PENDAHULUAN
Persalinan menurut Al-Quran dalam surat Yunus ayat 57 yang Artinya : “Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman”.
Hadits riwayat ibnu Atsir : “ Bila seorang wanita menderita sakit saat
persalinan dan dia mengikhlaskan rasa sakitnya itu maka ia mendapat pahala
setara dengan pahala seorang prajurit yang berperang dijalan Allah dalam keadaan
berpuasa”.
4 Seorang wanita mau tidak mau akan mendapatkan rasa sakit ketika
melahirkan, akan tetapi ada faedah yang terdapat dalam rasa sakit tersebut, yaitu :
1. Rasa sakit tersebut akan menggugurkan dosa-dosanya 2. Akan mengangkat
derajatnya jika ia sabar dan mengharapkan pahala disisi Allah SWT 3. Seorang
wanita akan menyadari kedudukan seorang ibu, yang mana seorang ibu merasakan
apa yang ia rasakan 4. Menambah rasa sayang dan rindu kepada anaknya. Sebab
setiap kali anak mengalami kesulitan, sang ibu akan lebih merasa kasihan dan
merindukannya. Maka yang wajib bagi seorang wanita adalah hendaknya bersabar
dan mengharapkan pahala disisi Allah SWT. Hendaknya pula ia tetap melahirkan
dengan cara yang normal, karena itu lebih baik baginya dari sisi kesehatan dan
finansial.
1.4.Manfaat Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PREEKLAMSI
Preeklampsia digolongkan berat bila satu atau lebih tanda gejala di bawah ini:
1. Tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih, dan tekanan diastolic 110 mmHg atau
lebih
2. Proteinuria 5 gr atau lebih dalam 24 jam, 3 atau 4 + pada pemeriksaan
kualitatif
3. Oliguria, air kencing 400 ml atau kurang dalam 24 jam
4. Keluhan serebral, gangguan penglihatan atau nyeri di daerah epigastrium
5. Oedema paru dan sianosis (Sarwono, 2005)
2.1.2 ETIOLOGI
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak teori-
teori dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya. Oeh
karena itu disebut, “Penyakit teori” namun belum ada memberikan jawaban yang
memuaskan. Tetapi terdapat suatu kelainan yang menyertai penyakit ini, yaitu :
Spasmus arteriola
Retensi Na dan air
Koagulasi intravaskuler
Walaupun vasopasme mungkin bukan merupakan sebab primer penyakit ini, akan
tetapu vasopasme ini yang menimbulkan berbagai gejala yang menyertai
eclampsia (Obstetri Patologi: 1984).
Teori yang dewasa ini banyak dikemukakan sebagai sebab preeklampsia ialah
iskemia plasenta. Akan tetapi, dengan teori ini tidak dapat diterangkan semua hal
yang bertalian dengan penyakit itu. Rupanya tidak hanya satu faktor, melainkan
banyak faktoor yang menyebabkan preeklampsia dan eclampsia.
Diantara faktor-faktor yang ditemkan sering kali sukar ditentukan mana yang
sebab mana yang akibat (Sarwono, 2005).
2.1.3 PATOFISIOLOGI
Pada preeklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam
dan air. Pada biopsy ginjal, ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada
beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat
dilakukan oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh
mengalami spasme, maka tekanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi
tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan
berat badan dan oedema yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan
dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air
dan garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi
perubahan pada glomerulus (Sinopsis Obstetri, Jilid I, halaman 199).
Pada preeklampsi yang berat dan eklampsi dapat terjadi perburukan patologis
pada sejumlah organ dan sistem yang kemungkinan diakibatkan oleh vasopasme
dan iskemia (Cunningham, 2003)
1. Perubahan kardiavaskuler
Gangguan fungsi kardiovaskuler yang parah sering terjadi pada preeklampsia dan
eclampsia. Berbagai gangguan tersebut pada dasarnya berkaitan dengan
peningkatan afterload jantung akibat hipertensi, preload jantung yang secara nyata
dipengaruhi oleh berkurangnya secara patologis hypervolemia kehamilan atau yang
secara iatrogenic ditingkatkan oleh larutan onkotik/kristaloid intravena dan aktivasi
endotel disertai ekstravasasi kedalam ekstravakuler terutama paru (Cunningham,
2003)
3. Mata
Dapat dijumpai adanya oedema retina dan spasme pembuluh darah. Selain
itu, dapat terjadi ablasio retina yang disebabkan oleh oedema intraokuler dan
merupakan salah satu indikasi untuk melakukan terminasi kehamilan. Gejala
lain yang menunjukkan pada preeklampsia berat yang mengarah pada
eclampsia adalah adanya scotoma, diplopia dan amblyopia. Hal ini disebabkan
oleh adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan dikorteks
serebri atau didalam retina (Rustam, 1998)
4. Otak
Pada penyakit yang belum berlanjut hanya ditemukan oedema dan anemia
pada korteks serebr, pada keadaan yang berlanjut dapat ditemukan perdarahan
(Trijatmo, 2005)
5. Uterus
Aliran darah ke plasenta menurun dan menyebabkan gangguan pada
plasenta, sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin dan karena kekurangan
oksigen terjadi gawat janin. Pada preeklampsia dan eclampsia sering terjadi
peningkatan tonus rahim dan kepekaan terhadap rangsangan, sehingga terjadi
partus premature.
6. Paru-paru
2.1.5 PENATALAKSANAAN
METODE PENELITIAN