Departemen Matematika
• Determinan dari suatu matriks segi adalah suatu bilangan (real atau
kompleks) yang terkait dengan suatu matriks segi.
• Jika 𝐴 adalah suatu matriks segi, maka determinan dari matriks 𝐴
dinotasikan dengan det(𝐴) atau 𝐴 .
• Kegunaan determinan antara lain untuk mendeteksi apakah suatu
matriks mempunyai invers atau tidak, menentukan solusi suatu sistem
persamaan linear.
Mencari Determinan
dengan Minor Kofaktor
Submatriks
Submatriks adalah suatu matriks yang diperoleh dengan menghapus
beberapa baris dan/atau beberapa kolom.
Minor, Kofaktor
Jika 𝐴𝑖𝑗 adalah submatriks dari matriks segi 𝐴 = 𝑎𝑖𝑗 dengan
𝑛×𝑛
menghapus baris ke-𝑖 dan kolom ke-𝑗, maka
• Minor elemen 𝑎𝑖𝑗 adalah bilangan real 𝑀𝑖𝑗 dengan 𝑀𝑖𝑗 = det 𝐴𝑖𝑗 .
• Kofaktor elemen 𝑎𝑖𝑗 adalah bilangan real 𝛼𝑖𝑗 dengan
𝛼𝑖𝑗 = −1 𝑖+𝑗 𝑀𝑖𝑗 .
Prosedur Menentukan Determinan
Matriks Segi Ordo 𝑛
Untuk menentukan determinan matriks 𝐴 = 𝑎𝑖𝑗 , maka:
𝑛×𝑛
1. Pilih sembarang baris atau kolom,
2. Jika dipilih baris ke-𝑖, (𝑖 = 1, 2, ⋯ , 𝑛), maka
det 𝐴 = 𝑎𝑖1 𝛼𝑖1 + 𝑎𝑖2 𝛼𝑖2 + ⋯ + 𝑎𝑖𝑛 𝛼𝑖𝑛
3. Jika dipilih kolom ke-𝑗, (𝑗 = 1, 2, ⋯ , 𝑛), maka
det 𝐴 = 𝑎1𝑗 𝛼1𝑗 + 𝑎2𝑗 𝛼2𝑗 + ⋯ + 𝑎𝑛𝑗 𝛼𝑛𝑗
Catatan:
• Jika 𝑛 = 1, misalkan 𝐴 = 𝑎11 1×1 , maka det 𝐴 = 𝑎11 .
• Untuk efisiennya, pilih baris/kolom yang banyak memuat 0.
Contoh 1
Catatan:
Dari sifat 6, 7, 8 dan kaitannya dengan Operasi Baris Dasar (OBD),
diperoleh:
• det 𝐸𝑖𝑗 𝐴 = −1 det 𝐴
• det(𝐸𝑖 𝑘 (𝐴)) = (𝑘)det(𝐴).
• det(𝐸𝑖𝑗 𝑘 (𝐴)) = (1)det(𝐴).
Invers dari matriks segi 𝐴𝑛×𝑛 dapat dicari dengan cara berikut:
• Tuliskan matriks yang diperbesar 𝐴 𝐼𝑛 .
• Dengan serangkaian Operasi Baris Dasar (OBD), ubahlah matriks
𝐴 𝐼𝑛 dengan fokus mengubah 𝐴 menjadi matriks identitas 𝐼𝑛 ,
secara bersamaan matriks 𝐼𝑛 yang digandeng 𝐴 akan menjadi
matriks lain, katakan 𝑃, jadi
𝐴 𝐼𝑛 ~ 𝐼𝑛 𝑃 .
• Matriks 𝑃 ini merupakan invers dari 𝐴, jadi 𝐴−1 = 𝑃.
Contoh 3
Catatan: Jika ternyata sampai semua submatriks segi dengan ordo terkecil (ordo 1)
berdeterminan 0, maka dikatakan 𝑝(𝐴) = 0.
Metode 2: Menggunakan Operasi Baris Dasar (OBD)
Metode ini didasarkan pada teorema bahwa: pangkat matriks hasil OBD tidak berubah.
Prosedur menentukan pangkat sbb:
1. Siapkan matriksnya, kemudian dengan OBD jadikan matriks berbentuk seperti
prosedur berikut: (disebut berbentuk eselon baris)
• Amati elemen matriks pada setiap baris dari kiri ke kanan.
• Elemen tak nol (≠ 0 ) pertama pada setiap baris adalah 1.
• Jika elemen ≠ 0 pertama pada suatu baris berada pada kolom ke 𝑗, maka elemen ≠
0 pertama untuk baris di bawahnya harus berada pada kolom sebelah kanannya.
• Baris yang semua elemennya nol, diletakkan di posisi bawah
2. Pangkat matriks = banyak baris yang tidak semua elemennya nol.
1 2 3 1 2 3 3 0 1 2 3
𝐷= 0 1 0 , 𝐸= 0 1 0 𝐻= 0 0 0 5 2
0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 0 0 0 0
Contoh 6
1. Diketahui matriks-matriks: 1 3 1 2 3
0 1 2
𝐴= ; 𝐵= 2 4 0 ; 𝐶= 2 1
0 2 4
1 2 3 1 1
Tentukan pangkat matriks-matriks tersebut dengan definisi dan
dengan metode OBD.