• Sila yang di depan sila lainnya mendasari, meliputi, dan menjiwai sila
yang berikutnya.
• Sila yang di belakang sila lainnya didasari, diliputi dan dijiwai sila yang
mendahuluinya.
• Sila yang kemudian merupakan penjelmaan atau pengkhususan dari
sila sebelumnya.
Referensi
Suhadi, Drs., 1986, Intisari Pancasila Yuridis Kenegaraan, Fak. Filsafat
UGM, Yogyakarta.
Sunoto, SH., 1985, Mengenal Filsafat Pancasila: pendekatan melalui
Metafisika Logika Etika, PT Hanindita, Yogyakarta.