Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
diktat MKDT ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktunya. Tidak lupa kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada IMD, IMPI, dan Asisten Dosen atas bantuannya
yang telah berkontribusi dalam pengerjaan diktat ini dengan memberikan materi soal dan
pembahasan untuk diktat MKDT pada semester ganjil ini.

Kami dari Akpro BEM FTUI 2023 berharap agar diktat ini dapat benar-benar
membantu mahasiswa dan memberikan manfaat terutama untuk mahasiswa tingkat 1 dalam
rangka persiapan menghadapi Ujian Akhir Semester Ganjil ini. Semoga diktat MKDT ini dapat
menambah pengetahuan dan dapat melatih mahasiswa untuk terbiasa mengerjakan soal agar
nanti pada saat ujian dapat mengerjakan soal dengan baik dan benar.

Adapun karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami menyadari


masih terdapat kekurangan dalam penyusunan diktat ini yang perlu kami perbaiki. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun ke arah penyempurnaan diktat ini, sangat kami harapkan
dan kami terima dengan terbuka agar dapat kami jadikan evaluasi dan pelajaran untuk diktat
yang lebih baik lagi. Sebelumnya kami juga mohon maaf apabila ada kekurangan dalam
penyusunan diktat ini.

Kami dari pihak BEM, IMD, dan IMPI FTUI menegaskan bahwa diktat ini tidak
memberikan jaminan kelulusan kepada mahasiswa dalam mata kuliah yang berkaitan.
Namun, besar harapan kami dengan adanya diktat ini dapat membantu mahasiswa untuk belajar
dan memahami lebih lanjut mata kuliah dasar teknik yang akan diuji saat UTS ini. Diktat ini
bersifat suplementer sehingga nilai kalian pada ujian nanti tidak ditentukan oleh diktat ini,
tetapi tentunya oleh usaha kalian sendiri.

Selamat berjuang dan mempersiapkan UAS, para singa Teknik! Semoga sukses dan
lancar dalam mengerjakan soal ujian, jangan lupa untuk selalu berdoa dan mengingat Tuhan
yang Maha Esa dalam setiap perjuangan menuntut ilmu agar diberikan kemudahan dan
kelancaran. Semangat!
ALJABAR LINEAR
Oleh : AKPRO BEM FTUI 2023

RUMUS:
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN MATRIKS
1. Sistem persamaan linear 𝑥 + 4𝑦 = 8
(SPL) Ax+By+Cz=D
2. Bukan SPL 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 1
3. Variasi penyelesaian Himpunan penyelesaian
x=2; y=3
Penyelesaian umum (berbentuk parameterik)
2
x=t; 𝑦 = 6 𝑡
4 Operasi Baris Elementer jenis operasi, memiliki 3 operasi, yaitu :
i. Perkalian sebuah baris dengan sebuah konstanta
bukan nol,
ii. ii. Pertukaran urutan baris,
iii. iii. Penjumlahan yang diikuti perkalian suatu
baris ke baris lainnya.

5 Eliminasi Gauss-Jordan Eliminasi Gauss dan Gauss-Jordan adalah metode


penyelesaian persamaan linear, sederhananya
menggunakan operasi baris elementer pada matriks untuk
menyederhanakan bentuknya menjadi bentuk eselon atau
eselon tereduksi
● bentuk eselon baris (BEB)

● Bentuk eselon baris tereduksi (BEBT)

6 Notasi matriks Matriks ditulis dalam notasi m x n (Jumlah baris x Jumlah


kolom)
7 Penambahan dan Dalam penjumlahan serta pengurangan matriks, jumlah
pengurangan kolom dan baris yang sama agar dapat dilakukan.
8 Perkalian konstanta pada
matriks
9 Perkalian matriks Perkalian hanya bisa dilakukan jika kolom matriks
pertama sama dengan baris matriks kedua

10 Transpose matriks Menukar baris dengan kolom (diagonal tidak berubah)

11 Invers matriks 1
. 𝐴𝑑𝑗 𝐴
𝑑𝑒𝑡𝐴
12 Mencari elementary dan Dua cara mencari matriks invers adalah perncerminan dan
matriks invers adjoint. - Metode Pencerminan memanfaatkan matriks
identitas dan operasi baris elementer dalam
menyelesaikannya, yaitu dengan mengubah :
[𝐴: 𝐼] → [𝐼: 𝐴−1 ]
Metode Adjoint, sangat efektif jika digunakan pada matriks
yang memiliki kerumitan rendah. Jika diberlakukan pada
matriks 3 x 3 ataupun lebih besar, maka terjadi kerumitan
dalam mencari determinan dan kofaktor dari matriks.
1
𝐴−1 = 𝐴𝑑𝑗 𝐴
𝑑𝑒𝑡 𝐴
𝑚+𝑛
Kofaktor = 𝐶𝑚𝑛 = (−1) 𝑀𝑚𝑛
13 Jenis-jenis matriks - Ada tiga jenis matriks, yaitu matriks diagonal, matriks
segitiga, dan matriks simetrik.
- Matriks diagonal adalah suatu matriks dimana semua entri
selain diagonal utama bernilai 0, matriks identitas juga
termasuk matriks diagonal.
- Matriks segitiga terdiri dari matriks segitiga bawah dan
matriks segitiga atas

matriks segitiga mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :


1. Transpos suatu matriks segitiga bawah adalah segitiga
atas, dan kebalikannya
2. Hasil kali matriks-matriks segitiga bawah adalah segitiga
bawah, dan hasil kali matriks-matriks segitiga atas adalah
segitiga atas
3. Suatu matriks segitiga dapat diinvers jika dan hanya jika
entri diagonal utamanya tidak ada yang bernilai 0
4. Invers suatu matriks segitiga bawah adalah segitiga
bawah, dan invers suatu matriks segitiga atas adalah
segitiga atas

- Matriks simetrik adalah suatu matriks yang memenuhi


syarat :
𝐴 = 𝐴𝑇
- Matriks simetrik juga mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut :Jika 𝐴 dan 𝐵 adalah matriks-matriks simetrik
dengan ukuran yang sama, dan jika 𝑘 adalah sembarang
skalar
1.𝐴 𝑇 adalah simetrik
2.𝐴 + 𝐵 dan 𝐴 − 𝐵 adalah simetrik
3. 𝑘𝐴 adalah simetrik
4. (𝐴. 𝐵)𝑇 = 𝐵 𝑇 𝐴 𝑇 = 𝐵. 𝐴
5. (𝐴−1 )𝑇 = (𝐴𝑇 )−1 = 𝐴−1
Keterangan:
𝑇 = 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑝𝑜𝑠𝑒
m= Jumlah baris
n = Jumlah Kolom

DETERMINAN
1. Fungsi determinan Determinan adalah suatu bilangan real yang diperoleh dari
suatu proses dengan aturan tertentu terhadap matriks bujur
sangkar. Determinan dinyatakan sebagai jumlah semua
hasil kali dasar bertanda dari matriks bujur sangkar A,
determinan dari sebuah matriks bujur sangkar A
dinotasikan dengan 𝐷𝑒𝑡(𝐴) atau A . Untuk menggambarkan
fungsi determinan, anggaplah 𝐴 adalah suatu matriks bujur
sangkar. Fungsi determinan dinyatakan sebagai 𝑫𝒆𝒕, dan
kita mendefinisikan 𝐷𝑒𝑡(𝐴) sebagai jumlah semua hasil
kali elementer bertanda dari 𝐴. Angka hasil dari 𝐷𝑒𝑡(𝐴)
disebut determinan 𝑨
Aturan Sarrus (Matriks 2x2 dan 3x3)

Matriks 2x2: 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
Matriks 3x3: 𝑎𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑔 + 𝑐𝑑ℎ − 𝑔𝑒𝑐 − ℎ𝑓𝑎 − 𝑖𝑑𝑏
2. Menghitung determinan Dalam menghitung determinan dapat dilakukan dengan
dengan operasi baris operasi baris, namun terdapat beberapa teori mengenai
determinan yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Jika 𝐴 mempunyai sebuah baris nol atau sebuah kolom
nol maka 𝐷𝑒𝑡(𝐴) = 0
2. 𝐷𝑒𝑡(𝐴) = 𝐷𝑒𝑡(𝐴𝑇 )

Pada matriks bujur sangkar (berukuran n x n) dan juga


merupakan matriks segitiga atas atau matriks segitiga
bawah, atau matriks diagonal, maka determinan adalah
hasil kali entri-entri pada diagonal utamanya; yaitu :
𝐷𝑒𝑡(𝐴) = 𝑎11 . 𝑎22 . 𝑎33 … . . 𝑎𝑛𝑛

Maka determinannya adalah perkalian dari diagonal


utamanya yaitu= 2 x 4 x 1= 8

Suatu matriks elementer dihasilkan dari suatu operasi baris


elementer tunggal terhadap suatu matriks identitas. Maka
determinan dari suatu matriks elementer ialah :
1. Jika 𝐸 dihasilkan dari mengalikan suatu baris dengan 𝑘,
maka 𝐷𝑒𝑡(𝐸) = 𝑘
2. Jika 𝐸 dihasilkan dari mempertukarkan dua barus matriks
maka 𝐷𝑒𝑡(𝐸) dikalikan -1
3. Jika 𝐸 dihasilkan dari menambahkan suatu kelipatan satu
baris ke baris lainnya, maka 𝐷𝑒𝑡(𝐸) = 1

Selain itu, dalam menghitung determinan suatu matriks


dapat digunakan reduksi baris, dengan memanfaatkan
operasi baris elementer
3 Sifat-sifat determinan Dalam mengerjakan persoalan determinan, terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan, hal-hal tersebut ialah
sifat-sifat dasar determinan, yaitu :
1. 𝐷𝑒𝑡(𝑘𝐴) = 𝑘 𝑛𝐷𝑒𝑡(𝐴) Nilai 𝑛 diambil dari jumlah baris
dalam matriks 𝐴 yang dikalikan dengan 𝑘
2. 𝐷𝑒𝑡(𝐴) + 𝐷𝑒𝑡(𝐵) ≠ 𝐷𝑒𝑡(𝐴 + 𝐵)
3. Jika :

Maka : 𝐷𝑒𝑡(𝐴) + 𝐷𝑒𝑡(𝐵) = 𝐷et

4. 𝐷𝑒𝑡(𝐴. 𝐵) = 𝐷𝑒𝑡(𝐴).𝐷𝑒𝑡(𝐵) Jika ukuran matriks 𝐴 dan 𝐵


memiliki ukuran n x n
4 Aturan Cramer Aturan Cramer merupakan salah satu cara untuk
menyelesaikan sistem persamaan linear yang berbentuk
𝐴𝑥 = 𝑏 dengan memanfaatkan determinan. Dengan
mensubstitusikan kolom-i dari matriks 𝐴 dengan 𝑏 dan
membandingkan determinannya dengan determinan
matriks 𝐴, akan diperoleh nilai yang sesuai dengan variabel
yang bersesuaian dengan kolom-i tersebut.
𝑥1 = 𝐷𝑒𝑡(𝐴1)/𝐷𝑒𝑡(𝐴) ,
𝑥2 = 𝐷𝑒𝑡(𝐴2)/𝐷𝑒𝑡(𝐴) , … , 𝑥𝑛 = 𝐷𝑒𝑡(𝐴𝑛)/𝐷𝑒𝑡(𝐴)

VEKTOR DI RUANG DUA DAN TIGA


1. Definisi vektor di ruang dua Sebelum mempelajari mengenai vektor ruang dua dan
dan tiga vektor ruang tiga, perlu memahami hal-hal mendasar
mengenai vektor terlebih dahulu. Vektor adalah suatu
satuan yang didefinisikan memiliki besar dan arahnya.
Contoh-contoh vektor adalah gaya dan perpindahan.
Vektor dapat digambarkan sebagai sebuah panah, ekor dari
panah tersebut disebut titik pangkal vektor dan ujung panah
disebut sebagai titik ujung. Cara penulisan vektorialah
dengan huruf kecil tebal (misalkan a, k, v, w, dan x).
Vektor-vektor yang panjang dan arahnya sama disebut
ekuivalen.
2. Aritmatika vektor Dalam menyelesaikan persoalan dalam bentuk vektor,
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti sifat-
sifat yang berkaitan dengan operasi pada vektor, yakni :
1. 𝒖 + 𝒗 = 𝒗 + 𝒖
2. (𝒖 + 𝒗) + 𝒘 = 𝒖 + (𝒗 + 𝒘)
3. 𝒖 + 0 = 0 + 𝒖 = 𝒖
4. 𝒖 + (−𝒖) = 0
5. 𝑘(𝑙𝒖) = (𝑘𝑙)𝒖
6. 𝑘(𝒖 + 𝒗) = 𝑘𝒖 + 𝑘𝒗
7. (𝑘 + 𝑙)𝒖 = 𝑘𝒖 + 𝑙𝒖
8. 1𝒖 = 𝒖
Dimana 𝒖, 𝒗, dan 𝒘 adalah vektor dan 𝑘 dan 𝑙 adalah satuan
skalar (koefisien).
3. Panjang vektor ‖𝑢‖ = √𝑢1 2 + 𝑢2 2 , untuk Vektor ruang dua
‖𝑢‖ = √𝑢1 2 + 𝑢2 2 + 𝑢3 2 , untuk Vektor ruang tiga
4. Hasil kali titik dan proyeksi 𝑢. 𝑣 = ‖𝑢‖‖𝑣‖𝑐𝑜𝑠𝜃
vektor 𝑢. 𝑣 = 𝑢1 𝑣1 + 𝑢2 𝑣2 + 𝑢3 𝑣3 jika tidak diberikan 𝜃

Jika 𝒖 dan 𝒗 adalah vektor tak nol, maka hubungan antara


hasil kali titik kedua vektor tersebut dengan besaran sudut
:
1. 𝒖. 𝒗 > 0, 𝜃 lancip
2. 𝒖. 𝒗 < 0, 𝜃 tumpul
3. 𝒖. 𝒗 = 0, 𝜃 = 90°
4 Hasil kali silang 𝑢 = (𝑢1 , 𝑢2 , 𝑢3 ); 𝑣 = (𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3 )

atau bisa ditulis


𝑢 𝑥 𝑣 = ((𝑢2 𝑣3 − 𝑣2 𝑢3 ), (𝑢3 𝑣1 − 𝑣3 ), (𝑢1 𝑣2 − 𝑣1 𝑢2 ))

Catatan : Perhatikan pola rumusnya, untuk komponen


matriks pertama hasil kali silang, komponen matriks 𝑢1 dan
𝑣1 tidak ada. Hal ini juga berlaku untuk komponen matriks
hasil kali silang berikutnya

Sifat-sifat yang mengatur kali silang


1. 𝒖 . (𝒖 × 𝒗) = 0 karena 𝒖 ⊥ (𝒖 × 𝒗)
2. 𝒗 . (𝒖 × 𝒗) = 0 karena 𝒗 ⊥ (𝒖 × 𝒗)
3. ‖𝑢 𝑥 𝑣‖2 = ‖𝑢‖2 ‖𝑣‖2 − (𝑢. 𝑣)2 jika tidak diberikan 𝜃
atau
‖𝒖 × 𝒗‖ = ‖𝒖‖‖𝒗‖ − sin 𝜃 jika diberikan 𝜃
4. 𝒖 × (𝒗 × 𝒘) = (𝒖 .𝒘)𝒗 − (𝒖 . 𝒗)𝒘
5. (𝒖 × 𝒗) × 𝒘 = (𝒖 .𝒘)𝒗 − (𝒗 . 𝒘)𝒖
6. 𝒖 × 𝒗 = −(𝒗 × 𝒖)
7. 𝒖 × (𝒗 + 𝒘) = (𝒖 × 𝒗) + (𝒖 × 𝒘)
8. (𝒖 + 𝒗) × 𝒘 = (𝒖 × 𝒘) + (𝒗 × 𝒘)
9. 𝑘(𝒖 × 𝒗) = (𝑘𝒖) × 𝒗 = 𝒖 × (𝑘𝒗) jika 𝑘 adalah satuan
skalar 10. 𝒖 × 𝟎 = 𝟎 × 𝒖 = 0
11. 𝒖 × 𝒖 = 𝟎
5 Jarak diantara sebuah titik |𝑎𝑥0 + 𝑏𝑦0 + 𝐶𝑧0 + 𝑑|
𝐷=
dengan sebuah bidang dalam √𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2
ruang dimensi tiga.
Keterangan:
(𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 ) = koordinat titik tersebut
Ax+by+cz+d=0 adalah persamaan bidang
Nilai n= (a,b,c)
ALJABAR LINEAR
Oleh: AKPRO BEM FTUI 2023

SOAL
1. (Sub-CPMK 2)
Diketahui empat buah titik di R3 yaitu P (1,1,3), Q (-4,1,8), R (4,1,5), dan S (-1,1,2)
a) Hitung luas segitiga yang dibentuk oleh tiga titik P, Q, dan R!
b) Tentukan persamaan bidang W yang dibentuk dari P, Q, dan R!

2. (Sub-CPMK 1)
Jika =

Tentukan nilai determinan dari matriks

3. (Sub-CPMK 1)
Selesaikanlah persamaan berikut dengan menentukan nilai 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 menggunakan
hukum Cramer (Cramer’s rule)
𝑥1 − 3𝑥2 + 𝑥3 = 4
2𝑥1 − 𝑥2 = −2
4𝑥1 − 3𝑥3 = 0

4. (Sub-CPMK 2)
Tentukan vektor 𝑢 yang ortogonal dengan vektor 𝑣 = (4, −6,10) dan buktikan
ortogonalitasnya.

5. Tentukan nila-nilai k jika volume paralel epipedum yang dibentuk oleh ketiga vector u
= (4, 1, -2), v = (2, 0, k), dan w = (-1, 3, 1) adalah 25!

6. Diberikan T : P1 → P2 dengan 𝑇(𝑎𝑥 + b) = ( x + 3) (𝑎𝑥 + 𝑏), 𝑎, 𝑏, 𝜖 R. Apakah T


merupakan suatu transformasi linier? Jelaskan!
PEMBAHASAN
1. a) Diketahui:
P (1, 1, 3), Q (-4, 1, 8), R (4, 1, 5), S (-1, 1, 2)
1
Luas segitiga ditinjau menggunakan rumus: P = ||𝑃𝑄 × 𝑃𝑅||
2
𝑃𝑄 = 𝑄 − 𝑃 = (-4, 1, 8) - (1, 1, 3) = (-5, 0 , 5)
𝑃𝑅 = 𝑅 − 𝑃 = (4, 1, 5) - (1, 1, 3) = (3, 0, 2)

𝑃𝑄 𝑥 𝑃𝑅 = det = 𝑖 −𝑗 +𝑘 = 25𝑗

Sehingga diperoleh:
||𝑃𝑄 𝑥 𝑃𝑅|| = = 25

1
Luas segitiga = 2 × 25 = 12,5

b) Menggunakan rumus:
det =0

Dengan P (x1, y1, z1), Q (x2, y2, z2), R (x3, y3, z3), maka:

W= det =0

Menggunakan metode Sarrus diperoleh:


[15(𝑦 − 1)] − [−10(𝑦 − 1)] = 0
15𝑦 − 15 + 10𝑦 − 10 = 0
25𝑦 − 25 = 0
𝑦 =1
Maka persamaan bidang W adalah 𝑦 − 1 = 0

2. Kedua matriks pertama diperlakukan operasi perkalian

=
=

Maka dari persamaan matriks berikut diperoleh:


● 𝑥 = 11
● 2𝑎 + 𝑏 − 4 = 1 −> 2𝑎 + 𝑏 = 5
● 2𝑎2 + 𝑎𝑏 − 3 = 7

𝑎(2𝑎 + 𝑏) = 10
𝑎(5) = 10
𝑎=2

● Substitusikan a ke persamaan 2𝑎 + 𝑏 = 5
2(2) + 𝑏 = 5
𝑏 =5−4=1

Maka a dan b dapat dimasukkan ke dalam matriks:

Berikutnya adalah mencari determinan:

det

Menggunakan metode minor baris ke-2, diperoleh

= −5(−7 − 4) + (−5(2 − 3))


= −5(−11) + (−5(−1))
= 55 + 5
= 60

3. Rumuskan persamaan tersebut menjadi bentuk matriks, misal matriks A


1 −3 1
𝐴=[2−1 0 ]
4 0−3
Hitung determinan matriks A
1 −3 1 1 −3
det(𝐴) = |2 −1 0| 2 −1
4 0 3 4 0

𝑑𝑒𝑡 (𝐴) = [(1 × −1 × 3) + (−3 × 0 × 4) + (1 × 2 × 0)]


− [(−3 × 2 × 3) + (1 × 0 × 0) + (1 × −1 × 4)]
𝑑𝑒𝑡 (𝐴) = 3 + 0 + 0 − (18 + 0 − 4)
𝑑𝑒𝑡 (𝐴) = −11

Substitusikan hasil persamaan ke salah satu baris matriks, dimulai dari baris yang
pertama
4 −3 1
𝐴1 = [−2 −1 0 ]
0 0 −3

Hitung determinannya
4 −3 1 4 −3
det(𝐴1 ) = |−2 −1 0 | −2 −1
0 0 −3 0 0
det(𝐴1 ) = (12 + 0 + 0) − (−18 + 0 + 0) = 30

Langkah tersebut diulang hingga baris yang ketiga


1 4 1
𝐴2 = [2 −2 0 ]
4 0 −3

1 4 1 1 4
det(𝐴2 ) = |2 −2 0 | 2 −2
4 0 −3 4 0
det(𝐴2 ) = (6 + 0 + 0) − (−24 + 0 − 8) = 38

1 −3 4
𝐴3 = [2 −1 −2]
4 0 0

1 −3 4 1 −3
det(𝐴3 ) = |2 −1 −2| 2 −1
4 0 0 4 0
det(𝐴3 ) = (0 + 24 + 0) − (0 + 0 − 16) = 40
Untuk mencari nilai 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 dilakukan pembagian dari hasil determinan matriks
𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡 (𝐴1 ) 30 30
𝑥1 = = =−
𝑑𝑒𝑡 (𝐴) −11 11
𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡 (𝐴2 ) 38 38
𝑥2 = = =−
𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡 (𝐴) −11 11
𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡 (𝐴3 ) 40 40
𝑥3 = = =−
𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡 (𝐴) −11 11
30 38 40
Sehingga nilai 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 berturut-turut adalah − 11 , − 11 , − 11

4. Untuk membuktikan ortogonalitas vektor 𝑢, dapat digunakan titik x dan y sembarang untuk
mencari z. Misal: 𝑥 = 0, 𝑦 = 1
Vektor bersifat ortogonal jika 𝑢. 𝑣 = 0, sehingga:

(0)(4) + (1)(−6) + 𝑧(10) = 0


10𝑧 = 6
6 3
𝑧= =
10 5
3
Maka vektor u = (0,1, 5 )

5. Volume paralelepipedum = | 𝑊 · (𝑈 X 𝑉) |
𝑖 𝑗 𝑘 𝑖 𝑗
(U X V) = [4 1 −2 4 1]
2 0 𝐾 2 0
(U X V) = Ki – 4j – 2k – 4Kj
(U X V) = Ki + (–4 – 4K)j + (–2k)

𝑊 · (𝑈 X 𝑉) = [−1 3 1 ] . [𝐾 − 4 − 4𝐾 − 2 ]
25 = – k – 12 – 12K – 2
25 = –13K –14
K = –3

6. Transformasi dikatakan linear apabila,


a. T (𝑈 + 𝑉) = T (𝑈) + T (V)
b. T (k.𝑈) = k.T (𝑈)
Misalnya
u = ax + ab dan v = cx + d, maka
T [(a + c ) x + (b + d )] = (x + 3) [ (a + c ) x + (b + d )]
= (x + 3) (ax + b) + (x + 3 ) (cx + d )
= T (ax + b) + T (cx + d)
T [k. (ax + b)] = (x + 3) [k. (ax + b)]
= k (x + 3) (ax + b )
= k. T (ax + b)
Sehingga, T merupakan bentuk tranformasi linea
ALJABAR LINEAR
Oleh : IMTK FTUI

SOAL
1. Anda merupakan seorang insinyur yang diminta untuk mencari tahu jumlah oksigen (O2)
yang dibutuhkan untuk membakar pentana (C5H12) menjadi karbon dioksida (CO2) dan air
(H2O). Hal ini bisa dilakukan dengan menyetarakan koefisien reaksi kimia berikut hingga
didapatkan koefisien oksigen.

C5H12 (g) + O2 (g) 🡪 CO2 (g) + H2O (g)

Jika koefisien masing-masing spesi digambarkan dalam bentuk x1, x2, x3, dan x4 secara
berturut-turut, lalu jumlah atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) di sisi kanan
harus sama dengan di sisi kiri, nyatakanlah persamaan penyetaraan koefisien menjadi
bentuk SPL. Nyatakan SPL dalam bentuk matriks.

2. Gunakan soal nomor 1 dan lakukan eliminasi Gauss-Jordan untuk mengubah matriks
menjadi matriks eselon baris tereduksi dan mendapatkan nilai x1, x2, x3, dan x4. Jika
hasilnya berupa pecahan, kalikan seluruh koefisien dengan penyebutnya. Tuliskan
persamaan reaksi kimia yang sudah disetarakan.

3. Diketahui matriks A :
0 0.4 0.6
𝐴 = 0.6 0.1 0.2
0.4 0.5 0.2
Vektor x dan vektor b :
𝑥1 13
𝑥
𝑥 = 2 𝑏 = 16
𝑥3 16
Hubungan antara matriks dan vektor-vektor tersebut adalah,
𝐴𝑥 = 𝑏
Hitunglah x1, x2, x3 dengan menggunakan aturan Cramer. Gunakan metoda ekspansi
kofactor sepanjang baris pertama untuk mencari determinan yang diperlukan dalam
aturan Cramer.

Aturan Cramer :
𝑑𝑒𝑡𝑑𝑒𝑡 (𝐴1 ) 𝑑𝑒𝑡𝑑𝑒𝑡 (𝐴1 ) 𝑑𝑒𝑡𝑑𝑒𝑡 (𝐴𝑛 )
𝑥1 = , 𝑥1 = , ……, 𝑥𝑛 =
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑒𝑡 (𝐴) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑒𝑡 (𝐴) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑒𝑡 (𝐴)
Dengan 𝐴𝑗 adalah matriks yang diperoleh dengan menggantikan entri dalam kolom
ke-j dari matriks A dengan matriks :
𝑏1
𝑏 = 𝑏1
𝑏𝑛

4. a) Tentukan persamaan bidang yang melalui (3, -2, 1) dan tegak lurus dengan bidang
2x + 3y – 2z = 4 dan -3x + y + 4z = 2
b) Tentukan apakah ketiga vektor A = <1, -2, 1>, B = <3, 0, -2>, dan C = <5, -4, 0> terletak
pada bidang yang sama?
Persamaan bidang yang melalui titik P0 (x0, y0, z0) dan bernormal n = (a, b, c) adalah :
𝑎(𝑥 − 𝑥0 ) + 𝑏 (𝑦 − 𝑦0 ) + 𝑐(𝑧 − 𝑧0 ) = 0

5. V adalah himpunan dua bilangan rill (x,y) dengan operasi


(x,y) + (x’+y’) = (x+x’,yy’)
k(x,y) = (kx,ky)
Tentukan apakah V dengan operasi yang didefinisikan memenuhi aksioma 2,4,5, dan 7
dari ruang vector beserta penjabarannya.
● Aksioma 2, 𝑢 + 𝑣 = 𝑣 + 𝑢, untuk setiap u dan v, objek di V.
● Aksioma 4, terdapat suatu objek 0 di V, disebut zero vector pada V, sedemikian
sehingga 0 + 𝑢 = 𝑢 + 0 = 𝑢 untuk setiap u di V.
● Aksioma 5, untuk setiap u di V, terdapat objek -u di V, disebut negative dari u,
sedemikian sehingga 𝑢 + (−𝑢) = (−𝑢) + 𝑢 = 0.
● Aksioma 7, untuk setiap k bilangan rill serta u, 𝑣 𝜀 𝑉 berlaku k(u+v) = ku+kv.
PEMBAHASAN:

1. Diketahui : Persamaan Reaksi = 𝑥1 C5H12 (g) + 𝑥2 O2 (g) 🡪 𝑥3 CO2 (g) + 𝑥4 H2O (g)
Ditanya :
a) Nyatakan persamaan penyetaraan menjadi SPL dan Matriks!
b) Dengan BEBT, tentukan nilai 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥1 dan 𝑥4 ! Tuliskan reaksi setaranya!
Jawaban :
a)

Atom 𝛴𝐾𝑎𝑛𝑎𝑛 𝛴𝐾𝑖𝑟𝑖

C 5 1

H 12 2

O 2 3

SPL
● 5𝑥1 − 𝑥3 = 0
● 12𝑥1 − 2𝑥4 = 0
● 2𝑥2 − 2𝑥3 − 𝑥4 = 0
Matriks
C → 5 0 −1 0 0
H → [12 0 0 −2 |0|]
O → 0 2 −2 −1 0

2. BEBT dari [0 0 0 ]
● B1 : 5 || B2 : 12 ||B3 : 2
1 0 −1 0 0 5

● [1 0 0 −16 |0]
0 1 −1 −12 0

● B2 – B1
1 0 −15 0 0
● [0 0 15 −16 |0]
0 1 −1 −12 0

● B2 x 5
1 0 −15 0 0
● [0 0 1 −56 |0]
0 1 −1 −12 0

● B3 + B1
1 0 −15 0 0
● [0 0 1 −56 |0]
0 1 0 −86 0
1
● B1 + 5B2
1 1
1 0 0 −16 0 x1 − 6 x4 = 0 x1 = 6 x4
5 5
● [0 0 1 −56 |0] à x3 − x4 = 0 à x3 = x4
6 6
0 1 0 −86 0 x − 8 x = 0 x = 8 x
2 46 2 4 6

𝑥4 = 𝑡 (𝑝𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)
Jika 𝑥4 = 6 , maka :
1 5 8
𝑥1 = . 6 = 1 𝑥3 = . 6 = 5 𝑥2 = . 6 = 8
6 6 6
Persamaan reaksi menjadi
C5H12 (g) + 8O2 (g) 🡪 5CO2 (g) + 6H2O (g)

3. Diketahui matriks A:
0 0.4 0.6
𝐴 = [0.6 0.1 0.2]
0.4 0.5 0.2
Vektor x dan vektor b:
𝑥1 13
𝑥
𝑥 = [ 2] 𝑏 = [16]
𝑥3 16
Hubungan antara matriks dan vektor-vektor tersebut adalah 𝐴𝑥 = 𝑏
Hitunglah 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 dengan menggunakan aturan Cramer. Gunakan metode ekspansi
kofactor sepanjang baris pertama untuk mencari determinan yang diperlukan dalam
aturan Cramer.
Aturan Cramer,

𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡 (𝐴1 ) 𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡 (𝐴2 ) 𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡 (𝐴𝑛 )


𝑥1 = , 𝑥2 = , … … . . , , 𝑥𝑛 =
𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡 (𝐴) 𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡 (𝐴) 𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡 (𝐴)
Dengan 𝐴𝑗 adalah matriks yang diperoleh dengan menggantikan entri dalam kolom ke-
j dari matriks A dengan matriks:
𝑏1
𝑏 = [ 𝑏2 ]
𝑏𝑛
Solusi :
0 0.4 0.6
0.1 0.2 0.6 0.2 0.6 0.1
𝐴 = [0.6 0.1 0.2] maka det(A) = 0 | | − 0.4 | | + 0.6 | |
0.5 0.2 0.4 0.2 0.4 0.5
0.4 0.5 0.2

𝐷𝑒𝑡(𝐴) = 0 − 4 ∙ 10−1 (12 ∙ 10−2 − 8 ∙ 10−2 ) + 6 ∙ 10−1 (3 ∙ 10−1 − 4 ∙ 10−2 )


𝐷𝑒𝑡(𝐴) = −4 ∙ 10−1 (4 ∙ 10−2 ) + 6 ∙ 10−1 (26 ∙ 10−2 )
𝐷𝑒𝑡(𝐴) = −16 ∙ 10−3 + 156 ∙ 10−3
𝐷𝑒𝑡(𝐴) = 140 ∙ 10−3 = 0.14

13 0.4 0.6
𝐴1 = [16 0.1 0.2]
16 0.5 0.2
0.1 0.2 16 0.2 16 0.1
maka det(𝐴1 ) = 13 | | − 0.4 | | + 0.6 | |
0.5 0.2 16 0.2 16 0.5

𝐷𝑒𝑡(𝐴1 ) = 13(2 ∙ 10−2 − 10 ∙ 10−2 ) − 4 ∙ 10−1 (3.2 − 3.2) + 6 ∙ 10−1 (8 − 1.6)


𝐷𝑒𝑡(𝐴1 ) = 13(−8 ∙ 10−2 ) − 4 ∙ 10−1 (0) + 6 ∙ 10−1 (6.4)
𝐷𝑒𝑡(𝐴1 ) = 104 ∙ 10−2 − 0 + 384 ∙ 10−2
𝐷𝑒𝑡(𝐴1 ) = 280 ∙ 10−2 = 2.8

0 13 0.6
𝐴2 = [0.6 16 0.2]
0.4 16 0.2
16 0.2 0.6 0.2 0.6 16
maka det(𝐴2 ) = 0 | | − 13 | | + 0.6 | |
16 0.2 0.4 0.2 0.4 16

𝐷𝑒𝑡(𝐴2 ) = 0 − 13(12 ∙ 10−2 − 8 ∙ 10−2 ) + 6 ∙ 10−1 (9.6 − 64 ∙ 10−1 )


𝐷𝑒𝑡(𝐴2 ) = −13(4 ∙ 10−2 ) + 6 ∙ 10−1 (32 ∙ 10−1 )
𝐷𝑒𝑡(𝐴2 ) = (−52 ∙ 10−2 ) + 192 ∙ 10−2 = 1.4

0 0.4 13
𝐴3 = [0.6 0.1 16]
0.4 0.5 16
0.6 16 0.6 0.1
maka det(𝐴3 ) = 0 − 0.4 | | + 13 | |
0.4 16 0.4 0.5

𝐷𝑒𝑡(𝐴3 ) = 0 − 4 ∙ 10−1 (96 ∙ 10−1 − 64 ∙ 10−1 ) + 13(30 ∙ 10−2 − 4 ∙ 10−2 )


𝐷𝑒𝑡(𝐴3 ) = −4 ∙ 10−1 (32 ∙ 10−1 ) + 13(26 ∙ 10−2 )
𝐷𝑒𝑡(𝐴3 ) = −128 ∙ 10−2 + 338 ∙ 10−2 = 210 ∙ 10−2 = 2.1

Maka solusi dari SPL adalah :


𝑑𝑒𝑡 (𝐴1 ) 2.8
𝑥1 = = = 20
𝑑𝑒𝑡 (𝐴) 0.14
𝑑𝑒𝑡 (𝐴2 ) 1.4
𝑥2 = = = 10
𝑑𝑒𝑡 (𝐴) 0.14
𝑑𝑒𝑡 (𝐴3 ) 2.1
𝑥3 = = 0.14 = 1.5
𝑑𝑒𝑡 (𝐴)

4. a) Diketahui:
Bidang melalui (3,-2,1) dan tegak lurus dengan bidang 2𝑥 + 3𝑦 − 2𝑧 = 4 dan
−3𝑥 + 𝑦 + 4𝑧 = 2
Ditanya: Persamaan bidang ?
Jawab :

• 2𝑥 + 3𝑦 − 2𝑧 = 4 • −3𝑥 + 𝑦 + 4𝑧 = 2
⃗⃗⃗⃗ = (2, 3, −2)
𝑛₁ 𝑛⃗₂ = (−3, 1, 4)
Tegak lurus bidang 1 dan bidang 2, artinya 𝑛⃗ = 𝑛₁⃗⃗⃗⃗ × 𝑛₂
⃗⃗⃗⃗
𝑖 𝑗 𝑘 𝑖 𝑗
⃗⃗⃗⃗ × 𝑛₂
𝑛₁ ⃗⃗⃗⃗ = 2 3 −2 2 3
−3 1 4 −3 1
⃗⃗⃗⃗ = (12𝑖 + 6𝑗 + 2𝑘) − (8𝑗 − 2𝑖 − 9𝑘)
⃗⃗⃗⃗ × 𝑛₂
𝑛₁
⃗⃗⃗⃗ = (14𝑖 − 2𝑗 + 11𝑘)
⃗⃗⃗⃗ × 𝑛₂
𝑛₁
𝑛⃗ = (14,
⏟ −2
⏟ , 11
⏟)
𝑎 𝑏 𝑐
a (x - x0) + b (y – y0) + c (z – z0) = 0
14 (x – 3) + (-2) (y – (-2)) + 11 (z – 1) = 0
14x – 42 – 2y – 4 + 11z – 11 = 0
14x – 2y + 11z = 57

⃗ = (3, 0, -2) ; 𝐶 = (5, -4, 0)


b) Diketahui : 𝐴 = (1, -2, 1) ; 𝐵
Ditanya : Apakah Ketiga vector diatas sebidang ?
Jawab :

Jika Sebidang, harus memenuhi ⃗⃗⃗


𝐴 • (𝐵⃗ × 𝐶)
𝑖 𝑗 𝑘 𝑖 𝑗
⃗ × 𝐶 = 3 0 −2 3 0
𝐵
5 −4 0 5 −4
⃗𝐵 × 𝐶 = (0i – 10j – 12k) – ( 8i +0j – 0k)
𝐵⃗ × 𝐶 = -8i + 20j – 12k. dengan i, j, k adalah 1
Maka, -8(1) + 20(1) – 12(1) = -8 + 20 – 12 = 0
⃗⃗⃗ ⃗ × 𝐶)
𝐴 • (𝐵
⃗⃗⃗
𝐴 • 0 = 0 (TERBUKTI)
Maka, Vektor A, B, dan C sebidang
5. Diketahui:

(𝑥, 𝑦) + (𝑥 ′ , 𝑦 ′ ) = (𝑥 + 𝑥 ′ , 𝑦𝑦 ′ )
𝐾(𝑥, 𝑦) = (𝐾𝑥 , 𝐾𝑦)
Jawab:

● Aksioma 2 → 𝑢 + 𝑣 = 𝑣 + 𝑢
(𝑥 + 𝑥 ′ , 𝑦𝑦 ′ ) = (𝑥 ′ + 𝑥 , 𝑦 ′ 𝑦)
(𝑇𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖)

● Aksioma 4 → 𝜎 + 𝑢 = 𝑢 + 𝜎 = 𝑢
(𝜎1 , 𝜎2 ) + (𝑢1 , 𝑢2 ) = (𝑢1 , 𝑢2 )
𝜎1 + 𝑢1 = 𝑢1 + 𝜎1 = 𝑢1 → 𝜎1 = 0
𝜎2 + 𝑢2 = 𝜎2 𝑢2 = 𝑢2 → 𝜎2 = 1
𝑂𝑏𝑗𝑒𝑘 0 → 𝜎 = (0,1)
(𝑇𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖)

● Aksioma 5 → 𝑢 + (−𝑢) = (−𝑢) + 𝑢 = 0


(𝑥 , 𝑦) + (−𝑥 , −𝑦) = (0,1)
𝑥 − 𝑥 = 0 → −𝑥 = −𝑥
1
−𝑦𝑦 = 1 → −𝑦 =
𝑦
1
𝑂𝑏𝑗𝑒𝑘 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓, (−𝑥 , ), 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑦 = 0
𝑦
(𝑇𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖)

● Aksioma 7 → 𝐾(𝑢 + 𝑣) = 𝐾𝑢 + 𝐾𝑣
𝐾(𝑥 + 𝑥 ′ , 𝑦𝑦 ′ ) = (𝐾𝑥 + 𝐾𝑥 ′ ) + (𝐾𝑦, 𝐾𝑦 ′ )
(𝐾𝑥 + 𝐾𝑥 ′ , 𝐾𝑦𝑦 ′ ) = (𝐾𝑥 + 𝐾𝑥 ′ , 𝐾𝑦𝐾𝑦 ′ )
(𝐾𝑥 + 𝐾𝑥 ′ , 𝐾𝑦𝑦 ′ ) ≠ (𝐾𝑥 + 𝐾𝑥 ′ , 𝐾 2 𝑦𝑦 ′ )
(𝑇𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖)

𝐽𝑎𝑑𝑖 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑎𝑘𝑠𝑖𝑜𝑚𝑎 2 𝑑𝑎𝑛 4 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑠𝑖𝑜𝑚𝑎 5 𝑑𝑎𝑛 7.


ALJABAR LINEAR
Oleh : IMA FTUI 2023

SOAL:

1. Temukan persamaan bidang yang melalui tiga titik (0, 1, 0), (-1, 3, 2), dan (-2, 0, 1).

2. Menggunakan reduksi baris, tentukan determinan A


0 1 5
A = [3 −6 9]
2 6 1

3. Tunjukan bahwa matriks berikut merupakan basis bagi matriks berukuran 2 x 2


3 6 0 −1 0 −8 1 0
M = {[ ], [ ], [ ], [ ]}
3 −6 −1 0 −12 −4 −1 2

4. Tentukan apakah U dan V membentuk sudut lancip, tumpul, atau orthogonal?


a. U = (6, 1, 4), V = (2, 0, -3)
b. U = (0, 0, -1), V = (1, 1, 1)
c. U = (-6, 0, 4), V = (3, 1, 6)
d. U = (2, 4, -8), V = (5, 3, 7)

5. Tentukan invers matriks di bawah ini menggunakan metode operasi matriks

elementer!
1 2 3
A = [2 5 3 ]
1 0 8

6. Perhatikan SPL yang berbentuk Ax = b berikut


−1 3 2 𝑋1 1
[ 1 2 −3] ⌈𝑋2⌉ = ⌈−9⌉
2 1 −2 𝑋3 −3
Tunjukkan bahwa b adalah ruang kolom A, dan nyatakan b sebagai kombinasi linear
vektor kolom A.
PEMBAHASAN:

1. Menggunakan bentuk determinan dari persamaan bidang menghasilkan


𝑥 𝑦 𝑧 1
0 1 0 1
[ ]=0
−1 3 2 1
−2 0 1 1
Untuk mengevaluasi determinan ini, kurangi kolom keempat dari kolom kedua untuk
mendapatkan
𝑥 𝑦−1 𝑧 1
0 0 0 1
[ ]=0
−1 2 2 1
−2 −1 1 1

Kemudian diperluas oleh kofaktor dalam hasil baris kedua


2 2 −1 2 −1 2
𝑥| | − (𝑦 − 1) | |+𝑧| |=0
−1 1 −2 1 −2 −1
𝑥(4) − (𝑦 − 1)(3) + 𝑧(5) = 0
Sehingga memperoleh persamaan sebagai berikut
4𝑥 − 3𝑦 + 5𝑧 = −3

1 −2 3
2. = −3 |0 1 5|
2 6 1
1 −2 3
= −3 |0 1 5|
0 10 −5
1 −2 3
= −3 |0 1 5 |
0 0 −55
1 −2 3
= (−3)(−55) |0 1 5|
0 0 1
= (−3)(−55)(1) = 165

3. Tulis kombinasi linear:


3 6 0 −1 0 −8 1 0 𝑎 𝑏
𝑘1 [ ] + 𝑘2 [ ] + 𝑘3 [ ] + 𝑘4 [ ]=[ ]
3 −6 −1 0 −12 −4 −1 2 𝑐 𝑑

Atau dengan menyamakan setiap unsur pada kedua matriks, diperoleh SPL:
3 0 0 1 𝑘1 𝑎
6 −1 −8 0 𝑘2 𝑏
[ ]( ) = ( )
3 −1 −12 −1 𝑘3 𝑐
−6 0 −4 2 𝑘4 𝑑

Determinan matriks koefisiennya (MK) = 48

Det (MK) > 0 sehingga SPL memiliki solusi untuk setiap a, b, c, d


Jadi, M membangun Matriks 2x2

4. a. U = (6, 1, 4), V = (2, 0, -3)


U.V = 12 + 0 + (-12)
U.V = 0 (Orthogonal)

b. U = (0, 0, -1), V = (1, 1, 1)


U.V = 0 + 0 + (-1)
U.V = -1 (<0 Tumpul)

c. U = (-6, 0, 4), V = (3, 1, 6)


U.V = -18 + 0 + 24
U.V = 6 (>0 Lancip)

d. U = (2, 4, -8), V = (5, 3, 7)


U.V = 10 + 12 + (-56)
U.V = -34 (<0 Tumpul)

1 2 3 1 2 31 0 0
5. 𝐴 = (2 5 3) ⇒ (2 5 3|0 1 0)
1 0 8 1 0 80 0 1

−2 𝐵1+𝐵2 1 2 3 1 0 0 2 𝐵2+𝐵3 1 2 3 1 0 0
−1 𝐵1+𝐵3
⇒ (0 1 −3|−2 1 0) ⇒ (0 1 −3|−2 1 0)
0 −2 5 −1 0 1 0 0 −1 −5 2 1

−1 𝐵3 1 2 3 1 0 0 3 𝐵3+𝐵2 1 2 0 −14 6 3
−3 𝐵3+𝐵1
⇒ (0 1 −3|−2 1 0) ⇒ (0 1 0| 13 −5 −3)
0 0 1 5 −2 −1 0 0 1 5 −2 −1

−2 𝐵2+𝐵1 1 0 0 −40 16 9 −40 16 9


⇒ (0 1 0| 13 −5 −3) ⇒ ( 13 −5 −3) = 𝐴−1
0 0 1 5 −2 −1 5 −2 −1
6. Solusi dengan eliminasi Gauss: 𝑥1 = 2, 𝑥2 = −1, 𝑥3 = 3
−1 3 2 1
2 [ 1 ] − [2] + 3 [−3] = [−9]
2 1 −2 −3

Anda mungkin juga menyukai