Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN BENGKEL

SURFACE GRINDING
DOSEN PEMBIMBING: DRS. YUSRI MURA, MT

Disusun Oleh:
NAMA : Muhammad Abdi Rahman
NO BP : 1901011032
KELAS : 2.E
JURUSAN : TEKNIK MESIN
PRODI : D3 TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI PADANG


TEKNIK MESIN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada penulis sehinggga dapat menyelesaikan laporan praktek
bengkel dengan job “ surface grinding’’.
Laporan ini dibuat sebagai pertanggung jawaban dari praktek yang telah
dilaksanakan. Didalam laporan ini tercangkup semua materi dan prosedur dari praktek yang
telah dilaksanakan.
Salawat beriring salam tidak lupa kita ucapkan buat baginda Rasullah Nabi Muhamad
SAW yang telah membawa kita dari masa kebodohan ke masa yang berilmu pengetahuan
seperti saat sekarang ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
Insruktur bapak Drs.YUSRI MURA.,MT yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
selama praktek berlansung, serta kepada teman-teman yang telah membantu dalam
penyelesaiaan laporan ini.
Namun dalam penyusunan laporan ini penulis masih merasa adanya kekurangan. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca demi kesempurnaan
laporan ini untuk masa yang akan datang. Penulis juga berharap laporan ini dapat bermanfaat
bagi penulis sendiri dan juga bagi pembaca.

Padang, 26 November 2020

Muhammad Abdi Rahman


1901011032
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
1.2 Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PROSES PENGERJAAN


3.1. Alat dan bahan
3.2.GambarKerja
3.3.KeselamatanKerja
3.4.LangkahKerja

BAB IV KENDALA DAN PEMECAHAN MASALAH


4.1 Kendala
4.2 PemecahanMasalah

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perkembangan dunia industri saat ini perusahaan-perusahaan besar banyak
sekali memerlukan Sumber Daya Manusia yang memiliki keterampilan dan keahlian yang
baik. Oleh Sebab itu mahasiswa harus didorong maju agar mereka memiliki keterampilan dan
keahlian yang mereka miliki agar nanti setelah lulus, mahasiswa sudah siap bekerja di
berbagai industri.

Untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa harus dapat menguasai


keterampilan yang diperolah melalui latihan yang berulang-ulang melalui praktek dan
pembuatan laporan bengkel. Karena dengan ini mahasiswa nantinya diharapkan dapat
mengaplikasikan keahlian yang diperolehnya ke dunia industri.

Demikian juga dibidang teknologi mekanik apabila hanya mengandalkan teknologi


konvensial saja dengan harapan dapat mengimbangi kemajuan sedemikian pesatnya
sangatlah tidak mungkin. Oleh karena itu dalam bidang teknologi mekanik juga perlu
proses komputerisasi. Dengan adanya sistem control automatic dan komputerisasi ini
didalam perkembangan bidang teknik kita dapat menbuat beberapa benda dengan bentuk
dan ukuran yang sama dalam waktu yang singkat serta kepresisian ukurannya sangat
terjamin.Pada saat sekerang ini mesin produksi yang digunakan untuk menghasilkan
barang yang lebih banyak dikendalikan secara automatic dari pada manual seperti mesin
SURFACE GRINDING,mesin ini merupakan pengaplikasian antara kontrol automatic,
komputerisasi, dan kerja manual mekanisasi.

1.2 Tujuan Pelaksanaan


Praktek SURFACE GRINDING ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
 mengoperasikan mesin, besar asutan maksimum yang akan diberikan pada mesin
SURFACE GRINDING
 Mampu mengoperasikan mesi SURFACE GRINDING dengan benar
 Mengerti dan mengetahui dasar-dasar pengetahuan tentang manajemen teknologi
SURFACE GRINDING
BAB II
LANDASANTEORI

Mesin gerinda permukaan rata dapat dibagi atas dua macam bila dilihat dari
sumbunya,yaitu:
A. Mesin gerinda sumbu mendatar
Sumbu ini terlihat sejajar dengan mejanya , sadangkan roda gerindanya sendiri
tegak terhadap meja mesin.

B.Mesin gerinda sumbu tegak


Pada mesin ini letak sumbu roda gerinda nya tegak lurus terhadap meja, sedangkan roda
gerinda nya terletak sejajar dengan meja mesin.Bagian sisi datar roda gerinda merupakan sisi
potong nya.

Dilihat dari arah gerakan meja maka mesin gerinda permukaan rata dibagi atas 2 macam
yaitu:
1) Mesin gerinda permukaan dengan gerakan meja bolak balik Yang bergerak adalah
benda kerja sedangkan poros gerinda tidak berpindah tempat. Cara ini serupa dengan
cara kerja mesin ketam meja(planner) yang besar.
2) Mesin gerinda permukaan dengan gerakan meja berputar Mesin ini menggunakan
meja dengan gerakan berputar untuk itu benda kerja benda kerja dapat disusun
radial.Dalam hal ini gerak lurus tidak lagi dibutuhkan.
Biladitinjaudari system gerakanuntukmelakukan proses pemotongan
,makamesingerindaterdiriatastigajenis,yaitu
1. Manual yaitu mesin gerinda yang gerakan menjadi sepenuhnya digerak oleh
tangan
2. Semi otomatis yaitu mesin gerinda yang hanya sebagian saja gerakannya dengan
tangan seperti gerakan penurunan roda gerinda
3. Otomatis yaitu mesin yang sepenuhnya bergerak secara hidrolis/menggunakan
komputer
Bagian bagian utama mesinmesin gerinda permukaan adalah sebagai berikut:
1. Alas mesin:
Alas mesin disebut juga bed merupakan kotak terbuat dari besi tuang dan didalamnya
ditempatkan unit penggerak hidrolis.
2. Eretan
Eretan disebut juga sadel. Eretan bergerak bolak balik dlm arah memanjang/melintang
diatas bed.
3. Meja
Meja ini terpasang pada permukaan begian atas eretan dan dilengkapi dengan 3 buah alur T
untuk menempatkan baut pengikat.
4. Badan atau kolom tegak
Kolom ini berfungsi untuk menepat unit kepala gerinda.
5. Kepala gerinda
Unit kepala gerinda terbuat dari besi tuang , didalamnya terdapat sumbu roda gerinda &
bantalan peluru penahan gesekan
Unit pengendali terdiri atas:
1. Penatur gerakan meja memanjang
2. Penatur gerakan meja melintang
3. Pengatur gerakan roda vertikal
4. Kontrol kelistrikan.
Tingkat kahalusan
Tingkat kehalusan roda gerinda ditentukan oleh ukuran butiranabrasive. Tabel
memeperlihatkan tingkat kehalusan danpenggunaannya.

No Tingkat Ukuran butiran Penggunaan


kehalusan

1 Sangat 220,240,280,320,400,500,600 Honing


halus
2 Halus 70,80,90,100,120,150,180 Mesin gerinda
datar, silinder
dan alat
3 sedang 30,36,46,54,60 sda dan gerinda
pedestal
4 kasar 30,36,46,54,60 Mesin gerinda
pedestal

Ada dua macam serta cara pengerindaan yaitu penggerindaan kering dan pengerindaan basah:
a. Pengerindaan kering
agar debu yang timbul dari pengerindaan tidak beterbangan dan tidak terhisap oleh
pekerja ,maka mesin ini dilengkapi dengan alat penyedot debu berupa tabung vakum yang
dipasang disamping mesin yang dilengkapi dengan pipa karet sebagai penyedot debu.
b. Pengerindaan basah
pada pengerindaan basah digunakan cairan pendingin untuk mencegah debu yang
timbul dari pengerindaan. Hal ini perlu dijaga agar tidak sampai mengenai operator dan
tidak pula berserakan keluar mesin atau kelantai.untuk keperluan ini ,mesin dilengkapi
dengan prisai sebagai penangkis agar cairan tidak mengenai sekeliling meja, sehingga
semua cairan dapat tertampung dan selanjutnya mengalir kedalam tangki cairan. Pada
pengerindaan basah kita dapat mempertahankan sifat logam, karena tidak mengalami
kenaikan suhu akibat gesek pada logam

SPESIFIKASI MESIN
TIPE/ JENIS : Mesin gerinda sumbu mendatar (horizontal) dengan gerak bolak
balik / pengerindaan basah
MODEL : SGS-1632 AH P
SERIAL NUMBER :88432
SPINDLE MOTOR :7,5 HP 380 V 3PH 4P
PRODUCTION DATE : 1999-12
MADE IN : TAIWAN
MANUFACTURE
SUNNY MACHI REK MACHINERY CO,I,TD.
BAB III
PROSES PENGERJAAN

III.1 ALAT DAN BAHAN


Untuk memulai praktek , perlu disiapkan bahan kerja berupa lempengan besi dengan
ukuran awal :
 Panjang :70mm
 Lebar :50mm
 Tinggi :35mm
Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah:
1. Micro meter
Digunakan untuk memeriksa ukuran dengan ketelitian ukur ketebalan 1/1000mm
2. Penyapu atau pembersih surface grinding machine
Terbuat dari karet elastis untuk membersihkan surface grinding machine
3. Lap bersih

111.2 GAMBAR PERALATAN

Gambar 1
Gambar 2

Gambar 3
Gambar4

Gambar 5
KETERANGAN :
Gambar 1
1. Pengatur panjang langkah ke kiri
2. Pengatur panjang langkah ke kanan
Gambar 2
1. Spindel untuk mengatur langkah otomatis ke depan
2. Spindel untuk mengatur langkah otomatis ke belakang
Gambar 3
1. Tombol untuk menghidupkan dan mematikan magnet
2. Tombol untuk menghilangkan mangnet ,tetapi tidak hilang seluruhnya
3. Tombol untuk menghilangkan magnet total
4. Tombol untuk menghentikan atau menahan benda diluar meja kiri atau kanan
5. Saklar untuk mengatur panjang langkah maju dan mundur
6. Tombol emergency
7. Saklar untuk mengatur kecepatan meja bergerak maju mundur
8. Tombol perintah kerja kiri atau kanan
9. Mematikan kerja meja
10. Menghidupkan kerja meja
11. Menghidupkan kerja meja kiri kanan dan maju mundur
12. Menghidupkan kerja gerinda secara otromatis
Gambar 4
1. Switch untuk menaikan dan menurunkan gerinda secara cepat
2. Tombol untuk menurunkan roda gerinda 1/1000mm
3. Menunjukan besarnya pemakan secara kasar
4. Haldle pemakan secara manual
5. Pengunci ukuran
6. Pengatur batas kerja mulai finishing

Gambar 5
1. Tombol hidrolik on
2. Tombol hidrolik off
3. Tombol gerinda on
4. Tombol gerinda off
5. Saklar air pendingin
6. Saklar pengatur tebal pemakanan
7. Saklar pengatur besar pemakanan finishing
8. Saklar pengatur surface atau alur
9. Lampu indicator batas langkah maju,mundur

III.3.KeselamatanKerja
Keselamatandalamsetiappekerjaanharuslahdiperhatikan agar setiappekerjaan yang
kitalakukanmencapaihasil yang maksimal, adapunbeberapakeselamatankerja yang
haruskitaperhatikanadalahsebagaiberikut :
a. Keselamatan operator
- Sebelummemulaipekerjaan, bacalahdo’a
- Pastikankondisibadanpadasaatbekerjadalamkeadaansehat
- Jangan main-main saatmelakukanpekerjaan
- Pakailahalatpelindungdiridenganbaikdanbenar

b. Keselamatanmesindanbendakerja
- Pergunakanlahmesindantomboldenganhati-hati
- Gunakanperalatansesuaidenganfungsinya
- Lakukanpemakanansecaraperlahan-lahan, untukmenghindarihal-hal yang
tidakdiinginkan
- Lakukanlahpengukuransetiapselesaipemakanan, agar mendapatkanukuran yang
presisi
- Simpanbendakerjaditempat yang aman

c. KeselamatanLingkungan
- Bersihkankembalitempatprakteksetelahselesaibekerja

III.4. langkah kerja


1. Persiapkan mesin gerinda dan perlengkapannya,dressing roda gerinda
Apabila diperlukan.periksa ukuran benda kerja sesuain dengan gambar kerja
2. Bersihkan benda kerja sebersih mungkin sehingga tidak ada debu ataupun kotoran
yang menempel ,begitu juga dengan meja magnetnya
3. Cekam benda kerja dengan magnetic chuck dengan menekan tombol ditunjukan pada
gambar 3 no.1
4. Hidupkan tombol hidrolik ditunjukan oleh gambar 5 pada tombol no.1
5. Atur besar dan kecilnya pemakanan serta finishing ditunjukan oleh gambar 5 pada
tombol no 6,7dan 8
6. Atur panjang langkah melintang dan memanjang benda kerja dengan menekan tombol
ditunjukan oleh gambar 1 no.1 dan 2,ditunjukan oleh gambar 2 no.1 dan 2 serta
ditunjukan oleh gambar 3 no.5 (perhatikan panjang langkah melintang dengan lampu
indikator )
7. Hidupkan roda gerinda dengan menekan tombol ditunjukan oleh gambar 5 no.3
8. Turunkan batu gerinda ke permukaan benda kerja untuk mencari titik nol dengan
menekan tombol pada gambar 4 no.1 dengan cepat tombol no 5 secara perlahan dan
no.2 dengan pemakanan turun 1/1000mm,cari titik nol sebagai patokan ,lakukan
pengerindaan bidang pertama
9. Hidupkan saklar air coolant dengan menekan tombol ditunjukan oleh gambar 5 no.5
(buka kran pengunci)
10. Setelah semua telah diatur muliailah pekerjaan dengan merubah handle untuk otomatis
dari handle dengan posisi awal nol ditunjuk oleh gambar 3 no.8,9,10,11,12
11. Atur tombol untuk pemakanan finishing sebelum nol ditunjukan oleh gambar 4 no.6
12. Setelah pengerindaan selesai ,keluarkan meja mesin dengan menekan tombol
ditunjukan oleh gambar 3 no 4
13. Matikan roda gerinda dengan menekan tombol ditunjukan oleh gambar 5 no 4
14. Matikan hidrolik dengan menekan tombol ditunjukan oleh gambar 5 no 2
15. Kembalikan handle keposisi nol ditunjukan oleh gambar 3 no 8a
16. Matikan mangnet dengan menekan tombol ditunjukan oleh gambar 3 no 2 dan 3
17. Tarik benda kerja perlahan-lahan sambil menekan tombol ditunjukan oleh gambar 3 no
3
18. Bersihkan benda kerja dan meja mangnet lakukan pengerindaan permukaan
selanjutnya sesuai dengan langkah seperti diatas
BAB IV
KENDALA DAN PEMECAHAN

4.1 Kendala
Adapun beberapa kendala yang penulis temukan saat pratikum dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
- Sulitnya dalam mengunci pengunci pemakanan pada handle pemutar pemakanan
otomatis karena sewaktu mengunci titik nolnya selalu bergeser.
- Pada saat membuat pemakanan dengan berpatokan pada ukuran dimesin selalu
melenceng dengan ukuran yang diharapkan.
- Sulitnya melakukan pengukuran yang tepat.

4.2 PemecahanMasalah

Adapun solusi dari masalah yang ditemukan diatas adalah sebagai berikut :
- Lakukan penguncian secara ganda dengan memutar secara bersamaan dua buah
penguncinya sampai terkunci.
- Lakukan pemakanan secara bertahap dan sering melakukan pengukuran
- Pada saat pengukuran usahakan micrometer tegak lurus dengan benda kerja dan tepat.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan praktek ini adalah sebagai
berikut :
a) Dengan melaksanakan job ini, pengetahuan dan keahlian mahasiswa tentang
pekerjaan menggerinda dengan cylindrical grinding menjadi bertambah.
b) Berhati-hati dalam bekerja merupakan hal yang sangat penting apalagi dalam
pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi.
c) Dalam setiap pekerjaan pemotongan lakukanlah dengan cara pemakanan
bertahap sehingga ukuran yang pas dapat tercapai.

5.2 Saran
Adapun saran penulis terhadap job ini adalah sebagai berikut :
a) Setiap operator harus melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur kerja yang
telah ditetapkan.
b) Berhati-hatilah pada saat melakukan pekerjaan.
c) Perhatikan pekerjaan dengan seksama proses demi proses agar keahlian kita
dapat diterapkan di dunia industry.
DAFTAR PUSTAKA

PoliteknikNegeri Padang. 2020. COURSE NOTE TEKNOLOGI MEKANIK.


JurusanTeknikMesin. Padang :Dipakaidilingkungansendiri.

Anda mungkin juga menyukai