ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di desa Waimangit, Pulau Buru dengan tujuan untuk
menganalisis perencanaan keamanan pangan masyarakat serta membuat proyeksi
untuk diversifikasi konsumsi dan ketahanan pangan lokal masyarakat. Pendekatan
yang digunakan adalah kualitatif dengan metode dasar analisis deskriptif. Dalam
penelitian ini, deskripsi konsumsi makanan masyarakat lokal masih rendah dengan
tingkat diversifikasi konsumsi pangan yang masih relatif rendah juga maka ada
faktor yang sangat mempengaruhi tingkat diversifikasi konsumsi pangan seperti
keahlian pengolahan, jumlah anggota rumah tangga dan pengetahuan masyarakat
itu sendiri, maka tidak ada pergeseran pola konsumsi beras ke makanan lokal,
kondisi konsumsi makanan lokal hanya terjadi pada segmen usia tertentu dengan
jumlah yang sangat terbatas dan akhirnya tingkat ketahanan pangan bagi
masyarakat Desa Waimangit umumnya rentan, dimana rata-rata rumah tangga
tangga jangka panjang petani yang membuat konsumsi beras menjadi kebutuhan
konsumtif.
Kata Kunci: Konsumsi, Diversifikasi, Ketahanan Pangan, Waimangit
ABSTRACT
This research has been conducted in Waimangit village of Buru Island with
an effort to Analyze community food security planning as well as make projections
for diversification of consumption and local food security of the community. The
approach used is qualitative with the basic method of descriptive analysis. In this
study, the description of local people's food consumption is still low with the level of
diversification of food consumption which is still relatively low then there are also
factors that greatly affect the level of diversification of food consumption such as
processing expertise, the number of household members and the knowledge of the
community itself, then there has been no shift of rice consumption pattern to local
https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca https://doi.org/10.24843/SOCA.2018.v12.i01.p05
Journal on Socio-Economics of Agriculture and Agribusiness Vol.12 No.1 Desember 2018 64
food, local food consumption condition only happened at certain age segment with
very limited amount and finally food security level for Waimangit Village community
is generally vulnerable, where average household of farmer based ladder long term
that makes rice consumption a consumptive need.
Keywords: Consumption, Diversification, Food Security, Waimangit
https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca https://doi.org/10.24843/SOCA.2018.v12.i01.p05
Journal on Socio-Economics of Agriculture and Agribusiness Vol.12 No.1 Desember 2018 65
berbagai wilayah pada geografis rekaman dan karya tulisan lain yang
masyarakat Buru sehingga memiliki sejenis (Adhikari et al., 2018). Teknik
pengaruh terhadap pola pikir dan sampel yang dipergunakan adalah
konsumsi, serta tindakan masyarakat purposive sampling. Berkaitan dengan
merupakan hasil korelasi dan data, dapat dibagi jenis data-datanya
interaksi (Berg, Hebinck, & Roep, ke dalam kata-kata dan tindakan
2018) dengan masyarakat dari luar (Fraval et al., 2018), sumber data
desa. tertulis, foto dan statistik (Subandi,
Namun harus dipahami lebih 2011). Dalam penelitian ini teknik
daripada itu, bahwa struktur pengumpulan data yang penulis
masyarakat yang memiliki hubungan gunakan adalah wawancara
kuat dengan lingkungan menjadikan mendalam, dengan jumlah informan
potensi untuk menciptakan yang diwawancarai sebanyak 20 orang
diversifikasi konsumsi semakin besar yang terdiri dari petani, wirausaha dan
(Lee et al., 2018), hal ini didukung perangkat desa serta penulis
dengan ketersediaan sumber tanaman melakukan pengamatan langsung
lokal serta lahan yang berada di desa kepada objek penelitian (Stoppok,
Waimangit. Jess, Freitag, & Alber, 2018). Dengan
Tujuan dari penelitian ini memanfaatkan kebiasaan masyarakat
adalah untuk mendapatkan gambaran yang suka berkumpul pada malam
tentang kondisi ketahanan pangan hari, maka wawancara dilakukan
serta perencanaan ketahanan pangan mulai pukul 19.00-23.00 WIT
yang dilakukan untuk keberlanjutan Untuk analisa data, penulis
hidup masyarakat desa Waimangit. menggunakan pada saat
Spesifikasi penelitian dikembangkan pengumpulan data berlangsung, dan
untuk melihat teknik diversifikasi setelah selesai pengumpulan data
konsumsi dalam kaitannya dengan dalam periode tertentu. Dengan
ketersediaan sumber pangan lokal di menganalisis data sambil
desa Waimangit. menggumpulkannya, penulis dapat
mengetahui secara langsung
METODE PENELITIAN kekurangan data yang harus
dikumpulkan (Umanailo, 2018) serta
Penelitian dilakukan di desa
metode yang harus dilakukan
Waimangit, Kabupaten Buru, Provinsi
selanjutnya agar diperoleh hasil yang
Maluku. Pemilihan lokasi dilakukan
komprehensip.
sengaja dengan pertimbangan bahwa
Dengan melakukan penyajian
desa Waimangit memiliki lahan luas
data, peneliti bisa bekerja lebih cepat
yang produktif untuk tanaman
dan tepat dalam pengkodean dan
makanan lokal yang signifikan.
pengambilan keputusan berdasarkan
Penelitian ini dilakukan dari Januari
fokus penelitian. Penyajian data tidak
hingga Mei 2018. Penelitian ini
terpisahkan dari analisis data
dilakukan dengan metode kualitatif
penelitian kualitatif. Penyajian data
dan pendekatan analisis deskriptif.
bagian dari analisis sebagaimana
Sumber data utama dalam
reduksi data juga bagian dari analisis
penelitian kualitatif adalah kata-kata
(Umanailo, 2016) Penyajian data
dan tindakan, selebihnya adalah data
dalam penelitian kualitatif pada
tambahan seperti dokumentasi foto,
umumnya yaitu matrik, grafik, bagan,
https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca https://doi.org/10.24843/SOCA.2018.v12.i01.p05
Journal on Socio-Economics of Agriculture and Agribusiness Vol.12 No.1 Desember 2018 66
dan teks naratif. Penarikan tahun 2016 yakni sekitar 95 jiwa atau
kesimpulan/verifikasi merupakan kurang lebih 10 persen dari total
akhir dari analisis data penelitian jumlah penduduk. Sebagian besar
kualitatif. Penarikan kesimpulan masyarakat desa Waimangit berprofesi
dilakukan dengan pemaknaan melalui sebagai petani, dengan ketersediaan
refleksi data (Gumilang, 2016). sumberdaya alam berupa lahan
bercocok tanam maka pekerjaan
HASIL DAN PEMBAHASAN disektor pertanian menjadi orientasi
primer untuk mata pencaharian
Secara umum masyarakat yang
sehari-hari. Pada perkembangan
mendiami wilayah desa Waimangit
selanjutnya, masyarakat yang
merupakan karakteristik masyarakat
memiliki kultur pedesaan yang mana
yang telah mengalami perubahan
seharusnya sangat dekat dengan pola
dalam proses pembangunan yang
konsumsi terhadap produk lokal
terjadi di Kabupaten Buru. Terjadinya
seperti sagu, ubi, singkong serta
penambahan jumlah penduduk,
pisang namun dalam
meningkatnya tingkat pendidikan
perkembangannya banyak ditemukan
serta adanya perkembangan terhadap
pergeseran pola konsumsi yang
sektor ekonomi menjadikan desa
berbeda dengan waktu sebelumnya,
Waimangit menjadi salah satu wilayah
sehingga dirasakan perlu adanya
yang cukup berkembang. Dalam
pemetaan ulang dalam perencanaan
perkembanganya dapat kita lihat
ketahanan pangan masyarakat desa
kondisi jumlah penduduk Desa
Waimangit. Selanjutnya bisa kita lihat
Waimangit melalui tabel berikut ini.
tabel mengenai perencanaan pola
Dari data tabel yang disampaikan,
konsumsi yang terjadi pada
terjadi peningkatan jumlah
masyarakat di desa Waimangit.
pertambahan yang signifikan pada
https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca https://doi.org/10.24843/SOCA.2018.v12.i01.p05
Journal on Socio-Economics of Agriculture and Agribusiness Vol.12 No.1 Desember 2018 67
https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca https://doi.org/10.24843/SOCA.2018.v12.i01.p05
Journal on Socio-Economics of Agriculture and Agribusiness Vol.12 No.1 Desember 2018 68
https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca https://doi.org/10.24843/SOCA.2018.v12.i01.p05
Journal on Socio-Economics of Agriculture and Agribusiness Vol.12 No.1 Desember 2018 69
https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca https://doi.org/10.24843/SOCA.2018.v12.i01.p05
Journal on Socio-Economics of Agriculture and Agribusiness Vol.12 No.1 Desember 2018 70
https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca https://doi.org/10.24843/SOCA.2018.v12.i01.p05
Journal on Socio-Economics of Agriculture and Agribusiness Vol.12 No.1 Desember 2018 71
https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca https://doi.org/10.24843/SOCA.2018.v12.i01.p05
Journal on Socio-Economics of Agriculture and Agribusiness Vol.12 No.1 Desember 2018 72
https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca https://doi.org/10.24843/SOCA.2018.v12.i01.p05
Journal on Socio-Economics of Agriculture and Agribusiness Vol.12 No.1 Desember 2018 73
KESIMPULAN REFERENCE
https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca https://doi.org/10.24843/SOCA.2018.v12.i01.p05
Journal on Socio-Economics of Agriculture and Agribusiness Vol.12 No.1 Desember 2018 74
https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca https://doi.org/10.24843/SOCA.2018.v12.i01.p05
e-ISSN: 2615-6628
Vol.12 No.1 Desember 2018 p-ISSN: 1411-7176
https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca https://doi.org/10.24843/SOCA.2018.v12.i01.p05