Anda di halaman 1dari 36

ma

Kode/Nama Rumpun Ilmu:404/Analisis Farmasi dan Kimia

Bidang Fokus : Bidang III. Pengembangan Teknologi


Kesehatan dan Obat Medisinal

USULAN

PENELITIAN DOSEN PEMULA

Optimasi Formula Dan Uji Daya Antioksidan Masker Wajah Ubi Jalar Cilembu
Dengan Metode DPPH ( 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl)

TIM PENGUSUL

Nurfijrin Ramadhani M.Sc.,Apt 0213049001 (Ketua)

Elmitra M.Farm.,Apt 1025108501 (Anggota)

AKADEMI FARMASI AL-FATAH BENGKULU

JULI 2017

i
ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian : Optimasi Formula Dan Uji Daya Antioksidan


Masker Gel Ubi Jalar Cilembu Dengan Metode DPPH ( 2,2-diphenyl-1-
picrylhydrazyl)
2. Tim Peneliti

No. Nama Jabatan Bidang Instansi Asal Alokasi


Keahlian waktu
(jam/minggu)
1 Nurfijrin Ramadhani Ketua Analisis Akademi 4
M.Sc.,Apt Farmasi dan Farmasi Al-
Kimia Fatah
Medisinal Bengkulu
2 Elmitra M.Farm.,Apt Anggota 1 Analisis Akademi 3
Farmasi dan Farmasi Al-
Kimia Fatah
Medisinal Bengkulu

3. Objek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian): ubi jalar
cilembu
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : Bulan: Juni Tahun: 2017
Berakhir : Bulan: Juni Tahun: 2018
5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang - Tahun ke-1: Rp19,950,000
6. Lokasi Penelitian (lab/studio/lapangan) laboratorium Akademi Farmasi
7. Instansi lain yang terlibat (jika ada, dan uraikan apa kontribusinya) Universitas
Bengkulu
8. Temuan yang ditargetkan (penjelasan gejala atau kaidah, metode, teori, produk, atau
rekayasa)
Dari ubi jalar cilembu yang diolah menjadi ekstrak, yang telah diketahui
kandungan beta caroten dan vitamin A yang tinggi sebagai antioksidan. Berdasarkan
hal tersebut ubi jalar cilembu akan diformulasi menjadi kosmetik yaitu masker gel
kemudian diuji daya antioksidannya. Formulasi mana yang paling baik
antioksidannya dengan metode DPPH.

iii
9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata,
tekankan pada gagasan fundamental dan orisinal yang mendukung pengembangan
iptek)
Ubi jalar cilembu memiliki kandungan antioksidan yang dapat meredam
radikal bebas terutama di kulit wajah yang rentan terpapar radikal bebas. Vitamin A
dan beta caroten tidak terlalu tahan panas maka dalam pengelolaan hingga menjadi
sediaan tidak merusak senyawa tersebut. Dipilih masker gel karena sediaan yang
paling sederhana untuk wajah.
10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama terbitan berkala ilmiah
internasional bereputasi, nasional
. terakreditasi, atau nasional tidak terakreditasi dan tahun rencana publikasi)
Jurnal Ibnu Sina, Jurna ilmiah Pharmacy
11. Rencana luaran HKI, buku, purwarupa atau luaran lainnya yang ditargetkan, tahun
rencana perolehan atau penyelesaiannya

iv
v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………………… i


HALAMAN PENGESAHAN…….………………………………………………… ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ……………………………………………… iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… vI
RINGKASAN ……………………………………………………………………….. vii

BAB 1. PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1


1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….. 1
1.2 Perumusan Masalah ……………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………… 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ………………………………………………. .. 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………. 4


2.1 Ubi Jalar Cilembu ………………………………………………………. 4
2.2 Khasiat Ubi Jalar Cilembu ……………………………………………… 4
2.3 Beta Caroten ……………………………………………………………. 5
2.4 Radikal Bebas …………………………………………………………… 5
2.5 Antioksidan ……………………………………………………………… 6

BAB 3. METODE PENELITIAN ………………………………………………… .. 7


3.1 Tahapan Penelitian……………………………………………………….. 7
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………………… 7
3.3 Alat dan Bahan …….…………………………………………………… 8
3.4 Prosedur Kerja …………………………………………………………. 8
3.5 Pengumpulan Data …………………………………………………….. . 12
3.6 Analisa Data ……………………………………………………………. 12

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ………………………………….. 13


4.1 Anggaran Biaya …………………………………………………………. 13
4.2 Jadwal Penelitian ………………………………………………………… 17

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………... 18


LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas ............................. 20
Lampiran 2. Biodata ketua dan anggota tim pengusul ................................................... 21
Lampiran 3. Surat pernyataan ketua peneliti ................................................................... 30

vi
RINGKASAN

Kulit merupakan bagian yang penting bagi penampilan manusia, khususnya kulit
wajah. Kulit terus menerus terpapar langsung dengan udara, radiasi matahari , polutan
lingkungan lainnya, atau akibat paparan bahan kimia lainnya, yang mampu mendorong
terbentuknya radikal bebas serta spesies oksigen reaktif (ROS). ROS biasanya hanya sedikit
merusak mekanisme intraseluler kulit karena masih ada pertahanan dari antioksidan di dalam
tubuh secara enzimatik ataupun non enzimatik. Namun seiring bertambah umur ROS yang
terbentuk semakin banyak, sehingga timbul permasalahan kulit.
Mekanisme antioksidan dan proses perbaikan endogen tidak bekerja lagi dengan cara
yang efektif., hingga perlu penambahan antioksidan dari luar tubuh. Menurut berbagai
penelitian diketahui ubi jalar sebagai sumber flavonoid dan fenol yang sangat baik. Juga
mengandung senyawa seperti beta karoten sebanyak 8509 lg dan vitamin A 14.187 IU.
Senyawa ini merupakan antioksidan alami yang kuat. Dimana vitamin A sangat baik untuk
menjaga kesehatan selaput lendir kulit. Dengan kandungan kimia yang sangat banyak, ubi
jalar cilembu dapat dikembangkan sebagai kosmetik penangkap radikal bebas. Penelitian ini
bertujuan untuk mengeksplor lebih dalam penggunaan ubi jalar cilembu sebagai kosmetik
khususnya sebagai masker wajah dalam bentuk gel.
Optimasi formulasi masker gel dengan ekstrak ubi jalar cilembu dibuat dengan
berbagai jenis formula, dievaluasi uji fisik gel nya, kemudian diuji daya antioksidannya
dengan metode DPPH dianalisis formulasi mana yang memiliki daya antioksidan yang paling
tinggi.

Kata Kunci : Ubi Jalar Cilembu, Masker Gel, Antioksidan, DPPH

vii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah kesehatan wajah merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang,
khususnya wanita. Mulai dari jerawat, flek hitam, kulit belang atau hiperpigmentasi, sampai
terjadi kanker kulit wajah. Masalah wajah dapat disebabkan berbagai hal, diantaranya bakteri,
terkena polusi, terpapar radiasi sinar matahari. Tidak semua masalah kesehatan
memperlihatkan gejala sejak awal. Sedikit demi sedikit paparan radiasi ataupun polusi akan
menyebabkan kerusakan pada sel kulit. Sel kulit rusak lebih cepat dibandingkan
regenerasinya. Hal semua diawali dengan ketidak pedulian terhadap kesehatan wajah. Di
zaman yang serba zaman instan ini menuntut semua yang dikerjakan cepat dan tidak
memakan waktu yang lama. Termasuk dalam penggunaan kosmetik perawatan wajah.
Salah satu solusi yang praktis dan sederhana untuk membantu berkurangnya masalah
pada kulit wajah yaitu dengan membuat masker antioksidan untuk wajah. Dipasaran sudah
banyak kosmetik wajah, ini terlihat bahwa pertumbuhan industry kosmetik di Indonesia
mengalami kenaikan di setiap tahunnya, baik itu industry kecil sampai yang besar. Dari
permasalahan yang telah dipaparkan di atas bahwa salah satu penyebab masalah kulit wajah
adalah paparan polusi dan radiasi sinar matahari. Dimana polusi ataupun radiasi mengandung
oksidan yang merupakan radikal bebas, oksidan tersebut dapat merusak sel kulit wajah.
Dengan demikian dibutuhkan antioksidan untuk menangkal radikal bebas tersebut.
Antioksidan yang berasal dari alam salah satunya ubu jalar cilembu. Ubi jalar cilembu
merupakan varietas dari ubi jalar yang memiliki kandungan beta carotene dan vitamin A yang
sangat tinggi. Ubi jalar cilembu ini sudah banyak dimanfaatkan untuk bahan pangan, karena
bernutrisi tinggi. Dengan adanya kandungan antioksidan tersebut mendorong peneliti untuk
mengeksplor lebih dalam ubi jalar cilembu untuk dimanfaatkan sebagai kosmetik wajah yaitu
masker wajah. Jika ubi jalar diformulasikan menjadi masker wajah maka perlu dilihat
bagaimana daya antioksidannya jika dibandingkan senyawa antioksidan sintetis yang sudah
banyak digunakan. Jika diperoleh hasil yang baik pada penelitian ini maka selanjutnya dapat
diformulasikan dengan bahan alami yang lain sehingga dapat menghasilkan daya antioksidan
yang lebih kuat lagi. Kemudian dapat dimodifikasi menjadi sediaan kosmetik yang lain
sehingga diperoleh antioksidan yang paling baik kemudian akhirnya dapat meningkatkan
nilai jual dari ubi jalar cilembu.

1
1.2 Perumusan Masalah
Apakah formulasi masker gel mempengaruhi daya antioksidan dari ekstrak Ubi Jalar
Cilembu?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh formulasi masker gel
terhadap daya antioksidan Ubi Jalar Cilembu

1.4 Luaran yang Diharapkan


Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Dengan diperolehnya formulasi yang tepat untuk masker gel ubi cilembu dengan daya
antioksidan yang maksimal, dapat menambah manfaat dan nilai jual dari ubi cilembu.
2. Untuk memperkaya pengetahuan tentang manfaat ekstrak ubi cilembu sebagai
alternatif kosmetik alami untuk perawatan kulit wajah.
3. Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi dan jurnal
internasional terakdreditasi.

2
Tabel 1. Rencana Capaian Target Tahunan
No Indikator Capaian
Kategori Sub Kategori wajib tambahan TS1) TS+1 TS+2
1 Artikel ilmiah Internasional Tambahan
dimuat di bereputasi
2)
jurnal Nasional Tambahan
Terakreditasi
Nasional tidak Wajib Accept
terakreditasi
2 Artikel ilmiah Internasional Tidak
dimuat di Terindeks ada
prosiding3) Nasional Tambahan Tidak
ada
3 Invited speaker Internasional Tidak
dalam temu ada
4)
ilmiah Nasional Tidak
ada
4 Visiting Internasional Tidak
Lecturer5) ada
5 Hak Kekayaan Paten Tidak
Intelektual ada
(HKI)6) Paten Tidak
sederhana ada
Hak cipta Tidak
ada
Merek dagang Tidak
ada
Rahasia Tidak
dagang ada
Desain produk Tidak
industry ada
Indikasi Tidak
Geografis ada
Perlindungan Tidak
varietas ada
tanaman
Perlindungan Tidak
topografi ada
sirkuit terpadu
6 Teknologi tepat guna7) Tidak
ada
7 Model/Purwarupa/Desain/Karya Tidak
Seni/Rekayasa Sosial8) ada
8 Buku Ajar (ISBN)9) Tidak
ada
9 Tingkat Kesiapan Teknologi Skala 3
(TKT)10)

3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Ubi Jalar Cilembu


Ipomoea batatas yang dikenal dengan ubi jalar salar satu sayuran yang berbentuk
umbi. Ubi jalar termasuk dalam family Convolvulaceae, ukurannya besar, pati-patian dan
memiliki rasa yang manis (Mohanraj and Subha, 2014). Ipomoea batatas ditanam sebagai
tanaman vegetatif tahunan. Propagasi menggunakan akar penyimpanan atau stek batang.
Batangnya berbentuk silindris dan panjangnya tergantung pada kebiasaan pertumbuhannya
dari kultivar dan ketersediaan air di dalam tanah. Daunnya sederhana dan disusun secara
spiral di atas batang. Warnanya bisa hijau, hijau kekuningan, atau bisa punya Pigmentasi
ungu sebagian atau seluruh bilah daun (Mohanraj and Subha, 2014). Ubi jalar dikenal sebagai
sumber yang kaya Karbohidrat, beta karoten, asam askorbat, dan mineral (Grabowski et al.,
2008). Selain sebagai antioksidan, karotenoid dan senyawa fenolik juga merupakan ubi jalar
dengan warna daging khas mereka (krem, dalam kuning, oranye dan ungu) (Choong et al.,
2007)

2.2 Khasiat Ubi Jalar Cilembu


Ubi Cilembu dimanfaatkan untuk kesehatan, dan digunakan untuk mengobati
berbagai penyakit seperti diabetes, hy-pertension, disentri, konstipasi, kelelahan, artritis,
penyakit rheu-matoid, hidrosefalus, meningitis, penyakit ginjal, pera dan anti inflamasi. Ubi
cilembu juga memiliki khasiat sebagai antimikroba, anal-gesik, spasmolitik, spasmogenik,
hipoglikemik, antikoagulan, psikotimimetik dan aktivitas antikanker (Meira, et al., 2012).
Menurut Huang et al.,(2012) ubi jalar juga memiliki aktivitas antioksidan dan antiproliferativ.

Tepung umbi ubi jalar ternyata berpotensi mencegah ulserasi gastritis akibat etanol.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ubi cilembu memiliki aktivitas antioksida.
Telah dilaporkan bahwa kapasitas antioksidan total Ubi jalar 42,94% dibandingkan dengan
asam askorbat (Pochapski et al.,2011). Ekstrak methanol ubi jalar memiliki kemampuan yang
lebih tinggi dalam aktivitas menangkap radikal bebas, menurunkan kekuatan dan
menghambat oksidasi ibandingkan alfa tokoferol. Dan memiliki kapasitas khelat dengan besi
dibandingkan etilen diamin tetra asetat (EDTA) (Rumbaoa et al., 2009).

4
2.3 Beta Caroten
Beta Carotene adalah prekursor retinol (vitamin A) alami yang didapat dari buah dan
sayuran tertentu dengan aktivitas antineoplastik dan chemopreventif potensial. Sebagai anti-
oksidan, beta karoten menghambat kerusakan radikal bebas terhadap DNA. Agen ini juga
menginduksi diferensiasi sel dan apoptosis pada beberapa jenis sel tumor, terutama pada
tahap awal tumorigenesis, dan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan dengan merangsang
pelepasan sel pembunuh alami, limfosit, dan monosit (NCIt, 2017).

Gambar 1. Beta Caroten (NCIt, 2017).

2.4 Radikal Bebas

Gambar 1. Produksi ROS dan alur inisiasi reaksi rantai oksidativ dan
target sel untuk aksi antioksidan (Jadoon et al., 2015).

5
Senyawa radikal bebas seperti Recativ Oxidative Stress (ROS) merupakan media
terjadinya permasalahan kulit. Radikal bebas banyak berasal dari luar seperti polusi, udara,
radiasi matahari dan paparan senyawa kimia. Antioksidan memiliki kemampuan dalam
menangkap ROS sehingga dapat menjaga kesehatan kulit. Sejak awal tubu manusia memiliki
system kemampuan menjaga homeostasis ROS dalam sel, yang dapat melindungi kulit
mnusia dari UVR yanga melalui pertahanan dari antioksidan Meningkatnya paparan dari
radikal bebas menyebabkan antioksidan alami yang berasal dari dalam tubuh tidak dapat
menangkap seluruh radikal bebas, sehingga dibutuhkan anti oksidan dari luar tubuh (Jadoon
et al., 2015)

2.5 Antioksidan

Kulit dilengkapi dengan pelindung jaringan antioksidan. Pelindung tersebut terdiri


dari antioksidan enzimatik seperti glutathione peroxidase, superoxide dismutase, dan
katalase, dan antioksidan anti-molekul yang tidak bervasifik seperti vitamin isoform, vitamin
C, glutathione (GSH), asam urat, dan ubiquinol (Shindo et al, 1993). Berbagai komponen lain
yang ada di kulit adalah antioksidan kuat termasuk askorbat, karotenoid, dan sulphydrils. Di
Secara umum produksi enzim antioksidan sangat tinggi di lapisan epidermal. Di bandingkan
di strantum corneum. Jika terjadi ketidakseimbangan antara oksidan dan endogen
antioksidan, maka dibutuhkan antioksidan dari luar tubuh. Vitamin, askorbat, carotenoids
dan polifenol merupakan antioksidan yang berasal dari luar yang dapat menjaga homeostatis
oxidative. Seiring bertambahnya usia maka produksi antioksidan endogen tetap,namun
kebutuhan tubuh meningkat sehingga meningkatkan resiko terjadinya oxidative stress,
sehingga dibutuhkan antioksidan eksogen sebagai pencegahan penuaan kulit (Jadoon et al.,
2015).
Secara umum, bagian luar kulit, epidermis, mengandung konsentrasi antioksidan lebih
tinggi daripada dermis (Shindo et al., 1994). Pada fase lipofilik, α-tocopherol adalah
antioksidan yang paling menonjol, sedangkan vitamin C dan GSH memiliki sitosol tertinggi.
Secara molar, antioksidan non-enzimatik hidrofilik termasuk asam L-askorbat, GSH, dan
asam urat merupakan antioksidan utama pada kulit manusia (Thiele et al., 2006) Pada lapisan
kulit stratum korneum (SC) mengandung antioksidan hidrofilik dan lipofilik. Vitamin C dan
E (keduanya αγ dan α-tocopherol) serta GSH dan asam urat ditemukan juga ditemukan di SC
(Thielle et al.,1998 and Weber et al., 1999)

6
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian


a) Tahap persiapan bahan –bahan penelitian
a. Studi literature
b. Pembuatan Proposal
b) Tahap Pelaksanaan
a. Preparasi alat dan bahan
b. Preparasi sampel dan ekstraksi
c. Skrining fitokimia
d. Formulasi masker gel ekstrak ubi cilembu
e. Uji Stabilitas sediaan gel masker ekstrak ubi cilembu
f. Pengujian daya antioksidan masker gel ekstrak ubi cilembu
g. Pengumpulan Data
c) Penyusunan Laporan
a. Pengolahan dan Analisa data
b. Penyusunan laporan

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di mulai bulan Juni 2018 di Laboratorium
Farmakognosi, Laboratorium Kimia serta Laboaratorium Farmasetika Farmasi Al-Fatah
Bengkulu.

3.3 Alat dan Bahan

Bahan Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari ekstrak kering Ubi Jalar Cilembu
(Ipomoea batatas) Cilembu, minyak esensial lemon, karbomer, trietanolamin, propil etilen
glikol 6000, gliserin, etanol 96%, natrium metabisulfit, Na2EDTA, metil paraben, propil
paraben, pereaksi Mayer (KI dan HgCl2), pereaksi Dragendorf (Bi(NO3) dalam HNO3 dan
KI), pereaksi Bouchardat (asam asetat anhidrat dalam H2SO4 pekat), Aquadest
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari, timbangan analitik (Lucky
scale), botol kaca berwarna gelap, rotary evaporator (IKA-@RV 10 basic), labu takar (pyrex),
kuvet, spectrofotometri uv –vis double beam (Shimadzu), pipet tetes, mortir, stamper, pH
meter (HI 9125), beacker glass (pyrex), spatel, sendok tanduk, kertas perkamen, cawan, kaca

7
arloji, gelas ukur (pyrex), batang pengaduk, kompor listrik (Maspion), erlenmeyer, wadah
masker, ayakan 30 mesh,.

3.4 Prosedur Kerja


a. Preparasi sampel dan ekstraksi
Ubi Cilembu diperoleh dari pedagang Ubi Cilembu di Pantai Panjang Kota
Bengkulu, yang akan diolah menjadi ekstrak metanol dengan metode maserasi. Ubi
dikupas dan kemudian dicuci hingga bersih,Ubi jalar diparut halus, hingga membantuk
seperti bubur, Tambahkan air dengan perbandingan ubi jalar : air adalah 1:2.
Kemudian diblender agar lebih halus. Setelah itu, bubur disaring dengan menggunakan
kain. Bubur ubi jalar diperas hingga sari patinya keluar, dan hanya terrtinggal serat-
sertanya di dalam kain. Biarkan saripati itu mengendap. Kira-kira tunggu sampai 12
jam. Cairan di atas endapana dibuang, kemudian endapan yang berupa pasta dijemur,
bisa menggunakan tampah saat menjemurnya.
I gram tepung diekstrak dengan 8 ml metanol yang diasamkan (1N HCL,
85:15,v/v) untuk mendapatkan rasio pelarutan sampel sampai 1: 8. Labu berisi
campuran tepung / pelarut ditutupi dengan aluminium foil untuk menghindari paparan
cahaya, diaduk pada pengaduk magnet untuk semalam. Setelah ekstraksi 12 jam,
ekstrak disentrifugasi (1.800 rpm, 30menit) dan supernatan diambil. Supernatan
disaring melalui Whatman no. 1
b. Pengujian Fitokimia
Uji fitokimia yang dilakukan meliputi identifikasi saponin, tanin, flavonoid
dan alkaloid secara kualitatif
a) Cara Identifikasi Flavonoid
Beberapa tetes larutan asam asetat 10% ditambahkan kedalam beberapa
bagian ekstrak. Endapan kuning menandakan adanya flavonoid. (Rajendral et
al, 2011).
b) Cara Identifikasi Saponin
0,5 gram ekstrak kedalam tabung reaksi, ditambahkan 10 mL air panas,
didinginkan dan kemudian dikocok kuat- kuat selama 10 detik. Jika terbentuk
buih yang mantap tidak kurang dari 10 menit setinggi 1cm – 10cm pada
penambahan 1 tetes HCl 2 N buih tidak hilang (Depkes RI, 1989).
c) Cara Identifikasi Tanin

8
Sebanyak 0,5 gram ekstrak dididihkan dalam 10 mL air dalam tabung reaksi,
lalu difiltrat. Ditambahkan beberapa tetes FeCl3 0,1%. Warna hijau kecoklatan
atau biru- hitam menandakan positif (Harbone, 1996).
d) Cara Identifikasi Alkaloid
Sebanyak 0,5 gram ekstrak di timbang kemudian ditambahkan 1mL asam
klorida 2 N dan 9 mL air suling, dipanaskan di atas penangas air selama 2
menit, didinginkan lalu disaring. Filtrat dibagi kedalam tiga tabung reaksi.
Tabung pertama ditambahkan pereaksi Mayer, tabung kedua ditambahkan
pereaksi Wagner dan tabung ketiga ditambahkan pereaksi Dragendorff. Hasil
positif apabila terjadi endapan paling sedikit dua dari tiga percobaan diatas,
maka positif (+) mengandung senyawa alkaloid, akan tetapi apabila endapan
tersebut tidak muncul, maka sampel menunjukan hasil negative (-) untuk
senyawa alkaloid (Harbone, 1996).

c. Formulasi Sediaan Masker Ekstrak Ubi Cilembu


Formula Formula masker gel dibuat mengacu pada formula standar sediaan
masker gel menurut Rustiani, dkk 2013

Komposisi F1 F2 F3 F4 F5 F6
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
Ekstrak ubi 3 3 3 3 3 3
cilembu
Karbomer 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75
TEA 10 10 10 10 10 10
PEG 6000 10 10 10 10 10 10
Gliserin 20 20 20 20 20 20
Etanol 96% 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
Metil paraben 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
Propil paraben 2 2 2 2 2 2
Minyak esensial 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
lemon
Na2EDTA 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
Na.Metabisulfit 0,1 - 0,1 0,1 0,2 0,2
BHT - 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Vitamin C - - - 3 - 3
Aquades add 100 100 100 100 100 100

Cara pembuatan gel, Karbomer ditambahkan aquades, tambahkan


trietanolamin, tambahkan gliserin hingga mengembang (Campuran 1). Melarutkan

9
metil paraben dan propil paraben dalam etanol 96% (Campuran 2). Memasukan
natrium metabisulfit dan Na2EDTA yang telah dilarutkan dengan air. PEG 6000
dilarutkan dalam air dan dimasukan kedalam campuran. Dimasukkan minyak esensial
lemon kedalam campuran. Ekstrak ubi cilembu dimasukan sedikit demi sedikit pada
basis. Dihomogenkan dengan homogenizer dengan kecepatan 300 rpm selama 10
menit. Dilakukan evaluasi sediaan masker gel.

d. Uji stabilitas Masker Gel


Uji stabilitas masker gel dilakukan setelah sediaan terbentuk (minggu ke-0),
evaluasi yang dilakukan meliputi:
1) Uji Penampilan Fisik (Organoleptik)
Uji penampilan Fisik (organoleptik) sediaan dengan melihat kehomogenan
masker wajah, bau, dan warna sediaan selama penyimpanan.
2) pH
Pengukuran pH dilakukan dengan cara electrode dicuci dan dibilas dengan air
suling kemudian dilakukan kalibrasi pH 4 meter dengan menggunakan larutan
dapar pH 4 kalium bifalat da pH 7 fosfat ekimolal, lalu ditentukan pH masker
dari masing- masing formula.
3) Viskositas
Sebanyak 2 gram sediaan masker gel ditempatkan pada Viskotester
Brookfield, kemudian diatur spindle dan kecepatan yang akan digunakan, dan
Viskotester Brookfield dijalankan, kemudian viskositas dari masker gel akan
terbaca.
4) Pengujian Waktu Sediaan Mengering
Pengujian waktu sediaan mengering dilakukan dengan mengamati waktu yang
diperlukan sediaan untuk mengering, yaitu waktu dari saat mulai dioleskannya
masker wajah gel pada kaca hingga benar-benar terbentuk lapisan yang kering
(Vieira et al., 2009).

e. Uji Aktivitas Antioksidan (Rusli, 2013)


1) Persiapan Larutan Standar Induk Vitamin C 100 ppm
Timbang 50 mg vitamin C, masukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan
larutkan dengan metanol sampai batas sehingga diperoleh larutan vitamin C
1000 ppm. Lakukan pengenceran untuk mendapatkan larutan induk vitamin C
10
100 ppm. Pengenceran dilakukan dengan cara memipet 5 ml larutan induk
vitamin C 1000 ppm, dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan larutkan
dengan metanol sampai tanda batas.
2) Penetapan Panjang Gelombang Maksimum DPPH
Membuat larutan DPPH 1mM, dibuat secara seksama DPPH ditimbang
39,432 mg, kemudian masukkan ke dalam labu ukur 100 ml (sudah dilapisi
alumunium foil) dan ditambahkan metanol hingga batas lalu homogenkan.
Kemudian membuat larutan blangko dengan cara amibil 1 ml larutan DPPH
1mM, tambahkan metanol hingga 10 ml kemudian dihomogenkan. Inkubasi
larutan blangko pada suhu kamar selama 30 menit.
Ambil 1 ml larutan induk 100 ppm kemudian ditepatkan dengan
metanol sampai tanda batas 10 ml lalu homogenkan. Tambahkan 1 ml larutan
DPPH 1 mM dan diinkubasi pada suhu kamar selama 30 menit. Kemudian
diukur serapannya pada panjang gelombang 700 – 780 nm. Panjang gelombang
maksimum ditetapkan berdasarkan nilai serapan maksimum.
3) Optimasi Waktu Inkubasi
Ambil 1 ml larutan induk 100 ppm kemudian tambahkan dengan
metanol sampai tanda batas 10 ml lalu dihomogenkan. Ditambahkan 1 ml
larutan DPPH 1mM, kemudian didiamkan selama waktu optimum pada suhu
kamar. Serapan diukur pada panjang gelombang maksimum pada menit ke-0,
10, 20, 30, 40, 50, dan 60 sehingga didapat waktu serapan optimum yang
stabil.
4) Pembuatan Deret Larutan Vitamin C
Sebagai Kontrol Positif Larutan deret vitamin C dibuat dalam beberapa
konsentrasi, yaitu 0, 2, 4, 6, dan 8 ppm. Pembuatan larutan deret dapat dilihat
pada Lampiran .Pada masing-masing labu ditambahkan 1 mL larutan DPPH 1
mM, lalu dihomogenkan dan didiamkan selama waktu optimum pada suhu
kamar.
5) Pembuatan Larutan Uji
Timbang masker gel setara dengan 100 mg zat aktif. Masukkan ke
dalam labu ukur 100 mL yang telah dilapisi dengan alumunium foil dan
larutkan dengan metanol sampai tanda batas, sehingga didapatkan larutan stok
1000 ppm. Diambil sebanyak 5 ml larutan uji 1000 ppm, dimasukan ke dalam
labu ukur 50 ml dan dilarutkan dengan metanol sampai tanda batas, sehingga
11
didapatkan larutan induk uji dengan konsentrasi 100 ppm. Larutan uji dibuat
dalam beberapa konsentrasi.. Pada masing-masing labu ditambahkan 1 mL
larutan DPPH 1 mM lalu diencerkan menggunakan metanol dan
dihomogenkan. Deret larutan uji didiamkan selama waktu optimum pada suhu
kamar.
6) Pengujian Antioksidan Dengan Metode DPPH
Larutan uji, larutan kontrol positif, dan larutan blanko diukur serapannya
pada panjang gelombang maksimum yang telah diperoleh dengan
spektrofotometer. Nilai persentase hambatan terhadap DPPH dihitung
menggunakan rumus berikut:

3.5 Pengumpulan Data


Pengukuran serapan pada panjang gelombang maksimum yang telah ditentukan
dengan spektrofotometer terhadapt formulasi masker gel ubi cilembu. Kemudian nilai
presentase hambatan terhadap DPPH.

3.6 Analisa Data


Data yang diperoleh dari uji fitokimia, hasil evaluasi masker gel akan disajikan dan
dideskripsikan dalam bentuk tabel. Hasil nilai presentase hambatan terhadap DPPH
disajikan dalam bentuk grafik dan bar chart.

12
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan (Rp)


1. Honorarium 5.300.000,-
2. Pembelian Bahan Habis Pakai 10.650.000,-
3. Perjalanan 2.500.000,-
4. Sewa Peralatan/Mesin/Ruang Laboratorium 1.500.000,-
19.950.000,-

Justifikasi Anggaran Penelitian

1. Honor
Waktu Ming
Honor Honor/jam (Rp) Honor per Tahun (Rp)
(jam/minggu) gu

Ketua Rp 40.000,- 4 20 Rp 3.200.000

Anggota Rp 35.000,- 3 20 Rp 2.100.000

SUB TOTAL Rp 5.300.000

2. Bahan habis pakai dan peralatan


Justifikasi Kuantita Satua Harga Biaya per Tahun
Material
Pemakaian s n Satuan (Rp) (Rp)

Bagian bahan Rp
Rp 500.000
Ubi cilembu ekstrak ubi cilembu 20 kg kg 25.000

Aquadest Pelarut dan 50


Rp
pembersih alat liter Rp 200.000
10.000
penelitian

Metanol Bagian bahan Rp


40 Liter Rp 1600.000
ekstrak ubi cilembu 40.000

HCl 1N Bagian bahan


1 Liter Rp 600.000 Rp 600.000
ekstrak ubi cilembu

Kertas Saring Bagian bahan Rp


1 Paket Rp 100.000
Whatman ekstrak ubi cilembu 100.000

Na.Metabisulf Bagian bahan Rp


it 10 g Rp 100.000
masker gel 100.000

Karbomer Bagian bahan Rp


500 g Rp 200.000
masker gel 200..000

13
TEA Bagian bahan Rp
100 mL Rp 100.000
masker gel 100.000

PEG 6000 Bagian bahan Rp


1 kg Rp 500.000
masker gel 500.000

Gliserin Bagian bahan Rp


1 L Rp 50.000
masker gel 50..000

Etanol 96% Bagian bahan Rp


1 L Rp 100.000
masker gel 100.000

Metil paraben Bagian bahan


100 g Rp 100.000 Rp 100.000
masker gel

Propil paraben Bagian bahan


100 g Rp 100.000 Rp 100.000
masker gel

Minyak Bagian bahan


masker gel Rp
esensial 10 ml Rp 100.000
100.000
lemon

Na2EDTA Bagian bahan 100 g Rp


Rp 1000.000
masker gel 1000.000

Na.Metabisulf Bagian bahan 5 g Rp


masker gel Rp 50.000
it 10.000

BHT Bagian bahan 1 Kg Rp 130.000


Rp 130.000
masker gel

Vitamin C Bagian bahan 1 Botol Rp


Rp 2500.000
masker gel 2500.000

DPPH Bahan untuk uji Rp


1 Botol Rp 1000.000
antioksidan 1000.000

Untuk menjaga
Rp
sterilisasi saat 1 Kotak Rp 50.000
50.000
Masker penelitian

Handscoon Untuk menjaga


Rp
sterilisasi saat 1 Buah Rp 80.000
80.000
penelitian

Kertas HVS Sarana Penulisan 4 rim Rp


A4 Proposal dan 35.000 Rp 140.000
Laporan

Tinta Printer Sarana percetakan 1 set Rp


Rp 200.000
laporan 200.000

14
Biaya Pendaftaran jurnal 1 artikel Rp 500.000
Rp 500.000
publikasi

Biaya Seminar hasil 1 kali Rp 500.000


Seminar Hasil penelitian Rp 500.000
Penelitian

Pengiriman Pengiriman via agen 2 kali Rp 25.000


proposal dan Rp 50.000
laporan

Dokumentasi Dokumentasi 1 set Rp 100.000


Rp 100.000
Penelitian kegiatan penelitian

SUB TOTAL Rp 10.650.000

3. Perjalanan
Kuantit Harga
Material Justifikasi perjalanan Satuan Biaya per Tahun
as satuan (Rp)

Tranportas Penyiapan bahan dan 2 orang Rp Rp 500.000


i pengambilan sampel 250.000

Ristekdikti Melaksanakan seminar 2 orang Rp Rp 2.000.000


hasil PP 1.000.000

SUB TOTAL Rp 2.500.000

4. Lain-lain
Kuantit Harga Harga per Tahun
Kegiatan Justifikasi Satuan
as satuan (Rp) (Rp)

Peralatan/ Tempat melakukan 1 paket Rp Rp 1.500.000


mesin/ruan penelitian 1.500.000
g
laboratoriu
m
Farmakolo
gi

SUB TOTAL Rp 1.500.000

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN Rp 19.950.000

15
4.2 Jadwal Penelitian

Bulan Ke-
No Kegiatan (2017-2018)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Studi Pustaka
2. Penyusunan Proposal
3. Pengiriman Proposal ke Ristekdikti
4. Pelaksanaan Seminar Proposal (jika di setujui)
5. Persiapan Penelitian
6. Pembelian alat dan bahan
7. Ekstraksi
8. Identifikasi ekstrak
9. Formulasi masker gel dan uji antioksidan
10. Uji evaluasi masker gel
11. Penyusunan laporan hasil
12. Pubikasi ilmiah
13. Seminar Hasil Penelitian

17
DAFTAR PUSTAKA

Choong C. Teow, Van-Den Truong, Roger F. McFeeters, Roger L. Thompson, Kenneth V.


Pecota , G. Craig Yencho (2007). Antioxidant activities, phenolic and b-carotene
contents of sweet potato genotypes with varying flesh colours. Food Chemistry
103, 829–838. 3. J.A.
Grabowski, V.-D. Truong, C.R. Daubert (2008). Nutritional and rheological characterization
of spray dried sweet potato powder. LWT 41, 206–216.
Harborne, J., 1996. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.
Cetakan Kedua. Penerjemah: Padmawinata, K. dan I. Soediro. Bandung.
Penerbit: ITB

Huang DJ, Lin CD, Chen HJ, Lin YH: Antioxidant and antiproliferative activities of sweet
potato (Ipomoea batatas [L.] Lam „„Tainong 57‟‟) constituents. Bot Bull Acad Sin
2004;45:179–186.

Meira M, Pereira da Silva E, David JM, David JP: Review of the genus Ipomoea : traditional
uses, chemistry and biological ac-tivities. Rev Bras Farmacogn 2012;22:682–713

NCIt,2017,https://ncit.nci.nih.gov/ncitbrowser/ConceptReport.jsp?dictionary=NCI_Thesauru
s&ns=NCI_Thesaurus&code=C1016. Diakses pada tanggal 6 Juli 2017

Pochapski MT, Fosquiera EC, Esmerino LA, Santos EB, Farago PV, Santos FA,et al .:
Phytochemical screening, antioxidant, and antimicrobial activities of the crude
leaves‟ extract from Ipomoea batatas (L.) Lam. Pharmacogn Mag 2011;7:165–
170.

Rajendra CE., Magadum, G.S., Nadaf, M.A.,Yashoda, S.V., Manjula M., 2011.
Phytochemical Screening of The Rhizoma of Kaemferia galanga.International
Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research: 3(3): 61-63.

Rumbaoa RGO, Cornago DF, Geronimo IM: Phenolic contentand antioxidant capacity of
Philippine sweet potato ( Ipomoea batatas ) varieties. Food Chem
2009;113:1133–1138.

Rustiani, E., Almasyhuri., Ningtyas, P.S., Fiebrilia, D., 2013. Pemanfaatan Herba Kemangi
(Ocimum basilicum L.) Sebagai Antioksidan Dalam Sediaan Tablet dan
Masker Gel.Jurnal Ilmiah Farmasi Fitofarmaka. Universitas Pakuan. Bogor

Shindo Y, Witt E, Packer L. Antioxidant defence mechanisms in murine epidermis and


dermis and their responses to ultraviolet light. Journal of Investigative
Dermatology. 1993;100:260–265.

Shindo Y, Witt E, Han D, et al. Recovery of antioxidants and reduction in lipid


hydroperoxides in murine epidermis and dermis after acute ultraviolet radiation
exposure. Photodermatology Photoimmunology and
Photomedicine. 1994;10(5):183–191.

18
Thiele J, Barland CO, Ghadially R, Elias P. Permeability and antioxidant barriers in aged
skin. In: Gilchrest B, Krutmann J, editors. Skin Aging. Berlin, Germany: Springer;
2006.

Thiele JJ, Traber MG, Packer L. Depletion of human stratum corneum vitamin E: an early
and sensitive in vivo marker of UV induced photo-oxidation. Journal of
Investigative Dermatology. 1998;110(5):756–761.

Weber SU, Thiele JJ, Cross CE, Packer L. Vitamin C, uric acid, and glutathione gradients in
murine stratum corneum and their susceptibility to ozone exposure. Journal of
Investigative Dermatology. 1999;113(6):1128–1132.

Vieira, R.P. 2009. Physical and Physicochemical Stability Evaluation of Cosmetic


Formulations Containing Soybean Extract Fermented by Bifidobacterium
animalis. Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences. 45(3): 515-525.

19
Lampiran 1. Susunan Organisasi Tim Pengusul dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu


Alokasi Uraian
watu Tugas
1 Nurfijrin Ramadhani Akademi Analisis 4 Preparasi
M.Sc.,Apt/ Farmasi Al- Farmasi dan jam/minggu Penelitian, uji
0213049001 Fatah Kimia sampel,
Bengkulu Medisinal formulasi
masker gel
ubi cilembu,
uji
antioksidan,
analisis data.
2 Elmitra M.Farm.,Apt Akademi Analisis 3 Betanggung
125108501 Farmasi Al- Farmasi dan jam/minggu jawab pada
Fatah Kimia saat
Bengkulu Medisinal pelaporan
penelitian

20
Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

1. Identitas Ketua Peneliti


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap ( dengan gelar) Nurfijrin Ramadhani M.Sc.,Apt
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4. NIK 02199042112201401
5. NIDN 0213049001
6. Tempat Tanggal Lahir Jakarta, 13 April 2015
7. E-mail nurfijrin@gmail.com
8. No.Hp 085267680952
9. Alamat Kantor Jl. Indragiri gang tiga serangkai

10. Nomor Telepon/Faks (0736) 27508


11. Lulusan yang telah dihasilkan D III = 30 orang
Kimia organik,
Farmasi klinik dasar,
12. Mata Kuliah yang diampuh
Fitokimia
Farmakognosi
Kimia Farmasi I
Kimia Farmasi II

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2
Nama Perguruan Universitas Ahmad Dahlan Universitas Ahmad Dahlan
Tinggi
Bidang Ilmu Farmasi Farmasi Klinis
Tahun masuk-lulus 2008-2012 2012-2014
Judul EFEK ANTIKONVULSAN PENGARUH BRIEF
skripsi/tesis/disertasi FRAKSI KLOROFORM DARI KONSELING “5A”DAN
EKSTRAK ETANOL 70% PEMBERIAN MEDICATION
SERBUK BIJI PALA (Myristica REMINDER CHART
fragrans Houtt) TERHADAP TERHADAP KEPATUHAN
MENCIT JANTAN BALB/C PASIEN MINUM OBAT,
YANG DIINDUKSI KUALITAS HIDUP,
PENTYLENETETRAZOLE TINGKAT PERILAKU DAN
HASIL TERAPI PASIEN
DIABETES DENGAN

21
HIPERTENSI RAWAT
JALAN DI POLIKLINIK
PENYAKIT DALAM RSUD
PANEMBAHAN SENOPATI
BANTUL

Nama Moch. Saiful Bachri, M.Si, Dr. dr. Akrom.,M.Kes D


pembimbing/promotor Ph.D, Apt. Dra. Agnes Jatiningrum, MPH.,
Wahyu Widyaningsih, M.Si., Ap Apt

C. Pengalaman penelitian dalam 5 tahun terakhir


(bukan skripsi , tesis,maupun disertai)

pendanaan
No. tahun Judul penelitian
Sumber* Jml (juta
Rp)
1 2015 Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Mandiri 750.000
70% Daun Pegagan (centella
asiatica (l) urban) Terhadap Mencit
Putih Jantan (mus musculus)
2 2015 Identifikasi Senyawa Ekstrak Etanol Mandiri 700.000
Daun Mimba (Azadirachta indica
A.Juss) Sebagai Bakteri Secara
KLT-Bioautografi Terhadap Bakterti
Staphylococcus aureus Dan
Escherichia coli
3 2016 Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Mandiri 500.000
Inap Bangsal Terhadap Pelayanan
Kefarmasin Di Rumah Sakit
Bhayangkara Bengkulu
4 2016 Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mandiri 500.000
Dengan Penyulit Di Poliklinik
Penyakit Dalam Rumah Sakit
Panembahan Senopati Bantul
Yogyakarta
dst

*tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber
lainnya

D. Pengalaman pengabdian kepada masyarakat dalam 5 tahun terakhir

Pendanaan
No. tahun Judul penelitian

22
Sumber* Jml (juta
Rp)
1
2
3
Dst

*tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI
maupun dari sumber lainnya
E. Publikasi artikel ilmiah dalam jurnal dalam 5 tahun terakhir
No. Judul artikel ilmiah Nama jurnal Volume/nomor/thn
1 Uji Efek Tonikum Ekstrak Jurnal Ilmiah Vol 2 Nomor 2
Etanol 70% Daun Pegagan Pharmacy bulan Oktober
(centella asiatica (l) urban) 2015
Terhadap Mencit Putih Jantan
(mus musculus)
2 Tingkat Kepuasan Pasien Jurnal Ilmiah Vol 2 Nomor 1
Rawat Inap Bangsal Pharmacy bulan Maret 2016
Terhadap Pelayanan
Kefarmasin Di Rumah Sakit
Bhayangkara Bengkulu
3 Identifikasi Senyawa Ekstrak Jurnal Ilmiah Vol 1 Nomor 1
Etanol Daun Mimba Ibnu Sina bulan Maret 2017
(Azadirachta indica A.Juss)
Sebagai Bakteri Secara KLT-
Bioautografi Terhadap
Bakterti Staphylococcus
aureus Dan Escherichia coli
dst

F. Pemakalah seminar ilmiah (oral presentation)dalam 5 tahun berakhir


No. Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul artikel Waktu dan
ilmiah tempat
1
2
3
dst

G. Karya buku dalam 5 tahun terakhir


No. Judul buku tahun Jumlah Penerbit
halaman
1
2
3
dst

23
H. Perolehan HKI dalam 5-10 tahun terakhir
No. Judul/tema HKI tahun jenis Nomor P/ID
1
2
3
dst

I. Pengalan merumuskan kebijakan publik/rekayasa sosial lainnya dalam 5 tahun


terakhir
No. Judul/tema/jenis rekayasa tahun Tempat Respon masyarakat
sosial lainnya yang telah penerapan
diterapkan
1
2
3
dst

J. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah,asosiasi atau institusi


lainnya)
No. Jenis penghargaan Institusi pemberi tahun
1
2
3
4
dst

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertangguangjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah Insentif Riset Pratama

Bengkulu, 6 Juli 2017

Pengusul

(Nurfijrin Ramadhani)

24
2. Identintas Anggota Peneliti

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap ( dengan gelar) Elmitra, M.Farm., Apt


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4. NIK 021985100309201401
5. NIDN 1025108501
6. Tempat Tanggal Lahir Sungai Sarik/ 25 Oktober1985
7. E-mail elmitrarahman@gmail.com
8. No.Hp 081374357296
9. Alamat Kantor Jl. Indra Giri gang tiga serangkai
Padang Harapan Bengkulu
10. Nomor Telepon/Faks (0736) 27508
11. Lulusan yang telah dihasilkan D III = 30 orang
1.Farmasetika Dasar
12. Mata Kuliah yang diampuh 2. Teknologi Farmasi
3. Sediaan Semi Solid
4. Sediaan Solid
5. Steril
6.Kimia dasar

B. Riwayat Pendidikan

Tahun Program Pendidikan (diploma, Perguruan Tinggi Jurusan/Program


Lulus sarjana, magister, spesialis, dan Studi
doktor)

2007 Sarjana Sekolah Tinggi Farmasi


Farmasi Indonesia

25
Yayasan Perintis
Padang

2009 Profesi Apoteker UNAND Farmasi

2014 Magister UNAND Farmasi Klinis

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


(Bukan Skripsi, Tesis maupun Disertasi)
Tahun Judul Ketua/Anggota Tim Sumber Dana
2014 Pola penggunaan antibiotika Ketua Mandiri
yang tepat terhadap parameter
haematologi pada pasien
thypoid di RS.U.D.Padang
Panjang
2014 Uji daya hambat ekstrak etanol Mandiri
daun takokak (Solanum Torvum
V Swartz) terhadap bakteri
Stapylococcus Aures
2015 Identifikasi Timbal (Pb) pada Yayasan
Air Sumur Secara Kualitatif
dengan Pereaksi Kation
2016 Formulasi dan Uji Efek Dikti
Antiinflamasi Krim Ekstrak
Etanol Daun Puding Hitam Pada
Mencit Putih

2016 Formulasi dan uji efektivitas gel Yayasan


ekstrak buah
tomat(Lycopersicum
Esculentum Mill terhadap
kelinci jantan putih)pada luka
bakar superfisial
2016 Isolasi minyak atsiri umbi baang Mandiri
putih (Allium Sativum L) secar
destillasi
2016 isolasi dan identifikasi senyawa Dosen Pemula
saponin pelepah pisang uli dan DIKTI
uji efek analgetik terhadap
mencit jantan
2016 Penerapan Nanopartikel ZnO Produk Terapan
Berbasis Surfaktan Alam DIKTI
Sebagai Agen UV-Refleksi Dan

26
Antimikroba Pada Sediaan
Semisolid
2017 Formulasi dan Uji Efek Dosen Pemula
Antiinflamasi Krim Ekstrak DIKTI
Etanol Daun Puding Hitam Pada
Mencit Putih

D.Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

Pendanaan
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber * Jmlh (Juta
Rp)
1 2014 Pemberian Konseling, Informasi dan Akademi ¼
Edukasi Penggunaan Obat yang Rasional Farmasi Al-
di Desa Talang Alai Sukaraja Bengkulu Fatah
2 2015 pengabdian gema cermat (gerakan Pemda kab
masyarakat cerdas mengunakan obat) di kapahiang
kab kapahiang
3 2016 penyuluhan pemeriksaan kesehatan gratis Akademi 1
dalam rangka perayaan hari kesehatan Farmasi Al-
nasional di Bukit nyaring Fatah
4 2016 Penyuluhan promosi Kesehatan jajanan Akademi 1
sehat d isdn 27 penurunan Bengkulu Farmasi Al-
Fatah
5 Penyuluhan pemeriksaan kesehatan dan Akademi 1
pengenalan jajanan sehat dalam rangka Farmasi Al-
ulang tahun BPOM di Sport center Fatah
Bengkulu

E.Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir


Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2014 Uji daya hambat ekstrak etanol daun takokak Jurnal Ilmiah Farmasi ISSN
(Solanum Torvum V Swartz) terhadap 2406-8071 Vol 2 No1 Maret
bakteri Stapylococcus Aures 2015hal 11-17

2015 Identifikasi Timbal (Pb) pada Air Sumur Secara Jurnal Ilmiah Farmasi ISSN
Kualitatif dengan Pereaksi Kation 2406-8071 Vol 2 No2 Maret
2015 hal 36-38
2016 Isolasi minyak atsiri umbi baang putih (Allium Jurnal Ilmiah Farmasi ISSN
Sativum L) secar destillasi 2406-8071 Vol 01 No 01maret
2016 hal 32-36
2017 pembuatan VCO (Virgin coconut oil) dengan Jurnal Ilmiah Farmasi ISSN
metode tradisional buah kelapa hijau “ cocos 2406-8071 Vol 04 No 01maret

27
nucifera l” dan kelapa gading “,cocos nucifera 2017 hal 85-92
eburnea”

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. seminar nasional dan workshop penggunaan Convention hall


perkembangan terkini sains farmasi antibiotika yang UNAND Padang
klinik 4 tepat pada pasien
tifoid terhadap
parameter
hematologi di RS
Padang panjang

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
1. - - - -

H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir


No Judul Tema HKI Tahun Jenis No. P/ID
1. - - - -

I.Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10


Tahun Terakhir
No Judul Tahun Tempat Penerapan Respon Masyarakat
1. - - - -

J.Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Judul Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. - - -

28
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah Insinas Riset Pratama Individu

Bengkulu, 6 Juli 2017

29
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Penelitian

30

Anda mungkin juga menyukai