menjadi menutup.
c. Proses berikutnya campuran bahan bakar dan udara yang telah terkompresi tadi dibakar
oleh busi sehingga Piston terdorong dan poros engkol berputar.
d. Setelah langkah tersebut selesai, kemudian dilanjutkan dengan langkah pembuangan.
Pada langkah pembuangan ini, katup buang membuka, sementara itu Piston bergerak
dari TMA menuju TMB membuang gas hasil pembakaran. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan gambar berikut.

Fleriyanto Indra Kusnandar, M.Pd


Teknologi Dasar Otomotif 13

Gambar 5.15. Siklus kerja engine empat Langkah


Sumber:
https://www.speedwork.id/perbedaan_sistem_kerja_motor_2_tak_dan_motor_4tak.html

INFO!
Prinsip Kerja Mesin Diesel (Diesel Engine), hampir sama dengan mesin bensin. Prinsip
kerjanya sama, yaitu ledakan dari proses pembakaran yang menggerakkan piston akan
menghasilkan tenaga dorong untuk menggerakkan mobil. Campuran udara dan bahan bakar
juga masuk melalui katup masuk kemudian gas sisa pembakaran keluar melalui katup keluar
dan dibuang ke udara bebas melalui knalpot. Bedanya dengan mesin bensin, pada mesin
diesel tidak dibutuhkan proses pengapian dan komponennya seperti busi dan coil. Jadi proses
pembakaran terjadi dari pemampatan (kompresi) campuran bahan bakar dan udara sehingga
tekanan dan suhu naik kemudian memicu terjadinya ledakan.

Gambar 5.16. Siklus kerja engine diesel empat Langkah


Sumber: https://www.ortizaku.com/index.php/Otomotif/cara-kerja-mesin-diesel-diesel-
dan-karakteristiknya

Fleriyanto Indra Kusnandar, M.Pd


Teknologi Dasar Otomotif 14

Langkah-Langkah Cara Kerja Pada Mesin Diesel (Diesel Engine):


1. Piston turun, posisi intake valve (katup masuk) terbuka dan exhaust valve (katup keluar)
tertutup. Bahan bakar bercampur udara terhisap masuk ke dalam ruang bakar.
2. Piston naik, posisi intake valve dan exhaust valve tertutup, terjadi kompresi (pemampatan
bahan bakar) akibat tekanan dari piston yang bergerak naik.
3. Terjadinya ledakan yang dipicu oleh pemampatan (kompresi) akibat dorongan dari piston
sehingga tekanan dan suhu tinggi pada campuran udara dan bahan bakar, posisi intake
valve dan exhaust valve tertutup, ledakan menghasilkan tenaga dan mendorong piston
kebawah sehingga menggerakkan crank shaft seperti ayunan sepeda.
4. Piston naik, posisi intake valve tertutup dan exhaust valve terbuka, dorongan dari naiknya
piston membuat gas buang hasil dari pembakaran (ledakan) terdorong keluar melalui
exhaust valve.
5. Proses berulang dari langkah 1 hingga 4 pada semua silinder.

Fleriyanto Indra Kusnandar, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai