Anda di halaman 1dari 4

Apa itu Perkembangan Kognitif Anak?

Perkembangan kognitif anak adalah semua tentang belajar. Perkembangan kognitif meliputi kemampuan
anak sekolah memecahkan masalah matematika, keberanian anak usia skolah mengajukan pertanyaan
setelah mereka membaca sesuatu. Perkembangan kognitif terjadi sepanjang waktu dan dipengaruhi oleh
gen dan pengalaman yang dimilikinya. Itulah mengapa mengetahui ciri-ciri perkembangan kognitif
peserta didik usia sekolah dasar sangat penting bagi kita.

Menurut Dodge, Colker, dan Heroman (2002), “Perkembangan kognitif adalah proses belajar yang
mengacu pada pikiran dan cara kerjanya. Ini melibatkan bagaimana anak-anak berpikir, bagaimana
mereka melihat dunia mereka, dan bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka pelajari.” Anak-
anak akan memiliki segala sesuatu yang berkaitan dengan beberapa pengalaman yang telah dilalui sejak
ia lahir. Otak manusia akan dibangun dari waktu ke waktu, sehingga setiap pengalaman yang telah dilalui
akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini tentu saja juga dipengaruhi oleh fungsi
gen, dimana interaksi antar gen akan berpengaruh pada pertumbuhan otak.

Tahap Perkembangan Kognitif

Jean Piaget telah bertahun-tahun mempelajari hubungan antara perkembangan kognitif dan usia anak-
anak. Menurut Paget, anak-anak menjalani empat tahap perkembangan kognitif yang dilalui secara
berurutan secara bertahap. Setiap anak akan menambah pengalaman baru untuk menambah
pengetahuan mereka sehingga secara bertahap mereka akan meningkatkan kapasitas cara berpikir
mereka. Berikut ini tahap perkembangan kognitif anak yang dilalui secara bertahap dan berurutan:

Sensori Motorik

Adalah tahapan pertama yang dilalui anak. Tahapan ini berlangsung sejak anak lahir hingga berusia 2
tahun. Pada tahap sensori motorik anak akan mulai memanfaatkan imitasi, memori dan cara berpikir.
Mereka mulai menyadari benda-benda bergerak dan benda-benda yang berbunyi. Secara sadar anak
pada tahapan ini mampu bergerak sebagai tindakan reflex untuk kegiatan yang diarahkan pada tujuan
tertentu.

Tahap Praoperasional
Tahap kedua setelah sensori motorik adalah tahap praoperasional. Tahap ini berlangsung ketika anak
sudah menginjak usia 2 hingga 7 tahun, dimana saat itu anak sudah ada yang memasuki sekolah dasar.
Kemampuan anak juga mulai berkembang dengan scara bertahap mengembangkan penggunaan bahasa
dan kemampuan berpikir dalam bentuk simbolik. Pada tahapan ini anak-anak juga dapat berpikir operasi
melalui cara logis dalam satu arah. Pada tahap praoperasional, anak-anak mungkin mengalami kesulitan
melihat sudut pandang orang lain.

Operasional Konkrit

Pada tahapan ini mulai muncul ciri-ciri perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar. Umur 7
hingga 11 tahun anak-anak sudah masuk sd. Kemampuan berpikir mereka juga menjadi lebih baik. Anak-
anak mulai dapat memecahkan masalah konkrit dalam mode logis. Mereka juga mampu mengklarifikasi
dan memahami hukum konservasi. Anak-anak pada usia ini juga mulai mengerti reversibilitas.

Operasional Formal

Anak-anak dengan usia 11 hingga 15 tahun sudah masuk pada tahap operasional formal. Pada tahap
perkembangan kognitif inni anak mulai mampu menyelesaikan masalah abstrak dengan cara yang logis.
Mereka juga lebih ilmiah dalam berpikir sehingga mampu mengembangkan kekhawatiran mengenai isu-
isu sosial dan identitas.

Ciri-Ciri Perkembangan Kognitif Peserta Didik Usia Sekolah Dasar

Sekolah dasar di Indonesia dilalui selama 6 tahun dengan usia awal pada kelas satu mungkin 5 hingga 6
tahun. Perkembangan kognitif anak sd dapat dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan range umur. Sebagai
orangtua atau guru sd, tentu sangat penting untuk mengetahui ciri-ciri kognitif anak sd. Berikut ini ciri-
ciri perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar:

Anak SD Umur 5-6 Tahun


Kosakata meningkat menjadi sekitar 2.000 kata

Dapat menulis kalimat dengan lima kata atau lebih

Dapat menghitung sampai 10 benda pada satu waktu

Mengetahui mana yang kiri dan kanan

Mulai mampu berMulai mampu berpikir dan berdebat, mereka mulai menggunakan kata-kata seperti
mengapa dan karena

Dapat mengkategorikan benda: “Ini adalah mainan; ini adalah buku-buku.”

Memahami konsep-konsep seperti kemarin, hari ini, dan besok

Mampu duduk di meja, mengikuti petunjuk guru, dan mandiri melakukan tugas sederhana di kelas

Anak SD Umur 7-8 Tahun

Mulai mengembangkan rentang perhatian yang lebih lama

Bersedia untuk mengambil tanggung jawab lebih

Memahami pecahan dan konsep ruang

Memahami uang

Dapat memberitahu waktu

Dapat menyebut nama bulan dan hari dalam seminggu

Menikmati membaca buku sendiri

Anak SD Umur 8-12 Tahun

Kebanyakan remaja awal sepenuhnya mampu mengambil, memahami dan mempertimbangkan


perspektif lain.

Mereka mulai berpikir hipotetis, mempertimbangkan sejumlah kemungkinan, dan mampu berpikir logis.

Mereka menjadi lebih berorientasi tujuan.

Mereka mungkin mengembangkan minat khusus yang merupakan sumber motivasi.

Perkembangan kognitif dapat dipengaruhi oleh kondisi emosional anak usia sekolah.
Mereka mulai memahami aspek dari dunia orang dewasa seperti uang dan memberitahu waktu.

Mereka dapat menikmati membaca buku.

Mereka dapat menafsirkan konteks paragraf dan menulis cerita.

Mereka menghargai humor dan permainan kata.

Ciri-ciri perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar adalah proses yang unik dan khusus
untuk setiap anak usia sekolah. Kadang-kadang mereka akan mengalami beberapa kesulitan kognitif yang
mempengaruhi proses belajar dan perilaku mereka.

Anak usia sekolah yang mengalami kesulitan mungkin tidak menerima intervensi yang tepat, tidak
memiliki dukungan dan rasa peduli yang diajarkan oleh oranng dewasa. Orangtua mungkin mengabaikan
beberapa perilaku tersebut karena berpikir bahwa itu terjadi karena adanya perubahaan mood anak usia
sekolah. Padahal belum tentu kesulitan kognitif terjadi karena perubahan mood. Perilaku yang tidak
boleh diabaikan menurut Center for Disease and Control and Prevention, 2014 adalah:

Depresi yang berlebihan

Perilaku antisosial, atau ketidakmampuan untuk berhubungan dengan teman sebaya atau masuk ke
dalam kelompok sebaya

Berperilaku berlebihan

Kesulitan untuk terlibat dalam tugas akademik

Sangat penting untuk mengenali perilaku mengganggu orang lain seperti mendengarkan musik dengan
keras, berbicara berulang-ulang dan perilaku murung. Kita juga perlu memperhatikan perilaku anak yang
cenderung aneh seperti depresi, antisosial dan pengambilan resiko yang berbahaya. Mengetahui ciri-ciri
perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar adalah tanggung jawab bersama antara orangtua
dan guru di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai