KELOMPOK 2 :
ASTARI
ESTERLINA
HALIMATUS SA’DIAH
INDAH AYO DIYO
INDAMA
01 Tingkat Pertumbuhan
1 Obesity
3 Penglihatan
4 Kesehatan gigi
5 Kebugaran Anak
1. Perkembangan Intelektual
b. Berpikir operasional
Menurut Piaget pada tahap ketiga, anak-anak mampu berpikir operasional: mereka dapat
2 mempergunakan berbagai simbol, melakukan berbagai bentuk operasional, yaitu kemampuan aktivitas
mental sebagai kebalikan dari aktivitas jasmani yang merupakan dasar untuk mulai berpikir dalam
aktivitasnya. Pada masa ini anak berkurang sifat egoisnya
c. Konservasi
Adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat mengembangkan berbagai operasi pada tahap
3 kongkret. Atau kemampuan untuk mengenal atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama akan
tetap sama dalam substansi berat atau volume selama tidak ditambah atau dikurangi.
Gangguan emosional pada kanak-kanak
Gangguan Kecemasan
Takut sekolah
2. Perkembangan
Emosional
Kematangan sekolah
Stres
Kegiatan Belajar 2
A. Perkembangan Bahasa
01 Fase Satu
Kata/Holofrase
Anak mempergunakan satu kata untuk
menyatakan pikiran yang kompleks.
Misal kata duduk, bagi anak dapat
02 Fase lebih dari berarti mau duduk, kursi tempat duduk
1 kata
Muncul pada anak berusia
sekitar 18 bulan. Anak sudah
03
dapat membuat kalimat
sederhana yang terdiri dari
Fase Diferensiasi dua kata
a. Bahasa tubuh
b. Bicara
Bagi anak, bicara tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi juga berfungsi untuk mencapai
tujuanya, misalnya:
1) sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan
2) sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain
3) sebagai alat untuk membina hubungan sosial
4) sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri
5) untuk dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan oranglain
6) untuk mempengaruhi perilaku orang lain
KELOMPOK 2
1. Perkembangan sosial
Ganjaran atau hukuman yang diberikan orang tua terhadap anaknya dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Ganjaran/hadiah
Fungsi hadiah:
1) memiliki nilai pendidikan
2) memberikan motivasi kepada anak
3) memperkuat perilaku,ini berarti menumbuhkan keyakinan ,kepercayaan diri dan
pemahaman bahwa sesuatu dilakukan tersebut betul serta diakuui kebenaranya oleh
lingkungan setempat.
b. Hukuman
1) Fungsi hukuman
a) Fungsi resktriktif
b) Hukuman sebagai fungsi pendidikan
c) Hukuman sebagai penguat motivasi
2) Syarat-syarat hukuman
a) sebaiknya hukuman segera diberikan kpd anak yang membuat kesalahan
b) diberikannya secara konsisten
c) hukuman yang diberikan harus bersifat konstruktif
d) hukuman yang diberikan bersifat impersonal
e) dalam memberikan hukuman harus disertai alasan
f) hukuman dpt digunakan sbgalat mengembangkan hati nurani anak
g) hukuman diberikan pada waktu & tempat yang tepat
2. Perkembangan moral dan sikap
Proses pembentukan perilaku moral dan sikap anak:
a. Imitasi (imitation)
Pada umumnya anak mulai mengadakan imitasi sejak usia 3 tahun
b. Internalisasi
Adalah suatu proses yang merasuk pada diri seseorang (anak) karena pengaruh sosial
yang paling mendalam dan paling langgeng dalam kehidupan orang tersebut.
c. Introvert dan Ekstrovert
Introvert adalah kecenderungan seseorang untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya, mi
nat, sikap. Ekstrovert adalah kecenderungan seseorang untuk mengarahkan perhatian keluar di
rinya, sehingga segala minat, sikap dan keputusan yang diambil lebih banyak
ditentukan oleh orang lain
d. Kemandirian
e. Ketergantungan
f. Bakat (aptitude)
Kegiatan Belajar 3
Dapat kita lihat pada waktu anak berbaris masuk kelas secara individual terlihat ada anak yang tinggi,
rendah, kurus, dan gemuk pada usia yang relatif sama
Perbedaan yang dapat terjadi pada aspek perkembangan moral pada individu banyak ter
gantung dari lingkungan bukan bawaan lahir. Lingkungan, keluarga, teman sebaya, sekola
h, dan guru atau masyarakat membuat perbedaan pada perkembangan moral seseorang.
Contoh perbuatan baik yang diberikan orang tua dan guru dengan cepat akan ditiru
anak usia SD seperti apa adanya.
Pandangan ahli tentang perbedaan pada perkembangan moral
1. Piage dan Tahapan Moral
a. Tahap pertama, hambatan moralitas yang disebut dengan (heteronomous morality)
b. Tahap kedua, moralitas kerjasama disebut dengan ( autonomous morality)
2. Kohlberg dan Alasan Moral
Tingkat 1 : Pra-conventional morality (anak usia 4-10 tahun)
Tingkat 2 : Conventional morality ( anak usia 10-13 tahun)
Tingkat 3 : Post-conventional morality (anak usia 13 tahun atau lebih)
D. Perbedaan Kemampuan
A. Jasmaniah
Hurlock (1978) mengemukakan bahwa disiplin berguna bagi anak untuk:
1. Memberikan rasa aman kepada anak, dengan memberitahukan kepada mereka secara tegas
apa yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan.
2. Berusaha belajar bersikap sesuai dengan cara yang akan mendatangkan pujian yang ditafsirkan
sebagai tanda penerimaan dirinya.
3. Mendorong anak mencapai apa yang diharapkan dari dirinya, jika disiplin tersebut sesuai dengan
perkembangan dirinya.
4. Membantu anak mengembangkan hati nuraninya, dan mengasah intuisi dalam dirinya,shgga dapa
t mengambil keputusan secara bertanggung jawab dan juga dapat mengendalikan tingkah laku.
KELOMPOK 2
B. Kasih Sayang
Pada tahap perkembangan sosial anak usia SD terutama yang duduk di kelas tinggi, sudah ingin me
miliki teman-teman tetap. Perkembangan tersebut juga sejalan dengan kebutuhan untuk disayangi d
an menyayangi teman. Tidak hanya rasa kasih kepada teman saja, tetapi juga sudah ada kebutuhan
untuk memberikan rasa cinta terhadap suatu benda.
Kegiatan Belajar 4
C. Memiliki
Pada masa usia di kelas-kelas rendah di SD, anak-anak sudah mulai meninggalkan dirinya sebagai
pusat perhatian. Namun, anak-anak kelas rendah masih suka memuji diri sendiri, dan membandingk
an dirinya dengan temannya. Sehingga kebutuhan untuk dimiliki dan memiliki masih dominan. Kebut
uhan memiliki pada setiap anak berbeda tergantung dari perkembangannya. Sedangkan kebutuhan
untuk dimiliki berhubungan dengan mulainya masa membentuk gang/kelompok bermain. Anak-anak i
ni akan cenderung mengikuti aturan dari kelompok bermainnya/setia, dan juga menggantungkan dirin
ya kepada kelompok tersebut.
KELOMPOK 2
D. Aktualisasi Diri
Anak usia kelas tinggi di SD mulai ingin merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga an
ak berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan sikap persaingan, atau berusaha mewujudkan k
einginannya yang biasanya terdengar sangat tinggi dan muluk seperti ingin jadi juara tinju, pembalap
dan sebagainya.Salah satu kebutuhan yang terkait dengan kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutu
han berprestasi atau need for achievement. Karena anak-anak SD di kelas tinggi sudah timbul keingi
nan untuk menjadi terhebat, maka mereka berusaha untuk mencapai prestasi. Semua sikap dan tind
akan anak-anak juga dalam rangka pemenuhan kebutuhan untuk diakui. Disinilah guru berfungsi unt
uk memotivasi kepada siswanya agar sikap mereka berkembang positif dalam memenuhi kebutuhan
seperti di atas.
KELOMPOK 2
De Cecco dan Grawford (1974) mengajukan 4 peranan guru memberikan dan meningkatkan motivasi
siswa:
1. Membangkitkan semangat siswa
2. Memberikan harapan yang realistis
3. Memberikan insentif,berupa penghargaan pujian hadiah atau kata-kata yang manis
4. Memberi pengarahan
Thank you