HALAMAN AWAL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
A. Teori Singkat
B. Gambar Kerja
C. Langkah Kerja
A. Keselamatan Kerja
C. Keselamatan Lingkungan
A. Kendala
B. Pemecahan Masalah
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis ucapkan atas kehadiran ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dah karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan praktikum dan laporan
praktikum `Las Gas` dengan sebaik-baiknya dengan tepat waktu
Akhir kata semoga ketulusan serta bantuan dari semua pihak diatas kiranya mendapt
berkah dan anugrah dari Allah SWT.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan adanya praktikum Las Gas tersebut, Mahasiswa Akan lebih mengerti
kegunaanya Las Gas Tersebut, Oleh karena itu kita Mahasiswa teknik mesin sangat di tuntut
di bidang Praktek, Kerja Las Gas ini Merupakan salah satu mata kuliah yang diikuti oleh
mahasiswa/mahasiswa teknik mesin.
B. Tujuan
Adapun tujuan pada praktek kerja bengkel las gas sebagai berikut:
Las Gas/Karbit adalah proses penyambungan logam dengan logam (pengelasan) yang
menggunakan gas karbit (gas aseteline=C2H2) sebagai bahan bakar, prosesnya adalah
membakar bahan bakar gas dengan O2 sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang
dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi. Sebagai bahan bakar dapat digunakan gas-
gas asetilen, propana atau hidrogen. Ketiga bahan bakar ini yang paling banyak digunakan
adalah gas asetilen, sehingga las gas pada umumnya diartikan sebagai las oksi-asetelin.
Pada sambungan dapat ditambah bahan tambah sebagai pengisi atau tanpa bahan tambah.
Adapun macam-macam penyambungan adalah sebagai berikut:
Dalam pengerjaan pengelasan kita harus percaya dan mempunyai skill yaitu pengelasan yang
baik,benar dan sesuai yang kita inginkan. Nyala api las yang digunakan untuk mengelas yaitu api
yang terjadi bila pada ujung pembakaran yang digunakan untuk pengelasan baik atau netral.
Api las dapat kita tukar-tukar dengan membuka keran pengatur oksigen atau acetylen. Setelah
kita membukanya untuk menyalakan api,kita tinggal menyalaurkan api pada ujung berander.
1. Nyala Karburasi
Bila terlalu banyak perbandingan gas asetilen yang digunakan maka di antara kerucut dalam dan
kerucut luar akan timbul kerucut nyala baru berwarna biru. Di antara kerucut yang menyala dan
selubung luar akan terdapat kerucut antara yang berwarna keputih-putihan, yang panjangnya
ditentukan oleh jumlah kelebihan asetilen. Hal ini akan menyebabkan terjadinya karburisasi pada
logam cair. Nyala ini banyak digunakan dalam pengelasan logam monel, nikel, berbagai jenis baja
dan bermacam-macam bahan pengerasan permukaan non-ferrous
2. Nyala Netral
Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetilen sekitar satu. Nyala terdiri atas kerucut
dalam yang berwarna putih bersinar dan kerucut luar yang berwarna biru bening. Oksigen yang
diperlukan nyala ini berasal dari udara. Suhu maksimum setinggi 3300 sampai 3500 oC tercapai pada
ujung nyala kerucut.
3. Nyala Oksidasi
Bila gas oksigen lebih daripada yang dibutuhkan untuk menghasilkan nyala netral maka nyala api
menjadi pendek dan warna kerucut dalam berubah menjadi ungu. Nyala ini akan menyebabkan
terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam cair. Nyala yang bersifat oksidasi ini harus
digunakan dalam pengelasan fusion dari kuningan dan perunggu namun tidak dianjurkan untuk
pengelasan lainnya. Karena sifatnya yang dapat merubah komposisi logam cair maka nyala asetilen
berlebih dan nyala oksigen berlebih tidak dapat digunakan untuk mengelas baja. Suhu pada ujung
kerucut dalam kira-kira 3000oC dan di tengah kerucut luar kira-kira 2500oC.
Adapun peralatan yang digunakan dalam praktek ini adalah sebagai berikut:
a. Gas oksigen
b. Gas acetylen
c. Regulator oksigen
d. Regulator acetylen
e. Pipa karet
f. Brander las
g. Kunci pembuka aliran gas
h. Kacamata las
i. Korek api
j. Sarung tangan
k. Meja las
Adapun bahan yang digunakan dalam praktek ini adalah sebagai berikut:
a. Kawa las
b. Kuningan
c. Boraks
d. Besi petak
e. Pipa
f. Plat
B. Gambar Kerja
1. Plat Datar
Buatgarislurussebanyakempatbuahpada plat datartersebut, kemudian
hidupkanapilas,danaturapinyasesuaikebutuhan,
Pasangkacamatakemudianmulailahmelakukanlasmengikutialurgarislurustersebutdenganmet
odesetengahlingkaran.
Setelahselesaimatikanapilas.
Hidupkan api las, atur apinya sesuai kebutuhan. Letakkan dua plat di atas alat untuk membuat
bentuk siku-siku, atau juga bisa kita pegang dengan menggunakan tang. Kunci dulu ujung-ujungnya
dan bagian tengahnya. Kemudian kita leburkan bahan tambahnya di bagian dalam. Jarak lasnya
dengan bahan kerja 70°. Setelah selesai, matikan api lasnya.
5. Plat bentuk T
Hidupkan api las, atur apinya sesuai kebutuhan. Letakkan platnya di atas plat yang lain, di tengah-
tengah plat tersebut. Pertama kita kerjakan dengan bahan tambah, leburkan bahan tambahnya.
Disebelahnya tanpa bahan tambah. Jarak las dengan bahan kerja adalah 70°. Setelah selesai
matiakan api lasnya.
C. Langkah Kerja
Benda I
Benda II
Benda III
Benda IV
A. Keselamatan Kerja
Adapun keselamatan kerja ataupun kesehatan kerja yang harus diperhatikan dalam
praktek kerja pengelasan ini adalah sebagai berikut:
C. Keselamatan Lingkungan
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga agar lingkungan tempat
bekerja selalu bersih,rapi,dan nyaman adalah sebagai berikut:
A. Kendala
Adapun kendala yang dihadapi atau yang terjadi pada praktek kerja las gas sebagai
berikut:
a. Sewaktu pengelasan kawat las seing lengket dan meledak saat pengerjaan benda kerja
b. Percikan api yang dihasilkan pengelasan terkena tangan dan menyebabkan luka
c. Pengaturan kecepatan pengelasan cenderung tidak teratur
B. Pemecahan Masalah