Disusun oleh :
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
BAB V KESIMPULAN...........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................14
LAMPIRAN.............................................................................................................15
DAFTAR TABEL
a. Mengetahui TPC (Total Phenolic Content) pada Sampel Teh Pucuk Harum
b. Mengetahui Rata – rata Absorbansi pada Sampel Teh Pucuk Harum
c. Mengetahui Rata – rata TPC (Total Phenolic Content) pada Sampel Teh
Pucuk Harum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Senyawa Fenolik
Senyawa fenolik merupakan senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan
sebagai respons terhadap stres lingkungan. Senyawa fenolik berfungsi sebagai
pelindung terhadap sinar UV-B dan kematian sel untuk melindungi DNA dari
dimerisasi dan kerusakan. (Hanin & Pratiwi, 2017).
Komponen penting dari teh hijau adalah polifenol, yang paling penting
adalah flavonoid. Flavonoid utama dalam teh adalah katekin, membentuk 30–
40% padatan yang larut dalam air dalam teh hijau. Senyawa fenolik teh hijau
konsentrasi tertinggi adalah gallic acid (GA), gallocatechin (GC), catechin
(C), epicatechin (EC), epigallocatechin (EGC), epicatechin gallate (ECG),
epigallocatechin gallate (EGCG), asam p-coumaroylquinic (CA), dan
gallocatechin-3-gallate (GCG) dengan EGCG menjadi paling banyak
menurut berat. The hijau juga mengandung tanin kental dan terhidrolisa.
Dalam teh hijau, EGCG adalahyang paling melimpah, mewakili sekitar 59%
dari total katekin. Berikutnya berturut-turut adalah EGC 19%, ECG 13,6%
dan EC 6,4% (Habiburrohman & Sukohar, 2018).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu timbangan analitk, spatula, gelas ukur, gelas
beker, pipet ukur 1 ml dan 10 ml, propipet, labu ukur 100 ml, Erlenmeyer 100
ml, corong, spektrofotmeter, kuvet, wadah semprot, dan tabung reaksi beserta
rak tabung reaksi.
Bahan yang dibutuhkan yaitu kertas saring whatman, kertas label,
alumunium foil, sampel teh kemasan, akuades, etanol, reagen Folin ciocalteu,
dan Na2CO3 7,5% b/v
Dilarutkan 7,5 gram Na2CO3 dalam akuades dengan labu takar 100 ml hingga
tanda batas
↓
Diencerkan 25 ml teh dan diambil 1 ml dengan akuades 100 ml dalam labu
takar
↓
Ditimbang 20 mg asam galat, diencerkan dengan akuades 100 ml, dalam labu
takar 0,2 mg/ml
↓
Ditimbang 20 mg asam galat, diencerkan dengan akuades 100 ml, dalam labu
takar 0,2 mg/ml, dibuat larutan stok pengenceran
↓
Ditentukan kadar total fenolik
↓
0,2 ml sampel atau stok asam galat ditambahi 1 ml reagen folin, didiamkan 3
menit
↓
Ditambahi 0,8 ml larutan Na2CO3 7,5%
↓
Ditambahi 3 ml akuades dan digojog
↓
Diinkubasi 30 menit diruang gelap
↓
Peneraan absorbansi pada panjang gelombang 753 nm
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1. Hasil
Tabel 1 Hasil Absorbansi Konsentrasi Asam Galat
Konsentras
0,2 0,16 0,12 0,8 0,4 0
i
Absorbansi
0.35
f(x) = 0.975714285714285 x + 0.143095238095238
0.3 R² = 0.599139479277933
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
1.2. Pembahasan
Senyawa fenolik memiliki satu (fenol) atau lebih (polifenol) cincin
fenol, yaitu gugus hidroksi yang terikat pada cincin aromatis sehingga
mudah teroksidasi dengan menyumbangkan atom hidrogen pada
radikal bebas. Kemampuannya membentuk radikal fenoksi yang
stabil pada reaksi oksidasi menyebabkan senyawa fenoliksangat potensial
sebagai antioksidan. Senyawa fenolik alami umumnya berupa polifenol
yang membentuk senyawa eter, ester, atau glikosida, antara lain
flavonoid, tanin, tokoferol, kumarin, lignin, turunan asam sinamat,
dan asam organik polifungsional (Dhurhania & Novianto, 2018).
Dengan demikian, hasil analisis TPC yang negatif pada ekstrak teh
kemasan perlu diperiksa lebih lanjut. Kemungkinan ada faktor lain yang
mempengaruhi, seperti kesalahan dalam proses ekstraksi atau pengaruh
komponen lain dalam teh
BAB V
KESIMPULAN
a. TPC (Total Phenolic Content) pada Sampel Teh Pucuk Harum dari ketiga
ulangan masing- masing adalah -132 GAE/mg, -220 GAE/mg, dan -256
GAE/mg.
b. Nilai Rata – rata Absorbansi pada Sampel Teh Pucuk Harum dari ketiga
ulangan masing- masing adalah 0,0785; 0,0355; dan 0,018.
c. Rata – rata TPC (Total Phenolic Content) pada Sampel Teh Pucuk Harum
adalah -202,67 GAE/mg
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, D., & Murtisiwi, L. (2018). Penetapan Kadar Fenolik Total Ekstrak
Etanol Bunga Telang (Clitoria Ternatea L.) Dengan Spektrofotometri Uv
Vis. Cendekia Journal of Pharmacy, 2(1), 32-38.
BSN (Badan Standarisasi Nasional). (2011). SNI 7707:2011 Teh instan.
Dhurhania, C. E., & Novianto, A. (2018). Uji Kandungan Fenolik Total dan
Pengaruhnya terhadap Aktivitas Antioksidandari Berbagai Bentuk Sediaan
Sarang Semut(Myrmecodia pendens). Jurnal Farmasi dan Ilmu
Kefarmasian Indonesia, 5(2), 62 - 68.
Habiburrohman, D., & Sukohar, A. (2018). Aktivitas Antioksidan dan
Antimikrobial pada Polifenol Teh Hijau. J Agromedicine Unila, 5(2), 587-
591.
Hanin, N. N., & Pratiwi, R. (2017). Kandungan Fenolik, Flavonoid dan Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Daun Paku Laut (Acrostichum aureum L.) Fertil dan
Steril. Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, 2, 51—56.
https://doi.org/10.22146/jtbb.29819
Lawag, I. L., Nolden, E. S., Schaper, A. A., Lim, L. Y., & Locher, C. (2023). A
Modified Folin-Ciocalteu Assay for the Determination of Total Phenolics
Content in Honey. Applied Sciences, 13(4), 2135.
https://doi.org/10.3390/app13042135
Mahardani, O. T., & Yuanita, L. (2021). Efek Metode Pengolahan Dan
Penyimpanan Terhadap Kadar Senyawa Fenolik Dan Aktivitas
Antioksidan. UNESA Journal of Chemistry, 10(1), 64-78.
Paramita, N. L., Andari, N. P., Andani, N. M., & Susanti, N. M. (2020). Penetapan
Kadar Fenol Total Dan Katekin Daun Teh Hitam Dan Ekstrak Aseton Teh
Hitam Dari Tanaman (Camellia Sinensis Var. Assamica). Jurnal Kimia
(Journal Of Chemistry), 14(1), 43-50.
https://doi.org/10.24843/JCHEM.2020.v14.i01.p08
Wirasti. (2019). Penetapan Kadar Fenolik Total, Flavonoid Total, dan Uji
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Benalu Petai (Scurrula atropurpurea
Dans.) Beserta Penapisan Fitokimia. Journal of Pharmaceutical and
Medicinal Sciences, 4(1), 1-5.
LAMPIRAN
✓ Laporan sementara