Anda di halaman 1dari 24

PENETAPAN KADAR FLAVONOID EKSTRAK

ETANOL LAPISAN PUTIH KULIT SEMANGKA


(Citrullus vulgaris Schard) DENGAN MENGGUNAKAN
METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

PROPOSAL PENELITIAN

Dianjurkan untuk memenuhi salah satu Syarat Guna Menempuh Ujian Akhir
Semester Mata Kuliah Metode Penelitian pada Program Studi S1 Farmasi STIKes
Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Oleh :
Dita Martina
31115072

STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA


PROGRAM S1 FARMASI
TASIKMALAYA
2018
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ...................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................... 2
1.4 Kegunaan Penelitian................................................................. 3
1.5 Kerangka Penelitian ................................................................. 3
1.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Semangka ................................................................................ 5
2.1.1 Deskripsi ..................................................................... 5
2.1.2 Klasifikasi ................................................................... 6
2.1.3 Kandungan Kulit Buah Semangka & Khasiatnya ........ 7
2.2 Flavonoid ................................................................................ 8
2.2.1 Struktur Flavonoid ...................................................... 8
2.2.2 Aktivitas Antioksidan Flavonoid. ................................ 9
2.3 Ekstraksi ................................................................................... 10
2.3.1 Metode Ekstraksi .......................................................... 10
2.4 Spektrofotometri UV-Vis ........................................................ 11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat Dan Bahan ........................................................................ 13
3.2 Prosedur ................................................................................... 13
3.2.1 Determinasi ................................................................. 13
3.2.2 Preparasi Sampel .......................................................... 13
3.2.3 Ekstraksi ...................................................................... 14

i
3.2.4 Uji Kualitatif Kandungan Flavonoid ........................... 15
3.2.5 Uji Kuantitatif .............................................................. 15
3.3 Diagram Alir ................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 18

ii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ........................................................... 4

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Gambar Lapisan Putih Kulit Semangka ........................................ 6

Gambar 2.2 Gambar Stuktur Flavonoid ............................................................ 8

Gambar 3.3 Gambar Diagram Alir ................................................................... 17

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Buah-buahan yang dapat dimanfaatkan sebagai kesehatan salah satunya

masker wajah yaitu dari bagian lapisan putih kulit semangka. Kulit semangka

ini mengandung vitamin, mineral, enzim dan klorofil. Vitamin-vitamin yang

terdapat pada kulit buah semangka meliputi vitamin A, B dan C. Selain itu, kulit

buah semangka mengandung banyak likopen yang dapat dimanfaatkan sebagai

antioksidan untuk mengencangkan kulit wajah dan mencegah timbulnya

keriput pada wajah (Daniel, 2007).

Antioksidan adalah senyawa-senyawa yang mampu menghilangkan,

membersihkan, menahan pembentukan ataupun memadukan efek spesies

oksigen reaktif (Lautan, 1997). Tubuh manusia tidak mempunyai cadangan

antioksidan dalam jumlah berlebih, sehingga jika terjadi paparan radikal

berlebih maka tubuh membutuhkan antioksidan eksogen.

Flavonoid adalah sekelompok besar senyawa polifenol tanaman yang

tersebar luas dalam berbagai bahan makanan dan dalam berbagai konsentrasi. Komponen

tersebut pada umumnya terdapat dalam keadaan terikat atau terkonjugasi

dengan senyawa gula. Lebih dari 4000 jenis flavonoid telah diidentifikasi dan


beberapa di antaranya berperan dalam pewarnaan bunga, buah, dan daun

(White dan Y. Xing, 1951; Madhavi et al., 1985; Maslarova, 2001).

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kadar flavonoid

total yang terkandung dalam lapisan putih kulit semangka. Sehingga menambah

pengetahuan mengenai kandungan gizi dan manfaat lain dari mengkonsumsi

semangka terutama bagian kulitnya. Pada penelitian ini menggunakan metode

spektrofotometri UV-Vis untuk mengetahui kadar flavonoid total dari suatu

ektrak etanol lapisan putih kulit semangka.

1.2. Identifikasi Masalah

Berapa kadar flavonoid total pada ekstrak etanol pada lapisan putih kulit

semangka (Citrullus vulgaris Schard)?

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kadar etanol pada lapisan putih kulit semangka

(Citrullus vulgaris Schard).


1.4. Kegunaan Penelitian

Menambah pengetahuan dan munculnya temuan baru dari limbah

lapisan putih kulit semangka sebagai bahan untuk pengobatan.

1.5. Kerangka Pemikiran

Buah-buahan yang dapat dimanfaatkan sebagai kesehatan salah satunya

masker wajah yaitu dari bagian lapisan putih kulit semangka. Kulit semangka

ini mengandung vitamin, mineral, enzim dan klorofil. Vitamin-vitamin yang

terdapat pada kulit buah semangka meliputi vitamin A, B dan C. kulit buah

semangka mengandung banyak likopen yang dapat dimanfaatkan sebagai

antioksidan untuk mengencangkan kulit wajah dan mencegah timbulnya

keriput pada wajah (Daniel, 2007).

Flavonoid adalah sekelompok besar senyawa polifenol tanaman yang

tersebar luas dalam berbagai bahan makanan dan dalam berbagai konsentrasi. Komponen

tersebut pada umumnya terdapat dalam keadaan terikat atau terkonjugasi

dengan senyawa gula. Lebih dari 4000 jenis flavonoid telah diidentifikasi dan

beberapa di antaranya berperan dalam pewarnaan bunga, buah, dan daun. Pada

penelitian ini dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis untuk

mengetahui kadar flavonoid total dari ekstrak etanol lapisan putih kulit

semangka.

19

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

- Penelitian dilaksanakan di laboratorium kimia STIKes Bakti Tunas Husada

Tasikmalaya.

- Pada bulan Maret sampai bulan Mei 2018.

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Februari Maret April


Pekerjaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Preparasi Sampel

Ekstraksi Lapisan Putih Kulit


Semangka

Uji Kualitatif

Pengolahan Data

Laporan

19
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Buah Semangka

2.1.1 Deskripsi

Semangka (Citrullus vulgaris, Schard) merupakan salah satu

buah yang sangat digemari masyarakat karena rasanya yang manis,

renyah dan kandugan airnya yang banyak. Menurut asal-usulnya,

tanaman semangka konon berasal dari gurun Kalahari di Afrika,

kemudian menyebar kesegala penjuru dunia, mulai dari Jepang, Cina,

Taiwan, Thailand, India, Belanda, bahkan ke Amerika. Semangka biasa

dipanen buahnya untuk dimakan segera atau dibuat jus. Biji semangka

yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya sebagai

kuaci. Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat

atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua tergantung kulitnya,

danging buahnya yang berair berwarna merah (Prajnanta, 2003).

Albedo dapat disebut sebagai lapisan tengah (mesokarp) buah

semangka yang terletak di antara epidermis luar (eksokarp) dan

epidermis dalam (endokarp). Albedo merupakan bagian kulit buah yang


paling tebal dan berwarna putih. Sebagaimana jaringan tanaman lunak

yang lain, albedo semangka juga tersusun atas pektin (Kalie, 1999).

Gambar 2.1 Lapisan Putih Kulit Semangka

2.1.2 Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Subkelas : Sympetalae

Ordo : Cucurbitales

Famili : Cucurbitaceae

Genus : Citrullus

Species : Citrullus vulgaris, Schard

(Rukmana, 1994)

19

2.1.3 Kandungan Kulit Buah Semangka dan Khasiatnya

Kulit/pulp buah semangka ditemukan zat citrulline. Kulit/pulp

buah semangka juga kaya akan vitamin, mineral, enzim, dan klorofil.

Vitamin-vitamin yang terdapat pada kulit buah semangka meliputi

vitamin A, vitamin B2, vitamin B6, vitamin E, dan vitamin C.

Kandungan vitamin E, vitamin C, dan protein yang cukup banyak pada

kulit buah semangka dapat digunakan untuk menghaluskan kulit,

rambut, dan membuat rambut tampak berkilau. Sedangkan beta karoten

dan likopen yang terdapat pada kulit buah semangka dapat

dimanfaatkan sebagai antioksidan untuk mengencangkan kulit wajah

dan mencegah timbulnya keriput pada wajah (Daniel, 2007).

Cara memanfaatkan kulit/pulp semangka dapat dikatakan tidak

sulit. Di beberapa negara seperti Amerika Selatan, Rusia, Ukraina,

Rumania, Bulgaria, dan Arab, kulit buah semangka sering dibuat acar

atau dimakan sebagai sayuran. Kulit buah semangka juga dapat

diminum setelah dijus dengan campuran buah lainnya. Selain itu, kulit

buah semangka dapat langsung digunakan dengan cara diparut dan

ditempel pada wajah sebagai masker atau digosok-gosokkan pada kulit

kepala untuk menghilangkan ketombe dan membuat rambut tampak

lebih berkilau (Daniel, 2007).

19

2.2 Flavonoid

Flavonoid merupakan salah satu kelompok senyawa metabolit sekunder

yang paling banyak ditemukan di dalam jaringan tanaman (Rajalakshmi dan S.

Narasimhan, 1985). Flavonoid termasuk dalam golongan senyawa phenolik

dengan struktur kimia C6-C3-C6 (White dan Y. Xing, 1951; Madhavi et al.,

1985; Maslarova, 2001). Kerangka flavonoid terdiri atas satu cincin aromatik

A, satu cincin aromatik B, dan cincin tengah berupa heterosiklik yang

mengandung oksigen dan bentuk teroksidasi cincin ini dijadikan dasar

pembagian flavonoid ke dalam sub-sub kelompoknya (Hess, tt). Sistem

penomoran digunakan untuk membedakan posisi karbon di sekitar molekulnya

(Cook dan S. Samman, 1996).

2.2.1 Struktur Flavonoid

Gambar 2.2 Struktur Flavonoid

19

Semua flavonoid strukturnya saling berikatan, karena

mempunyai jalur biosintesis yang sama yaitu melalui jalur shikimat dan

jalur asam asetat malonat. Flavonoid yang pertama terbentuk pada

biosintesis adalah kalokon dan bentuk isomernya flavon. Selanjutnya

akan diturunkan flavonoid – flavonoid lainnya. Modifikasi flavonoid

lebih lanjut akan terjadi pada berbagai tahap berikutnya, terjadi

penambahan atau pengurangan hidroksilasi, metilasi gugus hidroksil

atau inti flavonoid, isoprenilasi gugus hidroksil atau inti flavonoid,

metilasi gugus orto dihidroksi, dimerisasi dan glikosilasi gugus

hidroksil atau inti flavonoid (Redha, 2010).

2.2.2 Aktivitas Antioksidan Flavonoid

Berbagai jenis senyawa, kandungan dan aktivitas antioksidatif

flavonoid sebagai salah satu kelompok antioksidan alami yang terdapat

pada sereal, sayur - sayuran dan buah, telah banyak dipublikasikan.

Flavonoid berperan sebagai antioksidan dengan cara mendonasikan

atom hidrogennya atau melalui kemampuannya mengkelat logam,

berada dalam bentuk glukosida (mengandung rantai samping glukosa)

atau dalam bentuk bebas yang disebut aglikon (Cuppett et al.,1954).

Flavonoid juga memiliki beberapa sifat seperti hepatoprotektif,

antitrombotik, antiinflamasi, dan antivirus (Joko,2013). Sifat antiradikal

19
10

flavonoid terutama terhadap radikal hidroksil, anionsuperoksida,

radikal peroksil, dan alkoksil (Joko,2013).

2.3 Ekstraksi

Ekstraksi adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh

kandungan senyawa kimia dari jaringan tumbuhan maupun hewan. Cairan

penyari dapat berupa air, etanol dan campuran air etanol. (Farmakope Herbal

Indonesia, 2008). Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang

dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut sehingga terpisah

dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair (Farmakope Herbal

Indonesia, 2008).

2.3.1 Metode Ekstraksi

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan

menggunakan pelarut dan beberapa kali pengocokan atau pengadukan

dengan temperature ruangan (kamar). Secara teknologi termasuk

ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada

keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan yang

kontinyu (terus - menerus). Rendemen maserasi dilakukan penambahan

pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya.

19
11

2.4 Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri UV-Vis adalah pengukuran serapan cahaya di daerah

ultraviolet (200-400 nm) dan sinar tampak (400-800 nm) oleh suatu senyawa.

Serapan cahaya UV atau cahaya tampak mengakibatkan transisi elektronik,

yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi

rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi. Panjang gelombang

cahaya UV atau cahaya tampak bergantung pada mudahnya promosi elektron.

Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari

spektrometer dan fotometer. Spektrometer ialah menghasilkan sinar dari

spektrum dan panjang gelombang tertentu, sedangkan fotometer adalah alat

pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi

spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara

relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan

sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrometer dibandingkan

fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan

ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis.

Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan

diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai

spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer

filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar

monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm.

19
12

Sedangkan pada spektrometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi

dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu

spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,

monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu

alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blanko ataupun

pembanding.

19
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisau, blender, neraca

digital, gelas kimia, alumunium foil, kertas saring, rotary evaporator,

erlenmeyer, cawan penguap, labu ukur, pipet volume, gelas ukur dan

spektrofotometri UV-Vis. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah lapisan putih kulit semangka, etanol 96%, AlCl3 dan FeCl3.

3.2. Prosedur

3.2.1. Determinasi

Determinasi tumbuhan dilakukan diLaboratorium Institut

Teknologi Bandung (ITB).

3.2.2. Preparasi Sampel

Sampel yang digunakan adalah lapisan putih kulit semangka,

pada bagian kulit yang berwarna putih dipisahkan dengan bagian kulit

yang berwarna hijau, kemudian lapisan putih kulit semangka dicuci

18
14

bersih dan dipotong kecil-kecil, lalu dihaluskan dengan menggunakan

blender. Setelah halus sampel ditimbang sesuai dengan yang

dibutuhkan.

3.2.3. Ekstraksi

Sebanyak 50 gram sampel sari lapisan putih kulit semangka

dimasukan kedalam wadah maserasi, kemudian ditambahkan dengan

250 mL ethanol 96% sampai seluruh sampel terendam dan lakukan

pengadukan selama 15 menit. Kemudian ditutup dan dibiarkan selama

24 jam, kemudian maserat disaring dengan menggunakan kertas saring.

Filtrat yang diproleh melalui penyaringan dengan menggunakan

corong, ampas dimaserasi kembali dengan etanol 96% 250 mL dan

dilakukan sebanyak 3 kali penggulangan. Semua filtrat digabungan dan

dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator sampai tidak ada

lagi cairan yang menetes sehingga diperoleh ektrak kental etanol lapisan

putih kulit semangka. Ektrak kental yang diperoleh akan digunakan

untuk dianalisis lebih lanjut.


15

3.2.4. Uji Kualitatif Kandungan Flavonoid

Sebanyak 1 mg ekstrak etanol lapisan putih kulit semangka

ditambahkan dengan 3 tetes FeCl3. Apabila terbentuk warna hijau atau

hijau biru menunjukkan adanya senyawa flavonoid dalam bahan

(Harborne, J.B 1987).

3.2.5. Uji kuantitatif

1. Penentuan panjang gelombang maksimum

Penentuan panjang gelombang maksimum kuersetin dilakukan

dengan running larutan kuersetin pada panjang gelombang 400-450

nm. Hasil running menunjukkan panjang gelombang maksimum

standar baku kuarsetin berada pada panjang gelombang 435 nm.

Panjang gelombang maksimum tersebut yang digunakan untuk

mengukur serapan dari sampel ekstrak etanol lapisan putih kulit

semangka.

2. Pembuatan kurva kuarsetin

Ditimbang sebanyak 25 mg baku standar kuersetin dan larutkan

dalam 25 mL etanol. Larutan stok dipipet sebanyak 1 mL dan

dicukupkan volumenya sampai 10 mL dengan etanol sehingga

diperoleh konsentrasi 100 ppm. Dari larutan standar kuersetin 100


16

ppm, kemudian dibuat beberapa konsentrasi yaitu 6 ppm, 8 ppm, 10

ppm, 12 ppm, dan 14 ppm. Dari masing-masing konsentrasi larutan

standar kuersetin dipipet 1 mL. Kemudian ditambahkan 1 mL AlCl3

2% dan 1 mL kalium asetat 120 mM. Sampel diinkubasi selama satu

jam pada suhu kamar. Absorbansi ditentukan menggunakan metode

spektrometri UV-Vis pada panjang gelombang maksimum 435 nm.

3. Penetapan kadar flavonoid total ekstrak etanol rambut jangung

Ekstrak etanol lapisan putih kulit semangka sebanyak 20 mg,

dilarutkan dalam 10 mL etanol, sehingga diperoleh konsentrasi

1500 ppm. Dari larutan tersebut dipipet sebanyak 1 mL kemudian

ditambahkan 1 mL larutan AlCl3 2% dan 1 mL kalium asetat 120

mM. Sampel diinkubasi selama satu jam pada suhu kamar.

Absorbansi ditentukan menggunakan metode spektrofotometri UV-

Vis pada panjang gelombang maksimum 435 nm.


17

3.3. Diagram Alir

Preparasi bahan

Dihaluskan

Sari lapisan putih


kulit semangka

Ekstraksi

Ekstrak

Uji Kualitatif Uji kuantitatif

Uji Spektrofotometri

Kadar flavonoid

Gambar 3.3 Diagram Alir


DAFTAR PUSTAKA

Chew, Daniel; Brook, Donna; Sheridan, Kathryn; Silvagni, Heather. 2007. “Evaluation

Of A Generic Integrated Care Pathway For Rehabilitation”. Australian Journal

Of Advanced Nursing, Vol., 25, No. 2, pp. 62-69.

Cook, N. C. and S. Samman. (1996). Review Flavonoids-Chemistry, Metabolism,

Cardioprotective Effect, And Dietary Sources, J. Nutr. Biochem (7): 66-76

Cuppett et al.,1954.

Cuppett, S., M. Schrepf and C. Hall III. (1954). Natural Antioxidant – Are They

Reality. Dalam Foreidoon Shahidi: Natural Antioxidants, Chemistry, Health

Effect and Applications, AOCS Press, Champaign, Illinois: 12-24.

Harborne, J. B., 1987, Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan, Edisi kedua, Hal 5, 69-76, diterjemahkan oleh Kosasih

Padmawinata dan Iwang Soedira, ITB Press, Bandung. (Daniel, 2007).

Joko,Ferdinal. 2013. Sintesis Enzimatis Flavonoid-glikosida dari Gambir (Uncaria

gambir) menggunakan Enzim GGT-ase dari Bacillus Licheniformis. FMIPA :

Universitas Lampung.

Kalie, M. 1999. Bertanam Pepaya. Jakarta: Penebar Swadaya

Lautan J. 1997. Radikal Bebas Pada Eritrosit dan Leuksit. Cermin Dunia Kedokteran

No. 116 (49-52).

Prajnanta. 2003. Agribisnis Semangka Non-Biji. Jakarta : Penebar Swadaya. Rukmana,

1994

18
Rajalakshmi, D dan S. Narasimhan. (1985). Food Antioxidants: Sources and Methods

of Evaluation dalam D.L. Madhavi: Food Antioxidant, Technological,

Toxilogical and Health Perspectives. Marcel Dekker Inc., Hongkong: 76-77

Farmakope Herbal Indonesia, 2008.

Redha, Abdi 2010. Flavonoid struktur serta Sifat Antioksidatif dan perananya dalam

Sistem Biologis. Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Pontianak :

Pontianak.

Rukmana, Rahmat. 1994. Bayam, Bertanam & Pengelolahan Pascapanen. Yogjakarta:

Kanisius.

White, P.J. and Y. Xing. (1954). Antioxidants from Cereals and Legumes dalam

Foreidoon Shahidi: Natural Antioxidants, Chemistry, Health Effect and

Applications. AOCS Press, Champaign, Illinois: 25-63

19

Anda mungkin juga menyukai