Anda di halaman 1dari 35

MODUL

PERKEMBANGAN MASA ANAK USIA 2-10 TAHUN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Psikologi Perkembangan

Dosen pembimbing : Nurhasanah., S.Psi., M.Psi., Psikolog

Disusun oleh:

Kelompok 3

Dimas Fajar Najmul M 222103030028

Achmad Firman Alamsyah 222103030022

Army Satria Hero Bakti 222103030023

Achmad Naufal Elba Aqil 222103030077

Maha Putra Haykal S 222103030019

Jonathan Frans A 222103030038

Moh. Edi Hastopo 222103030005

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

2023
PEMBAHASAN

1.1 ASPEK ASPEK PERKEMBANGAN ANAK

Anak-anak pada usia 2-10 tahun adalah fase penting dalam perkembangan manusia. Pada
usia ini, anak-anak mulai meningkatkan kemampuan motorik dan bahasa, serta belajar
bagaimana berinteraksi dengan orang lain dan mengatur emosi mereka sendiri. Periode ini
dianggap sebagai waktu yang penting dalam pembentukan karakter dan perkembangan pribadi
anak, sehingga penting bagi orang tua dan pendidik untuk memahami perkembangan anak pada
tahap ini dan memberikan pengalaman yang positif dan mendukung bagi mereka. lebih lanjutnya
mari kita bahas beberapa aspek perkembangan pada masa anak anak usia 2-10 tahun.

1. ASPEK PERKEMBANGAN FISIK

Syamsu Yusuf LN mengatakan perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif
dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati (The Progressive and
continuous change in the organism from birth to death). Pengertian lain dari perkembangan adalah
“perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau
kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik
menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah).

Perkembangan fisik-motorik sangat berperan penting bagi seorang anak. Selain melatih
kelincahan dan kecekatan, dapat memberikan motivasi kepada anak dalam berinteraksidengan
lingkungannya. Bahkan, bila difungsikan dengan baik perkembangan fisik-motorik ini mampu
meningkatkan kecerdasan anak. Sebagai orang tua, atau pendidik maupun orang dewasa di sekeliling
anak, perlu merespons dan memberikan waktu atau kesempatan kepada anak dalam melakukan berbagai
gerakan yang dapat membantu dalam mengembangkan fisikmotoriknya.

Perkembangan motorik dibagi menjadi 2 yaitu;

a) Perkembangan Motorik Kasar

Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh seperti berlari, berjinjit,
melompat, bergantung, melempar dan menangkap serta menjaga keseimbangan.

b) Perkembangan Motorik Halus

Dalam perkembangan motorik halus, anak taman kanak-kanak ditekankan pada kooridnasi
gerakan motorik halus berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan
menggunakan jari tangan.

 Usia 2-3 Tahun


proses perkembangan fisik ditandai dengan perubahan ukuran organ fisik (kaki, tangan, badan)
yang semakin membesar, memanjang, melebar atau semakin tinggi. Perkembangan motorik anak bisa
menari sambil mendengar kaset, Menyusun balok menjadi tinggi, aktif bermain puzel, gemar mencoret,
gemar menggunting.
 Usia 3-5 Tahun
pada usia ini anak mengembangkan keterampilan motorik kasar dan melakukan senam fisik yang
tiada hentinya, energy mereka seolah-olah tidak ada habisnya. Anak-anak usia ini sangat lentur dan mulai
mengembangkan kemampuanmotorik yang lebih baik seperti memakai baju sendiri, menggunting,
menggambar, melukis, menulis dengan lebih mudah.

 Usia 6-8 Tahun


anak-anak pada usia ini perkembangan motoriknya menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi
daripada pada masa awal anak-anak. Anak pada usia ini, sudah mampu melakukan kegiatan motorik, serta
memperoyeksikan dan menerimaatau menangkap benda.

 Usia 8-10 Tahun


Koordinasi motorik halus berkembang lebih baik lagi, dimana anak sudah dapat menulis huruf
bersambung, ukuran huruf lebih kecil dan rata

2. ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF

Psikologi perkembangan kognitif anak usia 2-10 tahun membahas tentang perkembangan
kemampuan berpikir dan memproses informasi anak. Berikut adalah contoh aspek-aspek
perkembangan kognitif pada anak usia 2-10 tahun:

1. Perkembangan Kemampuan Berpikir SimbolisPada usia 2-4 tahun, anak-anak mulai


mengembangkan kemampuan berpikir simbolis dengan menggunakan kata-kata, gambar,
atau objek sebagai representasi dari hal-hal yang mereka lihat atau alami. Contoh dari
kemampuan ini adalah ketika anak-anak mulai menggunakan kata "air" untuk menyebut
air minum atau menggunakan mainan sebagai representasi dari benda asli.
2. Perkembangan Kemampuan Berpikir LogisPada usia 5-7 tahun, anak-anak mulai
mengembangkan kemampuan berpikir logis dan kausal. Mereka mulai memahami
hubungan sebab-akibat dan dapat menggunakan penalaran untuk memecahkan masalah.
Contoh dari kemampuan ini adalah ketika anak-anak mulai menghubungkan antara
kenaikan harga barang dengan inflasi.
3. Perkembangan Kemampuan Berpikir AbstrakPada usia 8-10 tahun, anak-anak mulai
mengembangkan kemampuan berpikir abstrak. Mereka mulai memahami konsep-konsep
yang kompleks dan dapat menggunakan penalaran tingkat tinggi. Contoh dari
kemampuan ini adalah ketika anak-anak mulai memahami konsep matematika seperti
aljabar dan geometri.

3. ASPEK EMOSIONAL

Perkembangan emosi anak – anak usia 2 10 tahun adalah topic yang penting untuk
dipelajari dalam psikologi perkembangan. Berikut ini adalah gambaran umum tentang
perkembangan emosi padaa ana-anak usia 2 – 10 tahun:
5REEEERUsia 2-3 tahun

 Anak-anak pada usia ini mulai dapat mengidentifikasi dan mengekspresikan emosi dasar
seperti senang, sedih, marah, dan takut.
 Mereka cenderung mengekspresikan emosi secara implusif dan belum dapat mengontrol
diri dengan baik.
 Anak-anak pada usia ini masih sulit membedakan antara perasaan mereka sendiri dengan
perasaan orang lain.

Usia 4-5 tahun

 Pada usia ini, anak-anak mulai lebih terampil dalam mengenali dan mengungkapkan
emosi mereka dan juga mulai memahami perasaan orang lain.
 Mereka mulai belajar mengontrol emosi mereka dengan lebih baik, namun masih sering
mengalami kecemasan dan kesulitan dalam mengatasi ketidakyamanan emosional.

Usia 6-7 tahun

 Pada usia ini anak-anak mulai lebih terampil dalam megontrol dan mengungkapkan
emosi mereka dan juga mulai memahami bahwa emosi dapat berubah seiring waktu.
 Anak-anak pada usia ini juga mulai mengembangkan rasa empati yang lebih kuat dan
lebih memahami perasaan orang lain.

Usia 8-10 tahun

 Pada usia ini anak-anak semakin terampil dalam mengontrol dan mengungkapkan emosi
mereka, serta semakin memahami perasaan orang lain.
 Mereka mulai mengembngkan kemmpuan untuk memikirkan cara-cara alternative untuk
mengatasi emosi negative dan juga lebih cenderung menggunakan strategi coping yang
adaptif.

Perkembangan emosi anak pada usia 2 – 10 tahun sangat penting untuk pemahaman orang tua
dan pengasuh dalam menghadapi anak. dengan memahami perkembangan emosi anak pada usia
tersebut, orang tua dan pengasuh dapat memberikan dukungan dan pengarahan yang tepat dalam
mengelola emosi mereka.
4. ASPEK SOSIAL

Psikologi perkembangan anak pada aspek sosial penting untuk dipahami karena mempengaruhi
bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Berikut ini adalah perkembangan
sosial anak pada usia 2-10 tahun. Berikut adalah perkembangan sosial anak pada usia 2-10 tahun
beserta contohnya dan referensi dari Indonesia beserta daftar pustakanya:

1. Usia 2-3 tahun: Anak mulai belajar bermain sosial dan berbagi dengan teman
sebaya.Contoh: Anak-anak pada usia ini mulai belajar bermain bersama teman sebaya
mereka dan belajar untuk membagikan mainan mereka. Mereka juga mulai belajar untuk
meniru perilaku orang dewasa, seperti membantu orang tua dan berbicara dengan sopan.

2. Usia 4-5 tahun: Anak mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungan luar keluarga dan
memahami peran masing-masing individu.Contoh: Anak-anak pada usia ini mulai
mengembangkan kemampuan untuk bergaul dengan teman sebayanya di luar keluarga
dan memahami peran masing-masing individu dalam kelompok tersebut. Mereka juga
mulai belajar untuk menyelesaikan masalah sosial secara mandiri.

3. Usia 6-7 tahun: Anak mulai belajar membentuk hubungan sosial dengan teman sebaya
dan memahami perbedaan individu.Contoh: Anak-anak pada usia ini mulai membentuk
hubungan sosial yang lebih erat dengan teman sebayanya dan memahami perbedaan
individu dalam kelompok tersebut. Mereka juga mulai memahami perasaan dan
kebutuhan orang lain.

4. Usia 8-9 tahun: Anak mulai belajar berempati dan memahami perasaan orang
lain.Contoh: Anak-anak pada usia ini mulai memahami dan menghargai perasaan orang
lain serta dapat berempati dengan situasi dan perasaan orang lain.

5. Usia 10 tahun: Anak mulai belajar beradaptasi dengan lingkungan baru dan memahami
nilai-nilai sosial.Contoh: Anak-anak pada usia ini mulai belajar beradaptasi dengan
lingkungan baru, seperti di sekolah yang baru atau di tempat tinggal yang baru. Mereka
juga mulai memahami
5. ASPEK MORAL

Tahap penting dalam perkembangan karakter dan kepribadian anak adalah perkembangan moral
pada anak antara usia dua dan sepuluh tahun. Kualitas etis membantu anak-anak memahami bagaimana
mereka harus bertindak dan memahami kualitas yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak
antara usia 2 dan 10 tahun melalui berbagai tahap perkembangan moral:

 Tahap Moral (2-4 tahun) Selama tahap ini, anak masih memiliki tingkat pengetahuan yang sama
seperti sebelumnya, tetapi dengan tingkat yang lebih buruk. Saat seseorang disakiti atau hendak
disakiti oleh orang lain, anak pada kesempatan ini tidak akan mampu menyelesaikan
masalahnya.
 Tahap moral usia (4-7 tahun) Selama tahap moral awal ini, yang berlangsung dari empat hingga
tujuh tahun, anak-anak mulai memahami perbedaan antara yang benar dan yang salah. Anak-
anak muda pada tahap ini umumnya akan mematuhi pedoman karena menurut mereka itu
adalah komitmen atau praktik normal. Saat melakukan kesalahan, anak di usia ini juga mulai
merasa bersalah dan malu.
 Tahap Moral Lanjut (7-10 tahun)Pada tahap ini, anak sudah memiliki pemahaman konsep moral
yang lebih kompleks. Anak pada tahap ini cenderung memahami aturan dan nilai-nilai moral
lebih dalam dan mampu mengambil keputusan sendiri berdasarkan nilai-nilai tersebut. Anak
pada tahap ini juga mulai mengembangkan empati dan memahami pandangan orang lain.

Dalam mengembangkan akhlak anak pada usia 2-10 tahun, penting untuk memberikan arahan yang
tepat dan konsisten. Orang tua dan guru dapat memberikan contoh perilaku yang baik dan memberikan
penjelasan tentang konsep akhlak dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak. Selain
itu, peran lingkungan dan pengalaman sosial juga mempengaruhi perkembangan moral anak.

Aspek perkembangan moral anak usia 2-10 tahun meliputi pemahaman mereka tentang nilai-nilai
moral dan bagaimana mereka mengekspresikan nilai-nilai tersebut dalam tindakan mereka sehari-hari.
Beberapa aspek perkembangan moral pada anak usia 2-10 tahun adalah sebagai berikut:

Moralitas otonom: Anak-anak mulai memahami perbedaan antara benar dan salah berdasarkan
pada niat dan tujuan di balik tindakan tersebut.

Kesadaran sosial: Anak-anak mulai memahami norma-norma sosial dan bagaimana tindakan
mereka dapat mempengaruhi orang lain.

Empati: Anak-anak mulai memahami dan merasakan emosi orang lain dan belajar untuk
merespons dengan simpati dan perhatian.

Kejujuran: Anak-anak belajar pentingnya kejujuran dalam hubungan sosial dan mulai memahami
konsep pembohongan.

Kepedulian: Anak-anak belajar untuk mempertimbangkan perasaan dan kebutuhan orang lain,
dan untuk bertindak dengan cara yang memperhatikan kepentingan bersama.
6. ASPEK BAHASA

Psikologi Perkembangan Anak Usia 2-10 Tahun dalam Aspek Bahasa/Berbicara

1) Usia 2-3 Tahun:

 Anak mulai mengenal dan menggunakan bunyi-bunyi bahasa yang berbeda.


 Anak mulai memahami arti kata-kata dasar dan membangun kosakata yang lebih kaya.
 Anak mulai menggunakan kata-kata dasar untuk membentuk kalimat sederhana.
 Anak mulai menggunakan bahasa untuk mengungkapkan keinginan dan kebutuhan
mereka.

2) Usia 4-5 Tahun:

 Anak mampu menghasilkan bunyi-bunyi yang lebih kompleks dan memiliki pengertian
yang lebih baik tentang aturan-aturan fonologi dalam bahasa mereka.
 Anak mampu memahami konsep-konsep abstrak dan hubungan antara kata-kata.
 Anak mulai menggunakan frasa dan klausa untuk membuat kalimat yang lebih kompleks.
 Anak mulai memahami cara-cara yang berbeda untuk menggunakan bahasa dalam situasi
yang berbeda.

3) Usia 6-7 Tahun:

 Anak mulai memahami perbedaan antara bahasa tulis dan bahasa lisan.
 Anak mulai mengembangkan kemampuan membaca dan menulis.
 Anak mulai menggunakan kosakata yang lebih kaya dan lebih tepat.
 Anak mulai menggunakan kalimat yang lebih kompleks dan bercabang.

4) Usia 8-9 Tahun:

 Anak mulai memahami struktur gramatikal bahasa yang lebih kompleks.


 Anak mulai memahami konsep sinonim, antonim, dan homonim.
 Anak mulai menggunakan bahasa untuk membahas konsep-konsep yang lebih abstrak
dan kompleks.

5) Usia 10 Tahun:

 Anak mulai menggunakan bahasa dengan lebih akurat dan konsisten.


 Anak mulai menggunakan kosakata yang lebih luas dan lebih spesifik.
 Anak mulai menggunakan kalimat yang lebih kompleks dan bercabang dengan lebih
lancar.
7. ASPEK PERAN JENIS KELAMIN

Aspek pertumbuhan jenis kelamin pada anak usia 2-10 tahun dalam pandangan psikologi
perkembangan Islam dapat dibahas dalam beberapa hal, antara lain:

1. Perbedaan jenis kelamin dan perkembangan psikologisPada tahap ini, anak-anak mulai
menyadari perbedaan fisik dan biologis antara jenis kelamin. Namun, perkembangan
psikologis dan sosial antara anak laki-laki dan perempuan juga dapat berbeda. Ada
perbedaan dalam perkembangan bahasa, emosi, dan perilaku sosial yang harus dipahami
dan diperhatikan.
2. Pengenalan konsep gender dalam IslamDalam Islam, konsep gender memiliki peran
penting dalam kehidupan manusia. Anak-anak pada usia 2-10 tahun harus diajarkan
tentang konsep gender yang benar dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Ini termasuk memahami peran dan tanggung jawab yang berbeda antara laki-
laki dan perempuan dalam keluarga, masyarakat, dan agama.
3. Pengaruh lingkungan dan keluargaLingkungan dan keluarga memiliki pengaruh besar
pada perkembangan anak-anak. Orang tua dan pengasuh harus memastikan lingkungan
yang mendukung perkembangan anak dan memahami perbedaan perkembangan antara
anak laki-laki dan perempuan. Mereka juga harus memastikan bahwa pengajaran Islam
tentang peran gender dan tanggung jawab diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

8. ASPEK SPIRITUAL

Dalam perspektif psikologi perkembangan Islam, aspek spiritual pada anak usia 2-10 tahun
meliputi pengembangan kesadaran spiritual, penerimaan terhadap nilai-nilai Islam, dan
pengembangan hubungan dengan Allah SWT.

Pengembangan kesadaran spiritual pada anak usia 2-10 tahun dapat dilakukan dengan
memberikan pengalaman spiritual positif seperti membaca Al-Qur'an, menghadiri kegiatan
keagamaan bersama keluarga, serta mengajarkan anak untuk berdoa. Dalam usia ini, anak juga
perlu diberikan pemahaman tentang tauhid dan konsep tentang Allah SWT.

Penerimaan terhadap nilai-nilai Islam dapat dilakukan dengan memberikan teladan moral yang
baik oleh orang tua, mengajarkan perilaku dan adab sesuai dengan ajaran Islam, serta
mengajarkan anak untuk menghargai keragaman dan menghindari perilaku yang bertentangan
dengan nilai-nilai Islam.

Pengembangan hubungan dengan Allah SWT dapat dilakukan dengan mengajarkan anak untuk
beribadah, seperti shalat, puasa, dan sedekah. Orang tua juga dapat memberikan pemahaman
tentang kebesaran Allah SWT dan menjelaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup
anak adalah kehendak Allah SWT.

Contoh sederhana dari aspek spiritual pada anak usia 2-10 tahun dalam perspektif psikologi
perkembangan Islam adalah mengajarkan anak untuk berdoa sejak usia dini. Anak dapat
diajarkan untuk berdoa ketika bangun tidur, sebelum makan, dan sebelum tidur. Orang tua juga
dapat mengajarkan anak untuk membaca surat pendek dalam Al-Qur'an, seperti surat Al-Fatihah.

9. ASPEK KEMATIAN DAN KEHIDUPAN SETELAH MATI

Dalam perspektif psikologi perkembangan Islam, pemahaman tentang aspek kematian dan
kehidupan setelah kematian dianggap sangat penting untuk ditanamkan pada anak-anak sejak
dini. Hal ini karena pemahaman tentang kematian dan alam barzakh dianggap sebagai salah satu
kunci untuk memahami arti dari kehidupan.
Dalam perspektif psikologi perkembangan Islam, anak-anak perlu diajarkan untuk
menerima kematian sebagai suatu bagian dari siklus kehidupan, dan untuk meresponnya dengan
baik. Anak-anak juga perlu diajarkan bagaimana mempersiapkan diri untuk menghadapi
kehidupan setelah kematian, serta bagaimana memandang kematian sebagai suatu jalan untuk
bertemu dengan Sang Pencipta.
Selain aspek keagamaan, pendidikan tentang kematian dalam perspektif psikologi
perkembangan Islam juga melibatkan aspek psikologis dan sosial. Anak-anak perlu diajarkan
cara menghadapi rasa takut atau kecemasan terkait kematian, serta bagaimana memberikan
dukungan pada orang yang ditinggalkan oleh yang meninggal.
Dalam psikologi perkembangan Islam, kematian dianggap sebagai suatu pengalaman yang
dapat membantu seseorang untuk memahami dan memperdalam pemahaman tentang hidup dan
tujuan hidup. Oleh karena itu, pemahaman tentang kematian dan kehidupan setelah kematian
dianggap sangat penting dalam proses pengembangan diri seorang muslim.
1.2 INSTRUMEN

KUESIONER PRA SKRINNING ANAK UMUR 24 BULAN

NO PERTANYAAN JENIS ASPEK YA TID


AK

1 Dapatkah anak Menyusun 1 buah kubus satu persatu di FISIK


atas kubus lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus MOTORIK
yang digunakan ukuran 2,5-5 cm

2 Dapatkah anak anda menyebutkan setidaknya 50 kosa KOGNITIF


kata ?

Dapatkah anak anda menyebutkan nama benda ketika


kita menunjjukanya ?

3 Apakah anak anda mampu untuk mengenal diri nya ? SPIRITUAL

4 Dapatkah anak Menirukan gerakan - gerakan seperti MORAL


ibadah dan doa dengan yang sudah di ajarkan?

5 Dapatkah anak menunjukkan kegembiraan, kesedihan, EMOSIONAL


atau marah

Dapatkah anak berinteraksi dengan teman sebayanya


seperti berbagi mainan dan bermain bersama

6 Apakah ketika anak usia 24 bulan berbicaranya sudah BAHASA


jelas.

7 SOSIAL

8 Apakah anak mengetahui gender menggunaka label PERAN JENIS


“Mama”& Papa” dengan tepat ? KELAMIN
9 belum memahami konsep kematian secara KEMATIAN
menyeluruh, dan menganggap kematian sebagai suatu DAN
bentuk tidur atau pergi jauh. KEHIDUPAN
SETELAH MATI
Reaksi emosional menunjukkan kebingungan atau rasa
cemas yang lebih besar ketika rutinitas atau situasi
yang akrab berubah.

KUESIONER PRA SKRINNING ANAK UMUR 30 BULAN

NO PERTANYAAN JENIS YA TIDAK


ASPEK

1 Dapatkah anak Menyusun 4 buah kubus satu persatu FISIK


di atas kubus lain tanpa menjatuhkan kubus itu? MOTORIK
Kubus yang digunakan ukuran 2,5-5 cm

2 Dapatkah anak anda meminta jenis makananatau KOGNITIF


minuman tertentu dengan menyebutkan namanya
dengan jelas ? misalnya “Mama..susuku sudah habis”

3 Apakah anak anda mampu untuk mengenal SPIRITUAL


lingkungan nya ?

4 Dapatkah Anak menunjukkan perilaku rasa bersalah, MORAL


Malu, dan Berempati kepada orang?

5 Dapatkah anak mengenali perasaan orang lain EMOSIONAL

Dapatkah anak mengekkpresikan emosinya sesuai


dengan situasi
6 Apakah anak pada usia 30 bulan bisa bercerita. BAHASA

7 SOSIAL

8 Apakah anak mengetahui gender menggunaka label PERAN


“Mama”& Papa” dengan tepat ? JENIS
KELAMIN

9 belum memahami konsep kematian secara KEMATIAN


menyeluruh, dan menganggap kematian sebagai suatu DAN
bentuk tidur atau pergi jauh. KEHIDUPAN
SETELAH
MATI

Reaksi emosional menunjukkan kebingungan atau


rasa cemas yang lebih besar ketika rutinitas atau
situasi yang akrab berubah.

KUESIONER PRA SKRINNING ANAK UMUR 36 BULAN

NO PERTANYAAN JENIS YA TIDAK


ASPEK

1 Dapatkah anak Menyusun 4 buah kubus satu persatu FISIK


di atas kubus lain tanpa menjatuhkan kubus itu? MOTORIK
Kubus yang digunakan ukuran 2,5-5 cm

2 Apakah sikecil mulai banyak bertanya? , missal :ibu, KOGNITIF


kenapa langit warnanya biru ya ?” atau pertanyaan
pertanyaan ajaib lainya

Mampukah anak anda sudah mengenal konsep angka


dan menghitung ? misalnya menghitng anka 1-9 ?

3 Apakah anak anda sudah mampu SPIRITUAL


mengetahui/menyebut nama tuhan nya?

4 Dapatkah anak mulai memahami konsep kejujuran MORAL


dan integritas, dan bisa belajar untuk tidak
berbohong, dan juga memahami pentingnya berbagi
dan saling membantu?

5 Dapatkah anak mengungkapkan emosinya dengan EMOSIONAL


kata-kata yang lebih lengkap dan jelas

Dapatkah anak merespon ketika teman sebayanya


sedih dan terluka

6 Apakah anak usia 36 bulan sudah bisa di ajak BAHASA


berkomunikasi dengan baik.

7 SOSIAL

8 Dapatkah anak menyatakan secara akurat jenis PERAN JENIS


kelamin mereka ? KELAMIN

9 belum memahami konsep kematian secara KEMATIAN


menyeluruh, dan menganggap kematian sebagai DAN
suatu bentuk tidur atau pergi jauh. KEHIDUPAN
SETELAH
MATI

Reaksi emosional menunjukkan kebingungan atau


rasa cemas yang lebih besar ketika rutinitas atau
situasi yang akrab berubah.

KUESIONER PRA SKRINNING ANAK UMUR 42 BULAN


NO PERTANYAAN JENIS YA TIDAK
ASPEK

1 Dapatkah anak Menyusun 8 buah kubus satu persatu FISIK


di atas kubus lain tanpa menjatuhkan kubus itu? MOTORIK
Kubus yang digunakan 2,5-5 cm

Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika


perlu tunjukkan caranya dan berikan anak kesempatan
untuk melakukannya 3 kali. Dapatkah dia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik
atau lebih?

2 Apakah anak anda mulai memahai perintah KOGNITIF


sederhana ?misal ketika bunda mengingatkan agar
tidak bermain dipinggir jalan jika tidak ditemani
orang dewasa anak bunda mengerti ?”

3 Apakah anak anda mampu berimajinasi terkait tuhan SPIRITUAL


nya?

4 Dapatkah anak bisa membedakan tindakan yang baik MORAL


dan buruk yang sudah diajarkan oleh orang tua?

5 Dapatkah anak menunjukan empati dan kepedulian EMOSIONAL


kepada orang lain

Apakah anak mulai memahami dan mematuhi


perintah dan intruksi yang di berikan oleh orang tua

6 Apakah anak usia 42 bulan pelafalan berbicara nya BAHASA


sudah jelas.
7 SOSIAL

8 Dapatkah anak menyatakan secara akurat jenis PERAN


kelamin mereka ? JENIS
KELAMIN

9 belum memahami konsep kematian secara KEMATIAN


menyeluruh, dan menganggap kematian sebagai suatu DAN
bentuk tidur atau pergi jauh. KEHIDUPAN
SETELAH
MATI

menunjukkan kebingungan atau rasa cemas yang lebih


besar ketika rutinitas atau situasi yang akrab berubah.

KUESIONER PRA SKRINNING ANAK UMUR 48 BULAN

NO PERTANYAAN JENIS YA TIDAK


ASPEK

1 Dapatkah anak Menyusun 8 buah kubus satu persatu FISIK


di atas kubus lain tanpa menjatuhkan kubus itu? MOTORIK
Kubus yang digunakan 2,5-5 cm

Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika


perlu tunjukkan caranya dan berikan anak kesempatan
untuk melakukannya 3 kali. Dapatkah dia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik
atau lebih?

2 Apakah anak dapat mengelompokkan objek KOGNITIF


berdasarkan bentuk, warna, ukukran dan fungsai
dengan mudah ? missal memasukkan benda kedalam
kotak berlubang dengan bentuk yang sama

3 Apakah anak anda mampu mengetahui ketika ibu SPIRITUAL


menyebut kan nabi² dan malaikat?

4 Dapatkah anak mereka memahami tentang konsep- MORAL


konsep moral dan etika?

5 Dapatkah anak mengespresikan perasaan dengan kata- EMOSIONAL


kata, gerakan tubuh dan ekspresi wajah yang lebih
kompleks

Apakah anak mulai mengenmbangkan emosi


kompleks seperti rasa malu, bangga, iri, dan cemburu

6 Apakah anak pada usia 48 bulan sudah bisa bercerita BAHASA


tentang keadaan sekitarnya.

7 SOSIAL

8 Dapatkah anak menyatakan secara akurat jenis PERAN JEIS


kelamin mereka ? KELAMN

9 belum memahami konsep kematian secara KEMATIAN


menyeluruh, dan menganggap kematian sebagai suatu DAN
bentuk tidur atau pergi jauh. KEHIDUPAN
SETELAH
MATI

menunjukkan kebingungan atau rasa cemas yang lebih


besar ketika rutinitas atau situasi yang akrab berubah.

KUESIONER PRA SKRINNING ANAK UMUR 54 BULAN

NO PERTANYAAN JENIS YA TIDAK


ASPEK

1 Dapatkah anak Menyusun 8 buah kubus satu persatu FISIK


di atas kubus lain tanpa menjatuhkan kubus itu? MOTORIK
Kubus yang digunakan 2,5-5 cm

Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika


perlu tunjukkan caranya dan berikan anak kesempatan
untuk melakukannya 3 kali. Dapatkah dia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik
atau lebih?

2 Apakah anak mampu mengetahui funsi suatu benda KOGNITIF


denga benar? Missal anak mengerti bahwa kursi untuk
duduk, payung sebagai pelindung ketika hujan dll

3 Apakah anak anda mampu berimajinasi terkait nabi SPIRITUAL


dan malaikat ?

4 Dapatkah anak memahami konsep seperti keadilan, MORAL


kesetiaan, dan tanggung jawab secara lebih dalam,
dan terus mengembangkan kemampuan empati dan
pengertian terhadap perasaan orang lain?

5 Apakah anak semakin mampu mengendalikan EMOSIONAL


emosinya dan mengekspresikan emosi dengan cara
yang lebih sesuai

6 Apakah anak usia 54 bulan sudahl bisa mulia BAHASA


mengenal huruf dan kata kata dalam bahasa inggris.

7 SOSIAL

8 Apakah anak memahami bahwasanya jenis kelamin PERAN


merupakan atribut yang tidak dapat iubah ? JENIS
KELAMIN

9 belum memahami konsep kematian secara KEMATIAN


menyeluruh, dan menganggap kematian sebagai suatu DAN
bentuk tidur atau pergi jauh. KEHIDUPAN
SETELAH
MATI

Reaksi emosional menunjukkan kebingungan atau


rasa cemas yang lebih besar ketika rutinitas atau
situasi yang akrab berubah.

KUESIONER PRA SKRINNING ANAK UMUR 60 BULAN

NO PERTANYAAN JENIS YA TIDAK


ASPEK

1 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika FISIK


perlu tunjukkan caranya dan berikan anak kesempatan MOTORIK
untuk melakukannya 3 kali. Dapatkah dia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik
atau lebih?

2 Apakah anak sudah memahami konsep waktu? Missal KOGNITIF


waktu sarapan pagi dan makan siang

3 Apakah anak anda mampu menyebut kan nama tuhan SPIRITUAL


nya dengan jelas?

4 Dapatkah anak bisa mulai bekerja sama dengan teman MORAL


sebaya mereka, menyelesaikan konflik dengan cara
yang adil?
5 Dapatkah anak mengenali dan memahami emosi yang EMOSIONAL
dialami baik emosi diri sendiri maupun orang lain

6 Apakah anak usia 60 bulan bisa menggunakan bahsa BAHASA


yang akurat.

Apakah anak pada usia 60 bulan bisa memahami


bahasa yang rumit.

7 SOSIAL

8 Dapatkah anak memahami bahwa jenis kelamin PERAN


merupakan sesuatu yang permanen? JENIS
KELAMIN

9 mulai memahami konsep kematian sebagai sesuatu KEMATIAN


yang permanen dan tak terelakkan, tetapi mungkin DAN
masih sulit memahami konsep keabadian. KEHIDUPAN
SETELAH
MATI

Reaksi emosional menunjukkan kesedihan atau rasa


kehilangan yang lebih besar, tetapi mungkin juga
masih sulit mengekspresikan perasaan mereka dengan
jelas.

KUESIONER PRA SKRINNING ANAK UMUR 66 BULAN

NO PERTANYAAN JENIS YA TIDAK


ASPEK

1 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika FISIK


perlu tunjukkan caranya dan berikan anak kesempatan MOTORIK
untuk melakukannya 3 kali. Dapatkah dia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik
atau lebih?
2 Apakah anak sudah mulai memahami antar benar dan KOGNITIF
salah, artinya mengerti konsep aturan yang diberikan
orang tua ? missal anak mengerti bahwa tidak boleh
memukul temanya ketika bermain bersama, mengerti
bahwa tidak boleh berkata kasar atau menghina orang
lain

3 Apakah anak anda mampu menyebut kan nama tuhan SPIRITUAL


nya dengan jelas?

Apakah anak anda mampu menyebutkan dan


berimajinasi terkait 25 nabi dan malaikat 10 itu
dengan jelas?

4 Dapatkah anak mengembangkan kemampuan sosial MORAL


dan interpersonal mereka?

5 Apakah anak semakin mampu mengendalikan EMOSIONAL


emosinya

Apakah anak mampu berpikir tentang perasaanya dan


dapat memahami alasan di balik emosi yang di alami

6 Apakah anak pada udia 66 bulan bisa memahami BAHASA


kalimat kalimat yang lebih komplek.

7 SOSIAL

8 Apakah anak memahami bahwasanya jenis kelamin PERAN


merupakan atribut yang tidak dapat iubah ? JENIS
KELAMIN
9 mulai memahami konsep kematian sebagai sesuatu KEMATIAN
yang permanen dan tak terelakkan, tetapi mungkin DAN
masih sulit memahami konsep keabadian. KEHIDUPAN
SETELAH
Reaksi emosional menunjukkan kesedihan atau rasa MATI
kehilangan yang lebih besar, tetapi mungkin juga
masih sulit mengekspresikan perasaan mereka dengan
jelas.

KUESIONER PRA SKRINNING ANAK UMUR 72 BULAN

NO PERTANYAAN JENIS YA TIDAK


ASPEK

1 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika FISIK


perlu tunjukkan caranya dan berikan anak kesempatan MOTORIK
untuk melakukannya 3 kali. Dapatkah dia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 11 detik
atau lebih?

2 Apakah anak anda dapat memberi tahu identitas KOGNITIF


dirinya seperti nama, umur dan tempat tinggal kepada
orang dewasa ?

apakah anak mampu mengekspresikan dirinya dengan


baik melalui kata kata ? missal bercerita kebundanya
perihal ia sedih karena tidak diajak bermain oleh
temanya.

3 Apakah anak anda mampu menyanggah pendapat SPIRITUAL


sendiri terkait imajinasi dongeng tersebut?
Apakah anak anda menerima dengan baik jawaban
dari seorang ibu terkait ulasan anak tadi?
4 Dapatkah anak memahami bahwa tindakan yang MORAL
mereka lakukan memiliki implikasi yang lebih luas
dan dapat mempengaruhi orang lain?

5 Apakah anak semakin mampu mengenali emosi yang EMOSIONAL


mereka alami, baik positif maupun negative dan
apakah anak mampu mengendalikan emosi tersebut
dengan lebih baik

6 Apakah anak mampu menyusun kalimat dan bercerita BAHASA


dengan kalimat yang lebih komplek.

7 SOSIAL

8 Mampukah anak membedakan jenis kelamin PERAN


menggunakan perbedaan suara seseorang yangia JENIS
dengar ? KELAMIN

9 mulai memahami konsep kematian sebagai sesuatu KEMATIAN


yang permanen dan tak terelakkan, tetapi mungkin DAN
masih sulit memahami konsep keabadian. KEHIDUPAN
Reaksi emosional menunjukkan kesedihan atau rasa
SETELAH
kehilangan yang lebih besar, tetapi mungkin juga
MATI
masih sulit mengekspresikan perasaan mereka dengan
jelas.

KUESIONER PRA SKRINNING ANAK UMUR 7-10 TAHUN

NO PERTANYAAN JENIS YA TIDAK


ASPEK

1 Apakah anak menunjukkan peningkatan dalam FISIK


kelincahan, kecepatan, koordinasi dan keseimbangan MOTORIK
dalam gerak tubuhnya?
2 dapatkah anak berfikir secra logis mengenai objek dan KOGNITIF
kejadian ? Misalnya : Seorang anak yang berusia 8
tahun diberi 3 balok yang saling berbeda ukurannya,
yaitu balok X,Y dan Z. Anak akan dengan tepat
mengatakan bahwa balok X lebih besar daripada
balok Y, balok Y lebih besar daripada balok Z, dan
balok X lebih besar daripada balok Z

3 .Apakah anak anda mampu untuk berpartisipasi dalam SPIRITUAL


kegiatan sosial di lingkungan nya?( Mengaji, Belajar,
sosial, dll.)

Apakah anak anda mampu untuk bersifat kasihan


terhadap orang yang menderita?(Pengemis- pengamen
Dll)

4 Dapatkah anak dapat mengidentifikasi norma sosial MORAL


dan tata cara yang berlaku dalam masyarakat dan
belajar mengikuti aturan dan norma sosial yang
berlaku?.

Dan dapatkah anak Mereka memahami pentingnya


aturan dalam menjaga ketertiban dan keamanan, dan
belajar mengenali perbedaan antara aturan yang baik
dan buruk?

5 Apakah anak mampu mengenali dan mengontrol EMOSIONAL


emosi mereka dengan cara yang lebih baik dan
apaakah mereka bisa mengidentifikasi apa yang
menyebabkan emosi negative dan dapatkah anak
mengatasi emosi yang dialami

6 Apakah anak pada usia 7 sampai 10 tahun bisa BAHASA


mengetahui perbedaan kata kerja ,kata benda , kata
sifat.

7 SOSIAL
8 Apakah anak mulai melakukan strereotip kepribadian PERAN
sesuai jenis kelaminya? Misal laki laki cenderung JENIS
memiliki minat dalam aktivitas fisik seperti olahraga KELAMIN
dan bermain di luar, sedangkan anak perempuan
dianggap lebih cenderung tertarik pada kegiatan
seperti musik, menari, atau aktivitas kreatif.

9 mulai memahami konsep keabadian, tetapi mungkin KEMATIAN


masih memiliki keraguan atau kebingungan mengenai DAN
konsep tersebut. KEHIDUPAN
SETELAH
MATI

Reaksi emosional mulai mengekspresikan perasaan


mereka dengan lebih jelas dan mencari cara-cara
untuk mengatasi rasa sedih atau kehilangan.

KPSP PADA ANAK


UMUR 36 BULAN
Alat dan bahan yang
dibutuhkan:
- Kubus - Bola Tenis
- Kertas
- Pensil - Form Gambar
Lihat Algoritme untuk
Interpretasi dan Tindakan
Perinci untuk Aspek
Perkembangan dengan
jawaban “Tidak”
Gerak Kasar
Gerak Halus
Bicara dan Bahasa
Sosialisasi dan
Kemandirian
TOTAL
YA TIDAK
Gerak Halus
Bicara dan
Bahasa
Bicara dan
Bahasa
Bicara dan
Bahasa
Anak dipangku ibunya /
Pengasuh ditepi meja
periksa
Beri kubus di depannya.
Dapatkah anak
meletakkan 4 buah
kubus satu persatu di atas
kubus
yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu?
Apakah anak dapat
menyebut 2 diantara
gambar- gambar ini
tanpa
bantuan?
(Menyebut dengan suara
binatang tidak ikut dinilai)
Bila diberi pensil, apakah
anak mencoret-coret kertas
tanpa bantuan/petuniuk?
Buat garis lurus ke bawah
sepanjang sekurang-
kurangnya 2.5 cm. Suruh
anak menggambar garis
lain di samping garis ini.
Jawab YA bila ia
menggambar garis seperti
ini:
Jawab TIDAK bila ia
menggambar garis seperti
ini:
Tanya ibu
Dapatkah anak
menggunakan 2 kata
berangkai pada saat
berbicara seperti
"minta minum", "mau
tidur''?
"Terimakasih" dan
"Dadag" tidak ikut dinilai
Dapatkah anak
mengenakan sepatunya
sendiri?
Dapatkah anak mengayuh
sepeda roda tiga sejauh
sedikitnya 3 meter?
Berdirikan anak
lkuti perintah ini dengan
seksama. Jangan
memberi isyarat dengan
telunjuk atau mata pada
saat memberikan perintah
berikut ini:
"Letakkan kertas ini di
lantai".
"Letakkan kertas ini di
kursi".
"Berikan kertas ini kepada
ibu".
Dapatkah anak
melaksanakan ketiga
perintah tadi?
Letakkan selembar kertas
seukuran buku ini di
lantai. Apakah anak
dapat melompati bagian
lebar kertas dengan
mengangkat kedua
kakinya secara bersamaan
tanpa didahului lari?
Beri bola tenis. Minta anak
melemparkan kearah dada
anda. Dapatkah
anak melempar bola lurus
ke arah perut atau dada
anda dari jarak 1,5
meter?
Gerak Kasar
Gerak Kasar
Gerak Kasar
Sosialisasi dan
Kemandirian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Gerak Halus
Gerak Halus
5

DAFTAR PUSTAKA

Nurkamelia, Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini (Standar Tingkat

Pencapaian Perkembangan Anak ) STPPA Tercapai di RA

Harapan Bangsa Maguwoharjo Condong Catur Yogyakarta, Journal of Islamic


Early Childhood Education, vol.2, 2019, hal.114-124.
Suryabrata, S. (2013). Psikologi perkembangan: suatu pengantar. Jakarta:
Rajawali Pers.

Pramono, S. E. (2019). Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta:


Prenadamedia Group.

Mulyana, D. (2018). Perkembangan Bahasa Anak Usia 2-10 Tahun. Yogyakarta:


Gava Media.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2019). Panduan


Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Kurikulum 2013.

Masykur, A. (2019). Psikologi Anak dalam Perspektif Islam. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Al-Quwaidhi, A. (2015). Psikologi Islam: Studi Terhadap Psikologi Perkembangan


Anak. Jakarta: Prenada Media.

Anda mungkin juga menyukai