Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
diktat MKDT ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktunya. Tidak lupa kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada IMD, IMPI, dan Asisten Dosen atas bantuannya
yang telah berkontribusi dalam pengerjaan diktat ini dengan memberikan materi soal dan
pembahasan untuk diktat MKDT pada semester ganjil ini.
Kami dari Akpro BEM FTUI 2023 berharap agar diktat ini dapat benar-benar
membantu mahasiswa dan memberikan manfaat terutama untuk mahasiswa tingkat 1 dalam
rangka persiapan menghadapi Ujian Akhir Semester Ganjil ini. Semoga diktat MKDT ini dapat
menambah pengetahuan dan dapat melatih mahasiswa untuk terbiasa mengerjakan soal agar
nanti pada saat ujian dapat mengerjakan soal dengan baik dan benar.
Kami dari pihak BEM, IMD, dan IMPI FTUI menegaskan bahwa diktat ini tidak
memberikan jaminan kelulusan kepada mahasiswa dalam mata kuliah yang berkaitan.
Namun, besar harapan kami dengan adanya diktat ini dapat membantu mahasiswa untuk belajar
dan memahami lebih lanjut mata kuliah dasar teknik yang akan diuji saat UTS ini. Diktat ini
bersifat suplementer sehingga nilai kalian pada ujian nanti tidak ditentukan oleh diktat ini,
tetapi tentunya oleh usaha kalian sendiri.
Selamat berjuang dan mempersiapkan UAS, para singa Teknik! Semoga sukses dan
lancar dalam mengerjakan soal ujian, jangan lupa untuk selalu berdoa dan mengingat Tuhan
yang Maha Esa dalam setiap perjuangan menuntut ilmu agar diberikan kemudahan dan
kelancaran. Semangat!
ALJABAR LINEAR
Oleh : AKPRO BEM FTUI 2023
RUMUS:
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN MATRIKS
1. Sistem persamaan linear 𝑥 + 4𝑦 = 8
(SPL) Ax+By+Cz=D
2. Bukan SPL 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 1
3. Variasi penyelesaian Himpunan penyelesaian
x=2; y=3
Penyelesaian umum (berbentuk parameterik)
2
x=t; 𝑦 = 6 𝑡
4 Operasi Baris Elementer jenis operasi, memiliki 3 operasi, yaitu :
i. Perkalian sebuah baris dengan sebuah konstanta
bukan nol,
ii. ii. Pertukaran urutan baris,
iii. iii. Penjumlahan yang diikuti perkalian suatu
baris ke baris lainnya.
11 Invers matriks 1
. 𝐴𝑑𝑗 𝐴
𝑑𝑒𝑡𝐴
12 Mencari elementary dan Dua cara mencari matriks invers adalah perncerminan dan
matriks invers adjoint. - Metode Pencerminan memanfaatkan matriks
identitas dan operasi baris elementer dalam
menyelesaikannya, yaitu dengan mengubah :
[𝐴: 𝐼] → [𝐼: 𝐴−1 ]
Metode Adjoint, sangat efektif jika digunakan pada matriks
yang memiliki kerumitan rendah. Jika diberlakukan pada
matriks 3 x 3 ataupun lebih besar, maka terjadi kerumitan
dalam mencari determinan dan kofaktor dari matriks.
1
𝐴−1 = 𝐴𝑑𝑗 𝐴
𝑑𝑒𝑡 𝐴
𝑚+𝑛
Kofaktor = 𝐶𝑚𝑛 = (−1) 𝑀𝑚𝑛
13 Jenis-jenis matriks - Ada tiga jenis matriks, yaitu matriks diagonal, matriks
segitiga, dan matriks simetrik.
- Matriks diagonal adalah suatu matriks dimana semua entri
selain diagonal utama bernilai 0, matriks identitas juga
termasuk matriks diagonal.
- Matriks segitiga terdiri dari matriks segitiga bawah dan
matriks segitiga atas
DETERMINAN
1. Fungsi determinan Determinan adalah suatu bilangan real yang diperoleh dari
suatu proses dengan aturan tertentu terhadap matriks bujur
sangkar. Determinan dinyatakan sebagai jumlah semua
hasil kali dasar bertanda dari matriks bujur sangkar A,
determinan dari sebuah matriks bujur sangkar A
dinotasikan dengan 𝐷𝑒𝑡(𝐴) atau A . Untuk menggambarkan
fungsi determinan, anggaplah 𝐴 adalah suatu matriks bujur
sangkar. Fungsi determinan dinyatakan sebagai 𝑫𝒆𝒕, dan
kita mendefinisikan 𝐷𝑒𝑡(𝐴) sebagai jumlah semua hasil
kali elementer bertanda dari 𝐴. Angka hasil dari 𝐷𝑒𝑡(𝐴)
disebut determinan 𝑨
Aturan Sarrus (Matriks 2x2 dan 3x3)
Matriks 2x2: 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
Matriks 3x3: 𝑎𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑔 + 𝑐𝑑ℎ − 𝑔𝑒𝑐 − ℎ𝑓𝑎 − 𝑖𝑑𝑏
2. Menghitung determinan Dalam menghitung determinan dapat dilakukan dengan
dengan operasi baris operasi baris, namun terdapat beberapa teori mengenai
determinan yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Jika 𝐴 mempunyai sebuah baris nol atau sebuah kolom
nol maka 𝐷𝑒𝑡(𝐴) = 0
2. 𝐷𝑒𝑡(𝐴) = 𝐷𝑒𝑡(𝐴𝑇 )
SOAL
1. (Sub-CPMK 2)
Diketahui empat buah titik di R3 yaitu P (1,1,3), Q (-4,1,8), R (4,1,5), dan S (-1,1,2)
a) Hitung luas segitiga yang dibentuk oleh tiga titik P, Q, dan R!
b) Tentukan persamaan bidang W yang dibentuk dari P, Q, dan R!
2. (Sub-CPMK 1)
Jika =
3. (Sub-CPMK 1)
Selesaikanlah persamaan berikut dengan menentukan nilai 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 menggunakan
hukum Cramer (Cramer’s rule)
𝑥1 − 3𝑥2 + 𝑥3 = 4
2𝑥1 − 𝑥2 = −2
4𝑥1 − 3𝑥3 = 0
4. (Sub-CPMK 2)
Tentukan vektor 𝑢 yang ortogonal dengan vektor 𝑣 = (4, −6,10) dan buktikan
ortogonalitasnya.
5. Tentukan nila-nilai k jika volume paralel epipedum yang dibentuk oleh ketiga vector u
= (4, 1, -2), v = (2, 0, k), dan w = (-1, 3, 1) adalah 25!
𝑃𝑄 𝑥 𝑃𝑅 = det = 𝑖 −𝑗 +𝑘 = 25𝑗
Sehingga diperoleh:
||𝑃𝑄 𝑥 𝑃𝑅|| = = 25
1
Luas segitiga = 2 × 25 = 12,5
b) Menggunakan rumus:
det =0
Dengan P (x1, y1, z1), Q (x2, y2, z2), R (x3, y3, z3), maka:
W= det =0
=
=
𝑎(2𝑎 + 𝑏) = 10
𝑎(5) = 10
𝑎=2
● Substitusikan a ke persamaan 2𝑎 + 𝑏 = 5
2(2) + 𝑏 = 5
𝑏 =5−4=1
det
Substitusikan hasil persamaan ke salah satu baris matriks, dimulai dari baris yang
pertama
4 −3 1
𝐴1 = [−2 −1 0 ]
0 0 −3
Hitung determinannya
4 −3 1 4 −3
det(𝐴1 ) = |−2 −1 0 | −2 −1
0 0 −3 0 0
det(𝐴1 ) = (12 + 0 + 0) − (−18 + 0 + 0) = 30
1 4 1 1 4
det(𝐴2 ) = |2 −2 0 | 2 −2
4 0 −3 4 0
det(𝐴2 ) = (6 + 0 + 0) − (−24 + 0 − 8) = 38
1 −3 4
𝐴3 = [2 −1 −2]
4 0 0
1 −3 4 1 −3
det(𝐴3 ) = |2 −1 −2| 2 −1
4 0 0 4 0
det(𝐴3 ) = (0 + 24 + 0) − (0 + 0 − 16) = 40
Untuk mencari nilai 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 dilakukan pembagian dari hasil determinan matriks
𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡 (𝐴1 ) 30 30
𝑥1 = = =−
𝑑𝑒𝑡 (𝐴) −11 11
𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡 (𝐴2 ) 38 38
𝑥2 = = =−
𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡 (𝐴) −11 11
𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡 (𝐴3 ) 40 40
𝑥3 = = =−
𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡 (𝐴) −11 11
30 38 40
Sehingga nilai 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 berturut-turut adalah − 11 , − 11 , − 11
4. Untuk membuktikan ortogonalitas vektor 𝑢, dapat digunakan titik x dan y sembarang untuk
mencari z. Misal: 𝑥 = 0, 𝑦 = 1
Vektor bersifat ortogonal jika 𝑢. 𝑣 = 0, sehingga:
5. Volume paralelepipedum = | 𝑊 · (𝑈 X 𝑉) |
𝑖 𝑗 𝑘 𝑖 𝑗
(U X V) = [4 1 −2 4 1]
2 0 𝐾 2 0
(U X V) = Ki – 4j – 2k – 4Kj
(U X V) = Ki + (–4 – 4K)j + (–2k)
𝑊 · (𝑈 X 𝑉) = [−1 3 1 ] . [𝐾 − 4 − 4𝐾 − 2 ]
25 = – k – 12 – 12K – 2
25 = –13K –14
K = –3
SOAL
1. Anda merupakan seorang insinyur yang diminta untuk mencari tahu jumlah oksigen (O2)
yang dibutuhkan untuk membakar pentana (C5H12) menjadi karbon dioksida (CO2) dan air
(H2O). Hal ini bisa dilakukan dengan menyetarakan koefisien reaksi kimia berikut hingga
didapatkan koefisien oksigen.
Jika koefisien masing-masing spesi digambarkan dalam bentuk x1, x2, x3, dan x4 secara
berturut-turut, lalu jumlah atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) di sisi kanan
harus sama dengan di sisi kiri, nyatakanlah persamaan penyetaraan koefisien menjadi
bentuk SPL. Nyatakan SPL dalam bentuk matriks.
2. Gunakan soal nomor 1 dan lakukan eliminasi Gauss-Jordan untuk mengubah matriks
menjadi matriks eselon baris tereduksi dan mendapatkan nilai x1, x2, x3, dan x4. Jika
hasilnya berupa pecahan, kalikan seluruh koefisien dengan penyebutnya. Tuliskan
persamaan reaksi kimia yang sudah disetarakan.
3. Diketahui matriks A :
0 0.4 0.6
𝐴 = 0.6 0.1 0.2
0.4 0.5 0.2
Vektor x dan vektor b :
𝑥1 13
𝑥
𝑥 = 2 𝑏 = 16
𝑥3 16
Hubungan antara matriks dan vektor-vektor tersebut adalah,
𝐴𝑥 = 𝑏
Hitunglah x1, x2, x3 dengan menggunakan aturan Cramer. Gunakan metoda ekspansi
kofactor sepanjang baris pertama untuk mencari determinan yang diperlukan dalam
aturan Cramer.
Aturan Cramer :
𝑑𝑒𝑡𝑑𝑒𝑡 (𝐴1 ) 𝑑𝑒𝑡𝑑𝑒𝑡 (𝐴1 ) 𝑑𝑒𝑡𝑑𝑒𝑡 (𝐴𝑛 )
𝑥1 = , 𝑥1 = , ……, 𝑥𝑛 =
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑒𝑡 (𝐴) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑒𝑡 (𝐴) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑒𝑡 (𝐴)
Dengan 𝐴𝑗 adalah matriks yang diperoleh dengan menggantikan entri dalam kolom
ke-j dari matriks A dengan matriks :
𝑏1
𝑏 = 𝑏1
𝑏𝑛
4. a) Tentukan persamaan bidang yang melalui (3, -2, 1) dan tegak lurus dengan bidang
2x + 3y – 2z = 4 dan -3x + y + 4z = 2
b) Tentukan apakah ketiga vektor A = <1, -2, 1>, B = <3, 0, -2>, dan C = <5, -4, 0> terletak
pada bidang yang sama?
Persamaan bidang yang melalui titik P0 (x0, y0, z0) dan bernormal n = (a, b, c) adalah :
𝑎(𝑥 − 𝑥0 ) + 𝑏 (𝑦 − 𝑦0 ) + 𝑐(𝑧 − 𝑧0 ) = 0
1. Diketahui : Persamaan Reaksi = 𝑥1 C5H12 (g) + 𝑥2 O2 (g) 🡪 𝑥3 CO2 (g) + 𝑥4 H2O (g)
Ditanya :
a) Nyatakan persamaan penyetaraan menjadi SPL dan Matriks!
b) Dengan BEBT, tentukan nilai 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥1 dan 𝑥4 ! Tuliskan reaksi setaranya!
Jawaban :
a)
C 5 1
H 12 2
O 2 3
SPL
● 5𝑥1 − 𝑥3 = 0
● 12𝑥1 − 2𝑥4 = 0
● 2𝑥2 − 2𝑥3 − 𝑥4 = 0
Matriks
C → 5 0 −1 0 0
H → [12 0 0 −2 |0|]
O → 0 2 −2 −1 0
2. BEBT dari [0 0 0 ]
● B1 : 5 || B2 : 12 ||B3 : 2
1 0 −1 0 0 5
● [1 0 0 −16 |0]
0 1 −1 −12 0
● B2 – B1
1 0 −15 0 0
● [0 0 15 −16 |0]
0 1 −1 −12 0
● B2 x 5
1 0 −15 0 0
● [0 0 1 −56 |0]
0 1 −1 −12 0
● B3 + B1
1 0 −15 0 0
● [0 0 1 −56 |0]
0 1 0 −86 0
1
● B1 + 5B2
1 1
1 0 0 −16 0 x1 − 6 x4 = 0 x1 = 6 x4
5 5
● [0 0 1 −56 |0] à x3 − x4 = 0 à x3 = x4
6 6
0 1 0 −86 0 x − 8 x = 0 x = 8 x
2 46 2 4 6
𝑥4 = 𝑡 (𝑝𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)
Jika 𝑥4 = 6 , maka :
1 5 8
𝑥1 = . 6 = 1 𝑥3 = . 6 = 5 𝑥2 = . 6 = 8
6 6 6
Persamaan reaksi menjadi
C5H12 (g) + 8O2 (g) 🡪 5CO2 (g) + 6H2O (g)
3. Diketahui matriks A:
0 0.4 0.6
𝐴 = [0.6 0.1 0.2]
0.4 0.5 0.2
Vektor x dan vektor b:
𝑥1 13
𝑥
𝑥 = [ 2] 𝑏 = [16]
𝑥3 16
Hubungan antara matriks dan vektor-vektor tersebut adalah 𝐴𝑥 = 𝑏
Hitunglah 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 dengan menggunakan aturan Cramer. Gunakan metode ekspansi
kofactor sepanjang baris pertama untuk mencari determinan yang diperlukan dalam
aturan Cramer.
Aturan Cramer,
13 0.4 0.6
𝐴1 = [16 0.1 0.2]
16 0.5 0.2
0.1 0.2 16 0.2 16 0.1
maka det(𝐴1 ) = 13 | | − 0.4 | | + 0.6 | |
0.5 0.2 16 0.2 16 0.5
0 13 0.6
𝐴2 = [0.6 16 0.2]
0.4 16 0.2
16 0.2 0.6 0.2 0.6 16
maka det(𝐴2 ) = 0 | | − 13 | | + 0.6 | |
16 0.2 0.4 0.2 0.4 16
0 0.4 13
𝐴3 = [0.6 0.1 16]
0.4 0.5 16
0.6 16 0.6 0.1
maka det(𝐴3 ) = 0 − 0.4 | | + 13 | |
0.4 16 0.4 0.5
4. a) Diketahui:
Bidang melalui (3,-2,1) dan tegak lurus dengan bidang 2𝑥 + 3𝑦 − 2𝑧 = 4 dan
−3𝑥 + 𝑦 + 4𝑧 = 2
Ditanya: Persamaan bidang ?
Jawab :
• 2𝑥 + 3𝑦 − 2𝑧 = 4 • −3𝑥 + 𝑦 + 4𝑧 = 2
⃗⃗⃗⃗ = (2, 3, −2)
𝑛₁ 𝑛⃗₂ = (−3, 1, 4)
Tegak lurus bidang 1 dan bidang 2, artinya 𝑛⃗ = 𝑛₁⃗⃗⃗⃗ × 𝑛₂
⃗⃗⃗⃗
𝑖 𝑗 𝑘 𝑖 𝑗
⃗⃗⃗⃗ × 𝑛₂
𝑛₁ ⃗⃗⃗⃗ = 2 3 −2 2 3
−3 1 4 −3 1
⃗⃗⃗⃗ = (12𝑖 + 6𝑗 + 2𝑘) − (8𝑗 − 2𝑖 − 9𝑘)
⃗⃗⃗⃗ × 𝑛₂
𝑛₁
⃗⃗⃗⃗ = (14𝑖 − 2𝑗 + 11𝑘)
⃗⃗⃗⃗ × 𝑛₂
𝑛₁
𝑛⃗ = (14,
⏟ −2
⏟ , 11
⏟)
𝑎 𝑏 𝑐
a (x - x0) + b (y – y0) + c (z – z0) = 0
14 (x – 3) + (-2) (y – (-2)) + 11 (z – 1) = 0
14x – 42 – 2y – 4 + 11z – 11 = 0
14x – 2y + 11z = 57
(𝑥, 𝑦) + (𝑥 ′ , 𝑦 ′ ) = (𝑥 + 𝑥 ′ , 𝑦𝑦 ′ )
𝐾(𝑥, 𝑦) = (𝐾𝑥 , 𝐾𝑦)
Jawab:
● Aksioma 2 → 𝑢 + 𝑣 = 𝑣 + 𝑢
(𝑥 + 𝑥 ′ , 𝑦𝑦 ′ ) = (𝑥 ′ + 𝑥 , 𝑦 ′ 𝑦)
(𝑇𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖)
● Aksioma 4 → 𝜎 + 𝑢 = 𝑢 + 𝜎 = 𝑢
(𝜎1 , 𝜎2 ) + (𝑢1 , 𝑢2 ) = (𝑢1 , 𝑢2 )
𝜎1 + 𝑢1 = 𝑢1 + 𝜎1 = 𝑢1 → 𝜎1 = 0
𝜎2 + 𝑢2 = 𝜎2 𝑢2 = 𝑢2 → 𝜎2 = 1
𝑂𝑏𝑗𝑒𝑘 0 → 𝜎 = (0,1)
(𝑇𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖)
● Aksioma 7 → 𝐾(𝑢 + 𝑣) = 𝐾𝑢 + 𝐾𝑣
𝐾(𝑥 + 𝑥 ′ , 𝑦𝑦 ′ ) = (𝐾𝑥 + 𝐾𝑥 ′ ) + (𝐾𝑦, 𝐾𝑦 ′ )
(𝐾𝑥 + 𝐾𝑥 ′ , 𝐾𝑦𝑦 ′ ) = (𝐾𝑥 + 𝐾𝑥 ′ , 𝐾𝑦𝐾𝑦 ′ )
(𝐾𝑥 + 𝐾𝑥 ′ , 𝐾𝑦𝑦 ′ ) ≠ (𝐾𝑥 + 𝐾𝑥 ′ , 𝐾 2 𝑦𝑦 ′ )
(𝑇𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖)
SOAL:
1. Temukan persamaan bidang yang melalui tiga titik (0, 1, 0), (-1, 3, 2), dan (-2, 0, 1).
elementer!
1 2 3
A = [2 5 3 ]
1 0 8
1 −2 3
2. = −3 |0 1 5|
2 6 1
1 −2 3
= −3 |0 1 5|
0 10 −5
1 −2 3
= −3 |0 1 5 |
0 0 −55
1 −2 3
= (−3)(−55) |0 1 5|
0 0 1
= (−3)(−55)(1) = 165
Atau dengan menyamakan setiap unsur pada kedua matriks, diperoleh SPL:
3 0 0 1 𝑘1 𝑎
6 −1 −8 0 𝑘2 𝑏
[ ]( ) = ( )
3 −1 −12 −1 𝑘3 𝑐
−6 0 −4 2 𝑘4 𝑑
1 2 3 1 2 31 0 0
5. 𝐴 = (2 5 3) ⇒ (2 5 3|0 1 0)
1 0 8 1 0 80 0 1
−2 𝐵1+𝐵2 1 2 3 1 0 0 2 𝐵2+𝐵3 1 2 3 1 0 0
−1 𝐵1+𝐵3
⇒ (0 1 −3|−2 1 0) ⇒ (0 1 −3|−2 1 0)
0 −2 5 −1 0 1 0 0 −1 −5 2 1
−1 𝐵3 1 2 3 1 0 0 3 𝐵3+𝐵2 1 2 0 −14 6 3
−3 𝐵3+𝐵1
⇒ (0 1 −3|−2 1 0) ⇒ (0 1 0| 13 −5 −3)
0 0 1 5 −2 −1 0 0 1 5 −2 −1