Anda di halaman 1dari 21

Evaluasi Masa Nifas

Definisi

Masa Nifas/Puerperium adalah masa sesudah persalinan yang


diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6
minggu.
Perawatan di Rumah Sakit
Setelah 2 jam pasca persalinan periksa:

1. Tekanan darah dan nadi diperiksa setiap 15 menit atau lebih sering jika dibutuhkan

2. Suhu tubuh diperiksa setiap 4 jam untuk 8 jam pertama, lalu dilanjutkan setiap 8 jam

3. Jumlah perdarahan per vaginam di monitor secara ketat dan dilakukan palpasi fundus
uteri untuk memastikan kontraksinya baik

4. Jika ditemukan adanya relaksasi uterus, maka dilakukan massage melalui dinding
abdomen hingga uterus kembali berkontraksi. Pemberian uterotonic terkadang
dibutuhkan
5. Jika anastesi lokal atau sistemik digunakan selama persalinan, ibu harus
diobservasi secara ketat di ruang recovery yang memiliki staf dan perlengkapan
yang memadai.
6. Darah mungkin mengalami akumulasi di dalam uterus tanpa memberikan gejala
perdarahan eksterna. Hal ini dapat dideteksi secara dini dengan ditemukannya
perbesaran uterus saat dilakukan palpasi fundus uteri pada beberapa jam
pertama pasca persalinan
7. Karena kecenderungan terjadinya perdarahan hebat timbul segera setelah
persalinan, bahkan pada kelahiran spontan, uterus dimonitor secara ketat selama
minimal 1 jam pasca persalinan.
Perawatan Perineum
1. Ibu dianjurkan untuk membersihkan vulva dari anterior ke posterior.
2. Pemberian cool pack dapat mengurangi bengkak dan rasa tidak nyaman selama
24 jam pertama jika terjadi laserasi atau dilakukan episiotomi.
3. Rasa tidak nyaman yang hebat mengindikasikan adanya masalah, seperti
hematoma pada hari pertama dan seterusnya, atau infeksi pada hari ketiga
atau keempat.
4. Nyeri hebat pada perineum, vagina, atau rektum selalu membutuhkan inspeksi
dan palpasi yang teliti.
5. Pada beberapa kasus yang jarang, serviks, dan terkadang sebagian dari uterus,
dapat menonjol dari vulva setelah persalinan. Hal ini disertai dengan berbagai
derajat prolapsnya dinding anterior dan posterior vagina
6. Gejala seperti massa yang dapat dipalpasi pada atau dibelakang
mulut vagina, gangguan berkemih, atau adanya penekanan mungkin
saja ditemukan atau dirasakan.
Fungsi Kandung Kemih
• Pencegahan overdistensi dari kandung kemih membutuhkan observasi setelah persalinan
untuk memastikan bahwa kandung kemih tidak mengalami overfill dan pengosongannya
dapat secara adekuat setiap kali berkemih.

• Perbesaran kandung kemih dapat dipalpasi pada daerah suprapubis atau dibuktikan
secara tidak langsung pada abdomen dimana terjadi pendorongan fundus uterus hingga
diatas umbilikus. Jika seorang ibu tidak berkemih dalam 4 jam pasca persalinan,
kemungkinan besar hal ini disebabkan karena ketidakmampuan untuk berkemih.

• Jika terjadi gangguan berkemih, maka harus dilakukan pemeriksaan untuk masalah
lainnya yang lebih serius.
• Pemeriksaan hematoma pada perineum dan traktus genitalis dilakukan
• Dengan ditemukannya overdistensi kandung kemih, kateter yang terpasang
sebaiknya dibiarkan terpasang hingga penyebab retensi dapat diatasi.
Bahkan tanpa adanya sebab yang jelas, kateter dianjurkan untuk tetap
terpasang selama minimal 24 jam pertama untuk mencegah rekurensi dan
membantu perbaikan tonus dan sensasi kandung kemih kembali normal
• Ketika kateter dilepaskan, dibutuhkan pemantauan yang rutin untuk
menilai kemampuan berkemih secara baik. Jika seorang wanita tidak
berkemih setelah 4 jam, maka kateter sebaiknya kembali dipasang dan
jumlah urine yang keluar dihitung.
• Jika lebih dari 200 mL, fungsi kandung kemih mengalami gangguan
dan kateter dibiarkan terpasang selama 24 jam lagi. Jika kurang dari
200 mL, maka kateter dapat dilepaskan dan pemantauan kembali
diulang.
Defekasi

• Jika penderita belum BAB, hingga hari ketiga, diberi klisma air sabun
atau gliserin.
Puting Susu
• Puting susu dibersihkan kebersihannya dan regade (luka pecah) harus
segera diobati karena dapat menimbulkan mastitis
• Air susu yang kering dapat membentuk kerak sehingga dapat merangsang
terjadinya eksim
• Sebaiknya putting susu dibersihkan dengan air yang telah dimasak tiap kali,
sebelum dan sesudah menuyusui bayi.
• Regade diobati dengan salep penisilin, lanolin, dll.
Psikologis

• Cukup banyak kasus dimana seorang ibu memberikan gambaran mood


depresif pada beberapa hari pasca persalinan

• Disebut sebagai postpartum blues, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor
yang termasuk perasaan yang mengecewakan setelah kegembiraan dan
ketakutan selama kehamilan dan persalinan, rasa tidak nyaman setelah
melahirkan, kelelahan akibat gangguan tidur, kecemasan akan kemampuan
untuk merawat anak, dan ketakutan akan perubahan bentuk tubuh.
Neuropati obstetrikal
• Penekanan pada cabang dari plexus nervus lumbosacralis selama
persalinan dapat menimbulkan gejala sebagai rasa nyeri atau kram yang
menyebar turun pada salah satu atau kedua kaki segera setelah kepala bayi
turun ke pelvis

• Jika saraf mengalami jejas, nyeri dapat berlanjut hingga setelah persalinan,
dan mungkin saja disertai dengan berbagai derajat penurunan sensoris dan
paralisis otot.
Kontrasepsi
• Wanita yang tidak menyusui akan kembali mengalami menstruasi dalam 6-8 minggu

• Perdarahan ringan sampai moderat secara intermitten segera setelah persalinan dapat
terjadi.

• Ovulasi terjadi pada rata-rata 7 minggu pasca persalinan, namun dapat bervariasi mulai
dari 5 minggu hingga 11 minggu pasca persalinan

• Wanita yang menyusui akan mengalami ovulasi yang lebih sedikit dibandingkan dengan
yang tidak menyusui, namun tetap dalam variasi yang luas. Waktu ovulasi bergantung
pada variasi biologis individu dan juga intensitas menyusui.
• Wanita menyusui akan mengalami menstruasi pertama paling cepat 2
bulan dan paling lambat 18 bulan pasca persalinan
• Untuk wanita menyusui, kontrasepsi yang hanya mengandung progestin
tidak akan mempengaruhi Pemberian kontrasepsi ini dapat dilakukan
kapan saja selama masa nifas maupun kuantitas dari ASI
• Kontrasepsi yang mengandung estrogen dapat mengurangi jumlah ASI,
namun pada keadaan yang tepat, kontrasepsi ini dapat juga diberikan pada
ibu menyusui
• Hal ini sebaiknya ditunda hingga melewati 4 minggu pertama karena
dapat meningkatkan risiko tromboemboli pada pasien di masa nifas.

• Masa pasca salin merupakan masa yang paling baik untuk


menawarkan kontrasepsi, karena pada saai ini motivasi paling tinggi

• Pil kombinasi dapat mempengaruhi sekresi air susu. Biasanya


ditawarkan IUD, kontrasepsi suntik, susuk, atau sterilisasi
Lochia

• Pada awal masa nifas, peluruhan jaringan desidua menyebabkan


terjadinya vaginal discharge dengan jumlah yang bervariasi.
Discharge ini dikenal sebagai Lochia dan mengandung eritrosit,
jaringan desidua yang luruh, sel epitel, dan bakteri

• Sifat lochia berubah seperti secret luka, berubah menurut tingkat


penyembuhan luka.
Jenis-jenis lochia
• Untuk beberapa hari pertama pasca persalinan, discharge ini mengandung cukup
darah sehingga menyebabkan warnanya kemerahan, yang disebut sebagai Lochia
Rubra.
• Setelah 3-4 hari, Lochia secara progresif akan menjadi lebih pucat, yang disebut
sebagai Lochia Serosa
• Setelah sekitar 10 hari pasca persalinan, karena campuran leukosit dan terjadi
pengurangan jumlah cairan, Lochia menjadi berwarna putih atau kuning
keputihan, yang disebut sebagai Lochia Alba
• Lochia umumnya berbau anyir. Lochia yang berbau busuk
menandakan adanya infeksi. Jika Lochia tetap berwarna merah
setelah , terdapat kemungkinan tertinggalnya sisa plasenta atau
karena involusi yang kurang sempurna yang sering didapatkan pada
uterus retrofleksi

• Rata-rata Lochial discharge dapat berlangsung selama 24-36 hari.


Tindak Lanjut

Enam minggu setelah persalinan, ibu hendaknya memeriksaan diri


kembali. Keadaan umum, tekanan darah, air kencing, keadaan dinding
perut dan buah dada diperiksa, dilakukan secara teliti. Jika ada
kelainan, segera diobati
Sumber
• Cunningham, F Gary et al. 2014. Obstetri Williams. Edisi 24. Jakarta.
EGC
• Wirakusuham, Firman F et al. 2010. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan
Reproduksi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Edisi 2.
Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai