0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
82 tayangan2 halaman
Kasus pertama menggambarkan seorang wanita hamil 12 minggu dengan keluhan nyeri perut dan darah dari kemaluan. Pemeriksaan menemukan serviks terbuka dengan jaringan, mengarah ke kesimpulan abortus tak lengkap. Kasus kedua menggambarkan wanita hamil 39 minggu dengan kontraksi kuat dan darah dari kemaluan. Persalinan menemukan perdarahan berat dan ibu lemas. Kesimpulannya adalah retensio placenta karena
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Contoh penalaran deduktif dan induktif dalam kasus kebidanan
Kasus pertama menggambarkan seorang wanita hamil 12 minggu dengan keluhan nyeri perut dan darah dari kemaluan. Pemeriksaan menemukan serviks terbuka dengan jaringan, mengarah ke kesimpulan abortus tak lengkap. Kasus kedua menggambarkan wanita hamil 39 minggu dengan kontraksi kuat dan darah dari kemaluan. Persalinan menemukan perdarahan berat dan ibu lemas. Kesimpulannya adalah retensio placenta karena
Kasus pertama menggambarkan seorang wanita hamil 12 minggu dengan keluhan nyeri perut dan darah dari kemaluan. Pemeriksaan menemukan serviks terbuka dengan jaringan, mengarah ke kesimpulan abortus tak lengkap. Kasus kedua menggambarkan wanita hamil 39 minggu dengan kontraksi kuat dan darah dari kemaluan. Persalinan menemukan perdarahan berat dan ibu lemas. Kesimpulannya adalah retensio placenta karena
TUGAS :CONTOH PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF DALAM KASUS KEBIDANAN
1. Contoh Penalaran Deduktif Dalam Kasus Kebidanan
Pada tanggal 25 juni 2021 Ny.I umur 26 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu, datang ke PMB C diantar suaminya, dengan keluhan nyeri perut bagian bawah. Hasil anamnesis: keluar darah sedang, bercampur sedikit gumpalan dari kemaluan sejak 2 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 84 x/menit, ada kontraksi uterus, nyeri tekan abdomen bagian bawah. Hasil inspekulo tampak serviks membuka dan terlihat jaringan pada serviks. Kesimpulan :Ny.I usia 26 tahun G1P0A0 uk 12 minggu dengan abortus inkomplit. Data fokus yang mengarah kepada abortus inkomplit pada kasus tersebut adalah serviks membuka dan terlihat jaringan pada serviks. Artinya inkomplit berarti sedang berlangsung, dimana buah kehamilan masih dalam proses ekspulsi atau pengeluaran buah kehamilan, belum semua hasil konsepsi yang dilahirkan sebelumnya sehingga mengarah ke abortus inkomplit Umum : Ny. I memiliki keluhan umum yaitu nyeri perut bagian bawah, keluar darah sedang, bercampur sedikit gumpalan dari kemaluan adanya kontraksi uterus, nyeri abdomen bagian bawah, serviks membuka dan terlihat jaringan pada serviks. Khusus: Maka dapat disimpulkan Ny.I berada dalam kondisi abortus dan harus segera di rujuk ke RS 2. Contoh Penalaran Induktif Dalam Kasus Kebidanan Pada hari jum’at tanggal 29 April 2021 Ny.C usia 42 tahun G4P3A0 usia kehamilan 39 minggu datang bersama keluarganya ke PMB I mengeluh mules-mules kuat ,sudah keluar lendir bercampur darah dan sudah kerasa ingin mengedan. Hasil anamnesa : Pemeriksaan ANC hanya 2x, tablet Fe tidak terpenuhi standar, tidak suka makan sayur-sayuran. Hasil pemeriksaan diperoleh KU baik, TD 110/80 mmHg, TFU 30 cm, penurunan kepala 2/5 ,DJJ 145x/m His 5x10x45. Kemudian dilakukan pemeriksaan dalam vulva vagina tidak ada kelainan portio tidak teraba pembukaan 10 cm molase 0 tidak ada bagian kecil yang menyertai. Bidan menolong persalinan dengan langkah APN. Pada saat kala III terjadi perdarahan primer dan ibu lemas. Dilihat dari pengkajian ibu mengalami retensio placenta disebabkan karena multipara, usia ibu 42 thn dan pemeriksaan ANC tidak rutin .