Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Fisiologi Kebidanan
Disusun oleh :
Khiorunnisa P17324120519
Tahun 2020-2021
KATA PENGANTAR
Bandung,
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN1
A. Latar Belakang1
B. Tujuan Penelitian2
A. Kesimpulan 25
Daftar pustaka 26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Neonatus adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28
hari) sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir)
sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir. Neonatus dini adalah bayi
berusia 0–7 hari.Neonatus lanjut adalah bayi berusia 7–28 hari
(Muslihatun, 2010) sitasi (Marfuah, 2019). Dalam periode 5 tahun
sebelum SDKI 2017, Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah 15
kematian per 1.000 kelahiran hidup, menyiratkan bahwa 1 dari 67 anak
meninggal dalam bulan pertama kehidupannya.
Berdasarkan hasil SDKI 2002–03 sampai SDKI 2017 untuk
estimasi angka kematian neonatal, bayi dan balita pada periode 5 tahun
sebelum survey, berikut rentang kepercayaan 95 persen. AKN menurun
dari 20 per 1.000 kelahiran hidup hasil SDKI 2002–03 menjadi 15 per
1.000 kelahiran hidup (penurunan 25 persen) (Kemenkes RI, 2017).
Salah satu indikator kesehatan Indonesia adalah derajat
kesehatan bayi, yang di ukur melalui angka kematian bayi. Angka
kematian bayi juga (AKB) merupakan indicator penting untuk menilai
tingkat kesejahteraan suatu negara dan status kesehatan masyarakat.
Angka kematian bayi sebagian besar adalah kematian neonatal yang
berkaitan dengan status kesehatan ibu saat hamil, pengetahuan ibu dan
keluarga tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, dan peranan
tenaga kesehatan serta ketersediaan fasilitas kesehatan. Salah satu
penyebab kematian bayi adalah BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah).
Anemia, paritas, umur ibu kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun
dapat mengakibatkan kematian janin dalam kandungan, abortus BBLR,
pada bayi yang di lahirkan (Proverawati, 2011) sitasi (Sine, 2017).
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir adalah langkah yang harus dilalui
seorang bidan dalam memberikan asuhan pada bayi baru lahir.
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir meliputi pemeriksaan kepala, mata,
hidung, mulut, leher, klavikula, tangan, dada, genetalia, abdomen,
tungkai, spinal, kulit dan reflek bayi baru lahir (Suksesi A, 2016).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana penyesuaian janin ke ekstra uterin
2. Untuk mengetahui bagaimana pemeriksaan fisik neonatal
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Grimace
(Reaksi terhadap Menangis,
rangsangan) Tidak ada Sedikit gerakan mimic batuk/bersin
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mahasiswa mampu memahami bagaimana penyesuaian janin ke
ekstra uterin
2. Mahasiswa mampu memahami bagaimana pemeriksaan fisik neonatal
DAFTAR PUSTAKA
Armini, Ni wayan, dkk. 2017. Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah.
Yogyakarta: ANDI
Marbun, S. S. (2017) ‘PENGKAJIAN FISIK BAYI BARU LAHIR, ENGKAJIAN
FISIK BAYI BARU LAHIR, PENAMPILAN DAN PERILAKU BAYI BARU
LAHIR SERTA ENAMPILAN DAN PERILAKU BAYI BARU LAHIR SERTA
RENCANA ASUHAN BAYI 2-6 HARI’, Institut Kesehatan Helvetia, 6(1), pp.
51–66. Available at:
http://repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf%0Ahttp://fiskal.kemenkeu.go
.id/ejournal%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.cirp.2016.06.001%0Ahttp://dx.doi
.org/10.1016/j.powtec.2016.12.055%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.ijfatigue.20
19.02.006%0Ahttps://doi.org/10.1.
Marfuah, S. (2019) ‘ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS FISIOLOGI PADA BAYI
NY. M DI PMB SRI HARNINGSIH, S.ST PUJODADI PRINGSEWU TAHUN
2019’, Hubungan Motivasi Pasien Dengan Kepatuhan Kontrol Tekanan
Darah Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu
Tahun 2019, pp. 1–132.
Sine, E. (2017) ‘ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN
NEONATUS CUKUP BULAN SESUAI MASA KEHAMILAN DAN BAYI
BERAT LAHIR RENDAH DI RUANG PERINATOLOGI’, pp. 1–9.
Suksesi A, D. (2016) ‘Praktikum asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita dan
anak pra sekolah’, p. 634.