Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FARMASI FISIKA

FARMASI BIOTEKNOLOGI

NELLA SYAHDILIA (072011016)

PROGRAM STUDI FARMASI

UNIVERSITAS BINAWAN

JAKARTA

2021
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah yangberjudul Makalah Farmasi Fisik tepat waktu.
Makalah Farmasi Fisik disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah farmasi
fisik di Universitas Binawan. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang Farmasi Bioteknologi.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada selaku dosen Farmasi Fisik.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan Saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 13 Januari 2021

Nella Syahdilia
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………… 2

DAFTAR ISI………………………………………………………………….. 3

BAB I………………………………………………………………………….. 4

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….. 4

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………. 4

1.3 Tujuan……………………………………………………………………… 5

BAB II…………………………………………………………………………. 6

2.1 Apa itu Bioteknologi?................................................................................... 6

2.2 Peranan Bioteknologi pada Bidang Farmasi………………………………. 7

BAB III………………………………………………………………………… 8

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………… 8

3.2 Saran ………………………………………………………………………. 8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 9
4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bidang farmasi berada dalam lingkup dunia kesehatan yang berkaitan erat dengan
produk dan pelayanan produk untuk kesehatan. Dalam sejarahnya, pendidikan tinggi
farmasi di Indonesia dibentuk untuk menghasilkan apoteker sebagai penanggung
jawab apotek, dengan pesatnya perkembangan ilmu kefarmasian maka apoteker atau
dikenal pula dengan sebutan farmasis, telah dapat menempati bidang pekerjaan yang
makin luas. Apotek, rumah sakit, lembaga pemerintahan, perguruan tinggi, lembaga
penelitian, laboratorium pengujian mutu, laboratorium klinis, laboratorium forensik,
berbagai jenis industri meliputi industri obat, kosmetik-kosmeseutikal, jamu, obat
herbal, fitofarmaka, nutraseutikal, health food, obat veteriner dan industri vaksin,
lembaga informasi obat serta badan asuransi kesehatan adalah tempat-tempat untuk
farmasis melaksanakan pengabdian profesi kefarmasian.

Sejak dua dekade terakhir, formulasi dan terapi obat telah mengalami banyak
perubahan. Peran Apoteker juga telah berubah sesuai. Dari pengeluaran obat hingga
pembuatan obat, sekarang telah hari berubah menjadi konseling dan perawatan
pasien. Bidang Bioteknologi berkembang sebagai terapi obat baru. Ini akan menjadi
terapi obat yang berkuasa dan masa depannya cerah. Apoteker memiliki peran besar
dalam Bioteknologi. Dia dapat terlibat dalam semua aspek proses penggunaan obat
Bioteknologi, yaitu distribusi obat, pendidikan Pasien dan Dokter, pemantauan
klinis, Penelitian dan keputusan pengambilan kebijakan sosial dan etis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Bioteknologi?


2. Apa peranannya pada bidang Farmasi?
5

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Bioteknologi


2. Untuk mengetahui apa peranan pentingnya pada bidang Farmasi
6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apa itu Bioteknologi?

Bioteknologi merupakan penerapan sistem biologi, organisme hidup, atau turunannya


dalam memodifikasi suatu produk atau proses untuk tujuan khusus. Farmasi
menggunakan bioteknologi untuk obat manufaktur, terapi gen, pengujian genetik, dan
pharmacogenomics. Perusahaan yang menggunakan bioteknologi, biasanya
memanipulasi dan memodifikasi organisme, pada tingkat molekul.

Bioteknologi tidak hanya mempengaruhi ilmu farmasi dan pendidikan tetapi juga
praktik farmasi. di beberapa negara apotek khusus telah dikembangkan untuk
menawarkan layanan, produk obat untuk pasien individu yang menderita penyakit
kronis, atau orang dengan kondisi akut yang membutuhkan intervensi
bioteknologis. Apotek semacam itu mengkhususkan diri dalam kondisi berbiaya tinggi,
berisiko tinggi dan memberikan layanan dan produk langsung kepada pasien atau
institusi. mereka juga bekerja sama erat dengan pembayar pihak ketiga untuk
memastikan bahwa obat-obatan diresepkan dengan tepat, digunakan dengan benar,
dan dihentikan ketika tidak lagi diperlukan

2.2 Peranan Bioteknologi pada Bidang Farmasi

Biopharmaceuticals merupakan molekul biologis yang kompleks dan umumnya dikenal


dengan protein, yang bertujuan untuk mengjilangkan mekanisme yang mendasari untuk
pengobatan penyakit. Namun, hal tersebut tidak sesuai atau tidak benar, ketika
digunakan untuk mengobati kasus diabetes mellitus tipe I, insulin hanya dapat
digunakan untuk mengobati gejala – gejala penyakitnya, dan bukan penyebab utama
dari penyakit tersebut. Bioteknologi farmasi, umumnya digunakan untuk membuat
molekul yang lebih besar dan kompleks dengan bantuan sel – sel hidup.
7

Keuntungan dari adanya bioteknologi farmasi yaitu mampu membentuk vaksin yang
lebih baik. Biotek perusahaan dapat mendesain dan memproduksi vaksin yang lebih
aman oleh organisme yang ditransformasi melalui rekayasa genetika.

Pharmacogenomics merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana


warisan genetik mempengaruhi respon tubuh pada manusia untuk obat. Biofarmasi
bertujuan untuk merancang dan memproduksi obat – obatan yang disesuaikan dengan
genetik masing - masing orang. Perusahaan bioteknologi farmasi dapat mengembangkan
obat – obatan khusus yang dibuat untuk mempengaruhi terapi secara maksimal dan obat
- obatan bioteknologi dapat diberikan pada pasien dalam dosis yang sesuai, sehingga
dapat diketahu genetika pasien dan proses tubuh dalam memetabolisme obat.Produk
bioteknologi farmasi, yaitu antibodi, protein, dan DNA rekombinan.

Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sel darah putih dan digunakan oleh sistem
kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi virus, bakteri, dan zat asing yang digunakan
untuk melawan mereka. Contoh: antibodi monoklonal.

DNA rekombinan produk merupakan rekayasa genetika DNA yang diciptakan oleh
penggabungan fragmen DNA dari organisme yang berbeda – beda. Produknya antara
lain DNA rekombinan obat, DNA rekombinan hormon pertumbuhan, protein DNA
rekombinan, dan vaksin DNA rekombinan.

Protein dibuat dari asam amino yang besar, molekul kompleks yang sebagian besar
bekerja pada sel dan diperlukan bagi struktur, fungsi, dan regulasi jaringan tubuh dan
organ.
8

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bioteknologi merupakan penerapan sistem biologi, organisme hidup, atau turunannya


dalam memodifikasi suatu produk atau proses untuk tujuan khusus. Farmasi
menggunakan bioteknologi untuk obat manufaktur, terapi gen, pengujian genetik, dan
pharmacogenomics. Perusahaan yang menggunakan bioteknologi, biasanya
memanipulasi dan memodifikasi organisme, pada tingkat molekul.
Namun, hal tersebut tidak sesuai atau tidak benar, ketika digunakan untuk mengobati
kasus diabetes mellitus tipe I, insulin hanya dapat digunakan untuk mengobati gejala-
gejala penyakitnya, dan bukan penyebab utama dari penyakit tersebut. Bioteknologi
farmasi, umumnya digunakan untuk membuat molekul yang lebih besar dan kompleks
dengan bantuan sel-sel hidup.

Perusahaan bioteknologi farmasi dapat mengembangkan obat – obatan khusus yang


dibuat untuk mempengaruhi terapi secara maksimal dan obat - obatan bioteknologi
dapat diberikan pada pasien dalam dosis yang sesuai, sehingga dapat diketahu genetika
pasien dan proses tubuh dalam memetabolisme obat.Produk bioteknologi farmasi, yaitu
antibodi, protein, dan DNA rekombinan.

3.2 Saran

Untuk saran terhadap perkembangan Bioteknologi pada bidang Farmasi pada zaman
sekarang ini, akan lebih baiknya dikembangkan secara berkala supaya dapat memiliki
jangkauan yang luas terhadap bidang Farmasi.
9

DAFTAR PUSTAKA

Assena Stoimenova, Alexandra Savova, Manoela Manova, Bistra Angelovska, Guenka


Petrova. 2014, Pharmaceutical Biotechnology in Pharmacy Education: USA
Pharmacy Schools, 28 Mei 2014

Gary Walsh Rainer Muller, 2007, The pharmaceutical biotechnology content of


pharmacy programs within Europe: A survey, Maret 2007

Anda mungkin juga menyukai