Anda di halaman 1dari 7

Makalah Komkep

Jemis-Jenis Komunikasi

Nama:Rizka Noviola Hardita


No. Bp:2011313008

Ilmu Keperawatan S1
Universitas Andalas
2021/2022
Bab I

Pendahuluan
A.Latar Belakang
Komunikasi adalah "suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung
dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara
lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak

Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi sangatlah penting dalam suatu kehidupan


berorganisasi, bahkan menjadi tuntutan. Komunikasi dalam organisasi menjadi titik
sentral dalam menciptakan situasi dan lingkungan yang kondusif, menjalin
komunikasi berkesinambungan, meningkatkan kepercayaan publik, meningkatkan
citra baik perusahaan/organisasi bahkan membantu mempromosikan dan
meningkatkan pemasaran suatu produk/jasa. Oleh karena itu komunikasi dalam suatu
organisasi harus dipahami dengan benar, diaplikasikan serta dikembangkan oleh
siapapun baik perorangan, masyarakat dan organisasi.

Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi sangatlah penting dalam suatu


kehidupan berorganisasi, bahkan menjadi tuntutan. Komunikasi dalam
organisasi menjadi titik sentral dalam menciptakan situasi dan lingkungan
yang kondusif, menjalin komunikasi berkesinambungan, meningkatkan
kepercayaan publik, meningkatkan citra baik perusahaan/organisasi bahkan
membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk/jasa.
Oleh karena itu komunikasi dalam suatu organisasi harus dipahami dengan
benar, diaplikasikan serta dikembangkan oleh siapapun baik perorangan,
masyarakat dan organisasi.
Bab II
Isi

Komunikasi berdasarkan bentuknya, dibagi menjadi tiga yakni:

1) Bentuk dan jenis komunikasi ; Komunikasi Antar-Personal


Komunikasi ini lebih dikenal dengan Interpersonal: komunikasi yang terjadi
antarkomunikator dengan komunikan secara langsung dengan cara berhadapan
muka atau tidak. Komunikasi seperti ini lebih efektif karena kedua belah pihak saling
melancarkan komunikasinya dan dengan feedback keduanya melaksanakan fungsi
masing-masing.

2)Bentuk dan jenis komunikasi;  Komunikasi Kelompok


Yakni komunikasi yang terjadi antara seseorang dan kelompok tertentu. Komunikasi
kelompok dapat dipetakan menjadi 3 kelompok komunikasi , yaitu;

 Small groups (kelompok yang berjumlah sedikit); yaitu komunikasi yang


melibatkan sejumlah orang dalam interaksi satu dengan yang lain dalam
suatu pertemuan yang bersifat berhadapan. Ciri-ciri kelompok seperti ini
adalah kelompok komunikan dalam situasi berlangsungnya komunikasi
mempunyai kesempatan untuk memberikan tanggapan, dalam hal ini
komunikator dapat berinteraksi atau melakukan komunikasi antarpribadi.

 Medium groups (agak banyak); Komunikasi dalam kelompok sedang lebih


mudah sebab bisa diorganisir dengan baik dan terarah, misalnya komunikasi
antara satu bidang dengan bidang yang lain dalam organisasi atau
perusahaan.

 Large groups (jumlah banyak); merupakan komunikasi yang melibatkan


interaksi antara kelompok dengan individu, individu dengan kelompok,
kelompok dengan kelompok. Komunikasinya lebih sulit dibandingkan dengan
dua kelompok di atas karena tanggapan yang diberikan komunikan lebih
bersifat emosional.

 
3) Bentuk dan jenis komunikasi; Komunikasi Massa;
Komunikasi yang menggunakan media sebagai alat atau sarana bantu, biasanya
menggunakan media elektronik seperti: televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-
lain. Karakteristik media massa antara lain:

 Pesan-pesan yang disampaikan terbuka untuk umum.


 Komunikasi bersifat heterogen, baik latar belakang pendidikan, asal

daerah, agama yang berbeda, kepentingan yang berbeda.

 Media massa menimbulkan keserempakan kontak dengan sejumlah

besar anggota masyarakat dalam jarak yang jauh dari komunikator.

 Hubungan komunkator-komunikan bersifat interpersonal dan

nonpribadi.

Dari uraian tentang pola dan bentuk komunikasi maka setidaknya dapat ditarik
kesimpulan bahwa unsur-unsur komunikasi harus mampu menjadi sebuah
pemahaman yang berarti ketika kita mencoba untuk berkomunikasi baik
antarpribadi, interpersonal, kelompok, atau massa. Sisi lain yang harus diperhatikan
dalam menjalankan pola komunikasi harus menggunakan prinsip-prinsip
komunikasi sebagai kajian terhadap kondisi psikologi komunikan yang kita hadapi.

Berkaitan dengan bentuk komunikasi terdapat jenis-jenis komunikasi dan dapat


digolongkan menjadi 5 kategori jenis komunikasi antara lain yaitu;

1) Komunikasi lisan dan tertulis;


Dasar dari penggolongan komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang
disampaikan, pada komunikasi antar pribadi komunikasi jenis ini yang paling
banyak dilakukan.

 
2) Komunikasi verbal dan nonverbal;
Jenis komunikasi ini berlaku apabila dua orang berinteraksi, maka informasi
mengenai perasaan dan gagasan-gagasan yang timbul akan dikomunikasikan.
Informasi mengenai perasaan seseorang dikemukakan secara lisan melalui apa yang
dikatakan dan bagaimana mengatakannya, arti dan kata atau kalimat diperjelas
melalui intonasi bicara, komunikasi

dapat dilihat dari perasaan seseorang ketika berinteraksi dengan menggunakan


bahasa isyarat nonverbal atau melalui bahasa tubuh yaitu: ekspresi, gerakan, isyarat,
dan posisi badan.

3) Komunikasi ke bawah, ke atas, dan ke samping;


 Penggolongan komunikasi linear ini didasarkan pada arah aliran pesan-pesan
informasi dalam suatu organisasi. Dalam komunikasi ini pada umumnya bersifat
formal, menggunakan tata cara dan aturan, sebagaimana dilakukan antara karyawan
dan pimpinan organisasi. Pemimpin dalam komunikasinya menggunakan instruksi-
instruksi, petunjuk-petunjuk, penjelas-penjelas kepada bawahan dan karyawannya.
Sebaliknya karyawan dan juga bawahan dalam berkomunikasi dengan pimpinannya
ketika memberi laporan-laporan, pengaduan-pengaduan dan lain-lain tidak
menghilangkan derajatnya sebagai bawahan. Sedangkan ke samping,antara
karyawan dengan karyawan komunikasi bisa berlangsung secara formal dan
nonformal.

4) Komunikasi Formal dan Informal;


Komunikasi dalam organisasi juga dapat digolongkan menjadi formal dan informal,
dasar penggolongan ini adalah gaya, tata krama dan pola aliran informasi di dalam
oraganisasi. Proses komunikasi formal terjadi ketika informasi dikirim kemudian
ditransfer melalui pola hirarki kewenangan organisasi yang sudah diterapkan dalam
struktur organisasi. Sedangkaninformal, antara para karyawan terjadi komunikasi
yang tidak terbatas dan bebas.

5) Komunikasi satu arah dan dua arah;


Jenis komunikasi ini berbeda dalam hal ada tidaknya kesempatan bagi komunikan
untuk memberi reaksi maupun respon dan tanggapan terhadap pesan-pesan dan
informasi yang dikirim komunikator. Selain jenis dan bentuk komunikasi yang telah
disebutkan di atas kita juga akan mendapatkan model komunikasi intrapersonal dan
interpersonal.

Dalam proses memahami komunikasi dapat dibagi menjadi dua bagian model,yaitu:

1. Intrapersonal Communication Skill (kemampuan komunikasi dengan diri


sendiri)
2. Interpersonal Communication Skill (kemampuan komunikasi dengan pihak
lain
Bab III

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya maka dapat disimpulkan yaitu:

1. Sistem komunikasi interpersonal yang terjadi antara atasan dengan bawahan ada
dua macam sistem komunikasi interpersonal yang dilakukan yaitu : Pertama, sistem
komunikasi instruksi tugas (komunikasi hubungan tugas). Jenis komunikasi yang
digunakan adalah komunikasi vertikal atau formal. Komunikasi ini terbagi dua yaitu:
satu, komunikasi kebawah (downward comunication). Orientasi pesan komunikasi
ini menyangkut hal pengarahan/bimbingan, kedisiplinan, teguran, penilaian dan
evaluasi. dua, komunikasi keatas (upward communication). Orientasi pesan dalam
komunikasi ini antara lain: mengenai pekerjaan kantor, laporan, saran/usul dan
keluhan. Kedua, sistem komunikasi Hubungan sosial (hubungan manusia). Hal ini
dapat di ketahui melalui komunikasi persuasif yang di kembangkan oleh atasan
terhadap individu-individu anggota organisasi, kelompok dan para khalayak atau
masyarakat luas.

2. Prestasi kerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tenggara


adalah baik. Hal ini dapat diketahui dari tingkat kedisiplinan pegawai termasuk
tinggi, seperti volume kehadiran, keikutsertaan apel pagi, ketepatan jadwal waktu
penyelesaian tugas-tugas yang dikerjakan. Disamping itu, pada level kemampuan
pegawai pun termasuk baik dan memuaskan. Hal ini dapat diketahui melalui
kemampuan para pegawai dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-
masing. Juga kemampuan pegawai dalam mengerjakan tugas yang didelegasikan
kepada mereka. Pegawai mampu memberikan kontribusi yang sangat berarti kepada
kantor baik dengan kualitas kerja maupun dengan kuantitas kerja yang yang mereka
emban. Para pegawai juga memliki rasa hubungan kerja yang erat dengan sesama
pegawai. Hal ini ditunjukan dengan sikap terhadap sesama karyawan maupun
terhadap atasannya, serta kesediaan menerima perubahan-perubahan dalam
bekerja. Para pegawai juga memilki rasa tanggung jawab yang sama dengan yang
lainnya yang ditunjukan dengan kesediaan membantu temannya menyelesaikan
tugas yang tidak dapat dikerjakan sendiri
Dasftar Pustaka

Al-Uqsari, Yusuf. Sukses Bergaul: Menjalin Interaksi dengan Hati.


Jakarta: Gema Insani Press, 2005.
Arifin, H.M. Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniah
Manusia. Jakarta: Bulan Bintang, 1976.
Arifin, Anwar. Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas. Bandung:
Armico, 1984.
Basuki, Heru. Penelitian kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Kemanusiaan dan
Budaya. Jakarta: Universitas Gunadarma, 2006

Anda mungkin juga menyukai