KONSEP IMUNASASI
KELOMPOK 1:
Dosen Pengampu
Ns. Arif Rohman Mansur, S.Kep, M.Kep
ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep Imunisasi.
Makalah Konsep Imunisasi disusun guna memenuhi tugas dosen pada matakuliah
Keperawatan Anak di Universitas Andalas. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada Bapak Ns. Arif Rohman Mansur, S.Kep, M.Kep . selaku dosen Keperawatan Anak.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
2.1 Konsep Imunisasi.............................................................................................................................5
2.1.1 Pengertian..................................................................................................................................5
2.1.2 Jenis Penyelenggara Imunisasi..................................................................................................5
2.1.3 Jadwal Imunisasi Pada Bayi......................................................................................................6
2.1.4 Dosis dan Cara Pemberian Imunisasi........................................................................................6
2.1.5 Posisi Imunisasi.........................................................................................................................7
2.1.6 Fungsi Vaksin..........................................................................................................................14
2.2 Partisipasi dalam Imunisasi............................................................................................................14
2.2.1 Pengertian................................................................................................................................14
2.2.2 Macam-Macam Partisipasi......................................................................................................15
BAB III....................................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................17
3.2 Saran..............................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses tumbuh kembang, anakmemerlukan asupan gizi yang kuat, penilaian
nilaiagama dan budaya, pembiasaan disiplin yang konsisten dan upaya pencegahan
. Salah satu upayapencegahan penyakit, yaitu pemberian imunisasi.Pemahaman te
ntang imunisasi diperlukan sebagaidasar dalam memberikan asuhan keperawatante
rutama pada anak sehat dan implikasi konsepimunisasi pada saat merawat anak sa
kit, khususnyapada kasus tuberculosis, difteri, pertussis, tetanus,
polio, campak, dan hepatitis.
Tujuan jangka pendek dari pelayanan imunisasiadalah pencegahan penyakit secara
perorangan ataukelompok, sedangkan tujuan jangka panjang adalaheradikasi atau
eliminasi suatu penyakit.
Dari penyakit menular yang telah ditemukan, sampai saat ini di
Indonesia baru tujuh macam yang dipayakan pencegahannya melalui program imu
nisasiyang selanjutnya kita sebut “Penyakit Yang DapatDicegah Dengan Imunisasi
(PD3I).
Sejak dimualinya program imunisasi di
Indonesia pada tahun1956, saat ini telah dikembangkan tujuhjenis vaksinasi yaitu
BCG, Campak, Polio, DPT, DT, TT, Hep.B.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Teknis Pelaksanaan Pemberian Imunisasi?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Teknis Pelaksanaan Pemberian Imunisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Imunisasi
2.1.1 Pengertian
Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular seperti campak,
difteri, dll. Beberapa vaksin imunisasi dapat diberikan tidak hanya untuk anak sejak bayi
hingga remaja, imunisasi ini bisa juga diberikan untuk orang dewasa. Imunisasi merupakan
pembentukan antibodi yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada seseorang
sehingga dapat mencegah atau mengurangi akibat penularan Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan imunisasi (PD3I).
Menurut Hidayat (2008) Imunisasi merupakan salah satu cara untuk memberikan
kekebalan kepada bayi dari berbagai macam penyakit, sehingga diharapkan anak tetap dalam
keadaan sehat. Imunisasi bertujuan untuk mencegah bagi diri sendiri dan dapat melindungi
orang sekitarnya. Imunisasi sendiri memberikan kekebalan individu dan kelompok atau
komunitas. Semakin banyak yang tidak diimunisasi dalam suatu komunitas risiko penularan
semakin tinggi, bahkan yang sudah di imunisasi dapat tertular.
1) Imunisasi Program
a. Imunisasi rutin
b. Imunisasi tambahan
1. backlog fighting (upaya aktif melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur 1-
3 tahun)
4. Sub PIN
c. Imunisasi khusus
2) Imunisasi Pilihan
Pilihan posisi anak untuk di imunisasi tergantung dari jumlah vaksin yang akan
diberikan, umur anak dan peralatan yang tersedia. Tujuan dari pengaturan posisi ini adalah
agar anak tidak bergerak dan orang tua serta petugas Imunisasi merasa nyaman. Tabel 5.3
menjelaskan beberapa posisi untuk Imunisasi. Tiga posisi yang pertama adalah untuk bayi
sedangkan yang ke empat adalah untuk umur 12 bulan ke atas dan yang ke lima untuk
remaja/dewasa. Mengkaji posisi-posisi ini dan memperhatikan pergerakan saat pemberian
imunisasi akan membantu anda lebih yakin saat pelaksanaan imunisasi yang sebenarnya.
Anda harus mencoba berbagai posisi berbeda dan mendapatkan posisi mana yang menurut
anda terbaik. Pastikan bahwa orang tua bersedia memegang anaknya saat penyuntikan. Bila
ia tidak bersedia, mintalah seseorang untuk membantunya.
Posisi Imunisasi, keuntungan dan kerugiannya
Petugas
berdiri di sisi
bagian yang
akan disuntik
1) Teknik Penyuntikan
- Penyuntikan intramuskular
o Pegang batang alat suntik dengan jari-jari dan ibu jari dengan lubang jarum
menghadap ke atas.
o Regangkan dengan halus dan tahan kulit di bagian atas luar paha dengan tangan
yang lain dan segera tusukkan jarum dengan sudut 90 derajat lurus kedalam,
menembus kulit dan menuju ke dalam otot.
o Tekan penekan suntikan dengan halus, jaga jangan sampai jarum di bawah kulit
bergerak-gerak.
o Cabut jarum dengan cepat dan halus dengan sudut yang sama dengan saat
menusukkannya.
o Ibu bayi bisa meletakkan kapas bersih di atas lokasi suntikan bila terjadi
perdarahan, tapi jangan digosok-gosok atau dipijit.
o Tenangkan dan alihkan perhatian si anak.
- Penyuntikan subkutan
o Pegang badan alat suntik dengan jari-jari dan ibu jari dengan lubang pada jarum
suntik menghadap ke atas.
o Segera tusukkan jarum ke dalam kulit yang dicubit ke atas; jarum harus mengarah
ke bahu dengan sudut 45 derajat.
o Tekan penekan suntikan dengan halus, jaga agar jarum yang menancap tidak
bergerak-gerak.
o Cabut jarum dengan cepat dan halus dengan tetap mempertahankan sudut seperti
saat menusukkannya.
o Ibu bayi bisa meletakkan kapas bersih di atas lokasi suntikan bila terjadi
perdarahan, tapi jangan digosok-gosok atau dipijit.
o Tenangkan dan alihkan perhatian si anak.
- Penyuntikan intradermal/Intrakutan
o Pegang alat suntik dengan jari-jari dan ibu jari dengan lubang suntik (bevel)
menghadap ke atas.
o Tempatkan alat suntik dan jarumnya hampir rata dengan kulit anak.
o Tusukkan ujung jarum ke bawah permukaan kulit hanya sampai lubang jarum
sedikit terlampaui.
o Jaga agar jarum tetap dekat dengan kulit dengan sudut yang sama seperti saat
ditusukkan.
o Tempatkan ibu jari yang lain pada bagian bawah alat suntik di dekat jarum untuk
menjaga jarum tetap di posisinya, tapi jangan sampai menyentuh jarumnya.
o Pegang bagian pangkal alat suntik dengan jari telunjuk dan jari tengah. Tekan
penekan suntikan dengan ibu jari. Bila anda merasakan tidak ada hambatan saat
menekan, berarti posisi penyuntikan belum benar dan perlu direposisi (lihat di
bawah).
o Bila benar, di atas kulit yang disuntik akan terjadi suatu pembengkakan kecil
berwarna pucat dengan puncak mendatar dan lubang-lubang kecil seperti kulit
jeruk.
o Tarik keluar jarum dengan halus dengan sudut yang sama seperti saat menusukkan.
o Ibu boleh menempelkan dan menekan dengan halus kapas bersih di atas tempat
suntikan bila terjadi perdarahan setelah penyuntikan. Jangan menggosok-gosok atau
memijit-mijit tempat suntikan.
o Tenangkan si anak.
2.2.1 Pengertian
Menurut Made Pidarta dalam Siti Irene Astuti D (2009: 31-32), partisipasi adalah
pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu kegiatan. Keterlibatan dapat berupa
keterlibatan mental dan emosi serta fisik dalam menggunakan segala kemampuan yang
dimilikinya (berinisiatif) dalam segala kegiatan yang dilaksanakan serta mendukung
percapaian tujuan dan tanggung jawab atas segala keterlibatan.
H.A.R Tilaar (2009:287) mengungkapkan partisipasi adalah sebagai wujud dari
keinginan untuk mengembangkan demokrasi melalui proses desentralisasi dimana diupayakan
antara lain perlunya perencanaan dari bawah (button-up) dengan mengikutsertakan
masyarakat dalam proses perencanaan dan pembangunan masyarakatnya.
Partisipasi dalam imunisasi adalah keikutsertakan atau wujud dari peran serta seseorang
untuk melaksanakan imunisasi, berupa perencanaan dan pelaksanaan untuk mencapai suatu
tujuan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan masalah di atas dapat di simpulkan bahwa pengertian dari Imunisasi
adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke
dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi
seseorang dan dari pembahasan di atas adalah mampu mengetahui imunisasi, jenis-jenis
imunisasi, penyakit yang dapat di vaksinasi, cara pemberiannya dan komplikasi dari pemberian
imunisasi. Sebagai tambahan pengetahuan bagi calon Perawat professional sehingga saat kita ada
di lahan klinik kita dapat memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan kode etik
keperawatan.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka di sarankan:
Perlu peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang imunisasi di kalangan
paramedis sehingga pelayanan kesehatan khususnya imunisasi dapat diberikan sesuai
dengan standar asuhan pelayanan kesehatan.
Perlu pemberian pendidikan kesehatan kepada masyarakat yang sebenarmya tentang
pentingnya imunisasi dan hal-hal yang berkaitan sehingga masyarakat tidak perlu takut
membawa anaknya imunisasi.
Bagi setiap Ibu agar selalu memperhatikan kesehatan bayinya yaitu harus selalu aktif ke
posyandu atau tenaga kesehatan terdekat. Karena dengan di beri Imunisasi dapat
mencegah bayi dalam berbagai penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
http://139.99.194.68/clc/mod/resource/view.php?id=3453
http://eprints.umm.ac.id/41481/3/BAB%20II.pdf
https://www.scribd.com/doc/39819571/MAKALAH-IMUNISASI