Dosen Pengampu :
Kelompok 1/3C
Melyansari 2202301043
Rahmita 2202301073
PELAIHARI
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
3.2.1. Alat...........................................................................................................................7
3.2.2. Bahan.......................................................................................................................7
4.1. Hasil................................................................................................................................9
4.2. Pembahasan...................................................................................................................9
4.2.1 ....................................................................................................................................9
4.2.2........................................................................................................................................9
4.2.3........................................................................................................................................9
4.2.4 ..................................................................................................................................10
4.2.5 ..................................................................................................................................10
4.2.6 ..................................................................................................................................10
BAB V PENUTUP...................................................................................................................11
5.1. Kesimpulan..................................................................................................................11
5.2. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
1.1 Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN
Kulit buah naga merah telah banyak digunakan sebagai obat tradisional, berdasarkan
data empiris masyarakat menggunakan kulit buah naga sebagai obat untuk diabetes, pelentur
pembuluh darah, dan penyakit jantung dengan cara menyeduhnya dengan air kemudian
airnya diminum. Sedangkan untuk mengolah kulit buah naga merah (Lanisthi, 2015). sebuah
sediaan umumnya menggunakan pelarut etanol. Sehingga dilakukan pengujian untuk melihat
kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol kulit buah naga merah dan
ekstrak air kulit buah naga merah. Buah naga merah memiliki khasiat yang lebih dibandingkan
buah naga jenis lainya, contohnya seperti mengandung karoten yang berfungsi untuk membantu
menjaga kekebalan tubuh, tiamin yang berfungsi untuk membantu proses perubahan makanan menjadi
energy. Flavonoid merupakan antioksidan untuk menetralisasi radikal bebas yang diserap tubuh kita.
Manfaat buah naga bukan hanya pada daging buahnya saja tetapi pada kulit buah naganya juga. Kulit
buah naga mengandung vitamin C, vitamin E, vitamin A, alkaloid, flavonoid, fenolik dan karoten.
Keunggulan dari kulit buah naga yaitu kaya akan ponifenol dan merupakan sumber antioksidan. untuk
mengetahui kandungan metabolik sekunder pada suatu tumbuhan dapat diuji dngan uji fitokimia yang
merupakan tahapan awal untuk mengidentifikasi kandungan kimia yang terdapat dalam tumbuhan.
Pada tahap ini kita bisa mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung pada tumbuhan.
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Gelas ukur
5. Erlenmeyer
6. Pipet volume
7. Gelas beker
8. Bola hisap
3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Sampel
2. FeCL3 5%
3. FeCL3 10%
4. Preaksi meyer
5. Preaksi dragendorff
6. Asam asetat
7. HCL
8. FFA 3
9. Methanol
10. Akuades
11. NaOH 10%
12. H2SO4
2. Uji Alkaloid
a. Diukur sampel sebanyak 0,5 ml (10 tetes)
b. Ditambahkan 3 tetes asam sulfat
c. Ditambahkan 1 ml pereaksi Dragendorff dan Meyer
d. Dihomogenkan masing-masing tabung reaksi
e. Hasil uji dinyatakan positif bila dengan pereaksi Dragendorff terbentuk endapan
merah hingga jingga dan pereaksi Meyer terbentuk endapan putih kekuningan
3. Uji Fenolik
a. Diukur sampel sebanyak 0,4 ml (10 tetes)
b. Ditambahkan 3 tetes Methanol dan dihomogenkan
c. Ditambahkan 3 tetes FeCL3 5%
d. Dihomogenkan
e. Apabila timbul warna hijau, merah, ungu atau biru menunjukkan adanya
senyawa golongan fenolik
5. Uji Saponin
a. Diukur sampel sebanyak 1 ml
b. Ditambahkan 10 ml akuades dan dihomogenkan 1 menit
c. Ditambahkan 2 tetes HCL 1 N
d. Dihomogenkan
e. Apabila terbentuk busa stabil selama kurang lebih 7 menit, maka
positif mengandung Saponin
6. Uji Tanin
a. Diukur sampel sebanyak 1 ml
b. Ditambahkan FeCL3 10%
c. Dihomogenkan
d. Apabila timbul warna hijau kehitaman atau biru kehitaman, maka
positif megandung Tanin
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Jumlah sampel awal 45 ml
Jumlah sampel akhir 40 ml
- Flavonoid
Warna awal kuning, setelah ditambahkan 1 ml NaOH 10% warna berubah menjadi
kekuningan (+) positif.
- Alkaloid
Dragendorff : warna awal kuning, setelah ditambahkan pereaksi Dragendorff warna
berubah menjadi jingga (+) positif.
Meyer : warna awal kuning, stelah ditambahkan pereaksi Meyer warna tidak berubah
dan tidak memiliki endapan (-) negatif.
- Fenolik
Warna awal kuning, setelah ditambahkan 3 tetes methanol dan 3 tetes FeCL3 5%
warna berubah menjadi hijau (+) positif.
- Steroid
Warna awal kuning, setelah ditambahkan 10 tetes asam asetat glasial dan H2SO4
2 tetes warna tidak berubah (-) negatif.
- Saponin
Warna awal kuning, setelah ditambahkan 10 ml akuades dan 2 tetes HCL warna
menjadi bening dan tidak terbentuk busa (-) negatif.
- Tanin
Warna awal kuning, setelah ditambahkan 10 tetes FeCL3 10% warna berubah menjadi
hijau kehitaman (+) positif.
4.2. Pembahasan
4.2.1 Flavonoid
Warna sampel awal kuning dan setelah ditambahkan 1 ml NaOH 10%, warna berubah
menjadi kekuningan dan hasil uji positif . Hal ini menunjukkan adanya senyawa flavonoid
pada sampel.
4.2.2 Alkaloid
Uji Dilakukan Dengan Menggunakan Dua Jenis Reagen, Yaitu Dragendorff Dan
Meyer. Hasil Uji Dragendorff Menunjukkan Adanya Alkaloid Pada Sampel Karena
Terjadi Perubahan Warna Dari Kuning Menjadi Jingga Dan Dan Hasil Fositif . Sedangkan
Pada Uji Meyer, Tidak Terjadi Perubahan Warna Dan Tidak Terdapat Endapan, Sehingga
Hasil Uji Negatif (-).
4.2.3 Fenolik
Warna sampel awal kuning dan setelah ditambahkan 3 tetes methanol dan 3 tetes fecl3
5%, warna berubah menjadi hijau dan hasil uji positif (+). Hal ini menunjukkan adanya
senyawa fenolik pada sampel.
4.2.4 Steroid
Warna sampel awal kuning dan setelah ditambahkan 10 tetes asam asetat glasial dan
H2SO4 2 tetes, tidak terjadi perubahan warna dan hasil uji negatif (-). Hal ini
menunjukkan bahwa sampel tidak mengandung senyawa steroid.
4.2.5 Saponin
Warna sampel awal kuning dan setelah ditambahkan 10 ml akuades dan 2 tetes HCL,
warna menjadi bening dan tidak terbentuk busa. Hal ini menunjukkan bahwa sampel tidak
mengandung senyawa saponin.
4.2.6 Tanin
Warna sampel awal kuning dan setelah ditambahkan 10 tetes FeCL3 10%, warna
berubah menjadi hijau kehitaman dan hasil uji positif (+). Hal ini menunjukkan adanya
senyawa tanin pada sampel.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
- Flavonoid
Warna awal kuning, setelah ditambahkan 1 ml NaOH 10% warna berubah menjadi
kekuningan (+) positif.
- Alkaloid
Dragendorff : warna awal kuning, setelah ditambahkan pereaksi Dragendorff warna
berubah menjadi jingga (+) positif.
Meyer : warna awal kuning, stelah ditambahkan pereaksi Meyer warna tidak berubah
dan tidak memiliki endapan (-) negatif.
- Fenolik
Warna awal kuning, setelah ditambahkan 3 tetes methanol dan 3 tetes FeCL3 5%
warna berubah menjadi hijau (+) positif.
- Steroid
Warna awal kuning, setelah ditambahkan 10 tetes asam asetat glasial dan H2SO4
2 tetes warna tidak berubah (-) negatif.
- Saponin
Warna awal kuning, setelah ditambahkan 10 ml akuades dan 2 tetes HCL warna
menjadi bening dan tidak terbentuk busa (-) negatif.
- Tanin
Warna awal kuning, setelah ditambahkan 10 tetes FeCL3 10% warna berubah menjadi
hijau kehitaman (+) positif.
5.2. Saran
Sebaiknya untuk praktikum ini selalu diawasi oleh pembimbing mata kuliah agar tidak
terjadi kesalahan prosedur dalam praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
Dida Fitri Lanisthi, L. F. (2015). Analisis Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol dan
Ekstrak Air Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus). 3.
Lanisthi, D. F. (2015). Analisis Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol dan Ekstrak Air
Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus). 2.