OLEH :
WILANDA
hidup, tidak dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
dewasa dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun
yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai
gerakan lambat dan figure tubuh yang tidak proporsional (Nugroho, 2008).
Keluhan utama yang paling sering terjadi pada osteoarthritis adalah nyeri
klien terhadap nyeri dan untuk mengajari klien agar memiliki rasa kontrol
1
terhadap nyeri yang lebih baik seperti distraksi, relaksasi, terapi musik,
arthritis diseluruh dunia mencapai angka 355 juta jiwa, artinya 1 dari 6
berkembang dan telah menyerang 2,5 juta warga Eropa. WHO melaporkan
Angka ini menunjukkan bahwa rasa nyeri akibat rematik sudah cukup
gerakan tubuh yang berarti, tuntutan untuk tampil menarik dan prima,
2015).
2
meningkatnya usia harapan hidup. Hal ini bakal memunculkan sejumlah
risiko, antara lain karena mereka rentan terkena penyakit degeneratif. Data
tahun 2010 sebanyak 18,1 juta jiwa (7,6 persen dari total populasi), tahun
2014 meningkat jadi 20,24 juta jiwa (8,03 persen populasi), dan
umur, prevalensi pada umur 45-54 (19,3% dan 37,2%), pada umur 55-64
(25,2% dan 45,0%), pada umur 65-74 (30,6% dan 51,9%) dan prevalensi
tertinggi pada umur ≥75 tahun (33% dan 54,8%) (Riskesdas, 2013).
tahun tetapi lebih sering dijumpai pada usia diatas 60 tahun (Padila, 2013).
nyeri pada sendi. Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit
menimbulkan rasa nyeri yang melebihi gerakan lain. Perubahan ini dapat
3
gerakan saja). (Kris, 2015).
emosional dari nyeri seperti ketakutan dan stres) sangat penting pada
fisik seperti intensitas, durasi, dan lokasi nyeri, selama episode nyeri.
Nyeri pada osteoathritis terjadi sebagai akibat spasme otot atau tekanan
pada saraf di daerah sendi yang terganggu dan pertumbuhan tulang yang
kualitas hidup, sedang pada masa tua diharapkan menjadi tua sejahtera,
itu manajemen sistem nyeri sebaiknya dijadikan target baru baik untuk
4
BAB II
LANDASAN TEORI
(Wahyudi, 2000).
Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari
(Azwar, 2006).
perubahan oleh usia yang terjadi pada individu yang sehat bebas dari
penyakit saraf “jelas” menua normal ditandai oleh perubahan gradual dan
Hendra Utama,1995).
5
2.1.2 Batasan Umur Usia Lanjut
batasan umur yang mencakup batasan umur lansia adalah sebagai berikut:
ayat 2 yang berbunyi “Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia
tahun, lanjut usia (elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah
75-90 tahun, usia sangat tua (very old) ialah di atas 90 tahun.
3. Menurut Dra. Jos Masdani (Psikolog UI) terdapat empat fase yaitu :
pertama (fase inventus) ialah 25-40 tahun, kedua (fase virilities) ialah
40-55 tahun, ketiga (fase presenium) ialah 55-65 tahun, keempat (fase
age): > 65 tahun atau 70 tahun. Masa lanjut usia (getiatric age) itu
sendiri dibagi menjadi tiga batasan umur, yaitu young old (70-75
berikut:
1. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan Pasal 1 ayat (2) UU No. 13
tentang Kesehatan)
6
2. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dan rentang sehat sampai
sendi, otot, tulang dan jaringan sekitar sendi. Keluhan yang sering muncul
adalah nyeri, kaku, bengkak, sampai keterbatasan gerak tubuh. Nyeri pada
rematik hampir sama pada saat keselo, namun pada rematik disertai
7
dan deformitas serta menyebabkan jaringan ikat akan mengalami
dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu rematik artikular dan rematik
atau ekstra artikular yaitu gangguan rematik yang disebabkan oleh proses
2015).
1. Osteoartritis.
hambatan gerak pada sendi - sendi tangan dan sendi besar yang
menanggung beban.
2. Artritis Rematoid.
8
progresifitasnya. Pasien dapat juga menunjukkan gejala berupa
3. Olimialgia Reumatik.
Penyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri
gambaran khusus, yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat
pada pria dari pada wanita. Pada pria sering mengenai usia
menopause.
2.2.3 Etiologi
9
Selain faktor imun, menurut Khomsan (2016), ada beberapa pemicu
1. Pekerjaan
Sikap atau posisi badan yang salah saat melakukan pekerjaan akan
sakit.
2. Usia
3. Makanan
4. Hormon
10
5. Kegemukan
6. Cedera
menghindari cedera.
7. Psikologis
Rasa nyeri yang menjadi gejala khas rematik menjadi bertambah buruk
8. Radikal bebas
Radikal bebas yang muncul karena pencemaran dan bahan kimia dalam
adalah:
11
2. Kekakuan dan keterbatasan gerak
3. Peradangan
4. Mekanik
rawan sendi telah rusak berat. Nyeri biasanya berlokasi pada sendi
nyeri dapat dirasakan di lutut, bokong sebelah lateril dan tungkai atas.
Nyeri dapat timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini belum dapat
diketahui penyebabnya.
5. Pembengkakan sendi
adanya pemerahan.
6. Deformitas
12
7. Gangguan fungsi
rematik adalah:
1. Pengobatan Farmakologi
a. Obat-obatan
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk
a. Operasi.
13
untuk menghilangkan fragmen tulang rawan sendi, pebersihan
osteofit.
a. Fisioterapi.
latihan untuk mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. Pada sendi yang
rawan sendi dan tulang yang timbul pada tungkai yang lumpuh
14
steroid (OAINS). Keluhan nyeri pada rematik yang kronik dan
c. Perlindungan sendi.
pada sendi yang sakit. Pemakaian tongkat, alat-alat listrik yang dapat
d. Diet.
e. Dukungan psikososial.
15
2.2.7 Pola Diet Penyakit Rematik
dikenali lewat rasa nyeri dan kaku yang menyerang persendian, otot, dan
hari.
daging, khususnya daging merah, beberapa jenis ikan seperti sarden, tuna,
maupun makanan lain yang memiliki kandungan tinggi lemak seperti susu,
makan ini bukan sebagai patokan untuk pengobatan, tapi bisa untuk
16
Beberapa makanan yang sebaiknya dikonsumsi makanan seperti
utuh, susu dan yoghurt yang rendah lemak atau bahkan tanpa lemak yang
mengandung kadar purin yang rendah dan protein yang tinggi. Makanan
yang kaya akan asam lemak omega-3 juga bisa mengurangi peradangan, di
sudah mulai berkurangnya fungsi dan daya tahan tubuh untuk melakukan
mengingat makin tingginya umur harapan hidup maka akan makin banyak
dan misinya memasukkan perawatan lansia, hal ini dapat dapat dilihat
17
Kolaborasi interdisiplin ilmu atau profesi yang aktif dalam
komprehensif.
Pihak pelaksana dalam hal ini bisa berupa agency akan memberikan
18
Biologis:
o Dorong dan bantu pasien untuk mengubah posisi pada waktu tidur dan
duduk dikursi.
o Anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada
Psikologis:
individu.
19
Bantu pasien untuk menjalankan peran dan fungsinya dikeluarga dan
masyarakat.
Sosial:
jadwal aktivitas.
Spiritual:
spiritual.
Lingkungan:
penyangga tangga.
Beri matras busa pada tempat duduk dan tampat tidur guna mengubah
tekanan.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
penyakit rematik.
21
DAFTAR PUSTAKA
Hembing, Wijayakusuma. 2015. Atasi asam urat dan rematik. Jakarta : Puspa
Swara.
Khomsan, Ali. 2017. Terapi jus untuk rematik dan asam urat.
Kristanto. 2017. Pengaruh Terapi Back Massage Terhadap Intensitas Nyeri
Reumatik Pada Lansia Di Wilayah Puskemas Pembantu Karang Asem
Maryam, Siti. 2008. Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta : Salemba
Medika
Nugroho, Wahyudi. 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Edisi ke 3. Jakarta
EGC
Padila. 2013. Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika
Padila. 2013. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Nuha Medika
22