Anda di halaman 1dari 5

Naskah Percakapan Berdasarkan Sebuah Kasus

Kelompok : 2

Anggkota :

1. Safira Aryandini Putri : Bidan


2. Sarah Safina Irawati : Asisten Bidan
3. Siti Nur Fadhilah : Kekasih Klien
4. Firda Laelatul Fazriyah : Klien

Kasus :

Seorang Bidan di Desa Sukmaju sangat dikenal warganya. Suatu hari dating seorang perempuan
bernama Nina Bersama pria bernama Rudi ke PMB Murni. Mereka datang ingin menggugurkan
kandungannya, karena statusnya belum menikah. Bidan tidak bersedia melaukan Tindakan
tersebut, namun sang pria memohon Bidan karena takut dimarahi orang tua mereka. Rudi
memberikan amplop kepada Bidan dengan uang yang cukup banyak dan akhirnya bidan
melaukan Tindakan aborsi. Setelah pulang dari bidan, Nina mengalami pendarahan hebat
diperjalanan sehingga membuat nyawanya hilang.

Naskah Konseling

Pada Malam Hari, Datang Seorang Perempuan Bernama Nina Bersama Pria Yang Bernama Rudi
Ke Suatu BPM Bidan Murni.Klien Mengetuk Pintu Ruang Bidan. Dan Terlihat Dengan Raut
Wajah Yang Sangat Cemas

“ Tok, Tok....”

Ast. Bidan : “Iya, silahkan masuk mba , mas . “

Setelah Itu Klien Masuk Kedalam Ruangan Dan Bidan Mempersilahan Untuk Duduk.

Ast. Bidan : “Malam mba, mas. perkenalkan saya Ast Bidan Sarah , yang bertugas
malam hari ini. Dengan siapa ini ya mba ? “

Klien : “Saya Nina ibu dan ini teman saya, Rudi“


Ast. Bidan : “Oh baik mba, ada yang bisa saya bantu ? Seperti nya, saya perhatikan
mba dan mas nya ketika pertama kali masuk terlihat sangat cemas. Adakah sesuatu yang ingin
anda bicarakan?”

Klien Dan Teman Klien Saling Menatap Dengan Bingung Dan Cemas

Klien : “Iya benar ibu bidan. jadi maksud kedatangan kami ke sini ingin
mencari solusi terkait permasalahan yang sekarang kami hadapi “

Ats. Bidan : “Baik mba, sebelumnya bolehkah saya mengetahui berapa usia mba
sekarang?“

Klien : “Usia saya sekarang 17 tahun dan saya sebagai pelajar bu bidan.“

Ast. Bidan : “Baik, Alamat Rumah Nya Dimana ya Mba ? “

Klien : “Saya tinggal di Komplek Perumahan Teratai Blog A5 , No. 02 Bekasi


Barat Bu “

Ast. Bidan : “Baik mba, lalu di samping mba ini siapa ya kalau boleh tau ? “

Kekasih Klien : “Iya boleh bu, saya Rudi bu bidan. “

Ast. Bidan : “Baik mba, mas. Untuk lebih lanjutnya, Kalian bisa langsung
berkonsultasi dengan bidan nya langsung ya. “

Lalu Ast. Bidan Memanggil Bidan Murni. Dan Bidan Murni Memasuki Ruangan

Bidan : “Selamat malam mba, mas. Perkenalkan saya bidan murni. Saya Bidan
utama disini. Mba dan Mas nya jangan terlalu tegang, saya ga gigit ko. Apa yang sedang terjadi
memang mba, mas?” (Sambil Tersenyum Ramah Kepada Klien Tersebut).

Klien : “Kami hanya sedang cemas, Bu bidan.”

Bidan : “Lohh, santai saja Mba dan masnya. Kalau boleh saya tahu, Apa ada
yang bisa saya bantu tentang keluhan kalian? ”

Kekasih Klien : “Iya bu bidan. jadi begini, nina sedang mengandung bu bidan , saya
minta tolong untuk menggugurkan kandungannya, dan saya akan membayar berapapun biaya
nya asalkan bu bidan mau membantu menggugurkan janin tersebut“.
Bidan Murni Pun Terkejut Mendengar Permintaan Yang Di Ajukan Oleh Pasangan Tersebut

Bidan : “Maaf mas sebelumnya, kira - kira usia kandungan mba nina sudah
berapa bulan yah? Dan kapan mengetahui nya bahwa Mba Nina itu hamil?“

Klien : “Aduh bu bidan, saya juga kurang tau. Karena saya hanya melakukan
testpack“

Bidan : “ Baik mba, kalau begitu kita lakukan pemeriksaan terlebih dahulu ya “

Bidan Murni di bantu Ast. Bidan Melakukan Beberapa Pemeriksaan Kepada Klien Tersebut

Bidan : “Baik mba, mas. Jadi, untuk hasil pemeriksaannya diketahui bahwa usia
kandungan mba nina sudah berumur 6 minggu dan kondisi janinnya dalam keadaan sehat. Coba
jelaskan kepada saya, apa yang menjadi alasan kalian untuk menggugurkan janin ini ? “

Kekasih Klien : “Jadi begini bu bidan, alasan kami ingin menggugurkan janin ini karena
kami takut dimarahi oleh orang tua kami“

Ast. Bidan : “Memangnya, orang tua kalian belum mengetahui masalah ini?”

Klien : “Belum Bu Bidan. Orang tua kami belum mengetahuinya karena kami
takut dimarahi. Tapi kan usia kandungan ini masih kecil, jadi bisa digugurkan ya?”

Bidan : “Mohon maaf sebelumnya mas Rudi dan mba Nina. Memang betul pada
usia kandungan yang masih dini itu bisa saja dilakukan pengguguran. Namun, saya tidak bisa
melakukan hal tersebut, karena nantinya saya akan berdosa , itu sama saja saya melakukan
pembunuhan pada janin yang ada di dalam perut mba nina dan dalam profesi saya perbuatan ini
dianggap sebagai perbuatan yang melanggar hukum.. jadi mohon maaf sekali saya tidak bisa
membantu mas rudi dan mba nina untuk menggugurkan kandungan mba nina.“

Ast. Bidan : “Apakah kalian tau tentang Resiko melakukan pengguguran janin ini
ya?”

Kekasih Klien : “Sebenarnya kami tidak tahu Bu bidan resiko tindakan ini”

Bidan : “Jadi begini mas, mba. Tindakan pengguguran ini dapat menyebabkan
resiko berbahaya seperti : Perdarahan Hebat, Infeksi Peradangan Panggul, Sepsis, Kerusakan
pada Rahim, Endometritis, Kemandulan, Kehamilan etropik dan yang lebih fatal bisa
menyebabkan kematian”.

Klien Terdiam Saat Mendengar Informasi Tersebut

Bidan : “Jadi setelah saya menjelaskan resiko tindakan aborsi ini, kalian tetap
ingin melakukannya?”

Klien :“Lalu bagaimana ini bu bidan... Apa yang harus kami lakukan? “

Ast Bidan :“Ijin menambahkan ya mas, mba. Saya sangat menyarankan untuk Mas
Rudi dan Mba Nina untuk menjaga, merawat dan membesarkan janin ini, karena anak itu
merupakan anugrah dan titipan dari Tuhan yang harus dijaga dan kita rawat. Apa Mas dan mba
tega membunuh calon anak Mas dan Mba sendiri?”

Kekasih Klien :”Sebenernya kami tidak ada pilihan lain, Bu. Kami juga belum sanggup
untuk merawatnya dengan baik. Begini saja Bu bidan, tolong bantu kami. Berapa pun biayanya,
akan kami bayar. “

Bidan : ”Mohon maaf mas. Bagaimanapun, saya tidak bisa melakukan Tindakan
ini. Terlalu fatal akibatnya bagi pekerjaan saya dan hukum yang berlaku”.

Klien ; ”Kami mohon Bu bidan, tolong kami. Kami juga akan merahasiakan
tindakan ini dari siapapun. Hanya kami yang mengetahuinya. Bagaimana Bu Bidan?” (Dengan
Raut Wajah Memelas)

Bidan Pun Tidak Tega Melihat Raut Wajah Dari Klien Tersebut.

Bidan : “Jadi, Benarkah kalian ingin saya untuk membantu dalam pengguguran
kandungan tersebut dan berapapun bayarannya akan sanggup kalian bayar? “

Klien : “ Iya benar bu, berapapun biayanya akan kami bayar.”

Setelah Itu Klien Menyodorkan Amplop Yang Berisikan Uang Dan Bidan Murni Pun Langsung
Menerima Amplop Tersebut

Bidan : “Oke baik mas, mba. Saya setuju dengan penawaran tersebut. Namun,
saya minta kepada kalian untuk merahasiakan tindakan kami ini.“
Kekasih Klien : “ Baik Bu bidan. Saya akan tetap merahasiakan tindakan ini.”

Lalu Bidan Murni Dibantu Oleh Ast. Bidan Untuk Melakukan Tindakan Aborsi Tersebut Dan
Tindakan Tersebut Berhasil Dilakukan

Bidan : “Baik Mas, mba. Kami telah melakukan tindakan sesuai permintaan
kalian. Jika nantinya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kalian bisa menghubungi kami
terlebih dahulu untuk membantu kalian”

Kekasih Klien : “Iya baik Bu bidan. Terimakasih atas tindakan yang kami minta. Kami
akan tetap menjaga rahasia ini. Kalau begitu, kami pamit pulang ya bu bidan.

Bidan : “Baik Mas, mbak. Saya berharap anda tetap bisa menjaga rahasia ini,
ya.”

Klien : “ Baik bu bidan terimakasih ya.“ ( Sambil Menuju Keluar Ruangan )

Lalu Setelah Meninggalkan Bidan Tersebut, Di Perjalanan Nina Mengalami Pendarahan Hebat
Dan Nina Kehilangan Nyawanya

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai