DI SUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
WIWIN HANDAYANI
YULIANA HIDAYATI
ZALEHA
TITA ZHAFIRAH ZELINDA
B.12.12.054
B.12.12.055
B.12.12.056
B.12.12.057
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi. Makalah ini dapat terselesaikan berkat
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapakan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan dan petunjuk sehingga makalah ini dapat terselesaikan, walaupun makalah ini
belum sepenuhnya sempurna.
Besar harapan penulis bahwa makalah ini dapat dipergunakan dengan baik
dan memberikan manfaat kepada pembaca. Juga merupakan harapan penulis semoga
adanya makalah ini, akan mempermudah pembaca mengetahui tentang imunisasi.
Penulis merasa makalah ini belumlah sempurna oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik khususnya teman dan dosen pembimbing.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................
ii
DAFTAR ISI........................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................
1.3 Tujuan penulisan ..........................................................................
1.4 Manfaat penulisan ........................................................................
1
2
3
3
4
4
5
5
17
19
19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Agar imunisasi dapat menjangkau semua lapisan masyarakat maka
sasaran yang ditujukan ialah orang tua. Khususnya pada ibu atau calon ibu
untuk diberikan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi bagi anak,
menganjurkan agar ibu membawa anaknya ke Posyandu.
Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi yaitu faktor pendidikan
(pengetahuan), usia, penyuluhan oleh bidan.Semua orang tua, tentu
berkeinginan supaya anak-anaknya tetap sehat. Jangankan sakit berat, sakit
ringanpun kalau mungkin jangan sampai diderita anaknya. Salah satu upaya
agar anak-anak jangan sampai menderita suatu penyakit adalah dengan jalan
memberi imunisasi.
Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat ini
terbukti dengan menurunya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka
kesakitan bayi menurun 10% dari angka sebelumnya, sedangkan angka
kematian bayi menurun 5% dari angka sebelumnya menjadi 1,7 juta kematian
setiap tahunnya di Indonesia. Keberhasilan imunisasi dikarenakan sudah
tersebarnya posyandu dan tenaga kesehatan. Selain itu peran dari orang tua
khususmya ibu-ibu sangat mendukung pelaksanaan imunisasi.
Keuntungan
pada
imunisasi
tidak
terlihat
dalam
bentuk
lengkap
sesuai
dengan
status
Universal
Child
Immunitation (UCI) yang ditetapkan oleh WHO, Yaitu sesuai dengan cakupan
BCG minimal 90%, DPT I dan DPT II minimal 90%, DPT III minimal 80%,
Hepatitis B minimal 90%, Polio minimal 95%, dan Campak minimal 90%.
Padahal, umumnya sebagian besar ibu-ibu masih merasa takut dan enggan
membawa anaknya untuk imunisasi ke Posyandu karena alassan bayinya
menjadi sakit setelah pemberian imunisasi.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis merumuskan suatu masalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
1.3
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian imunisasi
1.4
Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
Dapat memperkaya konsep/ teori yang menyokong perkembangan ilmu
pengetahuan
kebidanan
khususnya
yang
terkait
dengan
tingkat
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Definisi Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap
penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi
berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap
suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada
penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan
imunisasi lainnya. (Damayanti, 2012).
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena
sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga
rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya
dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap
terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup
anak. (Damayanti, 2012).
2.2
Tujuan Imunisasi
Menurut Suparyanto (2012), tujuan imunisasi adalah :
1.
2.
Manfaat Imunisasi
Manfaat imunisasi menurut Nurohman (2012), yaitu :
1. Membentuk sistem kekebalan tubuh untuk jangka waktu yang panjang.
2. Tindakan pencegahan yang murah dan sangat efektif.
3. Memberikan perlindungan tanpa menimbulkan bahaya. Efek samping
yang serius jarang terjadi.
4. Menciptakan kekebalan Komunitas.
5. Mampu melenyapkan suatu penyakit dari muka bumi.
2.4
tahun. Sehingga didapat basil yang tidk virulen tetapi masih mempunyai
imunogenitas. (Vivian, 2010).
Imunisasi BCG bermanfat untuk mencegah terjadinya penyakit
TBC (tuberculosis) yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer
atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah di lakukan imunisasi BCG,
pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat, TBC pada selaput
otak, TBC miller (pada seluruh lapangan paru atau TBC tulang). (Vivian,
2010).
Efek samping imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang
bersifat umum seperti demam 1-2 minggu, kemudian akan timbul indurasi
dan kemerahan ditempat suntikan yang akan berubah menjadi pustule,
kemudian pecah dan menjadi ulkus (bisul kecil yang bernanah dan
menimbulkan luka parut). Luka ini tidak perlu pengobatan karena akan
sembuh dengan sendirinya (Nursewian, 2013).
Menurut Vivian (2010), kontra indikasi imunisasi BCG yaitu :
a. Reaksi tuberkullin, 5 mm
b. Terinfeksi HIV atau dengan resiko HIV, imunokompromais akibat
pengobatan kortikosteroid, obat imunosupresif, sedang menjalani
terapi radiasi serta menderita penyakit keganasan yang mengenai
sumsum tulang atau sistem limfe.
c. Anak menderita gizi buruk
d. Anak menderita demam tinggi
6
d. Di unit pelayanan statis, vaksin DPT yang telah dibuka hanya boleh
digunakan setelah 4 minggu dengan ketentuan :
1) Vaksin belum kadar luasa
2) Vaksin di simpan dalam suhu 2 derajat celcius sampai 8 derajat
celcius
3) Tidak perna terendam air.
4) Sterilitasnya terjaga.
5) VVM masih dalam kondisi A atau B.
6) Sedangkan di posyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh
digunakan lagi untuk hari berikutnya.
3. Imunisasi Polio
Imunisasi polio adalah suatu imunisasi yang memberikan kekebalan
aktif terhadap penyakit poliomielitis (Suryoto, 2013).
Menurut Damayanti (2013), penyebab penyakit ini adalah virus
polio yang terdiri dari 3 strain yaitu strain 1 (brun hilde), strain 2 (lanzi),
strain 3 ( leon) virus polio menyebar dari orang satu ke orang lain melalui
jalur Oro faecal pada beberapa kasus dapat berlangsung secara oral-oral.
Infeksi virus mencapai puncak pada musim panas, sedangkan pada daerah
tropis tidak ada bentuk musiman penyebaran infeksi.
10
11
12
c. Di unit pelayanan statis, vaksin polio yang telah di buka hanya boleh
minimal 4 minggu dengan ketentuan :
1) Vaksin belum kadar luasa.
2) Vaksin di simpan dalam suhu 2 derajat celcius. Sampai 8 derajat
celcius
3) Tidak pernah terendam air
4) Sterilitasnya terjaga
5) VVM masih dalam kondisi A atau B
d. Sedangkan di posyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh di
gunakan lagi untuk hari berikutnya
Menurut Vivian (2010), imunisasi polio oral (oral polio vaccine)
diberikan pada bayi baru lahir sebagai dosis awal, kemudian diteruskan
dengan imunisasi dasar mulai umur 2-3 bulan yang diberikan 3 dosis
terpisah berturut-turut
sebanyak 2 tetes (0,1 ml) diberikan per oral pada umur 2-3 bulan, yang
pemberiannya dapat diberikanbersamaandengan suntikan vaksin DPT dan
hepatitis B.
4. Campak
Menurut Damayanti (2013), penyakit campak adalah penyakit
akut yang di sebabkan oleh virus campak yang sangat menular pada anakanak, di tandai dengan panas, batuk, filek, konjungtivitis dan di temukan
13
16
d. Dosis pertama di berikan pada usis 0-7 hari, dosis berikutnya dengan
interval minimum 4 minggu (1 minggu).
2.4.1
Jadwal
Booster/Ulangan
BCG
Hepatitis B
Pemberian-Usia
Waktu lahir
Waktu lahir dosis I
Tuberkulosis
Hepatitis B
1 bulan dosis 2
DPT dan
6 bulan dosis 3
3 bulan dosis1
dengan hep B.
18 bulan booster 1
Polio
4 bulan dosis2
6 tahun booster 2
dan polio
17
5 bulan dosis3
9 bulan
Campak
12 tahun booster 3
--
Campak
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Dengan banyaknya analisa dari para ahli, peneliti mengambil
kesimpulan bahwa imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan
pada anak atau seseorang terhadap penyakit tersebut. Pemberian imunisasi
bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi tertentu dan Apabila terjadi
penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat
18
menimbulkan cacat atau kematian. Imunisasi terdri dari BCG, DPT, Hepatitis
B, Polio, dan Campak.
3.2
Saran
Alangkah baiknya apabila kita mengetahi tentang imunisasi dasar
lengkap pada bayi. Imunisasi itu sangat penting bagi pertumbuhan pada bayi,
karena dapat memberikan kekebalan tubuh serta mencegah terjadinya infeksi
tertentu. Bagi orang tua yang memiliki bayi atau balita sebaiknya selalu
memperhatikan imunisasi apa yang belum diberikan kepada sibayi.
DAFTAR PUSTAKA
Arimimijie. 2013. Imunisasi DPT. http://www.infokesehatan.blogspot.com, diakses
30 November 2013
Damayanti. 2012. Imunisasi dasar pada bayi. http://www.damayanti.blogspot.com,
diakses 15 November 2013
Kinanti. 2013. Jadwal pemberian imunisasi pada bayi. http://www.kinanti.
blogspot.com, diakses 30 November 2013
Nurohman. 2012. Manfaat imunisasi bagi bayi. http://www.nurohman.blogspot.com,
diakses 29 November 2013
Nursewian. 2013. Imunisasi BCG pada bayi. http://www.nursewian.wordpress.com,
diakses 30 November 2013
19
DPT.
http://www.sarimijie.
20