Anda di halaman 1dari 18

Lembaran Asistensi

Laporaan Praktikum Labor Pengujian Bahan dan Metrologi

Job : Tekan Lantak

Nama/ No.Bp : GYAN FAJRUL HADI/1801011043

No. Hari/ Uraian Paraf


Tanggal Instruktur
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

LEMBAR ASISTENSI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENGUJIAN

3.1 Bahan dan Peralatan


3.2 Langkah Kerja
BAB IV PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengolahan Data


4.2 Analisa Data

BAB V KESELAMATAN KERJA

5.1 Keselamatan Pekerja


5.2 Keselamatan Benda dan Peralatan

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek “TEKAN
LANTAK” ini dengan baik dan benar serta sesuai pada waktunya.

Laporan ini merupakan suatu pertanggung jawaban kepada mahasiswa setelah


melaksanakan praktek bengkel dan mahasiswa diharuskan mengerjakan laporan ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyusun dan membantu menyelesaikan laporan ini.Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada instruktur yang telah memberikan pengarahan
kepada penulis dalam menyelesaikan praktek tekan lantak yang datanya penulis
gunakan dalam penyusunan laporan ini

Penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam


penulisan laporan ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
yang telah membaca laporan ini, kritik dan saran yang sifatnya membangun laporan ini
akan penulis pertimbangkan, penulis berharap bahwa laporan ini berguna bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Padang,8 Desember 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia permesinan karakteristik setiap bahan yang akan dugunakan dalam
membuat suatu produk yang baru akan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-
masing,dikarenakan kebutuhan akan suatu bahan yang berbeda-beda maka kita harus
mengetahui data-data yang diperlukan dari suatu bahan itu agar produk yang dihasilkan
tidak cacat nantinya.
Setiap bahan yang digunakan dalam dunia permesinan akan mempunyai nilai
kekerasan yang berbeda-beda,hal ini dipengaruhi oleh kandungan karbon dari suatu
bahan.apa yang akan terjadi pada suatu bahan dengan kandungan karbon tinggi bila
dilakukan uji tekan dan lantak dan apa yang akan terjadi pada bahan dengan kadar karbon
rendah bila dilakukan uji tekan lantak?

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktek pengujian tekan atau lantak adalah:
1. Untuk mengetahui kemampuan bahan terhadap beban tekan (kekuatan tekan bahan)
2. Untuk mempelajari karakteristik mekanik optimal bahan
3. Melakukan analisa terhadap hasil pengujian tekan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengujian Tekan adalah proses pengujian bahan dengan memberikan beban tekan,dengan
menekan benda uji (bahan) yang berbentuk silinder dengan arah tekanan sejajar sumbu benda
uji,yang diamati dan dipelajari pada pengujian ini adalah:

a. Kuat Tekan bahan : Pemberian beban tekan dilakukan sampai benda uji mengalami
pecah atau retak.Karena bahan yang dapat pecah atau retak adalah bahan yang
bersifat getas,maka pengujian kuat tekan hanya dilakukan pada benda uji atau
material yang bersifat getas.
b. Kaut Lantak bahan : Pemberian beban tekan dilakukan secara teratur sampai
pendekatan tertentu. Pada permulaan pembebanan akan terjadi perubahan bentuk
karena sifat elastis bahan. Kuat lantak diperlukan untuk menguji bahan paku keling
supaya selama dibentuk tidak pecah atau retak.

Bahan uji untuk pengujian ini adalah:

a. Kuat Tekan : l₀ = 2.d₀


b. Kuat Lantak : l₀ = d₀

Dimana; l₀ = Tinggi benda uji (mm)

d₀ = Diameter benda uji (mm)

Stress (Tegangan) dan Strain (Regangan)

Setiap benda yang diberi gaya tekan akan mengalami tegangan dan regangan.Rumus
tegangan dan regangan yang digunakan adalah sama dengan yang dipakai pada uji tarik,hanya
pada pengujian tekan arah beban adalah negatif.

Tagangan tekan bahan adalah

F
σ= Dimana ; σ = Tegangan tekan bahan (N/mm2 )
A₀

F = Gaya tekan (N)

A₀= Luas penampang (mm)


Regangan yang terjadi pada pengujian tekan adalah berupa perpendekan pada arah
memanjang dan penambahan diameter pada arah melintang atau tegak lurus sumbu.

Regangan memanjang

∆l
ε= Dimana; ε =¿Regangan memanjang,
l₀

∆ l= Perubahan Panjang (mm)

l 0=¿ Panjang mula-mula (mm)

Regangan Melintang

∆d
δ= Dimana: δ = Regangan Melintang
d0

∆d = Perubahan Diameter (mm)

d0 = Diameter Mula-mula (mm)

Angka Poisson / Poisson ratio’s (µ)

Perbandingan antara regangan melintang terhadap regangan memanjang disebut


perbandingan poisson.Yaitu suatu konstanta elastis yang menggambarkan kompresibilitas suatu
material yang arahnya tegak lurus terhadap arah beban(stress) yang dikenakan.Disebut juga rasio
antara regangan (strain) latitudinal terhadap longitudinal.

δ
µ= Dimana: µ = Angka Poisson
ε

δ = Regangan Melintang

ε = Regangan Memanjang

Deformasi Elastis

Besarnya deformasi atau regangan yang terjadi paa bahan tergantung pada besarnya
tegangan yang diberikan atau yang bekerja pada bahan.Pada sebagian besar metal,tegangan dan
regangan adalah proporsional dengan hubungan : σ= E.ε ,dimana E=Modulus
elastisitas(Mpa).Rumus ini dikenal sebagai hukum hooke.

Bahan disebut mengalami deformasi elastis adalah jika tegangan dan regangan yang
terjadi besarnya proporsional.Deformasi elastis adalah tidak permanen,artinya jika beban
dilepaskan maka bahan kembali ke bentuk semula.Pada kebanyakan logam,deformasi elastis
hanya terjadi sampai regangan 0.005.

Deformasi Plastis

Jika bahan berdeformasi melewati batas elastis,tegangan tidak lagi proporsional terhadap
regangan,maka bahan mengalami deformasi plastis.Deformasi plastis adalah permanet,artinya
jika beban dilepaskan maka bahan tidak kembali ke bentuk semul,baik secara sempurna maupun
tidak.

Hubungan Poisson’s ration dengan Modulus Elastisitas

Poisson’s ration memiliki hubungan dengan,K=Modulus Bulk,G=Modulus Geser dan


E=Modulus Young dalam bentuk rumusan berikut:

µ=(3K-2G)/(6K+2G)

E=2G(I+µ)

Angka poisson beberapa bahan

Material Poisson’s ratio


Copper 0.34/0.37
Aluminium 0.35
Brass 0.33
Steel 0.29
BAB III
METODE PENGUJIAN

3.1 Bahan dan Peralatan

Bahan yang digunakan: ST-37,Kuningan dan Tembaga

Peralatan yang digunakan:

1. Satu unit Universal testing machine (Galdabini)


2. Landasan dan Penekannya
3. Jangka Sorong

3.2 Langkah Kerja

1. Pengujian Kuat Tekan


a. Persiapan benda yang akan diuji untuk uji tekan,
i. Ukur dan catat diameter dan tinggi benda uji,
b. Hubungkan kabel Loadcell dan kabel elongation pada socketnya masing-
masing,dibelakang alat ukur,
c. Periksa katub Load dan Katup pada mesin Galdabini dalam keadaan terkunci atau
tertutup (putar kekanan),
d. Hidupkan mesin,biarkan beberapa menit sebagai pemanasan awal sampai putaran
mesin normal,
e. Letakkan benda uji ditangah-tengah landasan,
f. Naikkan posisi penekan dengan memutar katup Load kekiri (perlahan-lahan)
sampai benda uji mendekati landasan.Kunci kembali katup Load,
g. Adjust alat ukur pada posisi nol,dengan menekan tombol RESET,LOAD dan DPL
pada alat ukur,(Pastikan dalam keadaan Nol)
h. Sentuhkan benda uji pada landasan dengan membuka katup Load pada mesin
galdabini perlahan-lahan sampai beban pada alat ukur menunjukan angka 1-2 kg
(0.001-0.005 t). Kemudian tutup katup Load
i. Adjust kembali alat ukur dengan menekan tombol RESET,LOAD dan DPL pada
alat ukur.Pastikan LOAD dan DPL pada angka nol,
j. Untuk memulai pengujian,tekan tombol START pada alat ukur,buka katup Load
perlahan-lahan sampai beban tekan bekerja pada benda uji,
k. Catat Load dan elongation yang terjadi pada setiap kelipatan 50 kg,sampai benda
uji pecah atau retak,sesuai tabel data
l. Setelah benda uji pecah atau retak,segera tutup katup Load pada mesin dan tekan
tombol STOP pada alat ukur
2. Pengujian Kuat Lantak
a. Lakukan sesuai langkah a sampai j,seperti langkah yang dilakukan pada uji tekan,
b. Catat Load dan elongation yang terjadi pada setiap kelipatan 50 kg,sesuai tabel
data,
Catatan: Berikan beban penekanan sampai 80% dari kuat tekan,kemudian beban
ditahan beberapa detik (sampai 30 untuk bahan yang bersifat duclile,sampai 15
detik untuk bahan yang bersifat brittle),kemudian lanjutkan pembebanan sampai
85% dari kuat tekan,atau pengurangan panjang terjadinya sebesar 0.2% atau lebih.
Catat setiap perubahan pembebanan dan pertambahan perpendekan pada daerah
yield
Setelah pebebanan sampai 85% dari kuat tekan,segera tutup katup Load pada
mesin dan tekan tombol STOP pada alat ukur.
BAB IV

PENGOLAHAN DATA
3.1 Pengolahan Data
A. Data Tekan
a. Bahan: ST 37

D0= 6 mm l0= 11,9 mm

No Gaya (Kgf) Elongasi (mm) Kekuatan Regangan Elastisitas


Tekan
(N/mm2)
1 1 0,03 0,3538
2 25 0,14 0,88464
3 50 0,16 1,76928
4 72 0,16 2,65392
5 100 0,17 3,53857
6 125 0,18 4,42321
7 150 0,19 5,30785
8 175 0,20 6,19249
9 200 0,20 7,07714
10 225 0,21 7,96178
11 250 0,21 8,84642
12 275 0,22 9,73186
13 300 0,22 10,61571
14 325 0,22 11,500135
15 350 0,22 12,38499
16 375 0,24 13,26963
17 400 0,24 14,15428
18 425 0,24 15,03892
19 450 0,25 15,92356
20 475 0,27 16,80820
21 500 0,27 17,69285
22 525 0,27 18,57749
23 550 0,28 19,46213
24 575 0,29 20,34677
25 600 0,30 21,23642
26 625 0,32 22,13066
27 650 0,34 23,00070
28 675 0,38 23,88535
29 700 0,44 24,76999
30 725 0,50 25,65463
31 750 0,56 26,53927
32 775 0,64 27,42392
33 800 0,73 28,30856
34 825 0,90 29,19320
35 850 1,27 30,07784
36 875 1,84 30,96249
37 900 2,46 31,84713
38 925 2,78 32,73177
39 950 3,12 33,61641
40 975 34,50106
41 1000 3,78 35,38570
42 1025 4,06 36,27034
43
b. Bahan Kuningan

D0= 6 mm l0= 12 mm

No Gaya (Kgf) Elongasi (mm) Kekuatan Regangan Elastisitas


Tekan
(N/mm2)
1 1 0,01 0,3538
2 25 0,03 0,88464
3 50 0,05 1,76928
4 75 0,06 2,65392
5 100 0,07 3,53857
6 125 0,08 4,42321
7 150 0,09 5,30785
8 175 0,10 6,19249
9 200 0,11 7,07714
10 225 0,11 7,96178
11 250 0,13 8,84642
12 275 0,13 9,73186
13 300 0,14 10,61571
14 325 0,15 11,500135
15 350 0,16 12,38499
16 375 0,16 13,26963
17 400 0,17 14,15428
18 425 0,18 15,03892
19 450 0,20 15,92356
20 475 0,21 16,80820
21 500 0,23 17,69285
22 525 0,26 18,57749
23 550 0,29 19,46213
24 575 0,33 20,34677
25 600 0,40 21,23642
26 625 0,48 22,13066
27 650 0,64 23,00070
28 675 0,88 23,88535
29 700 1,20 24,76999
30 725 1,47 25,65463
31 750 1,70 26,53927
32 775 1,90 27,42392
33 800 2,08 28,30856
34 825 2,29 29,19320
35 850 2,41 30,07784
36 875 2,57 30,96249
37 900 2,70 31,84713
38 925 2,90 32,73177
c. Bahan Tembaga

D0= 6,1 mm lo= 12,2 mm

No Gaya (Kgf) Elongasi (mm) Kekuatan Regangan Elastisitas


Tekan
(N/mm2)
1 1 0,01 0,03423
2 25 0,01 0,85587
3 50 0,01 1,71174
4 75 0,02 2,56761
5 100 0,03 3,42348
6 125 0,04 4,27935
7 150 0,06 5,13522
8 175 0,08 5,99109
9 200 0,10 6,84697
10 225 0,13 7,70284
11 250 0,14 8,55871
12 275 0,16 9,41458
13 300 0,19 10,27045
14 325 0,22 11,12632
15 350 0,27 11,98219
16 375 0,61 12,83806
17 400 1,22 13,69394
18 425 1,67 14,54981
19 450 2,14 15,40568
20 475 2,53 16,26155
21 500 3,01 17,11742
22 525 3,42 17,97329
23 550 3,83 18,82916
24 575 4,14 19,68503
25 600 4,40 20,54091
26 625 4,57 21,39678
27 650 4,62 22,25265
d. Bahan aluminium

D0= 6,1 mm lo= 12,1 mm

No Gaya (Kgf) Elongasi (mm) Kekuatan Regangan Elastisitas


Tekan
(N/mm2)
1 1 0,01 0,03423
2 25 0,02 0,85587
3 50 0,03 1,71174
4 75 0,03 2,56761
5 100 0,04 3,42348
6 125 0,04 4,27935
7 150 0,05 5,13522
8 175 0,06 5,99109
9 200 0,07 6,84697
10 225 0,08 7,70284
11 250 0,09 8,55871
12 275 0,10 9,41458
13 300 0,11 10,27045
14 325 0,12 11,12632
15 350 0,18 11,98219
16 375 0,37 12,83806
17 400 0,55 13,69394
18 425 0,83 14,54981
19 450 1,12 15,40568
20 475 1,48 16,26155
21 500 2,20 17,11742
22 525 2,52 17,97329
23 550 2,93 18,82916
24 575 3,42 19,68503
25 600 3,77 20,54091
26 625 4,10 21,39678
27 650 4,36 22,25265
28 675 4,65 23,10852
29 700 4,90 23,96439
30 725 5,13 24,82026
B. Data Lantak
a. Bahan ST-37
- Untuk gaya 80% yang diberikan selama 30 detik
80
80% dari `1025= x1025=820
100

- Untuk gaya 85% maksimum pengujian


85
85% dari `1025= x1025=871,25
100

b. Bahan Kuningan
Untuk gaya 80% yang diberikan selama 30 detik
80
- 80% dari `925= x925=740
100

Untuk gaya 85% maksimum pengujian


85
- 85% dari `925= x925=786,25
100

c. Bahan Tembaga
Untuk gaya 80% yang diberikan selama 30 detik
80
- 80% dari `650= x650=520
100

Untuk gaya 85% maksimum pengujian


85
- 85% dari `650= x650=552,5
100
d. Bahan Aluminium
Untuk gaya 80% yang diberikan selama 30 detik
80
- 80% dari `725= x725=580
100

Untuk gaya 85% maksimum pengujian


85
- 85% dari `725= x725=616,25
100
3.2 Analisa Data

Setelah dilakukan pengujian tekan lantak maka dapat dianalisa sebagai


berikut:Dilihat dari tabel pengamatan data dan hasil uji tekan bahan,bahan yang
mempunyai tingkat kekerasan lebih tinggi cenderung akan mengalami patah dan bahan
yang mempunyai tingkat kekerasan yang lebih rendah cenderung akan mengalami
pemendekan tanpa mengalami patah.

BAB V
KESELAMATAN KERJA
5.1 Keselamatan Pekerja

Adapun keselamatan dan kesehatan kerja yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut :

a. Gunakan selalu alat pelindung diri seperti kacamata safety


b. Memperhatikan petunjuk – petunjuk pengerjaan sesuai dengan instruksi dari instruktur
c. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan bertanggung jawab

5.2 Keselamatan Benda dan Peralalatan

Adapun keselamatan kerja yang perlu diperhatikan adalah :

a. Gunakan peralatan yang layak pakai


b. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsi yang seharusnya
c. Jangan letakkan benda kerja di sembarang tempat
d. Bersihkan peralatan setiap selesai melakukan pekerjaan
e. Simpan peralatan pada tempat yang semestinya
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengolahan data ialah,tidak semua bahan
mempunyai kemampuan yang sama.Dengan kemampuan yang tidak sama tersebut terlihatlah
perbedaan regangan antara dua bahan yang berbeda dengan dua pengujian yang berbeda.

Semakin besar gaya yang dialami oleh suatu benda maka semakin besar pula
perpendekan yang akan dialami oleh benda tersebut.

6.2 Saran

Sebaiknya peralatan yang ada dilabor lebih diperhatikan lagi agar masa pakainya lebih
lama
DAFTAR PUSTAKA

Modul praktikum labor bahan politeknik negeri padang

Anda mungkin juga menyukai