Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka


DOSEN PEMBIMBING:

Drs. Sugiyarta Stanislaus, M. Si.

DISUSUN:

1. Alya Nurputri (3312421162)

2. Dhiya nada asshafa (33124211167)

3. Febriyan Angga Abalena (3312421136)

4. Mohammad Fadiya Mahadika Pradipta (3312421188)

5. Muhamad Bimo Istiawan (3312421180)

6. Princess Ngozi Chika. (3312421166)

7. Roudhlotul Jannah (3312421179)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

ILMU POLITIK

2021/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka”.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Umum Pendidikan Pancasila. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang makna yang terkandung dalam Ideologi
Pancasila bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Sugiyarta selaku dosen Mata Kuliah Umum
Pendidikan Pancasila. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 25 Oktober 2021

Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….


DAFTAR ISI …..……………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………...
2.1 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka…………………………...
2.2 Makna Yang Mengklaim Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka………………
2.3 Faktor Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
2.4 Pancasila Sebagai Ideologi Yang Reformatif Dinamis dan Terbuka
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….

DAFTAR PUSAKA..…………………………………………………………………


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Ideologi merupakan konsep yang fundamental dalam suatu negara. Pada dasarnya karena hampir
semua bangsa dalam kehidupannya tidak lepas dari pengaruh ideologi. Sungguh, karena kajian
ideologi tidak pernah menjadi hilang dan usang. Perlu dipahami bahwa tanpa ideologi yang kuat
yang berakar pada nilai-nilai budayanya sendiri, suatu bangsa akan menemui hambatan dalam
mencapai tujuannya.

Menurut Syafie (2001:61), ideologi adalah “suatu sistem pedoman hidup yang merupakan cita-
cita yang ingin dicapai oleh sebagian besar individu dalam masyarakat dan bersifat khusus, yang
sengaja disusun oleh para pemikir negara dan kemudian disebarluaskan secara resmi”.

Menurut Sutrisno (2006:24), istilah “ideologi pertama kali dicetuskan oleh Desstutt de Tracy di
Perancis pada tahun 1976, telah terjadi perubahan makna sehingga ideologi saat ini merupakan
istilah dalam arti yang kompleks”.

Ideologi dengan demikian merupakan alat penghubung yang baik karena didasarkan pada gagasan
bahwa setelah kesatuan tercapai, alat penghubung tidak lagi diperlukan. Fakta menunjukkan
bahwa persatuan masyarakat sebenarnya dibangun di atas keragaman (budaya, suku, bahasa,
agama, dll), sehingga perpecahan adalah benih subur yang dapat meledak kapan saja. Mengingat
pentingnya ideologi bagi suatu negara, maka diperlukan pembangunan yang berkelanjutan agar
ideologi yang diterimanya lebih mengakar dan pada gilirannya dapat membawa masyarakat pada
pemikiran yang relatif sama. Upaya memahami ideologi suatu bangsa juga dapat dilakukan
dengan memahami fungsi ideologi yang dianut suatu negara
1.2 Rumusan Masalah
1. Memahami makna pancasila sebagai ideologi bangsa?
2. Bagaimanakah dimensi-dimensi pancasila sebagai ideologi terbuka?
3. Menjabarkan faktor-faktor pancasila sebagai ideologi terbuka?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui makna pancasila sebagai ideologi bangsa
2. Untuk dapat memahami dimensi pancasila sebagai ideologi terbuka
3. Mengetahui faktor pancasila sebagai ideologi terbuka


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pancsila sebagai ideologi terbuka

Sebelum mengetahui makna dari pancasila sebagai ideologi terbuka,sebaiknya kita mengenal
apa itu ideologi terbuka ideologi terbuka berarti ideologi yang secara internal dapat bersifat
dinamis serta dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman. Oleh karna itu pancasila adalah
ideologi terbuka karna pancasila Pancasila dapat beradaptasi dengan berbagai era tanpa harus
mengubah nilai-nilai fundamentalnya,Pancasila dapat hidup di berbagai zaman dan mampu
mengatur dinamika masyarakat yang sering berubah. Namun, terbukanya ideologi Pancasila
tidak berarti mengubah nilai-nilai yang dikandungnya.

2.2 Makna yang mengklaim pancasila sebagai ideologi terbuka


• Dimensi idealistis
Menyangkut nilai dasar yakni ketuhanan kemanusiaan persatuan kerakyatan keadilan
• Dimensi normatif
Mengartikan bahwa pancasila bisa mengatur sesuatu secara mendalamuntuk pelaksanaanya
melalui norma atau dapat diubah
• Dimensi realistis
mencerminkan Pancasila dapat hidup dalam segala keadaan yang terjadi di Indonesia. Berkat
dimensi ini, realitas di Indonesia dapat diselesaikan dengan terbukanya ideologi negara.

2.3 Faktor pancasila sebagai ideologi terbuka

Beberapa faktor atau gagasan yang mendorong Pancasila sebagai ideologi terbuka, yaitu:

1. Perubahan dan perkembangan masyarakat yang cepat

Pada faktor tersebut dampak dari pesatnya pembangunan nasional. Sehingga permasalahan yang
muncul tidak selalu dapat dijawab secara ideologis dari pertimbangan ideologis sebelumnya.
Misalnya, adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Tidak mungkin suatu negara mengisolasi
diri dari pasar, ada perubahan peran negara.

2. Runtuhnya ideologi tertutup marxisme-leninisme atau komunisme

Ada perubahan besar di abad ke-21 dengan jatuhnya ideologi komunis. Karena komunisme telah
memposisikan dirinya sebagai ideologi tertutup. Ideologi komunisme adalah ideologi yang dirasa
sudah memiliki semua jawaban untuk kehidupan ini. Sehingga yang diperlukan dengan melakukan
secara dogmatik.

3. Praktek ideologi tertutup dimasa lalu

Dalam sejarah politik Indonesia yang dipengaruhi oleh komunisme sangat besar dalam segala
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dimana ideologi tertutup
mempengaruhi Pancasila. Dalam praktiknya, ia telah merosot menjadi semacam dogma yang kaku.

4. Penempatan pancasila sebagai asas tunggal

Ketika negara menetapkan Pancasila sebagai satu-satunya asas untuk memperoleh kualifikasi
dalam kehidupan bermasyarakat, maka bangsa dan negara menjadi sandera. Karena ada bidang-
bidang kehidupan yang otonom dan berkaitan langsung dengan nilai-nilai Pancasila, seperti nilai-
nilai agama.

Oleh karena itu, menjadikan pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara tidaklah tepat. Pada tahun 1999, MPR menghapuskan istilah pancasila
sebagai asas tunggal. Kemudian mengembalikan fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara.

2.4 Pancasila sebagai idelogi yang reformatif, dinamis dan terbuka

Pancasila sebagai ideologi tidak kaku dan tertutup, tetapi bersifat reformis, dinamis dan terbuka.
Artinya ideologi Pancasila bersifat kekinian, dinamis, berpikiran maju dan selalu mampu
beradaptasi dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dinamika evolusi
keinginan masyarakat. Membuka ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang
dikandungnya, melainkan merumuskan temuan-temuannya secara lebih konkrit sehingga memiliki
kapasitas reformasi untuk memecahkan persoalan-persoalan kekinian yang terus berkembang
selaras dengan aspirasi masyarakat. Dalam ideologi terbuka, ada cita-cita dan nilai-nilai dasar yang
tetap dan tidak berubah, sehingga tidak siap untuk pergi begitu saja karena harus dieksplisitkan
setiap saat. Penjelasan dibuat oleh menghadapi berbagai masalah, yang melalui refleksi rasional
selalu bergantian, sehingga makna operasionalnya terungkap. Ideologi tersebut dijabarkan dengan
interpretasi kritis dan rasional (Soeryanto, 1991: 59). Sebagai contoh pembukaan ideologi
Pancasila dalam kaitannya dengan kebebasan berserikat, saat ini ada 48 partai politik, dalam
kaitannya dengan ekonomi (misalnya, ekonomi kerakyatan), serta dalam kaitannya dengan
pendidikan, hukum, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, Pertahanan dan keamanan dan
bidang lainnya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai ideologi tidak kaku dan tertutup, tetapi bersifat reformis, dinamis dan terbuka.
Artinya ideologi Pancasila bersifat kekinian, dinamis, berpikiran maju dan selalu mampu
beradaptasi dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dinamika evolusi
keinginan masyarakat. Membuka ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang
dikandungnya, melainkan merumuskan temuan-temuannya secara lebih konkrit sehingga memiliki
kapasitas reformasi untuk memecahkan persoalan-persoalan kekinian yang terus berkembang
selaras dengan aspirasi masyarakat.

Ideologi dengan demikian merupakan alat penghubung yang baik karena didasarkan pada gagasan
bahwa setelah kesatuan tercapai, alat penghubung tidak lagi diperlukan. Fakta menunjukkan
bahwa persatuan masyarakat sebenarnya dibangun di atas keragaman (budaya, suku, bahasa,
agama, dll), sehingga perpecahan adalah benih subur yang dapat meledak kapan saja. Mengingat
pentingnya ideologi bagi suatu negara, maka diperlukan pembangunan yang berkelanjutan agar
ideologi yang diterimanya lebih mengakar dan pada gilirannya dapat membawa masyarakat pada
pemikiran yang relatif sama. Upaya memahami ideologi suatu bangsa juga dapat dilakukan
dengan memahami fungsi ideologi yang dianut suatu negara
DAFTAR PUSTAKA

bpip. (t.thn.). “apa maksud dari pancasila sebagai ideologi terbuka”. Diakses pada 25 Oktober
2021

Kompas.com,“pancasila sebagai ideologi terbuka”


11 Maret2020 https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/11/170000469/pancasila-sebagai-
ideologi-terbuka Diakses pada 25 Oktober 2021

A. Aco Agus, 2016. Relevensi pancasila sebagai ideologiterbuka di era reformasi. Makalah.

Anda mungkin juga menyukai