Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH FARMAKOLOGI

KELOMPOK VI

GINJAL

Disusun Oleh :

1. Delia Puspita (200105020)

2. Ira Rachmawati ( 200105048)

3. Putri Anggun Setianingrum (200105066)

PROGRAM SARJANA FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Allhamduillahirabil’alamin, dengan mengucap syukur, segala puji bagi Allah Tuhan


Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya. Tidak lupa
pula salawat serta salam selalu mengalir untuk sang Baginda Rasulullah SAW., Yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh akan ilmu pengetahuan. Sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Ginjal”

Makalah ini disusun berdasarkan data yang telah kelompok kumpulkan dari
berbagai buku panduan yang ada serta dunia maya yaitu internet. Kami menyadari bahwa
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu dengan adanya bantuan dari
berbagai pihak yang ikut serta. Terima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas,
kepada anggota kelompok dan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyusun makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha menyajikan semaksimal mungkin,
namun kelompok menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, maka kami
mengharapkan masukan ataupun saran dari Dosen matakuliah serta teman-teman lainnya
dalam menyempurnakan penulisan makalah kami agar berguna bagi semua pembaca. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat dan membantu para pembaca untuk lebih memahami mengenai
ginjal.

Purwokerto, 17 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 1
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat............................................................................................................................. 5
BAB II........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
2.1 Pengertian Obat ................................................................................................................ 6
2.1.1 Pengertian Obat Secara Khusus ................................................................................. 6
2.1.2 Penggolongan Obat Menurut Undang-Undang Kesehatan ....................................... 6
2.1.3 Sumber Obat .............................................................................................................. 7
2.2 Pengertian Ginjal .............................................................................................................. 7
2.2.1 Fungsi Ginjal ............................................................................................................. 8
2.2.2 Struktur Ginjal ........................................................................................................... 8
2.2.3 Anatomi Ginjal .......................................................................................................... 9
2.2.4 Bagian-Bagian Ginjal .............................................................................................. 10
2.2.5 Suplai Darah Pada Ginjal ........................................................................................ 11
2.2.6 Persyarafan ginjal ( nefron) ..................................................................................... 11
2.3 Jenis-jenis Penyakit Ginjal ............................................................................................. 12
2.3.1 Penyebab Penyakit Ginjal ........................................................................................ 13
2.3.2 Gejala Penyakit Ginjal ............................................................................................. 13
2.3.3 Pengobatan Penyakit Ginja...................................................................................... 13
2.4 Obat Yang Mempengaruhi Kerja Ginjal ........................................................................ 14
BAB III .................................................................................................................................... 16
PENUTUP................................................................................................................................ 16
3.1 KESIMPULAN .............................................................................................................. 16

1
3.2 SARAN .......................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 18

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 struktur ginjal ......................................................................................................................... 8


Gambar 2 ginjal dalam perut perempuan .............................................................................................. 9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam arti luas “farmakologi” ialah ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap
sel hidup, lewat proses kimia khususnya lewat reseptor. Dalam ilmu kedokteran senyawa
tersebut disebut obat, dan lebih menekankan pengetahuan yang mendasari manfaat dan
risiko penggunaan obat. Karena itu dikatakan farmakologi merupakan seni menimbang
(the art of weighing). Tanpa pengetahuan farmakologi yang baik, seorang farmasis dapat
merupakan sumber bencana bagi pasien karena tidak ada obat yang aman secara murni.
Hanya dengan penggunaan yang cermat, obat akan bermanfaat tanpa efek samping tidak
diinginkan terlalu mengganggu. Selain itu, pengetahuan mengenai efek samping obat
mengharuskan farmasis mengenal tanda dan gejala yang disebabkan obat. Jadi obat selain
bermanfaat dalam pengobatan penyakit, jadi juga merupakan penyebab penyakit.
Obat didefinisikan sebagai senyawa yang digunakan untuk mencegah, mengobati,
mendiagnosis penyakit atau gangguan, atau menimbulkan suatu kondisi tertentu.
Farmakologi mempunyai keterkaitan khusus dengan farmasis, yaitu ilmu mengenai cara
membuat, memformulasi, menyimpan, dan menyediakan obat. Farmakologi terfokus pada
2 ilmu penting lainnya seperti farmakodiamik dan farmakokinetik. Pada farmakokinetik,
hal yang ditekankan adalah pada hal yang dialami obat dalam tubuh, seperti absorbsi,
distribusi, biotransformasi, dan ekskresi. Sedangkan pada farmakodinamik, akan
menyangkut pada pengaruh obat terhadap sel hidup, organ atau makhluk, secara
keseluruhan erat berhubungan dengan fisiologi, biokimia, dan patologi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang
akan dibahas sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan obat ?
2. Apa yang dimaksud dengan ginjal?
3. Apa saja jenis-jenis penyakit ginjal?
4. Obat yang mempengaruhi kerja ginjal ?

4
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah yang penulis ingin hadirkan ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi obat
2. Untuk mengetahui dan memahami definisi ginjal
3. Untuk mengetahui berbagai jenis penyakit ginjal
4. Untuk mengetahui dan memahami obat yang mempengaruhi kerja ginjal

1.4 Manfaat
Kita menjadi dapat lebih mengetahui pengertian dari obat, pengertian dari ginjal, jenis-jenis
peyakit ginjal dan obat apa saja yang mempengaruhi kerja ginjal.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Obat


Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral maupun zat
kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses
penyakit dan atau menyembuhkan penyakit. Namun di sisi lain, obat juga memiliki efek
farmakologi yang dapat mengganggu kesehatan apabila terlalu sering dikonsumsi. Oleh
karena itu, obat juga perlu mengalami eliminasi melalui proses ekskresi untuk keperluan
detoksifikasi obat tersebut. Apabila obat tidak diekskresi maka obat akan tertinggal dalam
tubuh dan mengakibatkan ketoksikan pada organisme bersangkutan.

2.1.1 Pengertian Obat Secara Khusus


a. Obat jadi, adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk
serbuk, cairan, salep, tablet, pil, suppositoria, atau bentuk lain yang
mempunyai teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia atau buku lain
yang ditetapkan oleh pemerintah.
b. Obat paten, adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama
si pembuat yang dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik
yang memproduksinya.
c. Obat asli, adalah obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alamiah
Indonesia, terolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan digunakan
dalam pengobatan tradisional.
d. Obat esensial, adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan masyarakat terbanyak dan tercantum dalam daftar obat esensial
yang ditetapkan oleh menteri kesehatan.
e. Obat generik, adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam
farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungnya.

2.1.2 Penggolongan Obat Menurut Undang-Undang Kesehatan


a. Obat narkotika (obat bius), adalah obat yang diperlukan dalam bidang
pengobatan dan ilmu pengetahuan dan dapat pula menimbulkan
ketergantungan yang sangat merugikan apabila dipergunakan tanpa
pembatasan dan pengawasan.

6
b. Obat psikotropika (obat berbahaya), adalah obat yang mempengaruhi
proses mental, merangsang atau menenangkan, mengubah pikiran,
perasaan, dan kelakuan orang.
c. Obat keras adalah semua obat yang 1) mempunyai takaran maksimum
atau yang tercantum dalam daftar obat keras; 2) diberi tanda khusus
lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan
huruf K yang menyentuh garis tepi; 3) obat baru, kecuali dinyatakan oleh
Kementerian Kesehatan tidak membahayakan; dan 4) semua sediaan
parenteral.
d. Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas, dan tidak
membahayakan bagi si pemakai dan diberi tanda lingkaran hijau dengan
garis tepi berwarna hitam.
e. Obat bebas terbatas adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep
dokter dengan penyerahan dalam bungkus aslinya dan diberi tanda
peringatan (P1 s.d. P6).

2.1.3 Sumber Obat


Obat yang kita gunakan ini berasal dari berbagai sumber antara lain:
1. Tumbuhan (flora, nabati), seperti digitalis folium, kina, minyak jarak, codein, dll.
2. Hewan (fauna, hayati), seperti minyak ikan, adeps lanae, cera, adrenalin, dll.
3. Mineral (pertambangan), seperti kalium iodida, garam dapur, parafin, vaselin.
4. Sintetis (tiruan/buatan), seperti kamper sintetis, vitamin C, acid benzoic synthetic,
chloramphenicol, dll.
5. Mikroba seperti antibiotik penicillin dari Penicillium notatum.

2.2 Pengertian Ginjal


Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai
bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (menyaring urea) dari darah dan
membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang
mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Ginjal adalah bagian tubuh yang sangat penting. Fungsi ginjal sebagai penyaring
darah dari sisa-sisa metabolisme menjadikan keberadaanya tidak bisa tergantikan oleh organ
tubuh lainnya. Kerusakan atau gangguan ginjal menimbulkan masalah pada kemampuan dan
kekuatan tubuh. Akibatnya, aktivitas kerja terganggu dan tubuh jadi mudah lelah dan lemas.
Ginjal memainkan peran kunci dalam tubuh, tidak hanya dengan menyaring darah dan

7
mengeluarkan produk-produk sisa, namun juga dengan menyeimbangkan tingkat elektrolit di
dalam tubuh, mengontrol tekanan darah, dan menstimulasi produksi dari sel-sel darah merah
(Colvy, 2010).

2.2.1 Fungsi Ginjal


Fungsi ginjal ialah pengaturan keseimbangan air, pengaturan konsentrasi
garam dalam darah dan keseimbangan asam-basa dara dan pengeluaran bahan
buangan dan kelebihan garam. Jadi, pengaliran air kemih (urine) adalah sebagai
berikut: sesudah penyarigan oleh glomerulus sisa metabolisme ini dikeluarkan melalui
kaliks mayorkaliks minor ureter vesia uriinaria (kandung kencing) uretra kemudian
keluar dari tubuh.

Pada kaliks ginjal air kemih keluar dengan ritme getar peristaltik. Ritme getar
peristaltik terjadi dengan adanya otot melingkar dan memanjang. Kandung kencing
umumnya mempunyai volume 760 cc (Irianto, 2017).

2.2.2 Struktur Ginjal


Secara struktur, ginjal ditutupi oleh kapsul tunika fibrosa yang kuat. Apabila
kapsul dibuka akan terlihat permukaan ginjal lincin dengan warna merah tua. Dengan
membuat potongan vertikal dari ginjal melalui margo lateralis ke margo medialisis,
akan terlihat hilus yang meluas ke ruangan sentral yang disebut sinus ranalis bagian
atas dari pelvis renalis. (Kirnanoro, 2017).

Gambar 1 struktur ginjal

Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang
terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu tua. Lapisan luar terdiri dari lapisan korteks
(subtansia kortekalis),dan lapisan sebelah dalam bagian medulla (subtansia medularis)
berbentuk kerucut yang disebut renal piramid. Puncak kerucut tadi menghadap kaliks
yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Masing-masing piramid
dilapisi oleh kolumna renalis, jumlah renalis 15-16 buah.

8
Garis-garis yang terlihat di piramid disebut tubulus nefron yang merupakan
bagian terkecil dari ginjal yang terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal (tubulus
kontorti satu), ansa henle, tubulus distal (tubulus kontorti dua) dan tubulus urinarius
(papilla vateri).

2.2.3 Anatomi Ginjal


Manusia memiliki sepasang ginjal.Ginjal berbentuk seperti kacang merah dan
bewarna merah tua, karena mengandung banyak kapiler darah.Organ ini terletak
didalam rongga perut bagian belakang agak ke atas.Masing-masing sisi ginjal
disambungkan oleh membran transparan yang disebut renal capsule, yang membantu
memproteksi kedua ginjal dari infeksi dan trauma. Ginjal terletak di rongga perut
sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang.Gambar di bawah adalah gambar ginjal di
dalam perut perempuan.

Gambar 2 ginjal dalam perut perempuan

Berdasarkan gambar diatas terdapat bagian-bagian penting pada ginjal :

1. Diafragma (bukan bagian dari ginjal, melainkan bagian dari sistem pernapasan pada
manusia).
2. Kelenjar adrenal adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas
ginjal (ad, “dekat” atau “di” + renes, “ginjal”). Kelenjar ini bertanggung jawab pada
pengaturan respon stress pada sintesis kortikosteroid dan katekolamin, termasuk
kortisol dan hormon adrenalin.
3. Arteri ginjal adalah pembuluh nadi yang berfungsi untuk membawa darah ke dalam
ginjal untuk disaring di glomerulus.

9
4. Vena ginjal adalah pembuluh balik yang berfungsi untuk membawa darah keluar dari
ginjal menuju vena cava inferior kemudian kembali ke jantung.
5. Vena cava inferior (pembuluh balik besar bawah) adalah pembuluh darah yang
menerima darah dari badan dan kedua kaki. Darah yang dibawa oleh pembuluh darah
jenis ini mengandung banyak CO2.
6. Aorta abdominalis adalah arteri terbesar di cavitas abdominalis atau rongga perut.
Sebagai bagian dari aorta, aorta abdominalis adalah kelanjutan dari aorta descendens.
7. Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang menghantarkan urin
dari ginjal menuju kandung kemih.
8. Uterus (bukan merupakan bagian dari ginjal, melainkan merupakan bagian dari sistem
reproduksi pada manusia).
9. Kandung kemih adalah organ tubuh yang mengumpulkan urine (air kencing) yang
dikeluarkan oleh ginjal sebelum dibuang.
10. Uretraadalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh
yang berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan
sistem seksual.

2.2.4 Bagian-Bagian Ginjal


Ginjal terdiri dari 3 bagian utama yaitu korteks, medula, dan pelvis.Ketiga
bagian itu sangat penting bagi ginjal. Jika salah satu bagian ginjal dibelah, maka kita
akan dapat melihat lebih dalam lagi bagian-bagian ginjal. Berikut ini adalah bagian-
bagian dari ginjal :
 Cortex
Cortex merupakan lapisan pembungkus ginjal ,dan merupakan jaringan yang kuat
yang melindungi lapisan dalam ginjal. Cortex terletak diantara renal capsule dan
Medulla.Bagian atas nephron, yaitu glomerulus dan kapsula bowman yang
membentuk badan malphigi berada di lapisan cortex ini.
 Medulla
Medulla berada dibawah Cortex.Bagian ini merupakan area yang berisi 8 sampai
18 bagian berbentuk kerucut yang disebut piramid, yang terbentuk hampir
semuanya dari ikatan saluran berukuran mikroskopis.Ujung dari tiap piramid
mengarah pada bagian pusat dari ginjal.Saluran ini mengangkut urin dari cortical
atau bagian luar ginjal, dimana urin dihasilkan, ke calyces.Calyces merupakan
suatu penampung berbentuk cangkir dimana urin terkumpul sebelum mencapai

10
kandung kemih melalui ureter.Ruang diantara piramid diisi oleh cotex dan
membentuk struktur yang disebut renal columns.
 Pelvis renalis berada di tengah tiap ginjal sebagai saluran tempat urin mengalir
dari ginjal ke kandung kemih.Bentuk Pelvis renalis adalah seperti corong yang
melengkung di satu sisinya.Pelvis renalis hampir seluruhnya dibungkus dalam
lekukan dalam pada sisi cekung ginjal, yaitu sinus ali

2.2.5 Suplai Darah Pada Ginjal


Vena Renal dan Arteri Renal
Dua dari pembuluh darah penting, vena renal dan arteri renal. Dua pembuluh ini
merupakan percabangan dari aorta abdominal (bagian abdominal dari arteri utama
yang berasal dari jantung) dan masuk kedalam ginjal melalui bagian cekung ginjal. Di
bagian dalam pada sisi cekung dari tiap ginjal, terdapat lubang, yang dinamakan hilum,
tempat dimana arteri renal masuk

2.2.6 Persyarafan ginjal ( nefron)


Persyarafan-ginjal
Di dalam korteks terdapat jutaan nefron.Nefron adalah unit fungsional terkecil dari
ginjal yang terdiri atas tubulus kontortus proximal, tubulus kontortus distal dan duktus
koligentes. Berikut adalah penjelasan bagian-bagian di dalam nefron :
• Nefron Adalah tempat penyaringan darah. Di dalam ginjal terdapat lebih dari 1
juta buah nefron. 1 nefron terdiri dari glomerulus, kapsula bowman, tubulus
kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus
kolektivus.
• Glomerulus yaitu tempat penyaringan darah yang akan menyaring air, garam,
asam amino, glukosa, dan urea. Menghasilkan urin primer.
• Kapsula bowmanadalah semacam kantong/kapsul yang membungkus
glomerulus. Kapsula bowman ditemukan oleh Sir William Bowman.
• Tubulus kontortus proksimal adalah tempat penyerapan kembali/reabsorpsi
urin primer yang menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino.
Menghasilkan urin sekunder.
• Lengkung henleyaitu penghubung antara tubulus kontortus proksimal dengan
tubulus kontortus distal.
• Tubulus kontortus distaltempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna
lagi atau berlebihan ke dalam urin sekunder. Menghasilkan urin sesungguhnya.

11
• Tubulus kolektivus adalah tabung sempit panjang dalam ginjal yang
menampung urin dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju kandung
kemih.

Fungsi ginjal yang paling penting adalah untuk membuang zat limbah dari
darah. Nephrons merupakan unit fungsional dari ginjal dalam menjalankan fungsi ini.
Nephron menghasilkan urin dalam proses membuang limbah dan zat-zat berlebihan dari
darah. Ada sekitar 1.000.000 nephron dalam tiap ginjal manusia. Struktur luar biasa ini,
terletak antara cortex dan medulla. Dibawah mikroskop, nephron terlihat seperti pembuluh
atau saluran kusut, namun tiap nephron sebenarnya memiliki susunan yang tertentu
sehingga memungkinkan proses penyaringan limbah dalam darah

2.3 Jenis-jenis Penyakit Ginjal


Sebelum mengenal beragam faktor penyebab penyakit ginjal, ada beberapa jenis
penyakit ginjal yang umum terjadi, yaitu:

 Penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal kronis


Kerusakan ginjal pada kondisi ini menyebabkan penurunan fungsi ginjal
secara bertahap selama lebih dari 3 bulan. Gagal ginjal kronis sering disebabkan oleh
diabetes tipe 1 dan 2, hipertensi, penyakit autoimun, atau penyakit infeksi pada ginjal.
 Gagal ginjal akut
Pada penyakit ginjal ini, terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba. Gagal
ginjal akut sering disebabkan oleh kekurangan cairan dan darah, cedera pada ginjal,
atau sumbatan yang menyebabkan kembalinya cairan ke ginjal.
 Batu ginjal
Penyakit batu ginjal ini disebabkan oleh penumpukan zat dan mineral yang
kemudian membentuk batu di ginjal. Kondisi ini sering dipicu oleh penyakit asam
urat atau infeksi saluran kemih.
 Penyakit ginjal polikistik
Penyakit ginjal polikistik menyebabkan terbentuknya kista-kista (kantong-
kantong berisi cairan) di ginjal, dan penyebabnya adalah kelainan genetik.
 Infeksi ginjal
Infeksi ginjal bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Penyakit ginjal
ini juga dapat terjadi akibat penyebaran infeksi pada saluran kemih ke ginjal.

12
2.3.1 Penyebab Penyakit Ginjal
Ada beberapa faktor yang secara umum bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit
ginjal, yaitu:
1) Menderita diabetes, hipertensi, penyakit jantung, atau penyakit hati
2) Memiliki keluarga yang juga menderita penyakit ginjal
3) Mengalami infeksi saluran kemih atau infeksi ginjal yang berulang
4) Menderita obesitas
5) Memiliki pola makan yang tinggi kandungan garam atau gula
6) Memiliki kebiasaan jarang minum air putih sehinga meningkatkan risiko
kekurangan cairan
7) Berusia lanjut
8) Memiliki sistem imun yang lemah atau menderita penyakit autoimun
9) Memiliki kelainan bentuk ginjal
10) Selain itu, paparan zat kimia tertentu secara berlebihan, seperti melamin, juga
dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ginjal.

2.3.2 Gejala Penyakit Ginjal


Beberapa gejala yang bisa mengindikasikan gangguan pada ginjal, yaitu:
1) Penurunan volume urine
2) Perubahan warna pada urine, termasuk urine keruh atau bercampur darah
3) Pembengkakan pada tungkai
4) Muncul nyeri pada punggung bagian bawah, nyeri nya dapat menjalar ke perut
bawah atau selangkangan
5) Muncul nyeri saat buang air kecil
6) Muncul kram kram otot dan kedutan
7) Mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan
8) Sering merasa kelelahan dan sesak napas
9) Kulit terasa gatal yang tidak diketahui penyebab pastinya
10) Peningkatan tekanan darah
11) Anemia

2.3.3 Pengobatan Penyakit Ginja


Pengobatan penyakit ginjal bertujuan untuk meringankan gejala, mengatasi
penyebab, memperlambat perkembangan penyakit, dan mencegah komplikasi.
Pengobatan penyakit ginjal akan disesuaikan dengan penyebab dan kondisi keparahan

13
penyakitnya. Cara terbaik untuk mencegah penyakit ginjal adalah dengan menjaga
kesehatan ginjal. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu:
 Memperbanyak konsumsi air putih, yaitu sekitar 2 liter per hari
 Menerapkan pola makan yang sehat dan bergizi seimbang
 Melakukan kontrol kesehatan berkala, terlebih jika memiliki penyakit diabetes,
hipertensi, atau penyakit autoimun
 Menghentikan kebiasaan merokok
 Membatasi konsumsi alkohol
 Menjaga berat badan ideal, salah satunya dengan rutin berolahraga.

2.4 Obat Yang Mempengaruhi Kerja Ginjal


Ginjal berperan penting dalam tubuh manusia terutama dalam hal ekskresi obat. Obat-
obatan yang diekskresikan melalui ginjal dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal karena
obat beserta metabolitnya dapat terkonsentrasi di dalam ginjal sehingga menyebabkan
kerusakan pada sel-sel ginjal. Kerusakan ginjal yang terjadi dapat dilihat dengan adanya
penurunan nilai laju filtrasi glomerulus atau peningkatan nilai kreatinin. Penggunaan obat-
obatan yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan ginjal baik gagal ginjal akut maupun
gagal ginjal kronik. Berikut adalah obat yang mempengaruhi kerja ginjal:
1. Aminoglosida
Golongan ini meliputi amikasin, gentamisin, neomisin, netilmisin,
streptomisin dan tobramisin. Semua aminoglikosida bersifat bakterisidal dan
terutama aktif terhadap kuman bakteri gram negative. Aminoglikosida tidak
diserap melalui saluran cerna (walaupun ada risiko absorpsi
pada inflammatory bowel disease dan gagal hati), sehingga harus diberikan
secara parenteral untuk infeksi sistemik. Ekskresi terutama melalui ginjal dan
terjadi akumulasi pada gangguan fungsi ginjal.
2. Obat Antiinflamasi Non Steroid (AINS)
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau nonsteroidal anti-inflammatory
drugs (NSAIDs) adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengurangi
peradangan, sehingga meredakan nyeri dan menurunkan demam. Golongan
obat-obat ini juga dapat menimbulkan beberapa efek samping, yaitu masalah
pencernaan, tekanan darah tinggi, perdarahan saluran cerna, gangguan hati dan
ginjal, dan gangguan jantung.

14
3. Siklosporin
Siklosporin merupakan obat imunosupresan golongan inhibitor kalsineurin
yang berfungsi untuk mencegah penolakan organ transplantasi, seperti
sumsum tulang, ginjal, dan hati. Siklosporin juga bisa digunakan dalam
profilaksis dan terapi penyakit graft-versus-host, tata laksana rheumatoid
arthritis dan psoriasis. Efek terapi siklosporin adalah sebagai imunosupresan.
Siklosporin bekerja dengan menghambat kalsineurin dengan berikatan
terhadap siklofilin.
4. Antibiotik
Antibiotik tertentu, khususnya penisilin, sefalosporin, dan sulfonamid dapat
berbahaya bagi kesehatan ginjal. Hal ini karena obat antibiotik tersebut akan
dikeluarkan melalui ginjal, sehingga meminumnya bisa membuat organ ini
bekerja lebih berat. Minum obat antibiotik dalam jangka panjang selain bisa
memicu resistensi antibiotik, juga bisa melukai ginjal bahkan jika memiliki
ginjal sehat sebelumnya. Maka dari itu, penting untuk mengikuti saran dokter
tiap kali menerima resep obat antibiotik.
5. Obat pereda asam lambung
Penderita maag dan asam lambung juga perlu hati-hati saat minum obat jangka
panjang. Proton pump inhibitor (PPI), seperti omeprazol termasuk golongan
obat yang bekerja pada sel-sel lambung dan secara efektif menurunkan
produksi asam lambung. Namun, penggunaan obat PPI dalam waktu lama bisa
meningkatkan risiko mengalami masalah ginjal. Obat antasida yang tersedia
bebas juga dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh apabila
menderita penyakit ginjal kronis.
6. Obat pencahar
Obat pencahar bebas dan resep dokter yang diminum sebelum kolonoskopi
untuk membersihkan usus bisa menyebabkan gangguan ginjal. Terlebih pada
jenis obat dengan kandungan pembersih usus bernama oral sodium phosphate
(OSP). Menurut National Kidney Foundation, kandungan OSP dalam obat
pencahar ini menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat dan memicu
kondisi dehidrasi. Kedua hal ini yang lama-kelamaan bisa menyebabkan
gangguan fungsi ginjal. Selain itu, obat pencahar juga dapat membentuk
kristal pada organ ginjal yang menyebabkan penyakit ginjal.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral maupun zat
kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses
penyakit dan atau menyembuhkan penyakit.

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Manusia
memiliki sepasang ginjal.Ginjal berbentuk seperti kacang merah dan bewarna merah tua,
karena mengandung banyak kapiler darah Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi
menyaring kotoran (menyaring urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam
bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut
nefrologi.

Obat Yang Mempengaruhi Kerja Ginjal

Berikut adalah obat yang mempengaruhi kerja ginjal

1. Aminoglosida
Golongan ini meliputi amikasin, gentamisin, neomisin, netilmisin, streptomisin dan
tobramisin
2. Obat Antiinflamasi Non Steroid (AINS)
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau nonsteroidal anti-inflammatory
drugs (NSAIDs) adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengurangi
peradangan, sehingga meredakan nyeri dan menurunkan demam.
3. Siklosporin
Siklosporin merupakan obat imunosupresan golongan inhibitor kalsineurin yang
berfungsi untuk mencegah penolakan organ transplantasi, seperti sumsum tulang,
ginjal, dan hati.
4. Antibiotik
Antibiotik tertentu, khususnya penisilin, sefalosporin, dan sulfonamid dapat
berbahaya bagi kesehatan ginjal.

16
5. Obat pereda asam lambung
Penderita maag dan asam lambung juga perlu hati-hati saat minum obat jangka
panjang. Proton pump inhibitor (PPI), seperti omeprazol termasuk golongan obat yang
bekerja pada sel-sel lambung
6. Obat pencahar
Obat pencahar bebas dan resep dokter yang diminum sebelum kolonoskopi untuk
membersihkan usus bisa menyebabkan gangguan ginjal. Terlebih pada jenis obat
dengan kandungan pembersih usus bernama oral sodium phosphate (OSP).

3.2 SARAN
Cara terbaik untuk mencegah penyakit ginjal adalah dengan menjaga kesehatan ginjal.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu:

1) Memperbanyak konsumsi air putih, yaitu sekitar 2 liter per hari


2) Menerapkan pola makan yang sehat dan bergizi seimbang
3) Melakukan kontrol kesehatan berkala, terlebih jika memiliki penyakit diabetes,
hipertensi, atau penyakit autoimun
4) Menghentikan kebiasaan merokok
5) Membatasi konsumsi alcohol
6) Menjaga berat badan ideal, salah satunya dengan rutin berolahraga

17
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia IV. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI.

Herbal Supplements and Kidney Disease. National Kidney Foundation. (2021). Dilihat 17
Oktober 2021. https://www.kidney.org/atoz/content/herbalsupp.

Johnson, S. Healthline (2017). Kidney Health and Kidney Disease Basics.


WebMD (2018). Kidney Disease

National Kidney Foundation. Know Your Kidney Numbers: Two Simple Tests.

Martin. 1970. Physical Pharmacy. Second Edition. Philadelphia: Lea & Febiger.
https://www.dosenpendidikan.co.id/fungsi-ginjal/

Pugh, D., Gallacher, P. J., & Dhaun, N. (2019). Management of Hypertension in Chronic
Kidney Disease. Drugs, 79(4), 365–379.

18

Anda mungkin juga menyukai