Anda di halaman 1dari 16

Daftar Isi

HALAMAN AWAL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Teori Singkat

BAB III PROSES PENGERJAAN

A. Peralatan dan Bahan

B. Gambar Kerja

C. Langkah Kerja

BAB IV KESELAMATAN KERJA

A. Keselamatan Kerja

B. Keselamatan Benda dan Pelatan

C. Keselamatan Lingkungan

BAB V KENDALA DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Kendala

B. Pemecahan Masalah

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis ucapkan atas kehadiran ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dah karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan praktikum dan laporan
praktikum `Las Gas` dengan sebaik-baiknya dengan tepat waktu

Selanjutnya dengan kerendahan dan segala ketulusan perkenankanlah penulis


menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan dan
dorongan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat
menyampaikan laporan ini.

Akhir kata semoga ketulusan serta bantuan dari semua pihak diatas kiranya mendapt
berkah dan anugrah dari Allah SWT.

Padang, Juni 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan adanya praktikum Las Gas tersebut, Mahasiswa Akan lebih mengerti
kegunaanya Las Gas Tersebut, Oleh karena itu kita Mahasiswa teknik mesin sangat di tuntut
di bidang Praktek, Kerja Las Gas ini Merupakan salah satu mata kuliah yang diikuti oleh
mahasiswa/mahasiswa teknik mesin.

Politeknik Negeri Padang merupakan suatu lembaga yang mengeluarkan lulusan-


lulusan yang berkualitas. Politeknik Negeri Padang memberikan bimbingan dan pelatihan
dalam bentuk praktek yang kompeten pada masalah yang akan dihadapi dalam lapangan kerja
nantinya.

B. Tujuan

Adapun tujuan pada praktek kerja bengkel las gas sebagai berikut:

1. Agar mahasiswa dapat mengoperasikan mesin las gas dengan baik


2. Agar mahasiswa lebih mengetahui dan memahami fungsi dari las gas
3. Agar dapat membedakan pengelasan baik menggunakan kawat tambahan atau tidak
menggunakan kawat tambahan
4. Agar dapat menganalisa masalah yang dihadapi dalam proses pengerjaan
BAB II
LANDASAN TEORI

Las Gas/Karbit adalah proses penyambungan logam dengan logam (pengelasan) yang
menggunakan gas karbit (gas aseteline=C2H2) sebagai bahan bakar, prosesnya adalah
membakar bahan bakar gas dengan O2 sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang
dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi. Sebagai bahan bakar dapat digunakan gas-
gas asetilen, propana atau hidrogen. Ketiga bahan bakar ini yang paling banyak digunakan
adalah gas asetilen, sehingga las gas pada umumnya diartikan sebagai las oksi-asetelin.

Pada sambungan dapat ditambah bahan tambah sebagai pengisi atau tanpa bahan tambah.
Adapun macam-macam penyambungan adalah sebagai berikut:

a. Las pinggiran atau tepian


b. Las sambung
c. Las tumpang
d. Las sambungan T
e. Las sambungan sudut
f. Las dengan kuningan

Dalam pengerjaan pengelasan kita harus percaya dan mempunyai skill yaitu pengelasan yang
baik,benar dan sesuai yang kita inginkan. Nyala api las yang digunakan untuk mengelas yaitu api
yang terjadi bila pada ujung pembakaran yang digunakan untuk pengelasan baik atau netral.

Api las dapat kita tukar-tukar dengan membuka keran pengatur oksigen atau acetylen. Setelah
kita membukanya untuk menyalakan api,kita tinggal menyalaurkan api pada ujung berander.

Adapun macam-macam nyala api dalam proses pengelasan sebagai berikut:

1. Nyala Karburasi
Bila terlalu banyak perbandingan gas asetilen yang digunakan maka di antara kerucut dalam dan
kerucut luar akan timbul kerucut nyala baru berwarna biru. Di antara kerucut yang menyala dan
selubung luar akan terdapat kerucut antara yang berwarna keputih-putihan, yang panjangnya
ditentukan oleh jumlah kelebihan asetilen. Hal ini akan menyebabkan terjadinya karburisasi pada
logam cair. Nyala ini banyak digunakan dalam pengelasan logam monel, nikel, berbagai jenis baja
dan bermacam-macam bahan pengerasan permukaan non-ferrous

2. Nyala Netral

Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetilen sekitar satu. Nyala terdiri atas kerucut
dalam yang berwarna putih bersinar dan kerucut luar yang berwarna biru bening. Oksigen yang
diperlukan nyala ini berasal dari udara. Suhu maksimum setinggi 3300 sampai 3500 oC tercapai pada
ujung nyala kerucut.
3. Nyala Oksidasi

Bila gas oksigen lebih daripada yang dibutuhkan untuk menghasilkan nyala netral maka nyala api
menjadi pendek dan warna kerucut dalam berubah menjadi ungu. Nyala ini akan menyebabkan
terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam cair. Nyala yang bersifat oksidasi ini harus
digunakan dalam pengelasan fusion dari kuningan dan perunggu namun tidak dianjurkan untuk
pengelasan lainnya. Karena sifatnya yang dapat merubah komposisi logam cair maka nyala asetilen
berlebih dan nyala oksigen berlebih tidak dapat digunakan untuk mengelas baja. Suhu pada ujung
kerucut dalam kira-kira 3000oC dan di tengah kerucut luar kira-kira 2500oC.

Keuntungan dan Kegunaan Las Oksi-asetilen

Keuntungan dan kegunaan pengelasan oksi-asetilen sangat banyak, antara lain :

1. Peralatannya relatif murah dan hanya memerlukan sedikit pemeliharaan.


2. Cara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan teknik-teknik pengelasan yang tinggi
sehingga mudah untuk dipelajari.
3. Mudah dibawa dan dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik atau di bengkel-bengkel
karena peralatannya kecil dan sederhana.
4. Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat dilas dan alat ini dapat
digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan.
BAB III
PROSES PENGERJAAN

A. Peralatan dan Bahan

Adapun peralatan yang digunakan dalam praktek ini adalah sebagai berikut:

a. Gas oksigen
b. Gas acetylen
c. Regulator oksigen
d. Regulator acetylen
e. Pipa karet
f. Brander las
g. Kunci pembuka aliran gas
h. Kacamata las
i. Korek api
j. Sarung tangan
k. Meja las

Adapun bahan yang digunakan dalam praktek ini adalah sebagai berikut:

a. Kawa las
b. Kuningan
c. Boraks
d. Besi petak
e. Pipa
f. Plat

B. Gambar Kerja

1. Plat Datar
Buatgarislurussebanyakempatbuahpada plat datartersebut, kemudian
hidupkanapilas,danaturapinyasesuaikebutuhan,
Pasangkacamatakemudianmulailahmelakukanlasmengikutialurgarislurustersebutdenganmet
odesetengahlingkaran.
Setelahselesaimatikanapilas.

2. Dua Plat yang disambungkan dengan bahan tambah

Hidupkan api las, atur apinya sesuai


kebutuhan. Dekatkan 2 plat tadi,
kunci dulu ujung-ujungnya dan
tengahnya juga. Jarak antara bahan
kerja dengan lasnya adalah 70°.
Setelah itu baru kita gunakan bahan
tambahnya. Dalam memakai bahan
tambah, jangan ujung bahan
tambahnya yang dileburkan, tetapi
diantara ujung bahan tambah dengan
bahan kerja kita. Setelah selesai, matikan api lasnya.

3. Plat bentuk huruf V dengan bahan tambah diluarnya


Hidupkan api las, atur apinya sesuai
dengan kebutuhan. Letakkan dua plat di atas alat untuk membuat bentuk siku-siku, atau juga bisa
kita pegang dengan menggunakan tang. Kunci dulu ujung-ujungnya dan bagian tengahnya.
Kemudian kita leburkan bahan tambahnya. Jaraknya juga 70°. Setelah selesai, matikan api lasnya.

4. Plat bentuk siku-siku dengan bahan tambah di dalamnya

Hidupkan api las, atur apinya sesuai kebutuhan. Letakkan dua plat di atas alat untuk membuat
bentuk siku-siku, atau juga bisa kita pegang dengan menggunakan tang. Kunci dulu ujung-ujungnya
dan bagian tengahnya. Kemudian kita leburkan bahan tambahnya di bagian dalam. Jarak lasnya
dengan bahan kerja 70°. Setelah selesai, matikan api lasnya.

5. Plat bentuk T
Hidupkan api las, atur apinya sesuai kebutuhan. Letakkan platnya di atas plat yang lain, di tengah-
tengah plat tersebut. Pertama kita kerjakan dengan bahan tambah, leburkan bahan tambahnya.
Disebelahnya tanpa bahan tambah. Jarak las dengan bahan kerja adalah 70°. Setelah selesai
matiakan api lasnya.
C. Langkah Kerja

 Benda I

Penyambungan dua plat tanpa bahan tambah

a) Berdoa sebelum melakukan pekerjaan


b) Memeriksa peralatan sebelum melakukan pekerjaan
c) Potong plat dengan ukuran 100 x 35 mm sebanyak dua buah
d) Letakkan plat diatas meja
e) Ambil brander yang ukurannya sesuai dengan tebal plat
f) Atur kekuatan api ke las netral
g) Kemudian las titik pada bagian kedua ujung plat
h) Kemudian lakukan penyambungan tanpa bahan tambah dengan memanaskan plat
hingga mencair dan menggerakkan brande dari kanan ke kiri secara perlahan

 Benda II

Penyambungan plat dari luar membentuk siku

a) Berdoa sebelum memulai pekerjaan


b) Periksa peralatan dan keselamatan sebelum melakukan pekerjaan
c) Potong plat dengan ukuran 100 x 35 mm sebanyak dua buah
d) Kemudian letakkan dua plat diatas plat siku dan membentuk siku
e) Kemudian ambil brander sesuai tebal plat
f) Atur kekuatan api las ke netral
g) Kemudian lakukan penyambungan plat membentuk siku dengan mengelas bagian luar
dengan menambahkan bahan tambah
h) Kemudian mulai memanaskan plat hingga mencair
i) Setelah plat mencair masukkan bahan tambah dan gerakkan bahan dan brander dari
kanan ke kiri
j) Perhatikan kemiringan brander dan bahan tambah

 Benda III

Penyambungan plat dari dalam membentuk siku

a) Berdoa sebelum memulai pekerjaan


b) Periksa peralatan dan keselamatan sebelum memulai pekerjaan
c) Potong plat dengan ukuran 100 x 35 mm sebanyak dua buah
d) Kemudian letakkan dua plat diatas plat siku sehingga membentuk siku juga
e) Kemudian ambil brander sesuai tebal plat
f) Atur kekuatan api las ke netral
g) Kemudian las titik pada bagian kedua ujung plat
h) Kemudian lakukan penyambungan plat membentuk siku dengan mengelas bagian
dalam dengan menambahkan bahan tambah
i) Kemudian mulai memanaskan plat hingga mencair
j) Setelah plat mencair tambahkan bahan tambah dan gerakkan bahan tambah dan
brander dari kanan ke kiri
k) Dan perhatikan gerakan brander serta kemiringan bahan tambah

 Benda IV

Penyambungan dengan bahan kuningan

a) Berdoa sebelum memulai pekerjaan


b) Perhatikan peralatan sebelum melakukan pekerjaan
c) Potong plat dengan ukuran 80 x 80 mm sebanyak dua buah
d) Potong plat pipa persegi dua buah membentuk trapesium siku-siku dengan ukuran
75x30x45 mm sebanyak dua buah
e) Kemudian lakukan pengelasan
i. Pertama,sambungkan dua plat pipa persegi yang membentuk siku-siku
membentuk sudut 90 derajat dengan di las menggunakan bahan tambah
kuningan
ii. Kedua, letakkan plat pipa persegi yang sudah membentuk sudut 90 tadi dan
sambungkan dengan bahan tambah kuningan

Langkah mengelas dengan menggunakan bahan tambah kuningan:

1. Berdoa sebelum melakukan pekerjaan


2. Periksa semua peralatan dan keselamatan kerja dengan lengkap dan baik
3. Kemudian mulai pengelasan
4. Atur tekanan gas pada barometer oksigen dan acetylen
5. Kemudian nyalakan brander dengan nyala api karburasi
6. Panaskan ujung pada kuningan dan berikan boraks
7. Sebelum melakukan pengelasan diadakan pada benda kerja hingga mencair
8. Laksanakan pengelasan kunci supaya benda kerja tidak bergerak atau lari-lari
9. Kemudian lakukan pengelasan setelah benda kerja mencair dan masukkan bahan
tambah kuningan lalu gerakkan brander dan bahan tambah dari kanan ke kiri secara
perlahan dan ratakan
10. Perhatikan kemiringan brander dan bahan tambah
BAB IV
KESELAMATAN KERJA

A. Keselamatan Kerja

Adapun keselamatan kerja ataupun kesehatan kerja yang harus diperhatikan dalam
praktek kerja pengelasan ini adalah sebagai berikut:

1. Memakai alat pelindung diri yang sudah disediakan


2. Memperhatikan petunjuk-petunjuk pengerjaan sesuai instruksi dari Instruktur
3. Bekerja dengan hati-hati dan bertanggung jawab

B. Keselamatan Benda dan Peralatan

Adapun keselamatan benda dan peralatan adalah sebagai berikut:

1. Gunakan peralatan yang layak dipakai atau standarisasi


2. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
3. Bersihkan tempat bekerja setelah selesai melakukan pekerjaan

C. Keselamatan Lingkungan

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga agar lingkungan tempat
bekerja selalu bersih,rapi,dan nyaman adalah sebagai berikut:

1. Jangan meletakkan benda kerja disembarang tempat


2. Bersihkan area tempat kerja selesai melakukan pekerjaan
3. Buanglah sampah pada tempatnya
BAB V
KENDALA DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Kendala

Adapun kendala yang dihadapi atau yang terjadi pada praktek kerja las gas sebagai
berikut:

a. Sewaktu pengelasan kawat las seing lengket dan meledak saat pengerjaan benda kerja
b. Percikan api yang dihasilkan pengelasan terkena tangan dan menyebabkan luka
c. Pengaturan kecepatan pengelasan cenderung tidak teratur

B. Pemecahan Masalah

a. Atur api yang digunakan sesuai dengan instruksi dari Instruktur


b. Gunakan sarung tangan saat mengelas
c. Pastikan kesehatan jasmani dan rohani sebab apabila tidak maka akan menyebabkan
kecelakaan
DAFTAR PUSTAKA

JOBSHEET,PRAKTEK BENGKEL MEKANIK TK I,PADANG,POLITEKNIK NEGERI


PADANG,TAHUN AJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai