PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sehubungan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang sudah semakin pesat yang
mengharuskan setiap orang untuk memiliki pengetahuan dan keahlian khusus demi menjadi
SDM yang lebih baik. Untuk itu sangat diperlukan pembelajaran baik itu secara ter tulis maupun
tidak tertulis yang akan ditekuni di lapangan kerja nantinya.
Politeknik merupakan suatu lembaga yang mengeluarkan lulusan – lulusan sebagai salah satu
SDM yang berkualitas memberikan bimbingan dan pelatihan berbentuk praktek yang kompeten
pada masalah yang akan dihadapi di lapangan atau pekerjaan nantinya.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktek percobaan uji tekan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kemampuan bahan terhadap beban tekan ( kekuatan tekan bahan ).
2. Untuk mempelajari karakteristik mekanik optimal bahan.
3. Untuk mengetahui angka poisson ( poisson's ratio ) bahan.
4. Melakukan analisa terhadap pengujian tekan
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Uji Tekan
a. Kuat Tekan bahan : Pemberian beban tekan dilakukan sampai benda uji mengalami pecah
atau retak.Karena bahan yang dapat pecah atau retak adalah bahan yang bersifat
getas,maka pengujian kuat tekan hanya dilakukan pada benda uji atau material yang
bersifat getas.
b. Kaut Lantak bahan : Pemberian beban tekan dilakukan secara teratur sampai pendekatan
tertentu. Pada permulaan pembebanan akan terjadi perubahan bentuk karena sifat elastis
bahan. Kuat lantak diperlukan untuk menguji bahan paku keling supaya selama dibentuk
tidak pecah atau retak.
Setiap benda yang diberi gaya tekan akan mengalami tegangan dan regangan.Rumus
tegangan dan regangan yang digunakan adalah sama dengan yang dipakai pada uji tarik,hanya
pada pengujian tekan arah beban adalah negatif.
F
σ= Dimana ; σ = Tegangan tekan bahan (N/mm2 )
A₀
2
Regangan yang terjadi pada pengujian tekan adalah berupa perpendekan pada arah
memanjang dan penambahan diameter pada arah melintang atau tegak lurus sumbu.
Regangan memanjang
∆l
ε= Dimana; ε =¿Regangan memanjang,
l₀
Regangan Melintang
∆d
δ= Dimana: δ = Regangan Melintang
d0
δ
µ= Dimana: µ = Angka Poisson
ε
δ = Regangan Melintang
ε = Regangan Memanjang
D. Deformasi Elastis
Besarnya deformasi atau regangan yang terjadi paa bahan tergantung pada besarnya
tegangan yang diberikan atau yang bekerja pada bahan.Pada sebagian besar metal,tegangan dan
regangan adalah proporsional dengan hubungan : σ= E.ε ,dimana E=Modulus
elastisitas(Mpa).Rumus ini dikenal sebagai hukum hooke.
Bahan disebut mengalami deformasi elastis adalah jika tegangan dan regangan yang
terjadi besarnya proporsional.Deformasi elastis adalah tidak permanen,artinya jika beban
3
dilepaskan maka bahan kembali ke bentuk semula.Pada kebanyakan logam,deformasi elastis
hanya terjadi sampai regangan 0.005.
E. Deformasi Plastis
Jika bahan berdeformasi melewati batas elastis,tegangan tidak lagi proporsional terhadap
regangan,maka bahan mengalami deformasi plastis.Deformasi plastis adalah permanet,artinya
jika beban dilepaskan maka bahan tidak kembali ke bentuk semul,baik secara sempurna maupun
tidak.
µ=(3K-2G)/(6K+2G)
E=2G(I+µ)
4
BAB III
METODE PENGUJIAN
A. Bahan dan Peralatan
B. Langkah Kerja
5
f. Naikkan posisi penekan dengan memutar katup Load kekiri (perlahan-lahan)
sampai benda uji mendekati landasan.Kunci kembali katup Load,
g. Adjust alat ukur pada posisi nol,dengan menekan tombol RESET,LOAD dan DPL
pada alat ukur,(Pastikan dalam keadaan Nol)
h. Sentuhkan benda uji pada landasan dengan membuka katup Load pada mesin
galdabini perlahan-lahan sampai beban pada alat ukur menunjukan angka 1-2 kg
(0.001-0.005 t). Kemudian tutup katup Load
i. Adjust kembali alat ukur dengan menekan tombol RESET,LOAD dan DPL pada
alat ukur.Pastikan LOAD dan DPL pada angka nol,
j. Untuk memulai pengujian,tekan tombol START pada alat ukur,buka katup Load
perlahan-lahan sampai beban tekan bekerja pada benda uji,
k. Catat Load dan elongation yang terjadi pada setiap kelipatan 50 kg,sampai benda
uji pecah atau retak,sesuai tabel data
l. Setelah benda uji pecah atau retak,segera tutup katup Load pada mesin dan tekan
tombol STOP pada alat ukur
C. Gambar kerja
Gambar 2.1 Gambar Bahan Uji Tekan Tembaga, Aluminium, Kuningan Dan ST 37
6
Gambar 2.2 Gambar Bahan Uji Lantak Tembaga, Aluminium, Kuningan Dan ST 37
Gambar 2.3 Gambar Hasil dari Uji Tekanekan dan Lantak Tembaga, Aluminium,
Kuningan Dan ST 37
7
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
A. Data Uji Tekan
A. Data Tekan
1. Bahan: ST 37
a. D0= 6 mm
b. l0= 12 mm
Beban / gaya Elongsi
(mm) Keterangan
No
(Kg)
1 50 0,21
2 100 0,22
3 150 0,27
4 200 0,27
5 250 0,28
6 300 0,29
7 350 0,30
8 400 0,32
9 450 0,33
10 500 0,33
11 550 0,34
12 600 0,36
13 650 0,39
8
14 700 0,45
15 750 0,56
16 800 0,72
17 850 0,98
18 900 2,10
19 950 3,15
20 1000 3,87
21 1050 4,41
22 1100 4,72
23 1150 5,03
24 1200 5,29
25 1250 5,48
2. Bahan Kuningan
a. D0= 6 mm
b. lo= 12 mm
Table 2.2 Data dan Hasil Percobaan Uji Tekan Pada Kuningan
Beban / gaya Elongsi
(mm) Keterangan
No
(Kg)
1 50 0,3
2 100 0,5
3 150 0,8
4 200 0,9
5 250 0,10
9
6 300 0,11
7 350 0,12
8 400 0,13
9 450 0,14
10 500 0,15
11 550 0,17
12 600 0,18
13 650 0,28
14 700 0,89
15 750 1,64
16 800 2,10
17 850 2,20
3. Bahan Tembaga
a. D0= 6 mm
b. L0= 12 mm
Table 2.3 Data dan Hasil Percobaan Uji Tekan Pada Tembaga
Beban / gaya Elongsi
(mm) Keterangan
No
(Kg)
1 50 0,3
2 100 0,5
10
3 150 0,8
4 200 0,13
5 250 0,16
6 300 0,20
7 350 0,35
8 400 2,46
9 450 3,62
10 500 4,21
11 550 4,92
12 600 5,26
13 650 5,45
4. Aluminium
a. Do= 6 mm
b. Lo= 12 mm
Table 2.4 Data dan Hasil Percobaan Uji Tekan Pada Aluminium.
Beban / gaya Elongsi
(mm) Keterangan
No
(Kg)
1 50 0,43
2 100 0,44
3 150 0,46
4 200 0,48
5 250 0,50
6 300 0,51
7 350 0,52
11
8 400 0,53
9 450 0,55
10 500 0,83
11 550 2,19
12 600 3,09
13 650 3,72
14 700 4,15
15 750 4,69
16 800 4,88
17 850 5,12
18 900 5,22
19 950 5,30
20 1000 5,76
21 1050 5,99
22 1100 6,14
23 1150 6,31
24 1200 6,46
25 1250 6,55
26 1300 6,68
27 1350 6,79
28 1400 6,92
29 1450 7,05
30 1500 7,14
31 1550 7,23
32 1600 7,31
33 1650 7,47
12
34 1700 7,55
35 1750 7,66
36 1800 7,74
Beban / gaya Elongsi
(mm) Keterangan
No
(Kg)
1 1000 1,22
80%
2 1062 1,38
85%
2. Tembaga
a. Do = 6 mm
b. Lo= 6 mm
Untuk gaya 80% yang diberikan selama 30 detik
80% dari `650=80%x650=520
Untuk gaya 85% maksimum pengujian
85% dari `650=85%x650=552,5
13
Table 3.2. Data dan Hasil Percobaan Uji Lantak Pada Tembaga
Beban / gaya Elongsi
(mm) Keterangan
No
(Kg)
1 520 0,24
80%
2 552,5 0,46
85%
3. Aluminium
a. Do=6 mm
b. L0=6 mm
Untuk gaya 80% yang diberikan selama 30 detik
80% dari `1800=80%x1800=1440
Untuk gaya 85% maksimum pengujian
85% dari `1800=85%x1800=1530
Table 3.3 Data dan Hasil Percobaan Uji Lantak Pada Aluminium
4. Kuningan
a. Do=6 mm
b. Lo=6 mm
Untuk gaya 80% yang diberikan selama 30 detik
80% dari `850=80%x850=680
Untuk gaya 85% maksimum pengujian
85% dari `850=85%x850=722,5
Table 2.4. Data dan Hasil Percobaan ini Lantak Pada Kuningan
14
Beban / gaya Elongsi
(mm) Keterangan
No
(Kg)
1 680 2,23
80%
2 722,5 2,45
85%
C. Analisa Data
Setelah dilakukan pengujian lantak tekan maka dapat dianalisa sebagai berikut:
Dilihat dari tabel pengamatan data dan hasil uji tekan bahan,bahan yang mempunyai
tingkat kekerasan lebih tinggi cenderung akan mengalami patah dan bahan yang
mempunyai tingkat kekerasan yang lebih rendah cenderung akan mengalami
pemendekan tanpa mengalami patah.
BAB V
KESELAMATAN KERJA
A. Keselamatan Pekerja
Adapun keselamatan dan kesehatan kerja yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut :
15
B. Keselamatan Benda dan Peralalatan
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan praktek kerja uji tarik ini
adalah :
1. Dengan melaksanaan praktek kerja ini penulis dapat memahami cara dan langkah
percobaan uji tekan
16
2. Teiliti dan berhati-hati serta bertanggung jawab merupakan salah satu usaha untuk
mencegah terjadinya kecelakaan, baik pada pekerja, peralatan, benda kerja, maupun
pada lingkungan tempat kerja
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan kali ini adalah sebagai
berikut :
1. Sebaiknya mesin yang digunakan adalah mesin yang layak pakai agar tidak ada
kendala sewaktu melaksanakan praktek karena terkadang mesin yang sering macet
2. Pahami landasan teori terlebih dahulu
3. Ikuti petunjuk dan langkah-langkah yang sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh
instruktur
4. Apabila tidak ada yang tidak dimengerti tanyakanlah kepada instruktur
5. Utamakan keselamatan kerja
DAFTAR PUSTAKA
Joob Sheet Laboratorium Pengujian Bahan Dan Metrologi Semester 3 Politeknik Negeri
Padang, Jurusan Teknik Mesin Semester 3, Tahun 2020
17
18