Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 86

1 Muhammad Raziq Khan 5022221255


2 Dimas Agung Prihanggara 5022221200
3 Surya Jagaddhita Sumadyo 5022221057
4 Achmad Rayhan Purnomo 5048221018
5 Shabrina Nur Ihsani 5048221018
6 Dwi Indah Retnanik 5026221034
7 Muhammad Irfan Almizan 5026221065
8 Achmad Faiz 5026221100
9 Maulina Nur Laila 5026221131
10 Ryan Adi Putra Pratama 5026221161
11 Rizal Ramadhan 5026221191
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi yang dimiliki oleh seluruh umat manusia yang
harus diwujudkan demi kesejahteraan bangsa Indonesia. Kesehatan lingkungan
merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial juga sebagai penentu kesejahteraan
penduduk. Untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa, semua sektor perlu adanya
pembangunan kesehatan dengan berkontribusi sesuai fungsi dan peranannya. Tujuan
pembangunan Kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud Kesehatan masyarakat yang
optimal.

Menurut Hendrik L. Bloom derajat kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor,


yaitu: faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan. Faktor
lingkungan memiliki pengaruh dan peranan terbesar diikuti perilaku, fasilitas
kesehatan dan keturunan.Lingkungan ysangat bervariasi, salah satunya berhubungan
dengan lingkungan fisik. Lingkungan yang berhubungan dengan aspek fisik
contohnya sampah, air limbah, udara, tanah, ikim, perumahan, dan sebagainya.

B. Tujuan
Tujuan dibuatnya draft AKL ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan menganalisis kondisi lingkungan dari Keputih
2. Menganalisis kelemahan/ permasalahan dalam hal kesehatan di daerah Keputih

C. Manfaat
Manfaat yang didapat dari dibuatnya draft AKL ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan dapat menjadi acuan dasar dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan
di suatu daerah.
2. Diharapkan dapat menambah referensi untuk AKL di masa yang akan dating.
BAB II: PEMBAHASAN
A. Analisis Kondisi Lingkungan
Lokasi : Keputih, Surabaya
Kondisi Ideal 1. Ketersediaan dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang
mencukupi dan mudah diakses.
2. Memiliki sumber air bersih yang mudah.
3. Terdapat banyak pepohonan yang rindang.
4. Ketentraman, ketertiban umum, dan keamanan lingkungan
Kondisi Riil Terletak di sekitar Institut Teknologi Sepuluh Nopember, daerah
Keputih memiliki banyak fasilitas kesehatan. Namun, kurangnya
fasilitas kesehatan tersebut sulit untuk diakses dan menjadi
permalahan yang harus ditanggulangi. Kondisi jalan yang sering
macet juga menjadi permasalahan yang menyangkut kesehatan
mental. Tak hanya itu, banyaknya kendaraan juga menyebabkan
polusi udara. Kemudian, kebersihan lingkungan di Keputih juga
sangat memprihatinkan dikarenakan banyaknya limbah makanan yang
dibuang sembarangan oleh masyarakat sekitar. Banyaknya limbah
yang dibuang sembarangan secara tidak langsung berdampak pada
kesehatan masyarakat sekitar. Karena itu banyak penduduk yang
tinggal di sekitarnya merasa tidak nyaman, seperti penyakit dan
sampah. Yang lebih mengerikan, dampak lingkungan tidak sehat
adalah kematian. Ini juga didukung dengan catatan dari Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012, di mana pada tahun
tersebut, sekitar 12 juta orang meninggal karena faktor lingkungan
yang tidak sehat, seperti pencemaran dan paparan bahan kimia. Di era
pandemi saat ini, masi banyak penduduk Keputih juga kurang sadar
akan masalah kesehatan, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya
masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Selain itu,
kurangnya pengetahuan tentang kesehatan lingkungan yang harusnya
disebar luaskan oleh pemerintah kepada penduduk sekitar tentang
pentingnya menjaga lingkungan agar tetap sehat. Apalagi di sekitar
Keputih banyaknya kos - kos an sebagai tempat tinggal mahasiswa
yang seharusnya perlu dijaga dan sepatutnya sebagai percontohan
kepada penduduk awam sekitar.
 Tantangan
1. Kurangnya kesadaran masyarakat.
2. Masa pandemi COVID-19 yang tak menentu.
3. Permasalahan SDM kesehatan juga merupakan tantangan
yang harus segera dijawab oleh pemerintah.
4. Sulitnya akses kesehatan.
5. Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan masih
rendah meskipun kebijakan dari pemerintah sudah ada, hal
ini disebabkan salah satunya adalah kurang sosialisasi dari
pemerintah.
Kesenjangan Kesenjangan status kesehatan terjadi antar daerah, antar tingkatan
sosial-ekonomi dan antarkawasan. Secara spesifik kesenjangan
tersebut antara lain disebabkan oleh belum efektifnya pelaksanaan
desentralisasi penanganan kesehatan, efisiensi penggunaan
anggaran dana yang masih rendah serta  distribusi dan
pendayagunaan tenaga kesehatan yang belum proporsional.  Serta
dalam konteks pelayanan, ada perbedaan pelayanan antara pasien
BPJS dan pasien umum.

Dokumentasi https://drive.google.com/drive/folders/1im6BxwzMjWG2xg_IpV99O-
iXh7_g03JN

BAB III: PENUTUP


A. Kesimpulan
Dengan dibuatnya draft AKL ini, diharapkan dapat menjadi acuan dasar dan referensi
untuk masa yang akan datang. Solusi yang kami buat semata-mata hanya sebagai
inovasi yang bila tidak diimplemantasikan dan dimanfaatkan dengan baik tetaplah
tidak akan memberi manfaat apa pun. Demikian draft AKL yang sudah kami buat.

Anda mungkin juga menyukai