Anda di halaman 1dari 23

Matrik

Endah Mardewanti, M.Pd


Definisi Matrik
Matrik adalah sekumpulan bilangan riil (atau elemen) atau kompleks yang
disusun menurut baris dan kolom sehingga membentuk jajaran (array) Persegi
panjang.

Matrik yang mempunyai m baris dan n kolom disebut matriks 𝑚 𝑥 𝑛 atau matrik
berorde 𝑚 𝑥 𝑛
5 7 2
Misal: adalah matrik 2 x 3, yaitu matrik dengan 2 baris dan 3 kolom
6 3 8

5 6 4
2 −3 2 adalah matrik 3 x 3, yaitu matrik dengan 3 baris dan 3 kolom
7 8 7
 Matrik berelemen tunggal: matrik yang hanya mempunyai 1 baris dan 1 kolom
saja
 Notasi dua indeks: alamat atau tempat yang dapat ditentukan dengan
menggunakan system dua indeks, indeks pertama menyatakan baris dan indeks
yang kedua menyatakan kolom
𝒂𝟏𝟏 𝒂𝟏𝟐 𝒂𝟏𝟑
contoh: 𝒂𝟐𝟏 𝒂𝟐𝟐 𝒂𝟐𝟑
𝒂𝟑𝟏 𝒂𝟑𝟐 𝒂𝟑𝟑
 Notasi matrik, keseluruhan matrik dapat dinyatakan dengan sebuah elemen
umum yang dituliskan dalam kurung siku, atau dengan sebuah huruf yang dicetak
tebal
𝒂𝟏𝟏 𝒂𝟏𝟐 𝒂𝟏𝟑
Contoh: 𝒂𝟐𝟏 𝒂𝟐𝟐 𝒂𝟐𝟑 dapat dinyatakan dengan 𝑎𝑖𝑗 atau 𝑎 atau dengan A
𝒂𝟑𝟏 𝒂𝟑𝟐 𝒂𝟑𝟑
𝑥1
Contoh: 𝑥2 dapat dinyatakan dengan 𝑥𝑖 atau 𝑥 atau dengan 𝒙
𝑥3
Untuk menyatakan matrik 𝑚𝑥𝑛 akan kita gunakan huruf besar tebal misalnya A.
untuk matrik baris atau matrik kolom kita gunakan huruf kecil tebal, misalnya x.
Contoh: jika B menyatakan matrik 2𝑥3, tuliskanlah elemen-elemen b dalam matrik
tersebut dengan menggunakan notasi dua indeks
𝒃𝟏𝟏 𝒃𝟏𝟐 𝒃𝟏𝟑
𝑩=
𝒃𝟐𝟏 𝒃𝟐𝟐 𝒃𝟐𝟑
 Kesamaan Matrik: dua matrik dikatakan sama jika semua elemen yang
bersesuaian letak sama. Oleh karena itu dua matrik tersebut harus berorde sama
𝒂𝟏𝟏 𝒂𝟏𝟐 𝒂𝟏𝟑 𝟒 𝟔 𝟓
Contoh : 𝒂 𝒂 𝒂 =
𝟐𝟏 𝟐𝟐 𝟐𝟑 𝟐 𝟑 𝟕
Maka 𝑎11 = 4; 𝑎12 = 6; 𝑎13 = 5 dan seterusnya
 Penjumlahan dan pengurangan matrik,dua matrik dapat dijumlahkan atau
dikurangkan jika orde dari dua matrik tersebut sama.selanjutnya jumlah atau
selisihnya diperoleh dengan menambahkan atau mengurangkan elemen-elemen
yang bersesuaian.
𝟒 𝟐 𝟑 𝟏 𝟖 𝟗 𝟒 + 𝟏 𝟐 + 𝟖 𝟑 + 𝟗 𝟓 𝟏𝟎 𝟏𝟐
Contoh + = =
𝟓 𝟕 𝟔 𝟑 𝟓 𝟒 𝟓 + 𝟑 𝟕 + 𝟓 𝟔 + 𝟒 𝟖 𝟏𝟐 𝟏𝟎

 Perkalian Matrik:
a) Perkalian dengan scalar: mengalikan matrik dengan sebuah bilangan (scalar),
yang berarti mengalikan masing-masing elemennya dengan bilangan tersebut
𝟑 𝟐 𝟓 𝟏𝟐 𝟖 𝟐𝟎
Contoh: 𝟒𝒙 = yaitu secara umum dituliskan 𝑘 𝑎𝑖𝑗 =
𝟔 𝟏 𝟕 𝟐𝟒 𝟒 𝟐𝟖
𝑘𝑎𝑖𝑗
 Perkalian dua matrik, dua matrik dapat dikalikan, satu terhadap yang lain, hanya
jika banyaknya kolom dalam matrik yang pertama sama dengan banyaknya baris
dalam matrik yang kedua
𝒃𝟏
𝒂𝟏𝟏 𝒂𝟏𝟐 𝒂𝟏𝟑
Contoh: 𝑨 = 𝒂𝒊𝒋 = 𝒂 𝒂 𝒂 dan 𝒃 = 𝒃𝒊 = 𝒃𝟐
𝟐𝟏 𝟐𝟐 𝟐𝟑
𝒃𝟑

𝒃𝟏
𝒂𝟏𝟏 𝒂𝟏𝟐 𝒂𝟏𝟑 𝒂𝟏𝟏 𝒃𝟏 + 𝒂𝟏𝟐 𝒃𝟐 + 𝒂𝟏𝟑 𝒃𝟑
maka 𝑨. 𝒃 = 𝒂 𝒂𝟐𝟐 𝒃
𝒂𝟐𝟑 . 𝟐 = 𝒂𝟐𝟏 𝒃𝟏 + 𝒂𝟐𝟐 𝒃𝟐 + 𝒂𝟐𝟑 𝒃𝟑
𝟐𝟏
𝒃𝟑
Telaah Konsep

Selesaikan perkalian matrik berikut!


8
4 7 6
1. . 5
2 3 1
9
𝟕
3 6 8
2. Jika A= 𝑑𝑎𝑛 𝒃 = 𝟒 maka A.b = …..
1 0 2
𝟓
𝟏 𝟓
𝟖 𝟒 𝟑
3. Jika 𝑨 = 𝒂𝒊𝒋 = 𝟐 𝟕 dan 𝑩 = 𝒃𝒊𝒋 =
𝟐 𝟓 𝟖
𝟑 𝟒
𝟕 𝟏𝟎
𝟏 𝟐 𝟑
4. Jika 𝑨 = 𝑑𝑎𝑛 𝑩 = 𝟖 𝟏𝟏
𝟒 𝟓 𝟔
𝟗 𝟏𝟐
buktikan bahwa dalam perkalian matrik A.B ≠ B.A
Tranpose matrik : jika baris dan kolom matriks dipertukarkan,
maksudnya: baris pertama menjadi kolom pertama
baris kedua menjadi kolom kedua
baris ketiga menjadi kolom ketiga, dan seterusnya
Maka matrik baru yang terbentuk disebut transpose dari matrik semula. Jika matrik
semula adalah A, maka tranposenya dinyatakan dengan 𝑨 ഥ atau 𝑨𝑇
𝟒 𝟔
𝟒 𝟕 𝟐
Jika 𝑨 = 𝟕 𝟗 , maka 𝑨𝑻 =
𝟔 𝟗 𝟓
𝟐 𝟓
Karena itu jika diberikan
𝟒 𝟎
𝟐 𝟕 𝟔
𝑨= dan 𝐁 = 𝟑 𝟕
𝟑 𝟏 𝟓
𝟏 𝟓
Maka A.B= ...... dan 𝑨. 𝑩 𝑻 = …..
matrik – matrik khusus
 matrik bujur sangkar adalah matrik berorde 𝑚 𝑥 𝑚
1 2 5
Contoh 6 8 9 adalah matrik 3 x 3
1 7 4

Matrik bujur sangkar 𝑎𝑖𝑗 disebut simetri jika 𝑎𝑖𝑗 = 𝑎𝑗𝑖


1 2 5
Contoh 2 8 9 yaitu matrik tersebut simetri terhadap diagonal utamanya
5 9 4
Perhatikanisini berlaku 𝑨 = 𝑨𝑻
0 2 5
Contoh −2 0 9 matrik bujur sangkar 𝑎𝑖𝑗 disebut anti simetrik jika 𝑎𝑖𝑗 =
−5 −9 0
− 𝑎𝑗𝑖
dalam hal ini 𝑨 = 𝑨𝑻
Matrik diagonal adalah matrik bujur sangkar yang semua elemennya sama
dengan nol, kecuali elemen pada diagonal utamanya
5 0 0
Contoh: 0 2 0
0 0 7

 Matrik Satuan adalah matrik diagonal yang semua elemen diagonal utamanya
sama dengan satu
1 0 0
Contoh: 0 1 0 matrik satuan dinyatakan dengan I
0 0 1
𝟓 𝟐 𝟒 1 0 0
Jika 𝑨 = 𝟏 𝟑 𝟖 dan 𝐈 = 0 1 0 maka 𝑨. 𝑰 = … … .
𝟕 𝟗 𝟔 0 0 1

𝟓 𝟐 𝟒
𝑨. 𝑰 = 𝟏 𝟑 𝟖
𝟕 𝟗 𝟔

Matrik Nol : adalah matrik yang semua elemennya sama dengan nol
𝟎 𝟎 𝟎
𝟎 𝟎 𝟎
𝟎 𝟎 𝟎
Jika 𝑨. 𝑩 = 𝟎, kita tidak dapat menarik kesimpulan bahwa 𝑨 = 𝟎 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑩 = 𝟎
𝟏 𝟗
𝟐 𝟏 −𝟑
Karena jika 𝑨 = dan 𝑩 = 𝟒 −𝟔 hitunglah A.B
𝟔 𝟑 −𝟗
𝟐 𝟒
Apakah A.B = 0??
Soal latihan
𝟒 𝟔 𝟓 𝟐 𝟖 𝟑
1. Jika 𝑨 = dan 𝑩 = tentukan 𝑨 + 𝑩 𝑑𝑎𝑛 𝑨 − 𝑩
𝟑 𝟏 𝟗 𝟓 𝟐 −𝟒
𝟒 𝟑
𝟓 𝟗 𝟐
2. Jika 𝑨 = 𝟐 𝟕 dan 𝑩 =
𝟒 𝟎 𝟖
𝟔 𝟏
Tentukan (a) 5A (b) A.B (c) B.A

𝟐 𝟔 𝟑 𝟐
3. Jika 𝑨 = 𝟓 𝟕 dan 𝑩 = 𝟎 𝟕 maka A.B = ……
𝟒 𝟏 𝟐 𝟑
𝟒 𝟐 𝟔
4. Jika diberikan 𝑨 = tentukan (a) 𝑨𝑻 𝒅𝒂𝒏 𝒃 𝑨. 𝑨𝑻
𝟏 𝟖 𝟕
Determinan matrik bujur sangkar: determinan yang mempunyai elemen-elemen
yang sama dengan matrik tersebut,
Contoh
5 2 1
Determinan dari 0 6 3 dan harga determinannya adalah:
8 4 7
5 42 − 12 + 2 0 − 24 + 1 0 − 48 = 5 30 −2 −24 + 1 −48
= 150+48-48= 150
Perhatikan
5 0 8
Matrik tranposenya adalah 2 6 4 dan determinan dari tranposenya adalah 150
1 3 7
Disini dapat disimpulkan bahwa determinan suatu matrik bujur sangkar adalah
sama dengan determinan matrik tranposenya
Kofaktor.
Jika 𝑨 = 𝒂𝒊𝒋 adalah matrik bujur sangkar, kita dapat membentuk determinan
yang elemen-elemennya adalah

𝒂𝟏𝟏 𝒂𝟏𝟐 𝒂𝟏𝟑


𝒂𝟐𝟏 𝒂𝟐𝟐 𝒂𝟐𝟑
𝒂𝟑𝟏 𝒂𝟑𝟐 𝒂𝟑𝟑

Masing-masing elemen memberikan kofaktor, yang tidak lain daripada minor


elemen dalam determinan bersama-sama dengan “tanda tempat”nya
𝟐 𝟑 𝟓
Contoh: 𝑨 = 𝟒 𝟏 𝟔 determinan matrik A = 45
𝟏 𝟒 𝟎
Cara mencari minor elemen suatu matrik
𝟐 𝟑 𝟓
1 6
Matrik 𝑨 = 𝟒 𝟏 𝟔 minor elemen 2 𝑎11 = 𝟎 − 𝟐𝟒 = −𝟐𝟒
4 0
𝟏 𝟒 𝟎

4 6
Minor elemen 3 𝑎12 = 0 − 6 = − −6 = 6
1 0
4 1
Minor elemen 5 𝑎13 = 16 − 1 = 15
1 4
3 5
Minor elemen 4 𝑎21 = 0 − 20 = − −20 = 20
4 0
2 5
Minor elemen 1 𝑎22 = 0 − 5 = −5
1 0
2 3
Minor elemen 6 𝑎23 = 8 − 3 = − 5 = −5
1 4
3 5
Minor elemen 1 𝑎31 = 18 − 5 = 13
1 6
2 5
Minor elemen 4(𝑎32 ) = 12 − 20 = − −8 = 8
4 6
2 3
Minor elemen 0 𝑎33 = 2 − 12 = −10
4 1
Setelah minor tiap elemen matrik A kita peroleh maka matrik baru kofaktor (matrik
C) dapat kita susun sebagai berikut:
−24 6 15
𝑪 = 20 −5 −5
13 8 −10

Adjoin matrik bujur sangkar, jika kita ketahui matrik C (kofaktor dari matrik A)
maka adjoinnya dapat kita peroleh dengan cara menuliskan transpose dari matrik C
−24 20 13
(𝑪𝑻 ) = 6 −5 8
15 −5 −10
Invers matrik bujur sangkar
Adjoin suatu matrik bujur sangkar sangatlah penting, karena matriks ini memungkinkan kita
membentuk invers matrik yang bersangkutan. Jika masing-masing elemen dari matriks adjoin A
dibagi dengan harga determinan −1A (asal saja 𝑨 ≠ 𝟎), maka diperoleh matriks baru yang disebut
invers matriks A dan dituliskan 𝑨 , untuk matriks yang kita bahas (slide 14)

𝟐 𝟑 𝟓
𝑨= 𝟒 𝟏 𝟔
𝟏 𝟒 𝟎
−24 6 15
Dengan det A= 𝑨 = 𝟒𝟓, dengan kofaktornya adalah 𝑪 = 20 −5 −5 , dan matriks adjoin
−24 20 13 13 8 −10
dari A, yaitu 𝑪𝑻 = 6 −5 8 maka invers dari A adalah
15 −5 −10
−24 20 13
45 45 45
6 −5 8 1 −24 20 13
𝑨−1 = = 6 −5 8
45 45 45 45
15 −5 −10
15 −5 −10
45 45 45
Jadi untuk membentuk invers dari matriks bujur sangkar A :
a. hitung determinan A, yaitu 𝑨
b. Bentuk matriks C yang elemen-elemennya adalah kofaktor elemen 𝑨
c. Tuliskan transpose matriks C, yaitu 𝑪𝑇 , untuk memperoleh adjoin A
d. Bagilah masing-masing elemen 𝑪𝑇 dengan 𝑨
e. Matriks terakhir yang diperoleh adalah matriks invers 𝑨−1 dari matriks A
semula

TUGAS
𝟏 𝟐 𝟑
Jika diketahui 𝑨 = 𝟒 𝟏 𝟓 hitunglah invers matriks A (𝑨−𝟏 )
𝟔 𝟎 𝟐
Dikirim ke email endah.mardewanti@yahoo.com paling lambat tanggal 10 April
2019
Pemecahan system persamaan linier
Tinjaulah suatu system persamaan linier
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + 𝑎13 𝑥3 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏1
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + 𝑎23 𝑥3 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏2
.
.
.
𝑎𝑛1 𝑥1 + 𝑎𝑛2 𝑥2 + 𝑎𝑛3 𝑥3 + ⋯ + 𝑎𝑛𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏𝑛
Sistem persamaan di atas dapat dituliskan dalam bentuk matriks
𝑎11 𝑎12 … . 𝑎1𝑛 𝑥1 𝑏1
𝑎21 𝑎22 … . 𝑎2𝑛 𝑥2 𝑏2
. . . . .
. = yaitu 𝑨 . 𝒙 = 𝒃
. . . . .
. . . . .
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 … . 𝑎𝑛𝑛 𝑥𝑛 𝑏𝑛
Lanjutan
Dengan:
𝑎11 𝑎12 … . 𝑎1𝑛 𝑥1 𝑏1
𝑎21 𝑎22 … . 𝑎2𝑛 𝑥2 𝑏2
. . . . .
𝐴= ;𝑥 = ; dan 𝑏 =
. . . . .
. . . . .
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 … . 𝑎𝑛𝑛 𝑥𝑛 𝑏𝑛
Jika kedua ruas persamaan matriks tersebut kita kalikan dengan invers matriks A.
kita peroleh:
𝑨−𝟏 . 𝑨. 𝒙 = 𝑨−𝟏 . 𝒃
Tetapi 𝑨−𝟏 . 𝑨 = 𝑰 ∴ 𝑰. 𝒙 = 𝑨−𝟏 . 𝒃 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 𝒙 = 𝑨−𝟏 . 𝒃

Di atas terlihat jika kita bentuk invers dari matriks koefisien dan matriks b kita
kalikan – kiri (pre-multiply) dengan matriks invers ini, maka akan kita peroleh matrik
pemecahan 𝒙
Contoh :
Pecahkanlah system persamaan
𝑥1 + 2𝑥2 + 𝑥3 = 4
3𝑥1 − 4𝑥2 − 2𝑥3 = 2
5𝑥1 + 3𝑥2 + 5𝑥3 = −1
Kita tuliskan system persamaan ini dalam bentuk matriks maka kita dapatkan:
1 2 1 𝑥1 4
3 −4 −2 . 𝑥2 = 2 yaitu 𝑨 . 𝒙 = 𝒃 ∴ 𝒙 = 𝑨−𝟏 . 𝒃
5 3 5 𝑥3 −1
Langkah selanjutnya
1 2 1
 mencari determinan A = 𝑨 = 3 −4 −2 = −14 − 50 + 29 = 29 − 64 ∴ 𝐴 = −35
5 3 5
 mencari kofaktor dari minor elemen-elemen matriks A
𝐴11 = + −20 + 6 = −14; 𝐴12 = − 15 + 10 = −25; 𝐴13 = + 9 + 20 = 29
𝐴21 = − 10 − 3 = −7; 𝐴22 = + 5 − 5 = 0; 𝐴23 = − 3 − 10 = 7
𝐴31 = + −4 + 4 = 0; 𝐴32 = − −2 − 3 = 5; 𝐴33 = + −4 − 6 = −10
−𝟏𝟒 −𝟐𝟓 𝟐𝟗
Kemudian kita susun matriks C = −𝟕 𝟎 𝟕 ∴ 𝒂𝒅𝒋 𝑨 = 𝑪𝑻 =
−𝟏𝟒 −𝟕 𝟎 𝟓 𝟑 𝟓
−𝟐𝟓 𝟎 𝟓
𝟐𝟗 𝟕 −𝟏𝟎
−𝟏𝟒 −𝟕 𝟎
𝒂𝒅𝒋 𝑨 𝟏
Telah diperoleh 𝑨 = −𝟑𝟓 ∴ 𝑨−𝟏 = = − −𝟐𝟓 𝟎 𝟓
𝑨 𝟑𝟓
𝟐𝟗 𝟕 −𝟏𝟎

𝟏 −𝟏𝟒 −𝟕 𝟎 𝟒
∴ 𝒙 = 𝑨−𝟏 . 𝒃 = − −𝟐𝟓 𝟎 𝟓 . 𝟐
𝟑𝟓
𝟐𝟗 𝟕 −𝟏𝟎 −𝟏
Lanjutan :
Setelah kita kalikan diperoleh:
−𝟕𝟎 𝟐 𝟐
𝟏
𝒙=− −𝟏𝟎𝟓 = 𝟑 sehingga 𝒙 = 𝟑 ∴ 𝒙𝟏 = 𝟐; 𝒙𝟐 = 𝟑; 𝒙𝟑 = −𝟒
𝟑𝟓
𝟏𝟒𝟎 −𝟒 −𝟒

TUGAS
tentukan nilai 𝒙𝟏 , 𝒙𝟐 𝒅𝒂𝒏 𝒙𝟑 , jika diketahui

𝟐𝒙𝟏 − 𝒙𝟐 + 𝟑𝒙𝟑 = 𝟐
𝒙𝟏 + 𝟑𝒙𝟐 − 𝒙𝟑 = 𝟏𝟏
𝟐𝒙𝟏 − 𝟐𝒙𝟐 + 𝟓𝒙𝟑 = 𝟑

Anda mungkin juga menyukai