ERA PASCA
Reformasi
Kelompok 4
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 4
• Athallah Winengku R. (201910101008) S1 Teknik Mesin
• Selly Rachma Diana (211810301045) S1 Kimia
• Avril Siski Deviani (211810301046) S1 Kimia
• Inayah Maulidiya Indar Parawansa (211810301093) S1 Kimia
• Gilang Bayu Saputra (211910201002) S1 Teknik Elektro
• Fariz Desta H. (211910201029) S1 Teknik Elektro
• Felia Esther (211910801002) S1 Teknik Perminyakan
• Luthfi Rindra Salam (211910801020) S1 Teknik Perminyakan
Table of contents
PENDAHULUAN Ideologi
01 02 Antara Das Sollen dan Das
Sein
MaSYARAKAT REFLEKSI
03 Paska Ideologi 04
01
PENDAHULUA
N
Pendahuluan
Paska ideologi dalam kamus Oxford diartikan
sebagai menunjuk atau berkaitan dengan waktu
saat suatu masyarakat tidak lagi ditandai dengan
kepatuhan yang kuat terhadap ideologi sosial atau
politik. Masyarakat pada awal abad ke-21
menunjukkan kesan hidup tanpa memegang teguh
ideologi dan lebih
pragmatis. Hal ini ditunjukkan dengan orang-orang yang bersikap apatis terhadap narasi-narasi
besar, seperti kebangkitan komunis maupun penyinggungan terhadap ideologi Pancasila. Oleh
karena itu, pertanyaannya adalah bagaimana eksistensi Pancasila di era paska ideologi?
Bagaimana idealnya Pancasila dipandang dan dimaknai dalam konteks sekarang ini? Serta
bagaimanakah pendekatan metodologis yang tepat dalam mentransformasikan nilai-nilai,
budaya dan ideologi Pancasila?
Pendahuluan
● Pancasila merupakan produk dari perkembangan kesadaran masyarakat itu sendiri
● Bagaimana idealnya Pancasila dipandang dan dimaknai dalam konteks sekarang ini?
● Bagaimanakah pendekatan metodologis yang tepat dalam mentransformasikan nilai-nilai,
budaya, dan ideologi Pancasila?
● Masalah: Hubungan antara pemikiran Pancasila dan Ideologi dengan membahas gagasan-gagasan
dari lintas bidang disiplin yang terkait dengan refleksi tentang hukum (social theories, filsafat
politik).
● Metodologi: Refleksif-kritis
02
IDEOLOGI ANTARA DAS SOLLEN DAN
DAS SEIN
IDEOLOGI ANTARA DAS SOLLEN DAN
DAS SEIN
● Das Sollen = hukum sebagai fakta hukum yang diungkapkan para ahli hukum dalam tataran
teoritik, hukum dalam bentuk cita-cita bagaimana seharusnya
● Das Sein = hukum sebagai fakta (yang senyatanya), yaitu hukum yang hidup berkembang dan
berproses di masyarakat
● Pendiri bangsa merapatkan ideologi dalam sidang BPUPKI
● Mencari persatuan yang kita semuanya setuju
● Soekarno merumuskan 5 dasar Pancasila
1) Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme atau perikemanusiaan
3) Mufakat atau demokrasi
4) Kesejahteraan
5) Prinsip Ketuhanan
Dikatakan normatif karena pernyataan itu berada di level seharusnya, dan bukan senyatanya. Kita
mendudukkan Pancasila sebagai ideologi yang final, namun disadari atau tidak, bangsa ini telah
berjalan terlalu jauh ke arah kapitalisme, juga mulai ke arah tebing intoleransi. Sebagai ideologi
yang final, Pancasila dianggap sumber dari segala sumber hukum. Pancasila diandaikan telah
memuat segala-galanya sehingga suatu sistem hukum dapat diciptakan dari mengambil saripati
Pancasila dengan jalan deduksi.
Setelah reformasi, secara retorik banyvIdealnya, Pancasila menjadi ‘ideologi’ yang terus “menjadi”
yakni, setiap orang diberikan ruang mengimajinasikan bagaimana tentang masa depan masyarakat
Pancasila yang dicita-citakan. Tentu, satu hal Pancasila sebagai ideologi, ada lapisan nilai-nilai
dasar yang disepakati untuk tidak diubah misalnya 5 (lima) sila sebagai ‘engsel’ bangsa. ak orang
mengatakan sebaiknya Pancasila bukan lagi ideologi tertutup melainkan sebagai ideologi terbuka.
rEfleksi
Sebagai “kontras penanda”, Pancasila juga perlu menegaskan dirinya sebagai ideologi yang berbeda
dengan ideologi dominan, kapitalisme. Sistem kapitalisme yang bertumpu pada mekanisme pasar
tidak hanya menyebabkan kesenjangan sosial, melainkan juga sebagai penyebab ketidakadilan
sosial di mana kelompok rentan terpelanting ke pinggir.