MIKROTEKNIK HEWAN
DEPARTEMEN BIOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
ACARA II
PENGENCERAN ALKOHOL
I. TUJUAN
II.1Larutan Fiksatif
perubahan pasca kematian. Apabila individu mati maka ada dua hal yang bisa
perlakuan dan dapat menaikkan indeks bias jaringan. Jenis bahan fiksatif
digunakan nantinya. Ada dua macam jenis bahan fikastif yaitu sederhana,
terdiri dari satu macam zat seperti formalin, etanol, asam cuka, bekromat dan
sublimat dan campuran, mengandung lebih dari satu macam zat misalnya
formalin. Dalam proses fiksasi dengan larutan bouin yang terdiri dari picrid
acid 75 ml, formaldehid 25 ml, acetid acid 5 ml, sedangkan untuk formalin di
gunakan konsentrasi 40%. Dalam proses fiksatif dengan formalin, tidak
pada proses waktu dehidrasi. Jaringan yang difiksasi dengan formalin dapat
langsung dipindahkan ke dalam alkohol 70%, alkohol 80%, alkohol 96% dan
alkohol absolut. Larutan bouin dapat disimpan dalam jangka waktu yang
II.2Pengenceran Alkohol
tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang
lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-
kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada
pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan
aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan kedalam air, tidak boleh
sabaliknya. Jika air ditambahkan kedalam asam sulfat pekat, panas yang
Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu
senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral. Yang lazim
dilakukan dengan titrasi. Zat-zat yang didalam jumlah yang relatif besar
III.1 Alat
III.1.3 Laptop/Handphone
III.2 Bahan
III.2.2 Video terkait pembuatan larutan BNF 10% dan pengenceran alkohol
IV.1.1 Alat
a. Tabung Erlenmeyer
b. Timbanga
c. Gelas ukur
d. Gelas beker
e. pH meter
f. Jerigen 5L
g. Pengaduk
h. Kertas label
IV.1.2 Bahan
a. Formalin 40%
b. Na2HPO4 anhidrat
c. NaH2PO4
d. Akuades
sebanyak 5L
homogen
IV.2.1 Alat
a. Gelas beker
b. Gelas ukur
IV.2.2 Bahan
a. Alkohol absolut
b. Akuades
M1.V1=M2.V2.
absolut
Larutan Fiksatif Buffer Netral Formalin (BNF) 10% dan Pengenceran Alkohol”
pada aplikasi Microsoft teams. Tujuan dari acara ini yaitu mampu menyiapkan
bahan - bahan untuk pembuatan larutan fiksatif BNF 10%, mampu membuat
larutan BNF 10%, dan mampu melakukan pengenceran alkohol 30%, 40%, 50%,
60%. 70%, 80%, 90%, 96%. Praktikum ini terdiri dari dua subpraktikum:
pembuatan larutan BNF 10% dan pengenceran alkohol. Alat yang digunakan
pada praktikum kali ini yaitu laptop, alat tulis, panduan praktikum, buku laporan
sementara, dan handphone. Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu
BNF 10% adalah salah satu larutan fiksatif umum yang digunakan untuk
adalah larutan fiksatif objek observasi hewan yang terdiri dari campuran
pemakaian, harga yang relatif murah, dan dapat mengfiksasi sampel dengan
cepat. Musyarifah & Agus (2018) menjelaskan bahwa larutan fiksatif ini
protein dan komponen sel lainnya, menciptakan ikatan antara komponen sel
dan larutan fiksatif yang terjadi pada kelompok amino lisin yang
Pembuatan dari BNF 10% ini dibuat terdiri dari bahan utama
formaldehid 40%, larutan buffer yang terdiri dari Na2HPO4 anhidrat dan
NaH2PO4, dan cairan pelarut air aquades yang dibuat dengan cara membuat
adalah salah satu reaktan utama yang mengfiksasi jaringan dengan crossing
kondisi pH sekitar 6,8 –7,2 dan kondisi osmotik sesuai cairan eksstraseluler
dari alkohol absolut hingga sekecil 10% ini membuat peneliti fleksibel
menjelaskan bahwa konsep dilusi dan pengenceran ini di mana zat, terlarut
V1 . N1 = V2 . N2
Dengan keterangan:
gelas ukur, alkohol absolut dan pelarut air akuades. Cara kerja dimulai dari
6.1. Larutan BNF 10% adalah salah satu larutan fiksatif yang sering digunakan
dalam fiksasi preparat hewan. Larutan BNF 10% terdiri dari beberapa zat
seperti pelarut akuades, formaldehid 40%, dan campuran buffer yang terdiri
6.2. Larutan fiksatif dapat dibuat relatif mudah. Pertama, campuran buffer
larutan lalu larutan yang ingin diencerkan ditambahkan zat pelarut sebanyak
Atik, Rusmiatik. 2019. Perbandingan Fiksasi Larutan Bouin dan Formalin Pada
Gontor.
Enfermagem2013 Mar.-Apr.;21(2):618-23
Lerch et al.,. 2019. Monitoring Dehydration and Clearing in Tissue Processing for
Musyarifah, Z., & Agus,S. 2018. Proses Fiksasi pada Pemeriksaan Histopatologik.
Perry, C., Chung, J. Y., Ylaya, K., Choi, C. H., Simpson, A., Matsumoto, K. T.,
Mengetahui,
Asisten Praktikan
ACC