Anda di halaman 1dari 13

Draft AKL Kampung Binaan

Departemen Sosial Masyarakat


BEM FTEIC ITS 2021

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap mahasiswa memiliki beban yang besar berupa tanggung jawab


dalam memberikan kebermanfaatan dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat dan
bangsa. Hal inilah yang tertuang dalam Tridharma Perguruan Tinggi poin ketiga
yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dalam usaha untuk mewujudkan hal
tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember melalui BEM FTEIC ITS yang
bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan turut serta dalam menghadirkan
suatu program berkelanjutan yang mampu merangkul dan memberdayakan
masyarakat lokal di desa atau kampung tertinggal.

Kampung tertinggal menurut Badan Pusat Statistik adalah kampung yang


mempunyai ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar, infrastruktur,
aksesibilitas/transportasi pelayanan umum, dan penyelenggaraan pemerintahan
yang masih minim. Dengan diadakannya program Kampung Binaan ini,
mahasiswa dapat ikut berperan dalam memajukan taraf hidup masyarakat
kampung yang pada akhirnya kampung tersebut dapat beralih menuju kampung
mandiri.

Tahap awal yang harus dilakukan dalam mewujudkan program Kampung


Binaan adalah mengetahui kondisi lingkungan sebuah desa atau kampung yang
dituju sebagai bekal utama dalam mengembangkan rencana dan mengetahui
penyelesaian dari masalah-masalah yang terjadi di kampung tersebut. Lebih
lanjut, dalam fundamental BEM FTEIC yaitu Arah Gerak Sosmas, pada tahap
awal yang disebut tahap pengenalan, merupakan tahap dimana BEM FTEIC dapat
memperkenalkan kepada masyarakat mengenai fungsi dari BEM F yaitu di ranah
sosial masyarakat. Karena itu, penting untuk melakukan survey ke desa atau
kampung untuk mengetahui kondisi riil yang sedang terjadi atau dihadapi oleh
masyarakat. Data-data yang dikumpulkan dari proses survey dan wawancara
sebelumnya dapat menjadi gambaran besar tentang desa atau kampung tersebut
serta dapat digunakan dalam menentukan desa atau kampung untuk dijadikan
suatu Kampung Binaan pada kepengurusan berikutnya.

B. Tujuan

Tujuan dibuatnya draft AKL kampung binaan ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan menganalisis kondisi lingkungan, potensi, dan tantangan


di desa atau kampung yang dituju.
2. Memetakan permasalahan yang terdapat di kampung tersebut, baik dalam
bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, serta sarana dan prasarana.
3. Mengidentifikasi karakteristik masyarakat kampung yang dituju.

C. Manfaat

Manfaat dari dibuatnya draft AKL kampung binaan ini adalah sebagai
berikut:

1. Menjadi acuan dasar dalam pengembangan program kerja kampung


binaan pada periode selanjutnya.
2. Membantu dalam pengambilan keputusan pada tahapan selanjutnya dalam
program Kampung Binaan.

BAB II: PEMBAHASAN

A. Pengertian Kampung Binaan

Arti kata kampung dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
1. [n] kelompok rumah yang merupakan bagian kota (biasanya dihuni orang
berpenghasilan rendah); 2. [n] desa; dusun; 3. [n] kesatuan administrasi terkecil
yang menempati wilayah tertentu, terletak di bawah kecamatan; 4. [a] terbelakang
(belum modern); berkaitan dengan kebiasaan di kampung; kolot;

Draft AKL Kampung Binaan merupakan program kerja dari sosial


masyarakat yang membuat draft analisa kondisi lingkungan untuk program
pemberdayaan masyarakat dengan target sebuah lokasi sebuah kampung yang
memenuhi kriteria untuk menjadi sebuah Kampung Binaan

B. Analisis Kondisi Lingkungan

Kondisi ideal merupakan keadaan yang diharapkan terjadi pada kampung


yang dituju. Dalam hal ini, kondisi ideal didapatkan jika kampung tersebut
memenuhi kriteria sebagai desa/kampung mandiri.

Kondisi riil merupakan keadaan sebenarnya di kampung yang dituju.


Kondisi riil ini didapat dari survey lapangan dan wawancara dengan petinggi
(Ketua RT atau Ketua RW atau Jajarannya) kampung tersebut.

Kesenjangan adalah perbedaan yang dijumpai dari kondisi ideal dengan


kondisi riil kampung tersebut.
1. Informasi Desa/Kampung
Lokasi : Jl. Medokan Semampir Timur Dam II RT/RW 01/08,
Kel. Medokan Semampir, Kec. Sukolilo, Surabaya
Bapak RT/RW : Bapak Heri
Waktu Pelaksanaan 3 Agustus 2021
Survey
Kondisi Ideal Menurut Badan Pusat Statistik, Desa Mandiri merupakan desa yang
mempunyai 5 kriteria yaitu:

1. Ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar yang mencukupi


● Pendidikan;
● Kesehatan;
● Pekerjaan Umum dan Penataan ruang;
● Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman;
● Ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat;
dan
● Sosial
2. Infrastruktur yang memadai
3. Aksesibilitas atau transportasi yang tidak sulit
4. Pelayanan umum yang bagus
5. Penyelenggaraan pemerintahan yang sudah sangat baik

Kondisi Riil Kampung yang berada di Jl. Medokan Semampir Timur Dam II
ini memiliki pemandangan yang hijau dan tertata. Dengan taman kecil
yang berada hampir di setiap depan pekarangan rumah warga. Dengan
jumlah KK sebanyak ± 635, mayoritas profesi atau pekerjaan yang
banyak ditekuni oleh warga di sana yaitu bekerja di makam, mengingat
jarak antara makam keputih dan tempat tinggalnya relatif berdekatan.
Menurut Bapak Heri selaku ketua RT 01, pandemi covid-19 ini tidak
berdampak terlalu signifikan terhadap mata pencaharian warga yang
bekerja di pemakaman, walaupun begitu banyak juga yang terkena
PHK akibat pandemi yang berkepanjangan ini
Di bidang lainnya seperti kesehatan tidak ada rintangan yang
cukup berarti untuk mendapatkannya karena puskesmas dekat dan
dapat dijangkau warga dengan cepat, terlebih bantuan pemerintah
BPJS dinilai meringankan beban warganya. Di sisi lain, di bidang
pendidikan, Bapak Heri menyambut baik jika terdapat kegiatan
belajar-mengajar di kampung tersebut karena dapat membantu
anak-anak mendapat banyak ilmu yang tidak hanya didapatkannya dari
sekolah
Kampung tersebut memiliki kegiatan yang melibatkan seluruh
elemen masyarakat seperti kegiatan doa rutin dan lomba surabaya
smart city di tahun 2020. Lebih lanjut, kampung tersebut sudah pernah
menerima kegiatan pengabdian masyarakat sebelumnya yang
dilakukan oleh UNESA dan UPN dengan program pengajaran
anak-anak di kampung dan pengolahan sampah
● Peluang
- Membuat dan melaksanakan program pengajaran kepada
anak-anak kampung tersebut sebagai bentuk pengabdian
masyarakat yang sangat didukung oleh pak RT
- Bentuk kegiatan lainnya yang diharapkan penerapan
teknologi yang mudah, murah, dan memiliki manfaat yang
besar untuk warga
- Banyak warga kampung tersebut yang memiliki hobi dan
wawasan yang cukup baik di sektor tanaman atau
tumbuhan, sehingga kampung tersebut memiliki potensi
besar di sektor tersebut
- Mengadakan penyuluhan kepada warga tentang sampah
yang masih menjadi masalah yang belum ditangani dengan
baik di kampung tersebut
- Perizinan kegiatan yang relatif mudah karena langsung
meminta izin ke bapak RT
● Tantangan
- Perilaku warga yang sulit berubah seperti susahnya
membuang sampah pada tempatnya
- Warga yang kompak pada kegiatan-kegiatan tertentu saja
seperti lomba surabaya smart city 2020
- Merancang teknologi yang mudah, murah, dan bermanfaat
membutuhkan banyak waktu dan tenaga
Kesenjangan Di sektor sosial, kesejahteraan masyarakat masih belum bisa
maksimal dicapai karena tidak sedikit masyarakat yang bekerja selain
di makam keputih yang terkena PHK. Ditambah dengan adanya
masalah covid-19 ini, bantuan dari pemerintah masih belum tepat
sasaran dan bantuan sosial yang diterima masyarakat pun tidak secara
penuh. Selain itu, sampah masih menjadi masalah di kampung ini
karena masyarakat masih menganggap sepele masalah ini
Di sisi lain, masih kurangnya perhatian di sektor infrastruktur
seperti lampu penerangan jalan yang masih kurang sampai distribusi
listrik yang belum memadai
Dokumentasi Foto-foto dapat diakses di link berikut ini:
Survey
https://drive.google.com/drive/folders/1gDhmgo4xACGz6PHmfCMim
oCe8GTrbqt?usp=sharing
Hasil Wawancara Hasil rekap wawancara dapat diakses di link berikut ini:
https://drive.google.com/drive/folders/1-ZlHNloo98vl-mf9jViKwvSCf
UfWsjvR?usp=sharing

2. Informasi Desa/Kampung
Lokasi : Desa Segoro Tambak RW 02, Sedati, Sidoarjo
Bapak RT/RW : Bapak Sudori
Waktu Pelaksanaan 4 Agustus 2021
Survey
Kondisi Ideal Menurut Badan Pusat Statistik, Desa Mandiri merupakan desa yang
mempunyai 5 kriteria yaitu:

1. Ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar yang mencukupi


● Pendidikan;
● Kesehatan;
● Pekerjaan Umum dan Penataan ruang;
● Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman;
● Ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat;
dan
● Sosial
2. Infrastruktur yang memadai
3. Aksesibilitas atau transportasi yang tidak sulit
4. Pelayanan umum yang bagus
5. Penyelenggaraan pemerintahan yang sudah sangat baik

Kondisi Riil Desa Segoro Tambak yang berada dekat dengan sungai yang
bermuara ke laut menjadikan masyarakatnya banyak berprofesi sebagai
pembudidaya di sektor perikanan. Namun, tidak sedikit juga yang
berprofesi sebagai pegawai. Karena dampak dari pandemi covid-19 ini
banyak warga yang dipulang kerjakan atau di PHK khususnya yang
bekerja di pabrik dan bandara juanda. Ada juga yang dipotong gajinya
sampai 60% karena penyebab yang sama
Dalam hal akses pendidikan, warga desa sudah bisa
mendapatkannya tanpa ada rintangan, seperti yang dikatakan Bapak
Sudori selaku ketua RW 02. Masyarakat disana juga sudah lulusan
SMP keatas. Tetapi, untuk akses kesehatan masih ada rintangan untuk
mendapatkannya, bahkan ada yang ditolak untuk berobat. Meskipun
bantuan BPJS cukup membantu masyarakat dalam mendapat
pelayanan kesehatan
Untuk kegiatan pengabdian masyarakat, Desa Segoro Tambak
sudah sering menjadi tempat kegiatan yang dilaksanakan oleh
UNMUH Surabaya. Dari penurutan Bapak Sudori, masyarakat desa
tersebut hidup rukun dan sering melakukan kegiatan kerja bakti
sebulan sekali sebelum pandemi dan doa bersama yang melibatkan
seluruh elemen masyarakat
● Peluang
- Mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang
langsung terjun ke masyarakat dengan intens berinteraksi
dan menyelesaikan persoalan yang ada. Dikarenakan
program pengabdian masyarakat yang sudah dilakukan oleh
instansi atau organisasi lain masih kurang dalam interaksi
ke warganya seperti yang dikatakan oleh Bapak Sudori
- Pengaplikasian teknologi dan transfer ilmu tampak sebagai
salah satu sektor yang diminati masyarakat untuk
meringankan beban dan meningkatkan efektifitas kerja
pembudidaya seafood seperti pengupas kerang atau lemari
pendingin ikan
- Pemberdayaan masyarakat desa di sektor pemasaran karena
banyak juga warga yang memiliki usaha pengolahan atau
produksi kerupuk dan ikan tetapi keterampilan untuk
memasarkannya masih kurang
● Tantangan
- Lokasi desa yang cukup jauh dari ITS
- Untuk penerapan teknologi tepat guna membutuhkan biaya
yang relatif besar
- Mencari sumber daya manusia yang berkompeten dalam
penerapan teknologi ataupun di sektor pemasaran
Kesenjangan Kesenjangan yang terasa dari kondisi ideal dengan kondisi riil di
desa ini adalah potensi sumber daya yang belum dimanfaatkan
semaksimal mungkin. Banyaknya warga yang menjadi pembudidaya,
nelayan, dan pengolah makanan bisa dijadikan sumber esensial untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, tetapi sayangnya
belum didukung dengan penerapan teknologi yang memadai dan
keterampilan yang mumpuni. Selain itu, dampak pandemi covid-19
masih dirasakan sampai sekarang yang menyebabkan dilakukannya
kebijakan potong gaji bagi sebagian pegawai, bahkan tidak sedikit juga
yang terkena PHK
Di samping itu, pelayanan kesehatan disana yang masih bisa
ditingkatkan agar tidak terjadi lagi kasus masyarakat ditolak untuk
berobat
Dokumentasi Foto-foto dapat diakses di link berikut ini:
Survey
https://drive.google.com/drive/folders/1uDsIvVViNDmlnlGB2916ujak
JPn11ngx?usp=sharing
Hasil Wawancara Hasil rekap wawancara dapat diakses di link berikut ini:
https://docs.google.com/document/d/1HzHMMqRhfvMcp8-Pvww2Zs
hBbVzqYby-/edit?usp=sharing&ouid=103241151292390019781&rtpo
f=true&sd=true

3. Informasi Desa/Kampung
Lokasi : Kampung Bulak Kali Tinjang 1 RT/ RW 02/06 Kel.
Bulak Kec. Bulak Surabaya
Bapak RT/RW : Bapak Toni
Waktu Pelaksanaan 3 Agustus 2021
Survey
Kondisi Ideal Menurut Badan Pusat Statistik, Desa Mandiri merupakan desa yang
mempunyai 5 kriteria yaitu:

1. Ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar yang mencukupi


● Pendidikan;
● Kesehatan;
● Pekerjaan Umum dan Penataan ruang;
● Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman;
● Ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat;
dan
● Sosial
2. Infrastruktur yang memadai
3. Aksesibilitas atau transportasi yang tidak sulit
4. Pelayanan umum yang bagus
5. Penyelenggaraan pemerintahan yang sudah sangat baik

Kondisi Riil Terletak di dekat pesisir pantai Kenjeran, masyarakat Kampung


Bulak Kali yang berjumlah sekitar ± 75 KK banyak berprofesi sebagai
nelayan, tetapi banyak juga yang berprofesi sebagai pekerja bangunan.
Masyarakat disana juga merasakan dampak pandemi covid-19 yang
membuat kerjaan sepi dan penghasilan menurun. Lebih jauh,
permasalahan yang ada di kampung tersebut dan masih belum bisa
diatasi dengan baik yaitu sampah yang masih banyak menumpuk dan
berserakan. Hal tersebut juga yang menyebabkan saluran air menjadi
mampet atau tersumbat
Di sektor pendidikan dan kesehatan tidak ada rintangan yang
dihadapi untuk mendapatkannya. Masyarakat terbantu untuk
mendapatkan akses kesehatan melalui bantuan BPJS dari pemerintah
Kampung Bulak Kali pernah menjadi tempat diselenggarakannya
kegiatan pengabdian masyarakat dari UNAIR berupa program
bersih-bersih dan kerja bakti, tetapi terakhir kali diadakan hal serupa
sudah lama. Kampung tersebut juga rukun dan memiliki halaman yang
luas, tetapi biasanya warga berkumpul di depan pekarangan rumah
warga (tidak di halamannya)
● Peluang
- Membuat program penyuluhan sampah kepada masyarakat
sekitar dan hibah tempat sampah karena masih kurangnya
tempat sampah disana
- Potensi perikanan di kampung tersebut sangat besar dan
bisa menjadi sektor unggulan
- Penerapan teknologi dan transfer ilmu yang relevan dapat
digunakan untuk meningkatkan taraf hidup dan membantu
masyarakat sekitar seperti teknologi pengolahan sampah
ataupun teknologi di sektor perikanan
● Tantangan
- Kurangnya kesadaran masyarakat terkait sampah
- Untuk merancang sebuah teknologi yang dibutuhkan
masyarakat membutuhkan biaya yang relatif besar
Kesenjangan Setelah melaksanakan survey ke kampung ini, terdapat dua hal
yang bisa dibenahi dalam mengatasi kesenjangan dengan kondisi ideal
saat ini. Yang pertama, dalam hal ketentraman dan perlindungan akan
warganya, kampung ini masih belum maksimal yang menyebabkan
terdapat kasus pencurian sepeda motor di kampung ini. Yang kedua
yaitu terkait dengan masalah sampah yang masih menjadi masalah
utama kampung ini sejak lama masih belum bisa terselesaikan dengan
baik
Terlepas dari itu semua, muncul masalah-masalah sosial baru
dikarenakan kasus pandemi covid-19 ini. Pendapatan yang menurun
dan juga permintaan pekerjaan yang sepi menjadi imbas yang
dirasakan oleh masyarakat sekitar
Dokumentasi Foto-foto dapat diakses di link berikut ini:
Survey
https://drive.google.com/drive/folders/1usihAGMxJg2XhJb2rpH7X34
D04b5nXvm?usp=sharing
Hasil Wawancara Hasil rekap wawancara dapat diakses di link berikut ini:
https://docs.google.com/document/d/1a4jveMqhLQGcKNhrOIlL1XHI
fb9J3Onf/edit?usp=sharing&ouid=103241151292390019781&rtpof=tr
ue&sd=true

BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan dibuatnya Draft AKL Kampung Binaan ini, diharapkan dapat


menjadi referensi dasar untuk kegiatan Kampung Binaan kedepannya. Semoga
langkah awal ini menjadi bukti keseriusan kami sebagai mahasiswa dalam
mengabdi ke masyarakat luas demi kemajuan bangsa. Demikian Draft AKL
Kampung Binaan ini kami buat dengan sebaik-baiknya. Terimakasih banyak
untuk semua pihak yang telah membantu dalam proses survey dan pembuatan
draft ini. Akhir kata, kami sangat mengharapkan kerja sama dari semua pihak dan
sarannya untuk program Kampung Binaan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai