Anda di halaman 1dari 12

PENTINGNYA IMUNISASI PADA BALITA

Makalah
Perencanaan Dan Evaluasi

Oleh:
FITRAH RAHMADHANI NASUTION
123313010017
DOSEN PEMBIMBING :
ULINA KARO KARO, SKM., M.Kes.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya,saya dapat menyelesaikan penyelesaikan penyusunan makalah
ini yang berjudul Pentingnya Imunisasi anak balita.Dalam menyelesaikan
makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.karena itu saya ucapkan
terima

kasih.Saya

menyadari

bahwa

makalah

ini

masih

jauh

dari

kesempurnaan,dimana sebagai manusia biasa tidak pernah luput dari kekhilafan


seperti pepatah yang mengatakantiada gading yang tak retak,dan tak ada mawar
yang tak berduri,maka saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya
harapkan.Dan saya berharap berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang membacanya.

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

BAB I.

PENDAHULUAN .......................................................................

A. Latar Belakang Masalah............................................................


B. Rumusan Permasalahan............................................................
C. Tujuan .......................................................................................

4
4
5

PEMBAHASAN ..........................................................................

A. Defenisi Imunisasi...................................................................
B. Macam-macam Imunisasi......................................................
1. Imunisasi Dasar ...................................................................
2. Polio .....................................................................................
3. Campak..................................................................................
4. Imunisasi DPT (Diptheri, Pertusis, dan Tetanus ...................
C. Efek Samping Imunisasi .........................................................
1. DPT ......................................................................................
2. Campak .................................................................................
D. Cara penanganan efek samping/kejadian ikutan setelah

6
7
7
7
8
8
9
9
9

pemberian imunisasi ................................................................

BAB II.

BAB III.

PENUTUP ....................................................................................

11

A. Kesimpulan ..............................................................................
B. Saran .........................................................................................

11
11

DAFTAR PUSTAKA ...

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

13

Selama dalam proses tumbuh kembang anak memerlukan asupan gizi yang
kuat, penilain nilai agama dan budaya pembiasaan disiplin yang konsisten dan
upaya pencegahan. Salah satu upaya pencegahan penyakit, yaitu pemberian
imunisasi. Pemahaman tentang imunisasi dipelukan sebagai dasar dalam
memberikan asuhan kebidanan terutama pada anak sehat dan implikasi konsep
imunisasi pada saat merawat anak sakit.tujuan jangka pendek dari pelayanan
imunisasi

adalah

pencegahan

penyakit

secara

perorangan

atau

kelompok,sedangkan tujuan jangka panjang adalah eradikasi atau eliminasi suatu


penyakit dari penyakit menular yang telah ditemukan. Sampai saat ini di
Indonesia baru tujuh macam yang diupayakan pencegahannya melalui program
imunisasi yang selanjutnya kita sebut Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I)
Sejak dimulainya program imunisasi di Indonesia pada tahun 1956, saat ini
telah dikembangkan tujuh jenis vaksinasi yaitu BCG, Campak, Polio, dan DPT.
1.2 Rumusan masalah
1.Apa pengertian imunisasi?
2.Apa saja macam-macam jenis imunisasi?
3.Apa tujuan dilaksanakannya pemberian imunisasi?
4.Bagaimana cara pemberian imunisasi?
5.Apa manfaat pmberian imunisasi?
6.Apa kekurangan program imunisasi pada balita?
7.Bagaimana evaluasi dan monitoring program imunisasi balita?
8.Bagaimana pengawasan dan evaluasi kebijakan program imunisasi

Balita?
1.2 Tujuan
Tujuan pemberian imunisasi adalah di harapkan anak menjadi kebal
terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan
menurunkan mortalitas serta dapat mengurangi kecatatan akibat penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
1.untuk mengetahui apa definisi dari imunisasi
2.untuk mengetahui jenis-jenis imunisasi
3.untuk mengetahui jadwal pemberian imunisasi pada anak
4.untuk mengetahui keberhasilan imunisasi tergantung faktor
1.3 Manfaat Penulisan
1.Dihrapkan dengan adanya neonates dengan imunisasi dasar dapat
memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan dasar.
2.Diharapkan dengan adanya asuhan neonates dengan imunisasi dasar
dapat mencegah terjadinya kasus serupa sehingga mengurangi AKB di
Indonesia,serta dapat menjadi manfaat untuk masyarakat lebih
mengetahui keuntungan imunisasi.

BAB

BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan dalam upaya untuk mencegah
timbulnya penyakit tertentu. Imunisasi merupakan suatu sistem kekebalan yang
diberikan pada manusia dengan bertujuan melindungi individu tersebut dari
penyakit yang dapat membahayakan jiwa. Yang harus diketahui dari imunisasi
adalah :

1. Imunisasi melindungi anak terhadap beberapa penyakit berbahaya. Anak


yang tidak mendapat imunisasi akan lebih mudah jatuh sakit dan menjadi
cacat selamanya atau kurang gizi dan kemudian meninggal.
2. Imunisasi tetap aman dilakukan bagi anak yang sedang sakit ringan, cacat
atau kurang gizi.
3. Semua ibu hamil termasuk mereka yang belum pernah mendapatkan
imunisasi, perlu mendapatkan vaksinasi tetanus toxoid untuk melindungi
diri dari tetanus sebaiknya berkonsultasi kepada peugas puskemas tentang
imunisasi tetanus ini.
Sesuai dengan komitmen global saat ini,indoneia sedang melaksanakan
eliminasi tetanus neonatorum.imunisasi ini diberikan pada semua wanita usia
subur termasuk ibu hamil sebanyak 5 dosis.wanita usia subur yang telah
mendapatkan vaksin secara lengkap dan tepat,akan terlindungi seumur hidupnya
dn bayinya akan terlindungi selama beberapa minggu setelah dilahirkan.setiap
pemberian imunisasi harus menggunakan jarum dan alat suntik baru yang
suci(steril).masyarakat

harus

senantiasa

mengingatkan

hal

ini

kepada

petugas.penyakit dapat menyebar dengan mudah apabila orang berkumpul


bersama.semua anak yang tinggal di lingkungan yang padat penduduk seperti
pengungsian bencana.

B. Macam-macam imunisasi
1. Imunisasi dasar
Cegah penyakit TBC (batuk berdarah)
a. Diberikan pada saat usia bayi lahir 2 bulan, tetapi yang paling efektif
pada usia bayi 2 bulan
b. Untuk mencegah difteri (radang tenggorokan),pertusis (batuk rejan/
batuk 100 hari), dan tetanus (kejang).

c. Diberikan sebanyak 3x yaitu pada saat usia bayi 3 bulan, 4 bulan, dan 5
bulan.
2. Polio
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kandungan
vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi polio
adalah empat kali waktu pemberian imunisasi polio pada umur 0-11 bulan dengan
interval pemberian 4 minggu.
Cara pemberian imunisasi polio melalui oral.
a. Untuk mencegah penyakit polio
b. Diberikan sebanyak 4x yaitu pada saat usia anak ketika lahir 3 bulan, 4 bulan,
dan 5 bulan.

3. Campak
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
campak pada anak karena penyakit ini sangat menular. Kandungan vaksin ini
adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi campak adalah satu
kali, waktu pemberian imunisasi campak melalui subkutan kemudian efek
sampingnya adalah dapat terjadi ruam pada tempat suntikan dan panas.
a. Untuk mencegah penyakit campak
Diberikan 1x pada saat usia anak 9 bulan
b. Untuk mecegah penyakit Hepatitis B
Diberikan 3x yaitu pada usia bayi 1 bulan, 2 bulan, dan 12 bulan
4. Imunisasi DPT (Diptheri, Pertusis, dan Tetanus).
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya akan tetapi masih dapat merangsang
pembentukan zat antibodi (toksoid). Frekuensi pemberian imunisasi DPT adalah

3 kali, dengan maksud pemberian pertama zat anti terbentuk masih sangat sedikit
(tahap pengenalan) terhadap vaksin yang mengaktifkan organ-organ tubuh
membuat zat anti terbentuk masih sangat sedikit (tahap pengenalan) terhadap
vaksin dan mengaktifkan organ organ tubuh membuat zat anti, kedua dan ketiga
terbentuknya zat anti yang cukup.waktu pemberian imunisasi DPT antara umur 211 bulan dengan interval 4 minggu.cara pemberian imunisasi DPT melalui
intramuskuler. Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat.
Efek ringan seperti pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan, demam
sedangkan efek berat menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam,
kesadaran menurun, terjadi kejang, enselopati, dan shock.
C. Efek Samping Imunisasi
1. DPT
Demam ringan, nyeri, kadang bengkak pada daerah penyuntikan
2. Campak
Demam selama 1-2 hari pada hari ke 5-6 kadang timbul bercak pada kulit
sekitar tempat penyuntikan.
D. Cara Penanganan efek samping/kejadian ikutan setelah pemberian
imunisasi
1. Bila timbul demam, lakukan:
Berikan kompres hangat(dahi,ketiak dan leher).
Beri banyak minum
Beri pakaian yang tipis dan menyerap keringat
Ganti pakaian yang basah Berikan obat panas sesuai anjuran dokter
2. Bila timbul nyeri/bengkak daerah suntikan, lakukan:
Beri kompres air biasa ditempat sekitar suntikan
Diusap-usap sekitar daerah suntikan
Beri anak (ASI/mainan)agar dapat tidur
3. Bila terjadi diare, lakuan:
Beri bayi banyak minum air putih,oralit,kuah sayur,sari buah,atau ASI
Jangan berikan obat anti diare
E. Hal yang perlu mendapat perhatian setelah imunisasi
1. Reaksi yang timbul pada imunisasi BCG dapat berupa koreng pada area
penyuntikan. Walau demikian tidak boleh dilakukan pengobatan terhadap

luka, seperti memberinya obat oles, salep, bethadin, dll. Karena hal
tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan imunisasi.
2. Reaksi diare setelah imunisasi POLIO boleh diberikan ASI jika lama
imunisasi sudah diberikan lebih dari 6 jam (tidak boleh memberikan ASI
setelah imunisasi POLIO sebelum 6 jam berlalu)
3. Daerah yang disuntik tidak boleh dipijat, diberikan obat oles ataupun
yang lainnya.

10

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Untuk melindungi bayi dan anak dari penyakit yan membahayakan fisik dan
jiwa anak,maka mereka perlu diimunisasi.ibu hamil juga perlu medapatkan
imunisasi untuk melindungi diri sendiri beserta bayi yang dikandungnya
terhadap tetanus. maka peran suami, ibu, calon ibu, sangat dibutuhkan demi
melindungi bayi dan anak dari penyakit mematikan maupun cacat seumur
hidup.
2. Saran
1. Tingkat pendidikan ibu tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi.
2. Jarak rumah ke puskesmas tidak mempunyai pengaruh terhadap
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi.
3. Pengetahuan ibu mempunyai pengaruh positif terhadap kelengkapan
imunisasi dasar,yang berarti bahwa semakin baik pengetahuan ibu tentang
maanfaat imunisasi akan berpengaruh meningkatkan kelengkapan
imunisasi dasar pada bayi.
4. Motivasi ibu mempunyai pengaruh positif terhadap kelengkapan imunisasi
dasar.yang berarti bahwa semakin baik motivasi ibu akan berpengaruh
meningkatkan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi.
5. Tenaga kesehatan berupaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang
manfaat imunisasi dasar bagi bayi sehingga ibu yang mempunyai bayi
berusaha meningkatkan kelengkapan imunisasi bayi melalui penyuluhan
penyuluhan di masyarakat.

11

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk
Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika Hinchliff, Sue. 1999. Kamus Keperawatan. Jakarta: Salemba

12

Anda mungkin juga menyukai