Anda di halaman 1dari 2

2.

6 Kedaruratan Kesehatan Global

Kedaruratan kesehatan global adalah kondisi darurat atau ancaman serius terhadap
kesehatan masyarakat di seluruh dunia, yang mungkin timbul akibat wabah penyakit menular,
peristiwa kesehatan lingkungan yang berdampak meluas, krisis kesehatan yang bersifat
internasional, atau situasi lain yang memiliki potensi untuk secara signifikan mengganggu
stabilitas dan kesejahteraan populasi global. Dalam konteks ini, kedaruratan kesehatan global
memerlukan respons dan tindakan segera yang bersifat kolaboratif dan lintas batas untuk
mengatasi ancaman tersebut dan melindungi kesehatan masyarakat dunia.1
Kedaruratan kesehatan global melibatkan sejumlah peristiwa dan krisis kesehatan yang
telah memengaruhi populasi global selama berabad-abad. Akan tetapi, tonggak penting dalam
pemahaman dan penanganan kedaruratan kesehatan global dapat ditemukan kembali hingga
permulaan abad ke-20. Dalam sejarah ini terdapat kasus pandemi penyakit menular, usaha
kolaboratif internasional dalam menangani wabah, serta pendirian organisasi berskala global
seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang memegang peranan kunci dalam mengatasi
tantangan kedaruratan kesehatan global.2
Kedaruratan kesehatan global disebabkan oleh berbagai faktor yang memiliki potensi
untuk menjadi ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Faktor-faktor
utama ini mencakup penyebaran penyakit menular seperti pandemi influenza, pandemi COVID-
19, Ebola, dan HIV/AIDS yang dapat dengan cepat melintasi batas negara, serta dampak
perubahan iklim yang memengaruhi pola penyebaran penyakit vektor seperti malaria dan demam
berdarah, bahkan dapat memicu bencana alam yang berdampak pada kesehatan dan
kesejahteraan populasi. Pencemaran lingkungan, kerusakan ekosistem, dan masalah terkait
lingkungan seperti krisis air bersih juga menjadi faktor penyebab kedaruratan kesehatan global.
Ancaman bioterrorisme yang melibatkan penggunaan agen biologis berbahaya untuk tujuan
terorisme juga merupakan faktor yang berpotensi memicu kedaruratan kesehatan global jika
tidak ditangani dengan cepat dan efektif. Mobilitas global dan tingginya tingkat perpindahan
penduduk juga memungkinkan penyakit menyebar lebih cepat di seluruh dunia.3
Dampak dari kedaruratan kesehatan global mencakup berbagai aspek yang dapat
berdampak pada kesehatan, ekonomi, serta stabilitas sosial di seluruh dunia. Dalam situasi
semacam ini, terjadi peningkatan jumlah kasus penyakit dan kematian yang signifikan, yang
mengakibatkan beban berat bagi sistem perawatan kesehatan dan mempengaruhi kualitas hidup
masyarakat, seperti yang terlihat selama pandemi COVID-19. Selain itu, terdapat tekanan besar
pada sistem perawatan kesehatan, terutama di negara-negara dengan sumber daya terbatas, yang
mengakibatkan kekurangan peralatan medis, fasilitas perawatan, dan tenaga kesehatan. Dampak
ekonomi yang parah juga muncul akibat kedaruratan kesehatan global, dengan adanya lockdown,
pembatasan perjalanan, dan penurunan produksi yang menyebabkan kerugian ekonomi yang
signifikan, seperti yang dicontohkan dalam studi dampak ekonomi COVID-19. Selain itu,
kedaruratan semacam ini dapat memicu ketidakstabilan sosial dan politik, terutama ketika
masyarakat menghadapi kesulitan ekonomi dan ketidakpastian masa depan, yang berpotensi
memengaruhi stabilitas politik dan ketertiban sosial. Pada tingkat psikologis, masyarakat juga
dapat merasakan dampaknya dalam bentuk kekhawatiran, stres, dan kecemasan yang meningkat,
mungkin memerlukan dukungan kesehatan mental yang lebih luas.4
Respons terhadap kedaruratan kesehatan global melibatkan serangkaian tindakan dan
upaya kolaboratif yang dilakukan oleh negara-negara, organisasi internasional, dan komunitas
global secara keseluruhan. Langkah-langkah ini termasuk pemantauan dan identifikasi dini
terhadap penyakit dan indikator kesehatan global yang kuat, dengan peran penting Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga pemantauan global lainnya. Selain itu, respons ini
mencakup langkah-langkah medis yang cepat, seperti penanganan kasus, isolasi, perawatan
pasien, dan pengembangan vaksin atau terapi yang mungkin dibutuhkan. Persiapan dan
perencanaan yang matang juga diperlukan, termasuk rencana kesiapsiagaan negara-negara dan
organisasi kesehatan global, yang mencakup distribusi vaksin, koordinasi logistik, dan
pengadaan alat penting lainnya. Respons ini juga bergantung pada kolaborasi internasional yang
erat, dengan negara-negara dan organisasi internasional berbagi informasi, sumber daya, dan
pengetahuan dari para ahli dalam penanganan kesehatan global. Terakhir, komunikasi yang jelas
dan tepat waktu kepada masyarakat menjadi elemen penting dalam respons ini, membantu dalam
mengedukasi masyarakat, mengurangi kepanikan, dan mendorong tindakan yang diperlukan
untuk mengatasi kedaruratan kesehatan.5
Persiapan untuk menghadapi potensi kedaruratan kesehatan global di masa depan
menjadi aspek penting dalam upaya mengurangi dampak serius dari ancaman kesehatan yang
dapat muncul. Ini melibatkan berbagai tindakan dan strategi yang bertujuan untuk memperkuat
respons yang lebih efisien terhadap situasi darurat kesehatan global yang potensial. Upaya
kesiapsiagaan melibatkan peningkatan sistem pemantauan global untuk mendeteksi penyakit dan
ancaman kesehatan lainnya dengan lebih cepat dan akurat, memperkuat penelitian dan
pengembangan vaksin, terapi, serta teknologi kesehatan yang dapat digunakan dalam kondisi
darurat, penguatan sistem perawatan kesehatan nasional dan internasional, perencanaan
kesiapsiagaan yang terstruktur dan latihan untuk menguji respons dalam berbagai skenario, dan
peningkatan kerja sama internasional untuk berbagi informasi dan sumber daya dalam
menghadapi kedaruratan kesehatan global. Semua ini bertujuan untuk memastikan bahwa dunia
lebih siap dan responsif terhadap tantangan kedaruratan kesehatan global yang mungkin terjadi
di masa mendatang.6

Referensi

1. World Health Organization. International Health Regulations (2005): Areas of work for
implementation. World Health Organization; 2007.
2. Fidler DP. (1997). International law and public health: materials on and analysis of global
health jurisprudence. Boston: Boston University School of Law. Halaman 239-268.
3. Morens DM, Fauci AS. (2007). Emerging infectious diseases: threats to human health
and global stability. PLoS Pathogens, 3(1), e1.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1764132/
4. McKibbin, W. J., & Fernando, R. (2020). The Global Economic Impact of COVID-19: A
Summary of Research. Australian National University (ANU) Press.
https://press.anu.edu.au/publications/global-economic-impact-covid-19
5. Gostin LO, Tomori O, Wibulpolprasert S, et al. (2016). Toward a Common Secure
Future: Four Global Commissions in the Wake of Ebola. PLoS Medicine, 13(5),
e1002042.
https://journals.plos.org/plosmedicine/article?id=10.1371/journal.pmed.1002042
6. Gates, B. (2017). The next epidemic—lessons from Ebola. New England Journal of
Medicine, 377(19), 1801-1804. https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMp1710679

Anda mungkin juga menyukai